Liputan6.com, Jakarta Lempuyang (Zingiber zerumbet), tanaman dari keluarga jahe-jahean, mungkin lebih dikenal dengan sebutan 'makanan ular' di beberapa daerah di Indonesia. Anggapan ini muncul karena tanaman ini sering ditemukan di habitat ular. Namun, di balik stigma tersebut, lempuyang menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang sayang untuk dilewatkan.
Selain rimpangnya yang berkhasiat, lempuyang juga memiliki bunga berwarna merah cerah yang cantik, menjadikannya tanaman hias yang menarik. Tanaman ini masih berkerabat dekat dengan jahe, kunyit, dan kencur, yang sudah lebih dulu populer sebagai rempah dan obat tradisional.
Lempuyang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Indonesia untuk mengatasi berbagai penyakit. Apa saja sebenarnya manfaat kesehatan yang terkandung dalam tanaman ini? Berikut Liputan6.com ulas selengkapnya tentang tanaman Lempuyang yang juga dikenal sebagai tanaman makanan ular.
Khasiat Lempuyang untuk Kesehatan yang Perlu Anda Tahu
Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, berbagai studi awal menunjukkan bahwa lempuyang memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesehatan. Kandungan senyawa aktif seperti zerumbone dan lainnya diyakini menjadi kunci dari khasiat-khasiat tersebut.
Antiinflamasi Alami: Lempuyang mengandung senyawa antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis seringkali menjadi akar dari berbagai penyakit serius. Sifat antiinflamasi ini dapat membantu meringankan gejala seperti nyeri, demam, dan pembengkakan.
Antibakteri dan Antimikroba: Lempuyang memiliki sifat antibakteri dan antimikroba yang dapat membantu melawan infeksi bakteri dan jamur. Beberapa penelitian menunjukkan efektivitasnya terhadap bakteri seperti Streptococcus dan Bacillus subtilis.
Sumber Antioksidan: Lempuyang kaya akan antioksidan seperti polifenol dan flavonoid. Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memicu berbagai penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.
Manfaat Lempuyang Lainnya yang Menarik
Selain tiga khasiat utama di atas, lempuyang juga menawarkan manfaat lain yang tak kalah menarik. Berikut beberapa di antaranya:
Potensi Penghambat Pertumbuhan Sel Kanker: Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa zerumbone dalam lempuyang berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia.
Pengontrol Gula Darah Potensial: Lempuyang berpotensi membantu mengontrol kadar gula darah, yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes. Namun, penting untuk diingat bahwa ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut dan tidak boleh dijadikan pengganti pengobatan medis yang sudah ada.
Meningkatkan Nafsu Makan: Secara tradisional, lempuyang sering digunakan untuk meningkatkan nafsu makan, terutama bagi mereka yang sedang dalam masa pemulihan setelah sakit.
Cara Menanam dan Merawat Lempuyang di Rumah
Tertarik untuk menanam lempuyang atau tanaman 'makanan ular' ini sendiri di rumah sebagai tanaman hias? Berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:
- Persiapan Bibit: Anda bisa mendapatkan bibit lempuyang dari rimpang yang sudah tua dan memiliki tunas.
- Media Tanam: Lempuyang tumbuh baik di tanah yang gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik. Campurkan tanah dengan kompos atau pupuk kandang.
- Penanaman: Tanam rimpang lempuyang dengan tunas menghadap ke atas. Pastikan rimpang tertutup tanah, tetapi jangan terlalu dalam.
- Perawatan: Siram tanaman secara teratur, terutama saat musim kemarau. Berikan pupuk secara berkala untuk menjaga kesuburan tanah. Lempuyang membutuhkan sinar matahari yang cukup, tetapi hindari paparan sinar matahari langsung yang terlalu terik.
Lempuyang bukan hanya bermanfaat sebagai tanaman obat, tetapi juga bisa dijadikan tanaman hias yang mempercantik halaman rumah. Kombinasi bentuk daun yang rimbun serta bunganya yang estetis menjadikan lempuyang pilihan ideal untuk memberi sentuhan alami dan segar di pekarangan rumah.
Pemanfaatan Lempuyang Selain untuk Kesehatan
Selain manfaat kesehatan, lempuyang juga memiliki berbagai kegunaan lain:
Bumbu Masak: Rimpang lempuyang dapat digunakan sebagai bumbu dalam berbagai masakan tradisional Indonesia, memberikan aroma dan rasa yang khas.
Industri Kosmetik dan Aromaterapi: Minyak atsiri dari lempuyang digunakan dalam produk perawatan kulit dan aromaterapi karena aromanya yang segar dan menenangkan. Bunga lempuyang bahkan digunakan sebagai sampo alami oleh sebagian orang.
Menurut informasi dari North Carolina State University (NCSU), ketika bagian bunga lempuyang yang berwarna kemerahan diperas, akan keluar cairan bening dan licin yang aromanya mirip jahe.
Cairan alami tersebut ternyata tidak hanya menarik dari segi bentuk, tetapi juga bermanfaat secara praktis. Kandungan alaminya dapat dimanfaatkan sebagai sampo atau kondisioner herbal, karena mampu memberikan sensasi lembut dan halus pada rambut tanpa bahan kimia tambahan.
Tanaman hias: Varietas seperti lempuyang gajah memiliki bunga unik berbentuk seperti kerucut pinus berwarna merah yang mencolok dan eksotis. Penampilannya yang tidak biasa membuatnya menarik sebagai elemen dekoratif taman tropis.
Meskipun umumnya aman dikonsumsi, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan seperti iritasi saluran pencernaan atau reaksi alergi. Wanita hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi lempuyang.
Penting untuk diingat bahwa klaim manfaat kesehatan lempuyang sebagian besar masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dikonfirmasi secara ilmiah. Jangan mengandalkan lempuyang sebagai pengobatan utama untuk penyakit serius tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.
Pertanyaan Umum Seputar Makanan Tanaman Makanan Ular
1. Apakah tanaman lempuyang termasuk tanaman yang disukai ular sebagai makanan?
Jawaban: Tidak. Tanaman lempuyang (Zingiber zerumbet) bukanlah makanan bagi ular. Ular umumnya adalah hewan karnivora yang memangsa tikus, katak, burung kecil, atau hewan berdarah hangat lainnya. Tanaman seperti lempuyang tidak menarik bagi ular dari sisi makanan, tetapi bisa menjadi tempat persembunyian jika area sekitarnya lembap dan rimbun.
2. Apakah keberadaan tanaman lempuyang di pekarangan bisa menarik kehadiran ular?
Jawaban: Secara langsung, tidak. Namun, jika tanaman lempuyang ditanam di area yang tidak terawat, lembap, dan rimbun, maka bisa menarik hewan seperti tikus atau katak yang menjadi makanan ular. Jadi, bukan lempuyangnya yang menarik ular, melainkan ekosistem di sekitarnya yang berpotensi menjadi habitat mangsa ular.
3. Bisakah lempuyang digunakan untuk mengusir ular dari kebun atau pekarangan?
Jawaban: Secara ilmiah, belum ada bukti kuat bahwa lempuyang dapat mengusir ular. Namun, beberapa orang percaya bahwa aroma tajam dari tanaman rimpang seperti lempuyang, lengkuas, atau jahe bisa membuat ular enggan mendekat. Meski begitu, efektivitasnya masih bersifat tradisional dan belum terbukti secara ilmiah. Pencegahan terbaik tetap dengan menjaga kebersihan lingkungan dan memangkas tanaman rimbun secara rutin.