Apakah Suara Keras Bisa Membuat Ular Keluar dari Persembunyian? Ini 8 Fakta yang Penting Diketahui

9 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Fenomena kemunculan ular di sekitar rumah sering kali menimbulkan kepanikan, apalagi saat hewan melata ini bersembunyi di tempat yang sulit dijangkau. Banyak orang mencoba berbagai cara agar ular mau keluar dari persembunyian, termasuk menggunakan suara keras seperti pukulan benda logam, musik, atau bahkan teriakan manusia. Namun, pertanyaannya, apakah cara ini benar-benar efektif atau hanya mitos yang berkembang di masyarakat?

Dalam kondisi tertentu, ular memang menunjukkan reaksi terhadap getaran dan gelombang suara, tetapi bukan berarti mereka “takut” pada suara keras sebagaimana manusia atau hewan lain bereaksi terhadap kebisingan. Reaksi ular terhadap suara bergantung pada jenis getaran yang dirasakan melalui tanah, bukan pada suara yang ditangkap telinga mereka.

Untuk memahami lebih dalam, berikut penjelasan ilmiah dan langkah-langkah efektif yang dijabarkan berdasarkan panduan dari berbagai sumber tentang bagaimana cara memancing ular keluar dari persembunyian tanpa harus membuat rumah terasa seperti arena konser.

Promosi 1

1. Ular Tidak Memiliki Telinga Luar, Tapi Peka terhadap Getaran

Berbeda dengan mamalia, ular tidak memiliki telinga luar yang berfungsi untuk menangkap gelombang suara di udara. Mereka merasakan dunia melalui getaran di tanah yang ditangkap oleh tulang rahangnya. Ketika terjadi suara keras, getaran yang muncul justru membuat ular berhati-hati dan bersembunyi lebih dalam karena dianggap ancaman. Oleh sebab itu, memukul lantai atau menyalakan musik keras tidak membuat ular keluar, tetapi sebaliknya bisa membuatnya semakin sulit ditemukan.

Sensitivitas ular terhadap getaran inilah yang menjadikan mereka mampu merasakan kehadiran manusia dari jarak beberapa meter. Dalam kondisi alami, mereka akan memilih menghindar ketimbang mendekat pada sumber getaran yang dianggap berbahaya. Maka, menggunakan suara keras justru tidak efektif untuk memancing ular keluar dari sarangnya.

Dengan memahami perilaku dasar ini, masyarakat sebaiknya berhati-hati dan tidak mengandalkan metode bising, melainkan mencari cara yang lebih aman dan rasional.

2. Suara Keras Bisa Menyebabkan Ular Stres dan Bersembunyi Lebih Lama

Alih-alih keluar, suara keras seperti teriakan atau benturan benda logam malah dapat memicu stres pada ular. Hewan ini merespons tekanan melalui sistem sarafnya yang membuatnya memilih tetap diam atau mencari tempat persembunyian lebih gelap. Ketika lingkungan terasa terlalu berisik, ular menganggap situasi sedang tidak aman.

Stres pada ular juga dapat memperlambat reaksinya terhadap rangsangan lain. Itu sebabnya, beberapa orang yang sudah memukul benda keras berulang kali di sekitar rumah tetap tidak menemukan ular yang dicari. Dalam kondisi ekstrem, suara yang terlalu keras bahkan bisa membuat ular bertahan di tempat persembunyian selama berjam-jam hingga merasa situasi benar-benar tenang.

Oleh karena itu, pendekatan yang lebih tenang dan metodis akan jauh lebih efektif dibanding mencoba mengusir ular dengan cara menimbulkan kebisingan.

3. Gunakan Getaran Lembut dan Stabil untuk Mengusirnya

Jika suara keras dianggap tidak efektif, maka cara terbaik adalah menciptakan getaran lembut namun konstan di sekitar area persembunyian ular. Contohnya dengan mengetuk ringan lantai menggunakan tongkat atau menyapu bagian bawah perabot secara perlahan. Getaran lembut ini akan terasa seperti tanda adanya pergerakan alami, membuat ular keluar untuk berpindah tempat.

Pendekatan ini meniru situasi alami di mana ular biasanya menghindar saat tanah bergetar ringan akibat langkah hewan besar atau manusia. Dengan kata lain, bukan volume suara yang penting, melainkan pola getarannya.

Cara ini juga aman dilakukan di dalam rumah tanpa menimbulkan kepanikan atau merusak perabot. Lakukan dengan sabar sambil menyiapkan jalan keluar bagi ular agar tidak kembali masuk.

