Emas Asli Baunya Seperti Apa? Ini Faktanya yang Jarang Diketahui

1 month ago 23

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang bertanya-tanya tentang karakteristik emas asli, terutama mengenai aromanya. Pertanyaan "emas asli baunya seperti apa?" sering muncul ketika seseorang ingin memastikan keaslian perhiasan atau investasi emas mereka. Faktanya, emas murni sama sekali tidak memiliki bau yang dapat dideteksi oleh indra penciuman manusia.

Menurut World Gold Council, emas murni 24 karat tidak memiliki bau karena merupakan logam yang sangat tidak reaktif dan tidak bereaksi dengan oksigen atau sebagian besar bahan kimia lainnya pada suhu kamar. Oleh karena itu, emas tidak melepaskan molekul volatil yang dapat dideteksi oleh hidung manusia. Sifat inert ini menjadikan emas sebagai salah satu logam mulia yang paling stabil di alam.

Namun, jika Anda mencium aroma logam dari perhiasan emas, hal tersebut bukan berasal dari emas itu sendiri melainkan dari logam paduan yang dicampurkan untuk meningkatkan kekerasan dan daya tahan perhiasan. Pemahaman tentang kandungan emas asli dan faktor-faktor yang memengaruhi aromanya sangat penting untuk mengenali kualitas dan keaslian emas.

Alasan Emas Murni Tidak Memiliki Bau

Ketidakberbauan emas murni berkaitan langsung dengan sifat kimianya sebagai logam mulia. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Chemical Education, logam mulia seperti emas, perak, dan platina dikenal karena ketahanannya terhadap korosi dan oksidasi. Mereka tidak mudah membentuk senyawa baru yang dapat menguap dan menghasilkan bau.

Anne Marie Helmenstine seorang ilmuwan dan pakar sains menjelaskan bahwa emas murni adalah unsur kimia Au yang tidak melepaskan molekul volatil ke udara. Logam yang tidak berbau adalah logam yang tidak melepaskan molekul volatil yang dapat dideteksi oleh reseptor penciuman di hidung manusia. Emas termasuk dalam kategori logam mulia yang sangat tidak reaktif dan tidak mudah teroksidasi.

Sifat kimia emas yang stabil ini juga menjadi alasan mengapa emas tidak berkarat atau berubah warna seiring waktu. Berbeda dengan logam lain seperti besi yang dapat berkarat atau tembaga yang dapat menghijau, emas murni akan tetap mempertahankan warna dan kilauannya dalam jangka waktu yang sangat lama.

Penelitian dari Royal Society of Chemistry menunjukkan bahwa stabilitas kimia emas membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi, mulai dari perhiasan hingga komponen elektronik. Ketidakreaktifan emas terhadap sebagian besar zat kimia memastikan bahwa logam ini tidak akan mengalami degradasi atau menghasilkan produk sampingan yang berbau.

Sumber Bau pada Perhiasan Emas

Meskipun emas murni tidak berbau, perhiasan emas seringkali memiliki aroma logam yang khas. Bau ini berasal dari beberapa faktor yang tidak terkait langsung dengan emas itu sendiri. Faktor utama adalah keberadaan logam paduan yang dicampurkan dengan emas untuk meningkatkan kekerasan dan mengubah warna perhiasan.

Logam paduan seperti tembaga, perak, nikel, atau seng lebih reaktif daripada emas dan dapat bereaksi dengan keringat, minyak kulit, atau zat lain di lingkungan. Tembaga khususnya dikenal dapat menghasilkan bau "logam" yang khas ketika bereaksi dengan kulit. Bau logam yang sering dikaitkan dengan perhiasan emas sebenarnya berasal dari logam paduan yang digunakan untuk membuat perhiasan lebih keras dan tahan lama.

Keringat manusia mengandung berbagai senyawa, termasuk asam laktat dan asam lemak, yang dapat bereaksi dengan logam paduan dalam perhiasan. Reaksi kimia ini menghasilkan senyawa volatil yang memiliki bau logam karakteristik. Penelitian berjudul "The Chemistry of Perfumes" oleh Charles S. Sell menunjukkan bahwa interaksi antara keringat dan logam dapat menghasilkan berbagai senyawa aromatik.

