Liputan6.com, Jakarta - Memilih perhiasan yang ideal untuk wanita berusia 40 tahun membutuhkan pertimbangan yang cermat antara keanggunan, kenyamanan, dan potensi investasi jangka panjang. Oleh karena itu, model gelang emas klasik untuk ibu 40 tahun menjadi pilihan yang sangat tepat. Perhiasan ini memadukan keindahan desain tradisional dengan kepraktisan untuk penggunaan sehari-hari yang aktif.
Pada usia ini, banyak wanita cenderung lebih menghargai perhiasan berkualitas tinggi yang tidak hanya menunjang penampilan, tetapi juga memiliki nilai warisan untuk generasi mendatang. Tren perhiasan di Indonesia saat ini juga menunjukkan peningkatan minat terhadap desain yang terinspirasi dari kekayaan budaya Nusantara. Model gelang emas klasik untuk ibu 40 tahun dengan motif etnik, seperti ukiran Borobudur atau ornamen Bali, menawarkan nilai lebih dari sekadar aksesori mode.
Desain-desain ini menggabungkan keanggunan abadi dengan identitas budaya yang kuat, menciptakan perhiasan yang penuh makna dan karakter. Berikut ini telah Liputan6 rangkum, sepuluh model gelang emas klasik untuk ibu 40 tahun yang dirancang khusus, pada Jumat (19/12). Setiap model menggunakan material emas berkualitas tinggi antara 18 hingga 24 karat dengan hasil akhir yang sempurna, menjamin durabilitas dan kenyamanan saat digunakan.
1. Gelang Benara Minimalis – Keanggunan Borobudur yang Memukau
Model gelang bangle tipis ini terinspirasi dari arsitektur megah Candi Borobudur yang terkenal di dunia. Guratan halus pada permukaan gelang mencerminkan detail arsitektur candi yang kaya filosofi dan keindahan. Dengan lebar hanya 5mm, gelang ini memberikan kesan elegan tanpa terlihat berlebihan, sangat cocok untuk wanita yang menghargai keindahan dalam kesederhanaan.
Keunggulan utama model Benara Minimalis terletak pada fleksibilitas penggunaannya yang dapat dikombinasikan dengan gelang lain dalam konsep tumpuk. Beratnya yang ringan membuatnya nyaman dipakai seharian tanpa menimbulkan rasa lelah di pergelangan tangan. Emas rose gold 18 karat memberikan warna yang hangat dan natural, sementara guratan Borobudur menambahkan nilai budaya yang tinggi pada perhiasan ini.
2. Gelang Keroncong Kuning – Warisan Klasik nan Abadi
Gelang rantai tebal berbahan emas kuning 24 karat ini menghadirkan nuansa keroncong klasik yang begitu khas dalam tradisi perhiasan Indonesia. Motif anyaman halus pada setiap mata rantai menciptakan tekstur yang kaya dan memberikan dimensi visual yang menarik. Diameter 6cm memberikan fleksibilitas yang baik untuk berbagai ukuran pergelangan tangan, menjadikannya pilihan ideal untuk hadiah atau investasi jangka panjang.
Penggunaan emas kuning 24 karat murni tidak hanya memberikan kilau yang maksimal, tetapi juga menjamin nilai investasi yang stabil. Desain keroncong yang tak lekang oleh waktu memastikan gelang ini tidak akan pernah ketinggalan zaman, bahkan dapat diwariskan sebagai pusaka keluarga. Fleksibilitas rantai memungkinkan pemakaian yang nyaman untuk aktivitas sehari-hari maupun acara formal yang membutuhkan penampilan berkelas.
3. Gelang Bangle Lebar – Pernyataan Gaya yang Berkelas
Model bangle dengan lebar 1cm ini dirancang untuk memberikan kesan berani namun tetap canggih. Kombinasi emas kuning polos dengan aksen black gold di pinggiran menciptakan kontras yang elegan dan modern. Desain yang kokoh membuatnya sempurna untuk wanita dengan tangan yang lebih besar atau mereka yang menyukai perhiasan dengan kehadiran yang kuat.
Hasil akhir yang sempurna pada permukaan emas memberikan refleksi cahaya yang memukau, sementara aksen black gold menambahkan sentuhan kontemporer pada desain klasik. Material emas kuning 20 karat memberikan keseimbangan optimal antara durabilitas dan kemurnian logam mulia. Gelang ini sangat cocok dipakai sebagai pernyataan gaya tunggal atau dikombinasikan dengan aksesori emas lainnya untuk tampilan yang lebih dramatis.
