PANGKEP — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Cabang Kabupaten Pangkep, Herman Djide, mengungkapkan potensi besar rawa-rawa terbengkalai yang selama ini tidak dimanfaatkan optimal. Menurutnya, jika dikelola dengan baik, rawa-rawa tersebut bukan hanya bisa menjadi sumber ikan air tawar yang melimpah, tetapi juga dikembangkan menjadi objek wisata alam yang menarik.
"Kabupaten Pangkep memiliki puluhan hektare rawa-rawa yang terbengkalai. Jika kita kelola dengan tepat, potensi ikan yang bisa dihasilkan dari satu hektare rawa mencapai 2 hingga 3 ton per tahun. Artinya, dari sekitar 50 hektare rawa saja, kita bisa menghasilkan sekitar 100 hingga 150 ton ikan setiap tahun, " ungkap Herman Djide saat ditemui di Pangkajene, Sabtu (15/3).
Herman menambahkan, jenis ikan yang cocok dikembangkan di rawa-rawa Pangkep antara lain ikan gabus, sepat, betok, hingga lele lokal. Ikan-ikan ini dinilai mampu beradaptasi dengan kondisi rawa alami dan bernilai jual tinggi di pasar lokal maupun luar daerah.
Lebih lanjut, selain potensi perikanan, Herman juga menyoroti potensi pengembangan wisata rawa yang bisa mendongkrak sektor ekonomi kreatif masyarakat sekitar.
"Bayangkan jika rawa yang sudah bersih dan tertata, tidak hanya jadi tempat budidaya ikan, tapi juga bisa menjadi destinasi wisata alam. Wisatawan bisa menikmati pemandangan, memancing, atau naik perahu sambil menikmati kuliner khas ikan rawa, " jelasnya.
Menurut Herman, konsep wisata edukasi perikanan rawa bisa menjadi daya tarik tersendiri. Anak-anak sekolah, mahasiswa, maupun wisatawan umum bisa belajar langsung tentang ekosistem rawa dan budidaya ikan alami.
Namun, ia menekankan bahwa untuk mewujudkan hal ini, perlu ada perhatian serius dari pemerintah daerah, baik dalam bentuk anggaran, pendampingan masyarakat, hingga regulasi yang mendukung pengelolaan rawa terpadu.
"Rawa-rawa ini bisa menjadi kekuatan ekonomi baru, tapi harus didukung kebijakan yang jelas. Kami dari JNI siap menjadi mitra dalam menyuarakan aspirasi masyarakat agar rawa-rawa ini tidak terus dibiarkan terbengkalai, " tegasnya.
Herman juga mengingatkan bahwa pengelolaan rawa secara baik tidak hanya bermanfaat untuk ekonomi, tapi juga menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat.
"Rawa yang kotor jadi sarang nyamuk, sumber penyakit. Tapi kalau bersih dan terkelola, jadi sumber kehidupan. Ini yang perlu kita sadari bersama, " pungkasnya.
Sebagai informasi, saat ini beberapa kelompok masyarakat di Pangkep mulai merintis upaya pemanfaatan rawa untuk perikanan skala kecil, namun masih menghadapi kendala dalam hal permodalan dan pendampingan teknis ( Bunga)