7 Jenis Tanaman Kebun Mini yang Sebaiknya Tidak Ditanam Dekat Rumah

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki kebun mini di rumah memang memberikan banyak manfaat, mulai dari keindahan visual hingga udara yang lebih segar. Namun, tidak semua tanaman cocok ditempatkan terlalu dekat dengan bangunan rumah. Beberapa jenis tanaman kebun mini justru dapat menimbulkan masalah jika salah penempatan. Mulai dari akar yang merusak struktur hingga tanaman yang mengundang hama, semuanya perlu dipertimbangkan sejak awal. Karena itu, penting memahami jenis tanaman kebun mini yang sebaiknya tidak ditanam dekat rumah.

Kesalahan dalam memilih tanaman sering terjadi karena hanya mempertimbangkan tampilan tanpa memperhatikan karakter tanaman. Padahal, setiap tanaman memiliki sifat tumbuh yang berbeda-beda. Ada yang akarnya agresif, ada pula yang mudah menarik serangga atau hewan liar. Jika ditanam terlalu dekat rumah, risiko kerusakan dan gangguan bisa meningkat. Berikut beberapa jenis tanaman kebun mini yang sebaiknya dihindari penanamannya di area dekat rumah.

1. Bambu Mini

Bambu mini sering dianggap aman karena ukurannya terlihat kecil dan rapi. Namun, akar bambu dikenal sangat agresif dan menyebar cepat ke segala arah. Jika ditanam dekat rumah, akar bambu dapat merusak lantai, dinding, atau saluran air. Dalam jangka panjang, kerusakan ini bisa menimbulkan biaya perbaikan yang besar.

Selain merusak struktur, bambu mini juga sulit dikendalikan pertumbuhannya. Tunas baru dapat muncul di area yang tidak diinginkan. Membersihkannya pun tidak mudah karena akarnya kuat. Oleh karena itu, bambu mini sebaiknya ditanam jauh dari bangunan rumah.

2. Pohon Kelor

Pohon kelor sering dipilih karena manfaat daunnya yang tinggi. Namun, meskipun terlihat sederhana, akar pohon kelor cukup kuat dan dalam. Jika ditanam terlalu dekat rumah, akar ini berpotensi merusak fondasi bangunan. Pertumbuhannya juga relatif cepat jika tidak rutin dipangkas.

Selain itu, pohon kelor dapat tumbuh cukup tinggi. Daunnya yang rimbun bisa menutupi cahaya masuk ke rumah. Jika daunnya sering gugur, area sekitar rumah menjadi lebih kotor. Karena itu, kelor lebih aman ditanam di area terbuka yang agak jauh.

3. Tanaman Pepaya

Pepaya sering dianggap cocok untuk kebun mini karena perawatannya mudah. Namun, sistem perakaran pepaya cukup kuat dan menyebar luas. Jika ditanam dekat rumah, akar pepaya bisa mengganggu struktur tanah di sekitar fondasi. Hal ini berisiko menyebabkan retakan kecil pada bangunan.

Selain itu, buah pepaya yang jatuh bisa mengundang semut dan serangga. Daunnya yang besar juga mudah rontok dan mengotori halaman. Bau buah matang yang terlalu lama dibiarkan dapat menarik hama. Karena alasan ini, pepaya sebaiknya tidak ditanam dekat rumah.

4. Tanaman Talas

Talas sering dipilih sebagai tanaman kebun karena daunnya lebar dan menarik. Namun, talas sangat menyukai area lembap dan basah. Jika ditanam dekat rumah, kelembapan berlebih bisa memicu tumbuhnya jamur dan lumut pada dinding. Kondisi ini berpotensi merusak tampilan dan kesehatan bangunan.

Selain itu, talas dapat menjadi tempat favorit nyamuk berkembang biak. Genangan air di sekitar tanaman sering sulit dihindari. Hal ini meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Karena itu, talas lebih baik ditanam jauh dari area hunian.

5. Tanaman Sereh

Sereh dikenal sebagai tanaman pengusir nyamuk alami dan sering ditanam di kebun mini. Namun, sereh memiliki akar serabut yang menyebar luas. Jika terlalu dekat rumah, akar ini dapat merusak paving atau lantai luar. Pertumbuhannya juga cepat dan mudah melebar.

Selain itu, sereh yang dibiarkan tumbuh lebat bisa menjadi sarang serangga kecil. Jika tidak rutin dirawat, area sekitar rumah bisa terlihat berantakan. Aroma sereh yang terlalu kuat juga tidak selalu nyaman bagi semua orang. Oleh karena itu, penempatannya perlu diperhatikan.

6. Tanaman Pisang Mini

Pisang mini sering dipilih karena tampak eksotis dan menarik. Namun, tanaman ini membutuhkan banyak air dan ruang. Akar pisang dapat menyerap air dalam jumlah besar dan melemahkan struktur tanah. Jika ditanam dekat rumah, hal ini bisa berdampak pada kestabilan fondasi.

Selain itu, daun pisang yang besar mudah robek dan gugur. Sampah daun ini bisa menyumbat saluran air. Buah pisang yang matang juga dapat mengundang hewan liar. Karena itu, pisang mini lebih aman ditanam agak jauh dari rumah.

7. Tanaman Sirih Rambat

Sirih rambat sering digunakan untuk mempercantik pagar atau dinding. Namun, tanaman ini memiliki sifat merambat yang agresif. Jika dibiarkan, sirih bisa merusak cat dan permukaan dinding rumah. Akar pelekatnya sulit dibersihkan jika sudah menempel lama.

Selain merusak dinding, sirih rambat juga membuat area rumah menjadi lembap. Kondisi ini dapat memicu tumbuhnya jamur dan lumut. Jika tidak dikontrol, tampilannya justru menjadi tidak rapi. Oleh karena itu, sirih rambat sebaiknya tidak ditanam terlalu dekat rumah.

Pertanyaan seputar Tanaman Kebun Mini 

Kenapa tidak semua tanaman cocok ditanam dekat rumah?

Setiap tanaman memiliki karakter akar dan pertumbuhan berbeda. Ada yang akarnya agresif dan merusak struktur. 

Apakah tanaman kecil pasti aman untuk rumah?

Tidak selalu, meskipun ukurannya kecil. Beberapa tanaman kebun mini memiliki akar yang kuat dan menyebar luas. 

Apa risiko menanam tanaman berakar kuat dekat rumah?

Risikonya antara lain kerusakan fondasi, lantai, dan saluran air. Dalam jangka panjang, kerusakan ini bisa menjadi serius. 

Tanaman apa yang lebih aman ditanam dekat rumah?

Tanaman hias berakar dangkal dan tanaman dalam pot lebih aman. Contohnya seperti lidah mertua, monstera kecil, atau tanaman herbal pot. 

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|