Motif Ekonomi: Pengertian, Tujuan, dan 5 Bentuknya dalam Kehidupan Sehari-hari

1 week ago 21

1. Motif untuk Memenuhi Kebutuhan dalam Rangka Mencapai Kemakmuran

Motif ini mendorong orang untuk bekerja keras agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Seseorang yang memiliki motif ini akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan kebutuhan dasar dan sekundernya terpenuhi.

Contohnya, seorang fresh graduate yang aktif mencari pekerjaan dengan mengirimkan puluhan lamaran dan mengikuti berbagai tes karena ingin memiliki penghasilan tetap. Atau seorang perawat yang bersedia bekerja shift malam karena mendapatkan tunjangan yang lebih besar untuk membiayai pendidikan anaknya.

2. Motif Memperoleh Laba/Keuntungan

Motif ini terutama dimiliki oleh para pelaku usaha yang ingin mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari kegiatan ekonomi yang dilakukannya.

Contohnya, seorang content creator YouTube yang konsisten mengupload video dan mempelajari algoritma platform untuk meningkatkan jumlah views dan penghasilan dari iklan. Atau pemilik katering yang terus berinovasi dengan menu baru dan memperluas pemasaran ke platform online delivery untuk meningkatkan penjualan.

3. Motif untuk Mendapatkan Kekuasaan di Bidang Ekonomi

Motif ini mendorong seseorang atau organisasi untuk memperluas pengaruh dan kendalinya dalam bidang ekonomi, seperti menguasai pasar atau melakukan akuisisi.

Contohnya, strategi startup teknologi finansial yang memperluas layanannya dari sekadar dompet digital menjadi platform investasi, pinjaman, dan asuransi untuk menguasai berbagai segmen pasar. Atau perusahaan yang melakukan integrasi vertikal dengan membeli pemasok bahan bakunya untuk mengontrol rantai pasokan.

4. Motif untuk Memperoleh Penghargaan

Motif ini berkaitan dengan keinginan untuk mendapatkan pengakuan dan status sosial melalui pencapaian ekonomi.

Contohnya, seseorang yang mendaftar di universitas ternama meskipun biayanya mahal karena ingin mendapatkan gelar prestisius yang akan meningkatkan nilai di mata calon pemberi kerja. Atau profesional yang mengambil sertifikasi tambahan tidak hanya untuk meningkatkan kompetensi, tetapi juga untuk mendapatkan pengakuan dari rekan kerja dan industri.

5. Motif untuk Dapat Berbuat Sosial

Motif ini mendorong seseorang melakukan kegiatan ekonomi untuk membantu orang lain atau memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Contohnya, seorang pengusaha teknologi yang mendirikan startup energi terbarukan untuk berkontribusi mengatasi krisis iklim. Atau profesional yang meninggalkan karir mapan di perusahaan multinasional untuk mendirikan social enterprise yang memberikan pelatihan digital kepada masyarakat di daerah terpencil.

Dengan memahami berbagai motif ekonomi ini, kita dapat lebih memahami perilaku ekonomi di masyarakat dan mengambil keputusan ekonomi yang lebih tepat untuk diri sendiri dan lingkungan kita.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|