Wanita Ini Pura-Pura Bisu 16 Tahun, Ditangkap Detektif Saat Ngobrol Santai

2 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita di Andalusia, Spanyol, terungkap telah berpura-pura bisu selama 16 tahun demi mendapatkan tunjangan disabilitas. Ia mengklaim kehilangan kemampuan bicara setelah diserang pelanggan saat bekerja di supermarket pada tahun 2003. Klaim itu membuatnya menerima pensiun cacat permanen yang dibiayai oleh perusahaan asuransi.

Namun, pada tahun 2019, perusahaan asuransi mencium kejanggalan dalam rekam medis wanita tersebut. Sejak 2009, tidak ada dokter yang mencatat ketidakmampuannya berbicara, meskipun ia rutin berobat ke beberapa spesialis. Kejanggalan itu memicu penyelidikan intensif yang melibatkan detektif swasta.

Hasil penyelidikan mencengangkan: wanita yang selama ini dianggap bisu ternyata berbicara normal di ruang publik. Ia terlihat mengobrol santai di luar gerbang sekolah, berkomunikasi lewat ponsel, bahkan mengikuti kelas Zumba. Salah satu bukti krusial didapat ketika detektif secara langsung bertanya arah, dan ia menjawab fasih tanpa ragu.

Pengadilan Tinggi Andalusia memutuskan mendukung perusahaan asuransi setelah rekaman tersebut dijadikan bukti. Berikut selengkapnya kisah wanita pura-pura bisu demi tunjangan dirangkum Liputan6.com dari Oddity  Central, Rabu (16/4/2025). 

Video hasil olahan deepfake kerap dimanfaatkan untuk berbuat kejahatan berupa penipuan, teknologi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) ini harus diwaspadai.

Kelas Zumba, Ponsel, dan Percakapan di Gerbang Sekolah

Detektif swasta yang disewa perusahaan asuransi mengamati wanita tersebut selama beberapa minggu. Dalam pengamatannya, wanita itu terlihat beraktivitas seperti biasa, tanpa tanda-tanda gangguan bicara. Ia bahkan terpantau mengobrol santai dengan ibu-ibu lain di luar sekolah anak-anak.

Tidak hanya itu, wanita tersebut juga menggunakan ponselnya untuk menelepon dan menerima panggilan. Aktivitas lain yang membuat penyelidik terkejut adalah keikutsertaannya dalam kelas Zumba. Semua aktivitas ini direkam secara diam-diam sebagai bukti.

Dalam laporan detektif tertulis, "Wanita bisu tersebut berbicara dengan normal di jalan, mengobrol dengan ibu-ibu lain di luar gerbang sekolah, menggunakan telepon selulernya tanpa masalah, dan menghadiri kelas Zumba." Pernyataan itu menjadi dasar kuat bagi pihak asuransi untuk mengajukan gugatan. Bukti-bukti visual memperlihatkan kebohongan yang ia sembunyikan selama lebih dari satu dekade.

Perangkap di Jalan yang Menguak Segalanya

Langkah cerdik dilakukan detektif demi membuktikan penipuan tanpa keraguan. Ia sengaja menghampiri wanita tersebut di jalan dan menanyakan arah menuju toko. Respons spontan wanita itu langsung menjadi kunci dari semua investigasi.

Tanpa menyadari dirinya sedang direkam, wanita itu menjelaskan arah dengan lancar dalam bahasa Spanyol. Ia memberikan petunjuk lengkap dan bahkan menyapa detektif dengan nada ramah. Bukti video ini akhirnya menjadi senjata utama di pengadilan.

"Simulasi pseudomutisme telah terbentuk, atau setidaknya perkembangan atau evolusi yang sangat menguntungkan dari gejala-gejala tersebut, karena gejala-gejala yang dihambat telah menghilang," demikian bunyi putusan pengadilan. Bukti video dianggap sah dan tidak melanggar hukum. Hakim menyatakan perusahaan asuransi tak lagi wajib membayar tunjangan tersebut.

Trauma Nyata dan Tuduhan Penipuan

Pada tahun 2003, wanita tersebut memang mengalami insiden traumatis saat bekerja di supermarket. Ia diserang oleh seorang pelanggan dan didiagnosis mengalami gangguan stres pascatrauma. Berdasarkan diagnosis itu, ia dinyatakan bisu dan menerima pensiun cacat permanen.

Namun sejak 2009, tidak satu pun catatan medis dari dokter spesialis mencantumkan gejala bisu. Kejanggalan ini mencuat ketika perusahaan asuransi melakukan evaluasi rutin pada 2019. Seorang psikiater yang diminta melakukan evaluasi juga mencurigai adanya unsur rekayasa.

Kecurigaan medis tidak cukup kuat tanpa bukti nyata, hingga detektif membongkar semuanya. Setelah putusan pengadilan pada Januari, kasus baru dibuka untuk menuntut wanita itu mengembalikan dana. Ia juga bisa menghadapi denda karena menerima tunjangan secara tidak sah.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|