4. Penciuman Ular Lebih Dominan Dibanding Pendengaran

Selain peka terhadap getaran, ular juga mengandalkan penciuman menggunakan lidah bercabangnya. Mereka “mencium” udara untuk mendeteksi keberadaan mangsa atau ancaman. Maka dari itu, beberapa bahan alami dengan aroma tajam seperti belerang, minyak kayu putih, atau kapur barus lebih efektif mengusir ular dibanding suara keras.

Ketika area sekitar rumah disemprot dengan bahan beraroma menyengat, ular akan menilai tempat tersebut tidak nyaman untuk dihuni dan memilih mencari lokasi lain. Ini menjelaskan mengapa metode berbasis bau lebih sering berhasil dibanding eksperimen kebisingan.

Meski demikian, penting untuk menggunakan bahan alami dan tidak berlebihan agar tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia maupun hewan peliharaan di rumah.

5. Cahaya dan Panas Bisa Menarik Ular Keluar

Beberapa jenis ular mencari tempat yang hangat saat suhu udara menurun. Dengan menyalakan lampu atau memanaskan area tertentu di sekitar tempat persembunyian, ular mungkin keluar untuk berpindah ke lokasi lain. Strategi ini sering digunakan oleh petugas penyelamat hewan saat melakukan evakuasi di area sempit.

Namun, cara ini perlu dilakukan dengan hati-hati. Jangan pernah mencoba mengusir ular dengan menyorot cahaya langsung atau mendekat terlalu cepat karena bisa memicu reaksi defensif.

Pendekatan berbasis suhu ini bisa menjadi alternatif alami untuk membuat ular bergerak tanpa perlu menimbulkan suara bising atau kontak langsung yang berisiko.

6. Pastikan Jalur Keluar Ular Aman dan Terbuka

Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah menutup semua celah di rumah saat mencari ular. Padahal, jika tidak ada jalan keluar, ular akan terus bersembunyi dan enggan keluar. Dengan membuka jalur keluar yang aman menuju area luar rumah, kemungkinan ular keluar dengan sendirinya akan meningkat.

Sebaiknya kosongkan ruangan dari hewan peliharaan dan anak-anak selama proses ini berlangsung. Ular akan lebih tenang dan cenderung mencari jalan keluar alami ketika merasa tidak dikepung.

Cara ini terbukti lebih aman dibanding mencoba memancing ular keluar dengan suara keras yang justru memperburuk situasi.

7. Perhatikan Waktu dan Kondisi Lingkungan

Ular lebih aktif pada malam hari atau saat udara lembap setelah hujan. Oleh karena itu, waktu terbaik untuk memancing ular keluar adalah ketika mereka secara alami mencari makan atau berpindah tempat.

Mengetahui pola aktivitas ular akan membantu Anda memilih waktu yang tepat untuk mengusirnya tanpa menimbulkan suara berlebihan. Mengusir ular siang hari dengan suara keras justru tidak efektif karena mereka biasanya sedang beristirahat di tempat gelap dan lembap.

Pemahaman ini penting agar langkah pencegahan bisa dilakukan secara efektif dan aman.

8. Hubungi Petugas Ahli Bila Ular Tak Kunjung Keluar

Apabila semua langkah di atas tidak berhasil, cara paling aman adalah memanggil petugas pemadam kebakaran, komunitas reptil atau penyelamat satwa liar. Mereka memiliki alat dan pengalaman yang memadai untuk menangani situasi ini tanpa melukai hewan maupun penghuni rumah.

Bagi masyarakat awam, mencoba memancing ular keluar dengan suara keras atau tindakan agresif justru berisiko tinggi. Ular yang terpojok bisa menyerang untuk membela diri.

Mengakhiri perburuan ular dengan memanggil pihak profesional bukan tanda kelemahan, melainkan tindakan cerdas dan bertanggung jawab.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (People Also Ask)

1. Apakah ular takut dengan suara keras?

Tidak. Ular tidak memiliki telinga luar dan hanya merasakan getaran. Suara keras malah bisa membuatnya bersembunyi lebih dalam.

2. Apa cara paling efektif membuat ular keluar dari persembunyian?

Gunakan getaran lembut, aroma tajam alami, dan pastikan jalur keluar terbuka.

3. Apakah musik bisa membuat ular keluar?

Tidak efektif. Musik menghasilkan gelombang udara, sementara ular lebih merespons getaran tanah.

4. Kapan waktu terbaik untuk mencari ular yang bersembunyi?

Malam hari atau setelah hujan, saat ular aktif mencari makan.

5. Siapa yang harus dihubungi jika ular tak kunjung keluar?

Segera hubungi petugas pemadam kebakaran atau penyelamat hewan profesional.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|