4. Gelang Kalpataru Etnik – Simbol Kehidupan Penuh Makna
Gelang bangle dengan motif pohon kalpataru ini menggabungkan rose gold dan black gold dalam harmoni yang sempurna. Pohon kalpataru sebagai simbol keabadian dan kehidupan memberikan makna filosofis yang dalam pada perhiasan ini. Lebar 8mm memberikan proporsi yang ideal antara kesan modern dan klasik, menjadikannya pilihan yang tepat untuk wanita yang menghargai perhiasan dengan cerita dan makna.
Teknik pengerjaan motif kalpataru yang detail menunjukkan keahlian tingkat tinggi dalam dunia perhiasan tradisional Indonesia. Rose gold 17 karat memberikan warna yang unik dan eksklusif, sementara ornamen black gold menambahkan kedalaman dan karakter pada desain. Diameter 6cm memastikan kenyamanan maksimal saat dipakai, baik untuk aktivitas kasual maupun acara formal yang membutuhkan sentuhan etnik yang elegan.
5. Gelang Lereng Minimal – Keanggunan Bali yang Ramping
Inspirasi dari pola lereng khas Bali diterjemahkan dengan indah dalam model bangle ramping ini. Emas kuning 18 karat dengan berat hanya 10 gram membuatnya sangat nyaman untuk penggunaan sehari-hari tanpa mengurangi keindahan visual. Pola lereng yang halus memberikan tekstur yang canggih tanpa terlihat rumit, mencerminkan keanggunan budaya Bali yang terkenal dengan seni dan filosofinya.
Desain minimalis dengan sentuhan etnik Bali membuatnya serbaguna untuk berbagai kesempatan dan pakaian. Kilau lembut dari emas kuning memberikan kehangatan alami pada kulit, sementara pola lereng menambahkan karakter unik yang membedakannya dari gelang polos biasa. Hasil akhir yang halus dan presisi pada setiap detail lereng menunjukkan kualitas pengerjaan yang tinggi dalam pembuatan perhiasan tradisional.
6. Gelang Niskala Bold – Misteri dan Pesona yang Kuat
Model bangle dengan motif niskala yang mistis ini menghadirkan kombinasi rose gold dengan black gold yang mencolok dan dramatis. Lebar 7mm memberikan kehadiran yang kuat, menjadikannya pernyataan gaya yang sempurna untuk wanita yang percaya diri dan berani tampil beda. Konsep niskala dalam filosofi Bali yang bermakna "tidak terlihat" atau "spiritual" memberikan dimensi mendalam pada desain perhiasan ini.
Rose gold yang dilapis rhodium dengan ornamen black gold menciptakan kontras visual yang mencolok dan modern. Desain ini sangat cocok untuk acara formal atau acara malam di mana Anda ingin tampil berkesan dan elegan. Motif mistis yang detail menunjukkan apresiasi terhadap budaya spiritual Bali, menjadikan gelang ini bukan hanya aksesori mode tetapi juga simbol apresiasi budaya.
7. Gelang Belah Rotan – Tekstur Alami dalam Kemewahan
Gelang dengan motif anyaman belah rotan ini menghadirkan tekstur yang unik dan alami dalam material emas kuning 24 karat. Inspirasi dari kerajinan rotan tradisional Indonesia diterjemahkan dengan sempurna dalam bentuk perhiasan mewah. Diameter 5.5cm memberikan ukuran yang nyaman untuk mayoritas ukuran pergelangan tangan, sementara fleksibilitas desain memastikan kenyamanan maksimal saat digunakan.
Emas 24 karat murni memberikan kilau yang luar biasa pada setiap "serat" rotan yang diukir detail. Teknik pengerjaan yang kompleks dalam menciptakan tekstur anyaman rotan menunjukkan tingkat keahlian yang luar biasa. Desain ini sempurna untuk wanita yang menghargai keunikan dan ingin memiliki perhiasan yang benar-benar khas dengan koneksi kuat ke budaya tradisional Indonesia.
8. Gelang Rantai Tebal – Klasik Abadi yang Tak Lekang Waktu
Model gelang rantai dengan mata rantai besar ini merupakan lambang keanggunan klasik dalam dunia perhiasan. Emas kuning 22 karat memberikan kilau yang cemerlang dan durabilitas yang sangat baik untuk penggunaan jangka panjang. Mata rantai besar yang polos menciptakan garis-garis bersih yang tak lekang oleh waktu, menjadikannya investasi perhiasan yang bijaksana untuk diwariskan ke generasi selanjutnya.
Desain yang sederhana namun canggih membuatnya sangat serbaguna untuk berbagai gaya dan kesempatan. Kualitas emas 22 karat memastikan gelang ini akan mempertahankan keindahan dan nilainya selama bertahun-tahun. Mata rantai yang tebal memberikan bobot substansial yang terasa mewah di pergelangan tangan, sementara polesan yang sempurna menciptakan hasil akhir seperti cermin yang sangat memukau.
