10 Desain Hunian dari Rumah Sederhana Zaman Dulu, Estetika yang Abadi

1 month ago 19

Liputan6.com, Jakarta Di tengah kemajuan teknologi dan tren arsitektur modern, banyak orang justru merindukan kesederhanaan dan kehangatan desain rumah zaman dulu. Rumah-rumah tradisional ini tidak hanya memancarkan nilai estetika, tetapi juga mencerminkan filosofi hidup, budaya lokal, dan adaptasi terhadap iklim tropis Indonesia. Hal inilah yang menjadikan rumah jadul tetap relevan bahkan dijadikan inspirasi desain hunian masa kini.

Keunikan rumah zaman dulu terletak pada pemilihan material alami, struktur bangunan yang fungsional, hingga penataan ruang yang menyatu dengan alam. Misalnya saja penggunaan jendela besar untuk pencahayaan alami, pilar-pilar besar yang megah, dan atap tinggi untuk sirkulasi udara yang baik. Berbagai elemen ini tak hanya memperindah tampilan rumah, tetapi juga meningkatkan kenyamanan penghuninya.

Oleh karena itu, tak heran bila desain rumah zaman dulu semakin diminati kembali, terutama oleh mereka yang ingin membangun hunian dengan karakter kuat dan nilai sejarah. Berikut ini sepuluh inspirasi desain hunian dari rumah sederhana zaman dulu dari Liputan6.com yang bisa Anda terapkan pada hunian modern, Rabu (6/8/2025).

1. Desain Rumah Klasik Belanda

Rumah peninggalan era kolonial Belanda dikenal kokoh, berstruktur kuat, dan masih banyak yang berdiri hingga sekarang. Ciri khasnya antara lain jendela kayu besar, sekat pelindung cahaya matahari, serta langit-langit tinggi. Gaya ini memadukan estetika Eropa klasik dengan adaptasi tropis yang cocok diterapkan di Indonesia.

2. Rumah Tropis Klasik

Dirancang khusus untuk iklim tropis, rumah tropis klasik menonjolkan ventilasi silang melalui jendela besar di berbagai sisi. Desainnya yang terbuka dan menyatu dengan alam menciptakan sirkulasi udara yang baik. Penambahan pepohonan rindang dan taman hijau memperkuat kesan sejuk dan alami.

3. Rumah dengan Halaman Luas

Salah satu ciri khas rumah zaman dulu adalah halaman yang luas. Tak hanya berfungsi sebagai tempat berkumpul, halaman ini memberikan ruang hijau yang menyegarkan pandangan dan mendukung gaya hidup sehat. Rumah dengan halaman luas ideal untuk keluarga yang mendambakan ruang terbuka pribadi.

4. Rumah dengan Pilar Megah

Pilar besar tidak hanya menjadi struktur penyangga, tetapi juga elemen visual yang memberikan karakter kuat pada rumah. Pilar-pilar ini memberi kesan kokoh dan megah, sering ditemukan dalam rumah bergaya kolonial atau tradisional. Kini, pilar juga dapat dikombinasikan dengan desain minimalis modern.

5. Rumah Gaya Victoria

Terinspirasi dari era kerajaan Inggris, rumah gaya Victoria menampilkan kemewahan dan detail ornamen yang anggun. Gaya ini cocok bagi Anda yang menyukai desain klasik dengan sentuhan sejarah. Kombinasi gaya Victoria dengan elemen modern pun bisa menciptakan hunian yang unik dan elegan.

6. Rumah Gaya Jengki

Gaya jengki merupakan hasil kreativitas arsitektur Indonesia yang muncul pada era 1950-an sebagai bentuk perlawanan terhadap gaya kolonial. Ciri khasnya adalah atap pelana, dinding miring, dan adanya serambi depan. Desain ini membawa kesan dinamis dan berbeda dari gaya rumah Eropa.

7. Rumah Tradisional Joglo

Rumah joglo khas Jawa Tengah memiliki ciri khas atap bertingkat dengan tiang kayu penyangga besar. Rumah ini biasanya memiliki teras luas, sirkulasi udara yang baik, dan ruang yang terbagi jelas sesuai fungsi. Kesederhanaannya membawa ketenangan dan cocok untuk lahan yang cukup luas.

8. Rumah Khas Belanda dengan Dinding Tebal

Selain langit-langit tinggi dan jendela besar, rumah khas Belanda juga dikenal dengan dinding tebal berlapis yang menjaga suhu dalam ruangan tetap sejuk. Atap rumah biasanya berbentuk segitiga tajam yang efektif menahan panas dan hujan. Desain ini sangat ideal untuk menghadapi iklim tropis.

9. Rumah Bergaya Art Deco

Gaya art deco mengusung konsep futuristik dengan bentuk geometris, fasad melengkung, dan atap datar. Meski berasal dari Eropa, gaya ini banyak diadopsi oleh masyarakat Indonesia sejak zaman kolonial. Bagi pecinta desain artistik dan unik, rumah bergaya art deco bisa menjadi pilihan menarik.

10. Rumah Dua Lantai Desain Kolonial

Hunian dua lantai bergaya kolonial memberikan kesan megah dan berkelas. Desain ini mengandalkan jendela besar, pencahayaan alami, dan warna netral seperti putih dan abu-abu. Atap tinggi dan balkon di lantai atas memberikan kenyamanan ekstra serta daya tarik visual.

FAQ Seputar Rumah Zaman Dulu

1. Apa kelebihan rumah zaman dulu dibanding rumah modern?

Rumah zaman dulu umumnya dibangun dengan memperhatikan kenyamanan jangka panjang, seperti sirkulasi udara yang optimal, penggunaan bahan alami, dan desain yang menyatu dengan alam. Banyak rumah lama juga dibangun lebih kokoh dan tahan lama.

2. Mengapa rumah zaman dulu banyak memiliki jendela besar?

Jendela besar berfungsi untuk memaksimalkan pencahayaan alami dan ventilasi silang. Ini sangat cocok untuk iklim tropis seperti di Indonesia, agar udara tetap segar tanpa bergantung pada pendingin ruangan.

3. Apa ciri khas rumah gaya jengki?

Ciri khas rumah jengki meliputi bentuk atap pelana, dinding miring, serambi depan, serta tampilan yang asimetris. Gaya ini mencerminkan semangat kebebasan dan berdikari pasca kemerdekaan Indonesia.

4. Apakah rumah bergaya kolonial masih relevan saat ini?

Sangat relevan, terutama bagi mereka yang menginginkan perpaduan estetika klasik dan kenyamanan tropis. Banyak pengembang kini mengadopsi elemen rumah kolonial untuk proyek perumahan modern.

5. Bagaimana cara mengadaptasi elemen rumah jadul ke desain modern?

Anda bisa mengadopsi elemen seperti jendela besar, teras luas, pilar, atau bentuk atap tradisional ke dalam desain modern. Kombinasikan dengan interior minimalis dan material ramah lingkungan agar tetap fungsional dan estetis.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|