7 Tips Memilih Gamis untuk Haji dan Umroh, Ibadah Nyaman Sepanjang Hari

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Menunaikan ibadah haji dan umroh merupakan momen sakral yang membutuhkan kesiapan fisik, mental, dan juga pakaian yang tepat. Salah satu pilihan busana utama bagi wanita saat menjalankan ibadah ini adalah gamis. Gamis yang nyaman dan sesuai syariat sangat membantu agar ibadah bisa dilakukan dengan khusyuk dan tanpa gangguan.

Cuaca di Tanah Suci yang panas dan aktivitas ibadah yang padat membuat pemilihan gamis menjadi sangat penting. Tidak hanya sekadar menutup aurat, gamis juga harus menunjang kenyamanan dan mobilitas selama beribadah. Oleh karena itu, pemilihan bahan, model, hingga warna harus benar-benar diperhatikan.

Selain faktor kenyamanan, gamis juga perlu memiliki fitur fungsional yang memudahkan selama berada di tanah suci. Hal-hal seperti kancing depan untuk wudhu, kantong tersembunyi, hingga model yang tidak terlalu panjang agar tidak mudah tersandung menjadi pertimbangan. Berikut ini adalah tujuh tips memilih gamis terbaik untuk haji dan umroh.

1. Pilih Bahan yang Ringan dan Menyerap Keringat

Suhu di Makkah dan Madinah bisa sangat panas, terutama saat musim haji. Oleh karena itu, gamis yang terbuat dari bahan katun, rayon, atau linen lebih disarankan. Bahan-bahan ini terkenal adem dan mampu menyerap keringat dengan baik.

Hindari bahan sintetis seperti poliester yang cenderung panas dan tidak menyerap keringat. Bahan yang tidak tepat dapat menyebabkan kulit iritasi atau rasa gerah yang berlebihan. Kenyamanan bahan menjadi faktor utama agar ibadah tetap lancar tanpa terganggu kondisi tubuh.

Memilih bahan yang tepat juga membantu menjaga kesegaran tubuh sepanjang hari. Meskipun aktivitas ibadah padat, gamis yang ringan akan membuat pergerakan lebih fleksibel. Ini sangat penting terutama saat thawaf, sai, atau saat mengantri di berbagai tempat ibadah.

2. Gunakan Warna Netral dan Tidak Mencolok

Warna-warna netral seperti putih, krem, abu-abu, atau cokelat muda lebih sesuai untuk suasana ibadah. Warna ini juga tidak menyerap panas berlebihan seperti warna gelap, sehingga lebih nyaman dipakai. Selain itu, warna netral lebih mudah dipadukan dengan perlengkapan lain seperti jilbab atau mukena.

Hindari gamis dengan warna mencolok atau motif yang terlalu ramai. Selain kurang sesuai dengan atmosfer ibadah, warna-warna ini bisa menarik perhatian yang tidak diinginkan. Kesederhanaan adalah kunci dalam berpakaian saat beribadah.

Dengan menggunakan warna yang lembut, penampilan akan terlihat lebih tenang dan bersahaja. Ini juga mencerminkan sikap rendah hati yang sangat dianjurkan selama menjalankan ibadah haji atau umroh. Penampilan yang sederhana membantu menjaga kekhusyukan ibadah.

3. Pilih Model Longgar yang Tidak Membentuk Tubuh

Gamis dengan potongan longgar memberikan keleluasaan bergerak selama beribadah. Model seperti A-line atau potongan lurus sangat disarankan karena tidak membentuk lekuk tubuh. Ini juga sesuai dengan prinsip kesopanan dalam berpakaian yang dianjurkan saat haji dan umroh.

Model gamis yang longgar juga meningkatkan sirkulasi udara di dalam tubuh. Dengan demikian, pengguna tidak mudah merasa gerah meskipun beraktivitas di luar ruangan dalam waktu lama. Ini sangat membantu untuk menjaga stamina selama ibadah.

Pastikan juga ukuran gamis sesuai, tidak terlalu ketat atau terlalu besar. Gamis yang terlalu longgar bisa mengganggu gerak, sementara yang terlalu ketat bisa mengurangi kenyamanan. Ukuran yang pas akan membuat perjalanan ibadah menjadi lebih menyenangkan.

4. Utamakan Gamis dengan Kancing Depan

Kancing depan memudahkan dalam melakukan wudhu dan mengganti pakaian jika diperlukan. Saat berada di tanah suci, kemudahan seperti ini sangat berharga karena sering kali harus berwudu di tempat umum. Kancing depan juga mempermudah proses pemakaian, terutama di kamar kecil yang sempit.

