Liputan6.com, Jakarta Semarang tak hanya terkenal karena Lawang Sewu atau Kota Lamanya, tapi juga karena kelezatan kuliner malam Semarang yang memikat. Saat malam tiba, kota ini justru semakin hidup dengan aroma masakan yang menggoda dari berbagai sudut jalan. Dari warung kaki lima hingga restoran mewah, semuanya menyajikan cita rasa yang bikin penasaran.
Makan malam di Semarang bukan sekadar soal rasa, tapi juga pengalaman. Bayangkan menyantap nasi gudeg koyor panas di tengah dinginnya malam atau menyeruput kuah soto sambil duduk lesehan. Tak heran, banyak wisatawan sengaja menyusuri jalanan kota ini pada malam hari hanya untuk berburu kuliner. Setiap tempat makan punya ceritanya sendiri. Ada yang sudah eksis sejak tahun 70-an, ada pula yang menjadi tongkrongan hits anak muda.
1. Cafe Blendoek Jalan Garuda: Ikon Kuliner dengan Suasana Syahdu
Berdiri sejak 2014 dan mengalami beberapa kali relokasi, kafe yang sebelumnya dikenal sebagai Angkringan Blendoek kini telah menetap di Jalan Garuda Nomor 2, Kota Lama Semarang dan menjadi salah satu ikon kuliner malam di Semarang karena keunikan lokasinya yang sempat berdampingan dengan gereja tua di Kota Lama. Tempat ini menyajikan suasana khas yang tidak hanya nyaman untuk makan malam, tetapi juga menjadi tempat berkumpul lintas generasi di tengah suasana kota yang terus bergerak.
Dikutip dari Instagram @cafeblendoek pengunjung bisa menikmati nasi bungkus dengan berbagai pilihan lauk, sate-satean, gorengan, dan jajanan pasar yang disajikan hangat serta berbagai minuman tradisional seperti wedang jahe rempah dan teh tarik, memberikan pengalaman makan yang menyatu dengan tradisi. Hiburan musik akustik live setiap malam menjadi nilai tambah yang membuat banyak orang betah berlama-lama.
Keberagaman pilihan makanan di kafe ini mencerminkan kekayaan rasa lokal yang dijaga dan dikemas secara sederhana, namun tidak kehilangan autentisitas. Daya tarik lainnya adalah banyaknya outlet kuliner di sekitarnya seperti Pawon Dusun dan Vins Kopi yang melengkapi kawasan ini menjadi pusat kuliner malam. Sebagai ikon yang mendapat kunjungan dari berbagai kalangan termasuk pejabat, tempat ini berhasil mempertahankan eksistensinya tanpa kehilangan sentuhan akarnya sebagai angkringan khas rakyat.
2. Nasi Ayam Bu Sami: Rasa Tradisional di Tengah Hiruk Pikuk Kota
Beroperasi dari pukul 23.00 hingga 05.30 WIB di kawasan Simpang Lima, Nasi Ayam Bu Sami menawarkan rasa klasik yang sulit ditolak, menjadikannya destinasi utama para penikmat kuliner malam Semarang.
Hidangan utamanya berupa nasi ayam dengan opor ayam, sambal goreng krecek, dan telur bacem, disajikan hangat dan penuh cita rasa gurih khas Jawa. Tersaji dengan porsi yang pas dan harga mulai dari Rp12.000, nasi ayam ini menjadi pilihan ekonomis namun memuaskan untuk mengisi perut di tengah malam. Lokasi yang strategis memudahkan wisatawan maupun warga lokal untuk menjangkaunya dalam perjalanan kuliner malam mereka.
Setiap suapan menyampaikan kenangan akan masakan rumahan yang akrab di lidah masyarakat Jawa Tengah, lengkap dengan rasa kuah santan yang ringan namun meresap ke setiap elemen sajian. Sederhana dalam tampilan, namun kuat dalam rasa—itulah kekuatan utama dari nasi ayam ini. Warung ini juga dikenal sebagai salah satu spot makan malam yang tidak pernah sepi, menandakan bahwa kuliner bukan sekadar tentang makanan, melainkan pengalaman menyeluruh yang menyatukan rasa, suasana, dan nostalgia.