Selain itu, perhiasan emas mungkin memiliki residu dari proses manufaktur, pembersihan, atau kontaminan dari penggunaan sehari-hari. Residu sabun, lotion, parfum, atau kotoran dan minyak tubuh yang terakumulasi seiring waktu juga dapat menjadi sumber bau pada perhiasan emas.

Kandungan dalam Emas Asli

Istilah "emas asli" dapat merujuk pada emas murni atau paduan emas dengan kadar kemurnian tertentu. Kandungan utama dalam emas asli adalah unsur kimia emas dengan simbol Au (dari bahasa Latin "aurum"). Emas murni atau 24 karat memiliki kemurnian 99,9% atau lebih tinggi dan hampir seluruhnya terdiri dari unsur emas.

Menurut Gemological Institute of America (GIA), emas murni terlalu lunak untuk penggunaan perhiasan sehari-hari. Oleh karena itu, emas dicampur dengan logam lain untuk menciptakan paduan yang lebih kuat dan tahan lama. Logam-logam paduan ini menentukan karat emas dan memengaruhi sifat fisik serta warna akhir perhiasan.

Sistem karat mengukur proporsi emas murni dalam paduan, di mana satu karat setara dengan 1/24 bagian emas murni. Emas 18 karat mengandung 75% emas murni dan 25% logam paduan, sedangkan emas 14 karat mengandung 58,3% emas murni dan 41,7% logam paduan lainnya.

Logam paduan yang paling umum digunakan meliputi tembaga untuk memberikan warna kemerahan dan meningkatkan kekerasan, perak untuk warna kehijauan atau keputihan, nikel untuk emas putih (meski penggunaannya semakin dibatasi karena potensi alergi), paladium sebagai alternatif hipoalergenik untuk nikel, dan seng dalam jumlah kecil sebagai deoksidator.

Jenis-Jenis Paduan Emas dan Karakteristiknya

Berbagai jenis paduan emas memiliki komposisi dan karakteristik yang berbeda. Emas kuning 18K biasanya mengandung 75% emas, 12,5% perak, dan 12,5% tembaga. Kombinasi ini menghasilkan warna kuning klasik yang hangat dan memberikan kekerasan yang cukup untuk penggunaan sehari-hari.

Emas putih 18K mengandung 75% emas dengan 10-15% paladium atau nikel, dan sisanya perak atau seng. Paladium semakin populer sebagai pengganti nikel karena sifatnya yang hipoalergenik. Emas mawar atau rose gold 18K mengandung 75% emas, 20% tembaga, dan 5% perak, menghasilkan warna pink kemerahan yang romantis.

Untuk kadar yang lebih rendah, emas 14K mengandung 58,3% emas murni dengan proporsi logam paduan yang lebih tinggi. Emas kuning 14K biasanya mengandung 58,3% emas, 30% tembaga, dan 11,7% perak. Komposisi ini memberikan daya tahan yang lebih tinggi dibandingkan 18K namun dengan kandungan emas yang lebih rendah.

Emas 10K merupakan kadar emas terendah yang masih diakui sebagai emas di banyak negara, mengandung 41,7% emas murni dan 58,3% logam paduan. Meskipun kandungan emasnya rendah, emas 10K sangat tahan lama dan terjangkau, menjadikannya pilihan populer untuk perhiasan sehari-hari yang memerlukan ketahanan tinggi.

People Also Ask

1. Apakah emas asli memiliki bau?

Jawaban: Emas murni (24 karat) tidak memiliki bau sama sekali karena merupakan logam yang sangat tidak reaktif dan tidak melepaskan molekul volatil yang dapat dideteksi oleh indra penciuman manusia.

2. Mengapa perhiasan emas kadang berbau logam?

Jawaban: Bau logam pada perhiasan emas berasal dari logam paduan seperti tembaga, perak, atau nikel yang dicampurkan dengan emas.

3. Apa saja kandungan dalam emas asli?

Jawaban: Emas asli mengandung unsur kimia emas (Au) dengan kemurnian bervariasi. Emas murni 24K mengandung 99,9% emas, sedangkan emas 18K mengandung 75% emas dan 25% logam paduan seperti tembaga, perak, atau paladium.

4. Bagaimana cara membedakan kualitas emas berdasarkan karatnya?

Jawaban: Karat menunjukkan proporsi emas murni dalam paduan. Emas 24K adalah yang termurni (99,9%), 18K mengandung 75% emas, 14K mengandung 58,3% emas, dan 10K mengandung 41,7% emas.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|