Liputan6.com, Jakarta Film SNOW WHITE live-action yang dijadwalkan tayang pada Maret 2025 sudah mencuri perhatian jauh sebelum perilisannya. Sejak proyek ini diumumkan, berbagai kritik dan kontroversi tak henti-hentinya menghujani, mulai dari pemilihan pemeran utama hingga perubahan signifikan dalam alur cerita. Banyak yang bertanya-tanya, apakah Disney tetap setia pada kisah klasiknya atau justru terlalu banyak melakukan perubahan demi menyesuaikan dengan tuntutan zaman modern.
Salah satu topik yang paling hangat dibicarakan adalah komentar kontroversial dari Rachel Zegler, aktris yang memerankan Snow White, yang dianggap meremehkan film animasi klasiknya. Selain itu, perubahan besar dalam representasi karakter tujuh kurcaci serta penyesuaian cerita juga memicu reaksi negatif dari berbagai kalangan.
Karena berbagai kontroversi ini, ancaman boikot terhadap film tersebut pun muncul, dan bahkan ada kabar bahwa Disney berisiko mengalami kerugian besar. Apa saja kontroversi yang menjadikan film SNOW WHITE sebagai salah satu proyek Disney yang paling diperdebatkan? Berikut ini ulasannya.
Keunikan yang dimiliki membuatnya diberi julukan 'Snow White'.
Pemilihan Rachel Zegler sebagai Snow White yang Menuai Kontroversi
Ketika Rachel Zegler diumumkan sebagai pemeran Snow White, media sosial langsung dibanjiri kritik. Beberapa orang berpendapat bahwa Zegler, yang berdarah Kolombia dan Polandia, tidak sesuai dengan gambaran karakter 'berkulit seputih salju' seperti yang digambarkan dalam dongeng klasik.
Menanggapi hal tersebut, Zegler menyampaikan pandangannya kepada Variety, menekankan bahwa ia merasa bangga bisa memerankan tokoh ini. Ia juga menyoroti bahwa Snow White sangat dicintai di negara-negara berbahasa Spanyol, sehingga peran ini memiliki arti yang sangat istimewa baginya.
Perubahan pada Tujuh Kurcaci yang Menimbulkan Perdebatan
Film ini kini tidak lagi berjudul SNOW WHITE AND THE SEVEN DWARFS, melainkan cukup disebut Snow White. Dalam versi terbaru ini, Disney memutuskan untuk menggantikan tujuh kurcaci dengan enam karakter biasa dan satu aktor dengan dwarfisme, sebuah keputusan yang menimbulkan perdebatan di kalangan publik.
Peter Dinklage, aktor ternama dari serial GAME OF THRONES, mengkritik perubahan ini. Menurutnya, remake ini masih berpegang pada kisah lama yang dianggap sudah usang. Di sisi lain, beberapa aktor dengan dwarfisme merasa kecewa karena peran-peran tersebut justru dihapus, yang berpotensi mengurangi peluang kerja bagi mereka di industri film.
Pernyataan Rachel Zegler yang Memicu Kemarahan Penggemar
Rachel Zegler semakin menjadi pusat perhatian setelah komentarnya tentang film animasi klasik SNOW WHITE (1937) ramai diperbincangkan di media sosial. Ia mengungkapkan bahwa dirinya hanya pernah menonton film tersebut sekali karena merasa takut, dan menurutnya cerita dalam film itu sudah tidak relevan dengan zaman sekarang.
Dalam wawancara lainnya, Zegler menyampaikan pandangannya bahwa Snow White kini tidak lagi berangan-angan menemukan cinta sejati, melainkan bercita-cita menjadi seorang pemimpin yang luar biasa. Ia bahkan menggambarkan karakter Pangeran dalam film klasik tersebut sebagai 'pria yang membuntuti Snow White', yang menurutnya terasa tidak sesuai dengan nilai-nilai masa kini.
Respons Keras dari Penggemar Disney dan Netizen
Reaksi terhadap komentar Zegler memicu gelombang respons yang cukup intens, terutama di platform media sosial seperti TikTok dan X. Banyak penggemar merasa bahwa Zegler terlalu meremehkan film klasik Disney, yang bagi banyak orang merupakan bagian tak terpisahkan dari kenangan masa kecil mereka.
Salah satu video TikTok yang mengkritik Zegler berhasil meraih lebih dari 1,7 juta likes, dengan pesan bahwa mengkritik karakter Putri Disney bukanlah bentuk feminisme yang sebenarnya. Video lain, yang sudah ditonton lebih dari satu juta kali, mengungkapkan bahwa Zegler seolah-olah tidak menyukai film yang ia bintangi sendiri.
Dampak Kontroversi terhadap Masa Depan Film Snow White
Disney kini dihadapkan pada tantangan besar dengan proyek ini. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa kontroversi ini dapat menyebabkan kerugian signifikan bagi Disney, dengan proyeksi keuangan yang jauh di bawah harapan awal.
Rumor yang beredar bahkan menyebutkan bahwa film tersebut telah mengalami perubahan besar selama proses produksi, termasuk kemungkinan penghapusan adegan yang melibatkan karakter Pangeran. Dengan berbagai perubahan yang terjadi, banyak pihak bertanya-tanya apakah film ini masih mampu menarik minat penggemar atau justru akan mengalami kemunduran lebih lanjut.