3. Pisang Plenet Pak Yuli: Legenda Manis di Tengah Kota
Terletak di Jalan Gajahmada dan buka dari pukul 17.00 hingga tengah malam, Pisang Plenet Pak Yuli telah menjadi bagian dari tradisi makan malam warga Semarang yang mencari kudapan ringan namun khas. Camilan ini terdiri dari pisang kepok yang dipipihkan dan dibakar, lalu diberi topping seperti meses, keju, selai, atau kacang.
Tekstur luar yang renyah dengan bagian dalam yang tetap lembut memberikan sensasi menggigit yang unik, apalagi ketika berpadu dengan topping manis gurih yang bisa disesuaikan dengan selera pribadi. Meski sederhana, camilan ini berhasil mempertahankan popularitasnya selama puluhan tahun.
Dengan harga yang ramah di kantong dan suasana jalan kota yang menemani, jajanan ini cocok dinikmati sambil berbincang santai di bangku trotoar atau setelah menyusuri jalanan kota. Lokasi yang mudah dijangkau juga menjadi nilai tambah yang memikat para pemburu kuliner malam. Konsistensi rasa dan penyajian membuat Pisang Plenet Pak Yuli menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin menutup malam dengan rasa manis penuh kenangan.
4. Sate Kambing Pak Untung: Gurihnya Tak Pernah Mengecewakan
Meski tidak selalu menjadi pilihan pertama bagi semua orang, sate kambing yang dikelola dengan baik seperti di tempat Pak Untung ini menjadi incaran para penggemar daging kambing empuk dengan aroma rempah kuat. Dimasak dengan teknik khusus, sate ini menyajikan kelembutan daging tanpa bau prengus yang sering menjadi masalah bagi kuliner serupa.
Setiap tusukan sate hadir dengan baluran bumbu kecap khas yang kaya rasa dan dilengkapi dengan irisan cabai serta bawang merah segar sebagai pelengkap. Proses pembakarannya menggunakan arang alami yang memberikan sentuhan smokey yang menggugah.
Bagi pengunjung yang datang malam-malam, sate ini memberikan sensasi hangat dan mengenyangkan, sangat cocok dinikmati saat udara Semarang mulai sejuk. Porsinya yang pas dan bumbunya yang meresap hingga ke dalam daging membuat banyak pengunjung kembali datang. Warung ini menciptakan pengalaman makan malam yang tidak hanya lezat tetapi juga membekas dalam memori karena keunikannya yang tidak bisa ditemukan di sembarang tempat.
5. Nasi Gandul Pak Memet: Kuah Gurih yang Melekat di Lidah
Membawa cita rasa khas Pati ke Semarang, Nasi Gandul Pak Memet merupakan persembahan autentik dari dapur tradisional yang menawarkan kombinasi nasi, kuah santan encer, dan lauk jeroan sapi seperti kikil, lidah, hingga babat. Hidangan ini disajikan di atas daun pisang, menambah aroma alami yang memperkuat sensasi makan.
Warung ini buka menjelang malam, menjadikannya pilihan sempurna untuk makan malam berat dengan sentuhan khas. Keunikan dari nasi gandul terletak pada kuahnya yang tidak terlalu kental namun kaya rempah, menyelimuti nasi dengan rasa gurih yang mendalam.
Dengan tekstur daging yang empuk dan bumbu yang meresap, sajian ini berhasil memadukan kelezatan tradisional dengan nuansa nostalgia yang membuat siapa pun merasa dekat dengan akar kuliner Jawa. Sajian ini cocok untuk yang ingin menyantap makanan berat namun tidak terlalu berminyak. Rasa dan penyajian nasi gandul ini memberikan sensasi makan yang menyeluruh, menciptakan rasa puas yang sulit ditemukan dari menu modern lainnya.
6. Gudeg Koyor Mbak Tum: Kuliner Malam di Semarang yang Gurih dan Legendaris
Gudeg Mbak Tum yang berlokasi di Wonodri adalah ikon makan malam di Semarang. Buka dari pukul 17.00 hingga 05.00, tempat ini menyajikan gudeg manis dengan koyor sapi lembut yang berpadu sempurna dengan sambal dan lontong. Pilihan lauk tambahannya meliputi ayam kampung dan telur bacem.
