PANGKEP SULSEL – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Cabang Kabupaten Pangkep, Ince Arifin, bersama Andi Arifuddin juga pengurus DPD JNI Cabangat Pangkep mengadakan diskusi santai di Warkop Puang Bos, Pangkajene, pada Minggu (9/3/2025). Diskusi ini membahas keunggulan ikan bandeng Pangkep yang dikenal memiliki cita rasa khas serta potensi besar dalam industri perikanan daerah.
Dalam diskusi tersebut, Ince Arifin menegaskan bahwa ikan bandeng Pangkep memiliki kelebihan dibandingkan dengan bandeng dari daerah lain. Teksturnya yang lebih lembut, rasanya yang gurih, serta kandungan gizinya yang tinggi menjadikannya pilihan utama bagi pecinta kuliner laut.
"Ikan bandeng Pangkep memang memiliki rasa yang lebih nikmat. Namun, ada beberapa hal yang perlu dibenahi agar potensinya semakin maksimal, " ujar Ince. Menurutnya, meskipun kualitas ikan bandeng Pangkep sudah diakui, ada tantangan dalam pemasaran dan branding yang perlu diperhatikan lebih lanjut.
Salah satu tantangan yang disoroti dalam diskusi ini adalah cara meningkatkan daya saing ikan bandeng Pangkep di pasar nasional maupun internasional. Pengemasan, strategi pemasaran digital, serta diversifikasi produk berbasis bandeng menjadi beberapa solusi yang diusulkan.
Selain itu, peserta diskusi juga membahas pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam mengembangkan sektor perikanan ini. Mereka sepakat bahwa dengan pembinaan yang tepat, ikan bandeng Pangkep bisa menjadi komoditas unggulan yang lebih dikenal luas.
Menurut Andi Arifuddin bahwa ada beberapa inovasi yang diusulkan dalam diskusi ini antara lain pengolahan ikan bandeng menjadi produk siap saji seperti bandeng presto, abon bandeng, hingga olahan khas Pangkep yang bisa dipasarkan ke berbagai daerah. Dengan inovasi ini, diharapkan ikan bandeng Pangkep tidak hanya dijual dalam bentuk segar tetapi juga memiliki nilai tambah.
Di sisi lain, tantangan lingkungan seperti keberlanjutan budidaya ikan bandeng juga menjadi perhatian. Pola budidaya yang ramah lingkungan dan penggunaan pakan berkualitas menjadi faktor penting untuk menjaga produksi ikan bandeng tetap stabil tanpa merusak ekosistem perairan.
Diskusi ini diakhiri dengan harapan bahwa pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menjadikan ikan bandeng Pangkep sebagai ikon kuliner daerah yang lebih mendunia. JNI Pangkep berkomitmen untuk terus mengawal perkembangan industri perikanan ini agar manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak pihak. ( Hik)