Gamis dengan bukaan depan juga berguna bagi ibu menyusui yang membawa bayi saat umroh. Mereka dapat dengan mudah memberikan ASI tanpa harus membuka gamis secara keseluruhan. Fitur ini menambah nilai praktis dalam pemilihan busana ibadah.

Pilihlah model kancing yang kuat namun mudah dibuka. Hindari kancing kecil yang mudah terlepas atau resleting yang keras. Fitur sederhana ini akan sangat membantu dalam rutinitas harian selama menjalankan ibadah.

5. Perhatikan Panjang Gamis agar Tidak Terinjak

Panjang gamis yang ideal adalah yang mencapai mata kaki atau sedikit di atasnya. Gamis yang terlalu panjang berisiko terinjak atau terseret, yang bisa menyebabkan jatuh. Hal ini tentu berbahaya, terutama di area ramai seperti Masjidil Haram.

Sementara gamis yang terlalu pendek dapat membuat aurat terlihat saat duduk atau bergerak. Oleh karena itu, penting untuk mencoba gamis sebelum dibawa ke Tanah Suci. Pastikan panjangnya aman dan nyaman untuk berbagai posisi ibadah.

Gamis yang tepat panjangnya juga memberikan kebebasan bergerak, seperti saat berjalan cepat menuju tempat ibadah atau menaiki bus. Mobilitas yang baik akan menunjang kelancaran ibadah secara keseluruhan. Pastikan panjang gamis tetap elegan dan fungsional.

6. Pilih Gamis dengan Kantong Tersembunyi

Kantong tersembunyi sangat berguna untuk menyimpan benda kecil seperti uang, kartu hotel, atau kunci kamar. Selama haji dan umroh, kita sering berpindah tempat, sehingga membawa tas terus-menerus bisa merepotkan. Gamis dengan kantong tersembunyi membuat barang penting lebih aman.

Pastikan kantong tersebut memiliki penutup seperti resleting atau kancing agar tidak mudah jatuh. Beberapa desain gamis kini sudah dilengkapi dengan kantong di bagian samping atau dada bagian dalam. Ini menambah nilai praktis tanpa mengurangi estetika gamis.

Kantong tersembunyi juga membantu menjaga keamanan barang dari risiko pencopetan. Dengan desain yang tidak mencolok, orang lain tidak akan tahu bahwa Anda menyimpan barang penting di sana. Ini sangat berguna dalam keramaian yang padat.

7. Hindari Aksesori Berlebih dan Hiasan Berat

Gamis yang sederhana tanpa hiasan berlebih lebih cocok untuk ibadah. Aksesori seperti payet, manik-manik, atau renda berat justru bisa mengganggu kenyamanan. Selain itu, hiasan ini juga bisa menyebabkan iritasi kulit jika bergesekan terus-menerus.

Model yang terlalu mewah juga kurang sesuai dengan suasana spiritual ibadah. Kesederhanaan adalah bentuk penghormatan terhadap kegiatan sakral yang sedang dijalankan. Penampilan yang bersahaja lebih mencerminkan kesungguhan dalam beribadah.

Jika ingin sedikit sentuhan estetik, pilihlah hiasan minimalis yang dijahit rapi dan tidak mengganggu. Hindari gamis yang berkerincing atau menimbulkan suara saat bergerak. Kenyamanan dan kekhusyukan tetap harus diutamakan.

Pertanyaan seputar Memilih Gamis untuk Haji dan Umroh

1. Apakah gamis putih wajib saat umroh atau haji?

Tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan karena warna putih mencerminkan kesucian dan kesederhanaan. Selain itu, warna putih juga lebih menyerap panas lebih sedikit dan mudah dipadukan dengan aksesori lain.

2. Apakah boleh memakai gamis dengan motif saat umroh?

Boleh, selama motifnya tidak mencolok atau menarik perhatian. Sebaiknya pilih motif sederhana dan warna netral agar tetap sesuai dengan nuansa ibadah.

3. Apakah gamis berbahan jersey cocok untuk dipakai umroh?

Tidak disarankan karena bahan jersey cenderung panas dan melekat di tubuh. Pilih bahan yang lebih ringan dan menyerap keringat seperti katun atau rayon.

4. Perlukah membawa lebih dari satu gamis ke Tanah Suci?

Sangat dianjurkan membawa minimal 2–3 gamis agar bisa berganti saat satu pakaian kotor atau basah. Ini juga menjaga kebersihan dan kenyamanan selama ibadah berlangsung.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|