Suasananya sederhana tapi hangat, cocok untuk pelancong malam. Menurut ulasan Google Maps (Juli 2025), tempat ini memiliki rating 4,7/5 dari lebih dari 1.200 review. Harga mulai Rp25.000 menjadikannya favorit banyak orang.
7. Warung Dimsum (Wardim): Kuliner Malam Semarang 24 Jam Bergaya Tionghoa
Jika ingin kuliner malam yang berbeda, Wardim di Plasa Simpang Lima adalah jawabannya. Buka 24 jam, menu andalannya mencakup siomay, hakau, ceker ayam, hingga bakpao dengan rasa otentik.
Selain dimsum, tersedia juga nasi goreng dan kwetiau. Suasananya nyaman dan cocok untuk nongkrong malam-malam. Berdasarkan ulasan TripAdvisor, tempat ini masuk daftar “Must Visit” untuk pencinta kuliner Tionghoa di Semarang.
8. KoenoKoeni Café Gallery: Resto Mewah Kuliner Malam Semarang yang Instagramable
KoenoKoeni Café di Tegalsari adalah destinasi kuliner malam di Semarang yang memadukan nuansa klasik Jawa dengan menu modern. Menu mulai dari lontong cap go meh hingga pasta tersedia di sini.
Harga memang mahal (Rp38.000–Rp290.000), tapi suasananya yang penuh koleksi antik membuatnya populer untuk makan malam romantis atau foto Instagram.
9. Maishin Izakaya Japanese Restaurant: Izakaya Jepang Autentik untuk Kuliner Malam di Semarang
Maishin Izakaya Japanese Restaurant yang berada di Kota Lama Semarang menyajikan kuliner malam Semarang dengan konsep ala izakaya Jepang otentik. Menu yang paling direkomendasikan mencakup sashimi segar, yakitori set, mushroom porridge, dan sake berkualitas – semuanya disajikan dengan kesegaran luar biasa. Harga makanan berkisar dari Rp15.000 hingga Rp900.000, cocok untuk Anda yang ingin mencoba fine dining Jepang di kota ini Tripadvisor+1Tripadvisor+1.
Suasana di Maishin nyaman dan instagramable, cocok untuk makan malam bersama keluarga, teman, atau pasangan. Review terbaru menyebut bahwa pelayanan cepat dan ramah, meskipun terkadang makanan keluar agak lambat (sekitar 30 menit), kualitas tetap di acuan tinggi. Lokasinya di Jalan Cendrawasih Nomor 21, Kota Lama, menjadikannya pilihan strategis bagi wisata kuliner malam di pusat kota serta dekat landmark kota lama Semarang. Jika Anda mencari pengalaman makan malam di Semarang yang menggabungkan rasa Jepang otentik, suasana cozy, dan kualitas premium, Maishin Izakaya layak masuk dalam daftar rekomendasi kuliner malam Anda.
10. Tahu Petis Prasojo: Rasa Klasik Kuliner Malam Semarang Sejak 1980-an
Terletak di Pleburan, Tahu Petis Prasojo terkenal dengan petis udangnya yang gurih. Berdiri sejak 1980-an, menu utamanya adalah tahu petis, tapi ada juga tahu isi dan tahu berontak.
Harga mulai Rp3.000 saja, membuatnya cocok untuk camilan ringan setelah makan besar. Banyak wisatawan menjadikan petis di sini sebagai oleh-oleh khas kuliner Semarang.
People Also Ask
Apa rekomendasi makan malam di Semarang yang legendaris?
Gudeg Koyor Mbak Tum dan Nasi Ayam Bu Sami termasuk kuliner malam Semarang legendaris yang ramai hingga larut.
Apakah ada kuliner malam Semarang yang buka 24 jam?
Ada, Warung Dimsum (Wardim) buka 24 jam, sementara Gudeg Mbak Tum melayani hingga subuh.
Restoran makan malam romantis di Semarang apa yang direkomendasikan?
KoenoKoeni Café Gallery menawarkan suasana klasik instagramable, dan Maishin Izakaya Japanese Restaurant cocok untuk fine dining dengan pengalaman plating artistik.