9. Gelang Ukiran Bali – Seni Tradisional dalam Sentuhan Modern
Bangle dengan ukiran bunga teratai khas Bali ini menghadirkan keanggunan feminin yang tak tertandingi. Rose gold 18 karat memberikan warna hangat yang cocok untuk semua warna kulit, sementara motif bunga teratai melambangkan kemurnian dan pencerahan spiritual dalam budaya Hindu-Bali. Lebar 6mm memberikan proporsi yang ideal untuk menampilkan detail ukiran tanpa terlihat berlebihan.
Tingkat keahlian tinggi terlihat dari setiap detail ukiran bunga teratai yang presisi dan halus. Kilau eksotis dari rose gold memberikan nuansa mewah yang khas, menjadikan gelang ini sempurna untuk acara-acara khusus atau sebagai perhiasan mewah sehari-hari. Teknik ukiran tradisional Bali yang diaplikasikan pada desain perhiasan modern menciptakan perpaduan unik yang menarik bagi wanita kontemporer yang menghargai warisan budaya.
10. Gelang Lavani Serene – Ketenangan dalam Kontras Indah
Model Lavani yang menggabungkan rose gold dengan batu lava hitam ini terinspirasi dari spiritualitas Candi Borobudur. Kontras antara kehangatan rose gold dan nuansa alami dari batu lava menciptakan dampak visual yang kuat namun menenangkan. Desain ini sempurna untuk wanita yang mencari kedamaian batin dan menghargai perhiasan dengan makna yang lebih dalam di luar estetika semata.
Rose gold 17 karat memberikan kualitas eksklusif yang langka di pasar perhiasan Indonesia, sementara batu lava asli dari area Borobudur menambahkan koneksi spiritual yang mendalam. Desain bangle yang elegan memastikan kenyamanan saat dipakai untuk meditasi, yoga, atau aktivitas sehari-hari. Kombinasi logam mulia dengan batu alam menciptakan keseimbangan antara kemewahan dan nuansa alami yang benar-benar unik dalam dunia perhiasan tradisional Indonesia.
Tanya Jawab (Q&A)
Q: Apakah gelang emas 24 karat lebih baik daripada 18 karat untuk penggunaan sehari-hari?
A: Emas 24 karat lebih murni namun lebih lunak, sehingga lebih rentan terhadap goresan dan deformasi. Untuk penggunaan sehari-hari, emas 18-22 karat lebih ideal karena campuran alloy memberikan durabilitas yang lebih baik tanpa mengurangi significantly kemurnian dan nilai investasi.
Q: Bagaimana cara menentukan ukuran gelang yang tepat untuk pergelangan tangan?
A: Ukur lingkar pergelangan tangan menggunakan pita ukur, tambahkan 1-2 cm untuk kenyamanan. Untuk bangle kaku, pastikan bisa masuk melalui bagian terlebar tangan. Konsultasikan dengan jeweler untuk fitting yang proper, terutama untuk gelang dengan design khusus atau custom sizing.
Q: Apakah gelang dengan motif etnik cocok dipadukan dengan outfit modern?
A: Sangat cocok! Gelang etnik memberikan unique accent pada outfit modern dan menciptakan interesting contrast. Kunci utamanya adalah balance - jika gelang sudah statement piece dengan motif bold, pilih outfit yang simple. Sebaliknya, motif minimal bisa dipadukan dengan outfit yang lebih elaborate.

9 hours ago
3
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5450753/original/084086000_1766162419-202512119AA_Laga_Untuk_umatera-14.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450746/original/023400300_1766159119-national-773x380.png)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5450737/original/033432100_1766158004-IMG_3186.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5450611/original/042831500_1766150477-IMG_3098.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450560/original/071723800_1766147335-IMG-20251219-WA0008.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450458/original/073589600_1766141401-gelang_ibu-ibu_50_tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3271752/original/024896400_1603102550-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434814/original/089489900_1764990126-Ular_Welang__Bungarus_fasciatus___Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450159/original/008886300_1766131216-Gemini_Generated_Image_xwsqtgxwsqtgxwsq.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5059398/original/070662400_1734708314-peralta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450219/original/052032700_1766134317-instasave.website_589812662_18544287751050966_2599828547814656258_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3305410/original/014989400_1606204869-20201124-Penyaluran-KJP-Plus-Tahap-Dua-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450318/original/018612300_1766137076-unnamed__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5437448/original/096004900_1765253533-Ide_Jualan____Receh____tapi_Banyak_Dicari_dan_Cepat_Laris_di_Dalam_Gang_Produk_Masakan_Rumahan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5416875/original/004239400_1763473471-InShot_20251118_201720793.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)