Tren Kekalahan Persijap Bertambah Panjang setelah Dipermalukan Malut United, Mario Lemos Siap Bertanggung Jawab

Bola.com, Jepara - Pelatih Persijap Jepara, Mario Lemos, siap bertanggung jawab atas rantai kekalahan yang menjerat anak asuhnya setelah tumbang dari Malut United pada pekan ke-11 BRI Super League 2025/2026.

Persijap Jepara lagi-lagi harus tumbang sekaligus memperpanjang tren kekalahannya seusai dipermalukan Malut United dengan skor 1-2 dalam duel di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK), Jepara, Senin (3/11/2025).

Dua gol Laskar Kie Raha pada pertandingan ini dicetak oleh Gustavo Franca (39’) dan David da Silva (78’). Sementara itu, satu-satunya gol balasan Laskar Kalinyamat tercipta lewat eksekusi penalti Carlos Franca (67’).

Dengan hasil ini, Laskar Kalinyamat semakin memperpanjang rekor buruknya di BRI Super League 2025/2026. Sebab, mereka sejauh ini telah melewati lima pertandingan yang semuanya berakhir dengan kekalahan.

Mario Lemos pun menegaskan kesiapannya untuk bertanggung jawab atas hasil buruk ini. Menurut dia, pemain sudah bekerja keras dan menjalankan instruksi yang diberikan. Sayangnya, Persijap tak kuasa menahan keganasan tamunya.

“Sebetulnya tidak ada alasan ya. Saya siap bertanggung jawab secara penuh atas lima kekalahan beruntun. Sebab, para pemain sudah melakukan semuanya yang saya minta di lapangan,” kata Mario seusai pertandingan, Senin (3/11/2025).

“Mereka bahkan memberikan lebih dari yang saya minta. Namun, sayangnya itu masih belum cukup bagi kami untuk memenangkan laga ini. Jadi, ini tanggung jawab saya. Kita tidak bisa menyalahkan pemain atau manajemen. Saya siap bertanggung jawab,” imbuhnya.

Sejak awal, juru taktik asal Portugal itu sudah menyiapkan perubahan formasi. Di lini belakang, mereka diperkuat lima bek untuk menahan ancaman penyerang lawan. Namun, gol pertama justru datang dari skema sepak pojok.

“Melawan tim dengan banyak pemain berpengalaman seperti Malut United, kami pun mencoba mengubah formasi. Sebab, ini juga karena kami selalu kebobolan pada pertandingan-pertandingan sebelumnya.”

“Kami bermain dengan lima bek di belakang dan mencoba untuk melakukan serangan balik. Namun, lewat skema bola mati, lawan malah bisa mencetak gol terlebih dahulu,” kata pelatih berusia 39 tahun tersebut.

Mario mengatakan, ada banyak kendala yang dialami anak asuhnya, termasuk hukuman penalti yang menghasilkan gol kedua lawan, serta kartu merah yang didapatkan Fikron Afriyanto ketika laga menginjak menit ke-79.

“Lalu, kami mengubah formasinya menjadi 4-4-2, dan bisa menyamakan kedudukan. Sayangnya, setelah bisa come back, tetapi kami malah mendapatkan hukuman penalti yang membunuh kami,” katanya.

“Ada juga kartu merah yang didapatkan pada akhir babak kedua. Itu sangat tidak membantu. Lalu kami mencoba semuanya untuk menyerang. Tetapi ini masih tidak cukup untuk mengalahkan Malut United.”