3 Contoh Puisi 17 Agustus, Ekspresi dalam Memperingati Kemerdekaan

1 month ago 17

Dikutip dari buku Cakrawala: Antologi Puisi Karya Pelajar SMAN 1 Banjarmasin oleh Ahmad Rizky Ramadhan, dkk., berikut beberapa contoh puisi 17 Agustus.

1. Puisi 17 Agustus tentang Jasa-Jasa Pahlawan

"Perjalanan Kemerdekaan" – Annisa Fahma Maharani

Kobaran semangat sudah ada sejak tadi,

Serentak dengan langit yang kian membiru

Sang sinar pun juga mengiringi,

Seakan semua sudah siap menyambut itu.

Hari yang penuh dengan perjuangan sudah dilalui,

Pertumpahan darah sudah tidak lagi terlihat,

Menandakan semuanya sudah berlalu sejak saat itu.

17 Agustus 1945, semua emosional tertumpahkan,

Hari yang takkan pernah terlupakan,

Hari yang sudah membunuh banyak jiwa,

Namun tidak akan bisa membunuh semangat para pejuangnya.

Kini sudah 77 tahun Indonesiaku,

Sudah sebanyak 77 kali merasakan semangat yang sama,

Semangat yang takkan pernah pudar walaupun setitik darahku.

Kain itu, kain yang selalu membuat haru,

Kini sudah menaiki singgasana di atas sana,

Dengan kibaran merah putih yang sangat gagah di situ.

Tidak akan ada yang bisa menggantikannya,

Walaupun dengan jiwamu,

Tidak akan ada yang berani mengotorinya,

Walaupun dengan sebutir debu.

2. Puisi 17 Agustus Bertema Semangat Nasionalisme

"Semangat Merdeka" – Shandy

Di bawah mentari merah menyala,

Kita berdiri tegak tanpa cela.

Kemerdekaan, cita-cita kita semua,

Tak tergoyahkan oleh badai atau hujan.

Dulu dijajah, dirundung belenggu,

Namun semangat merdeka tak pernah pudar.

Bersatu, berjuang, dengan tekad yang kuat,

Kita raih kemerdekaan, tak terkalahkan.

Bendera merah putih berkibar tinggi,

Di angkasa biru lambang kebesaran jiwa.

Kita cinta tanah air, negara tercinta,

Kemerdekaan, anugerah yang abadi.

Kita merayakan kemerdekaan dengan bangga,

Menghormati warisan para pejuang kita.

Kita terus maju, berjuang untuk masa depan,

Kemerdekaan, harta yang tak ternilai harganya.

3. Puisi 17 Agustus Berisi Refleksi tentang Masa Depan Bangsa

"Negeriku" – Dwi Ayu Selapaningtiyas

Indonesiaku

Kau negeri yang sangat elok,

Negeri di mana aku berpijak sekarang.

Memiliki kekayaan alam yang sangat tak terbatas,

Sudah tujuh puluh tujuh tahun engkau merdeka,

Tapi penderitaan-penderitaan juga belum usai.

Ibu pertiwi menatap awan senja,

Luka-luka yang muncul karena manusia.

Wahai negeriku,

Semoga kedamaian jadi abadi,

Semoga keadaanmu selalu terjaga,

Semoga selalu menjadi negeri yang elok.

Kau,

Selalu kami lindungi dengan sepenuh jiwa,

Diiringi dengan rasa suka cita,

Tetap tumbuh sepanjang masa…

Padamu Indonesiaku,

Jiwaku dan segalaku untukmu selalu,

Dalam cengkeraman garudamu kami bersatu,

Berjanji akan selalu menjaga wibawamu.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|