Liputan6.com, Jakarta - Setiap tanggal 22 Desember, masyarakat Indonesia merayakan momen spesial untuk menghormati peran perempuan dalam keluarga dan negara. Memahami sejarah singkat hari ibu bukan sekadar mengenang tradisi tahunan.
Menurut buku Sejarah Organisasi Perempuan Indonesia (1928-1998) Oleh Mutiah Amini (2021: hlm 55) harapannya, dengan peringatan Hari Ibu setiap tahun akan menambah kesadaran perempuan Indonesia tentang kewajibannya sebagai "Ibu Bangsa".
Berbeda dengan perayaan di negara lain yang lebih menonjolkan sisi sentimental, asal-usul hari besar di tanah air ini berakar pada Kongres Perempuan Indonesia I yang diselenggarakan di Yogyakarta pada tahun 1928.
Kini, makna perayaan tersebut telah berkembang menjadi wujud kasih sayang universal kepada sosok ibu di rumah maupun pahlawan perempuan di ruang publik. Dengan menelaah kembali sejarah singkat hari ibu, kita diajak untuk menghidupkan kembali semangat emansipasi dan kasih tanpa syarat dalam kehidupan sehari-hari. Berikut Liputan6.com merangkum sejarah singkat hari ibu, tokoh sejarah, hingga bedanya dengan Mother’s Day dari berbagai sumber, Senin (22/12/2025).
Sejarah Singkat Hari Ibu 22 Desember
1. Kongres Perempuan Indonesia I (1928)
Sejarah singkat hari ibu bermula dari titik awal sejarah berupa pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I yang berlangsung pada 22–25 Desember 1928 di Yogyakarta.
Dipaparkan dalam Majalah Al Azhar (Edisi: 301 Desember 2019 Rabiul Tsani 1441 H: hlm 12) bahwa kongres Wanita Indonesia ini merupakan bentuk pembelaan dari kalangan perempuan imbas dari peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi 2 bulan sebelumnya. Para perempuan merasa ada tanggung jawab dan semangat untuk dapat berkontribusi terhadap negara Indonesia.
Tujuan: Menyatukan cita-cita dan semangat perempuan Indonesia untuk berjuang memperbaiki nasib kaum wanita serta meraih kemerdekaan.
Peserta: Dihadiri oleh sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra.
Isu Utama: Masalah pendidikan bagi perempuan, pernikahan dini, kedudukan perempuan dalam perkawinan, dan perlindungan bagi ibu serta anak.
2. Penetapan Tanggal Hari Ibu (1938)
Pada Kongres Perempuan Indonesia III tahun 1938 di Bandung, tanggal 22 Desember secara resmi dipilih untuk diperingati sebagai Hari Ibu. Alasan pemilihan tanggal 22 Desember ini bertujuan untuk mengenang semangat persatuan yang lahir pada kongres pertama tahun 1928.
3. Pengesahan Nasional oleh Presiden Soekarno (1959)
Pemerintah Indonesia secara resmi mengesahkan Hari Ibu sebagai hari nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959. Sejak saat itu, 22 Desember diperingati setiap tahun sebagai momen untuk menghargai peran perempuan tidak hanya sebagai sosok ibu dalam keluarga, tetapi juga sebagai pejuang bangsa.
Tokoh Penggerak Perjuangan Hari Ibu
Tokoh utama di balik penetapan Hari Ibu di Indonesia (22 Desember) adalah para penggerak Kongres Perempuan Indonesia I tahun 1928 di Yogyakarta. Berbeda dengan peringatan di luar negeri yang berfokus pada peran domestik, Hari Ibu di Indonesia lahir sebagai simbol perjuangan emansipasi dan peran publik perempuan dalam kemerdekaan.
Berikut adalah tokoh-tokoh kunci dalam sejarah Hari Ibu:
1. Panitia Kongres Perempuan Indonesia I (1928)
Tiga tokoh ini merupakan pemrakarsa utama yang memimpin jalannya kongres pertama:
R.A. Soekonto: Ketua panitia kongres yang menekankan bahwa perempuan harus maju dan tidak hanya berada "di dapur".
Nyi Hadjar Dewantara: Wakil ketua kongres yang aktif membahas adab dan pendidikan perempuan.
Sujatin Kartowirjono: Penggagas utama kongres sekaligus wakil ketua yang sangat vokal dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
2. Tokoh Pembicara & Penggerak Lainnya
Sejumlah tokoh perempuan turut memberikan pemikiran penting dalam kongres tersebut:
Siti Moendjiah: Menyampaikan pidato tentang "Derajat Perempuan" dan merupakan tokoh dari Aisyiyah.
Djami: Perwakilan dari organisasi Laksmi yang membawakan pidato berjudul "Iboe".
Tokoh lainnya: Nona Purnomowulan, Siti Sundari Sudirman, Emma Puradireja, dan Johanna Masdani Tumbuan.
3. Tokoh yang Meresmikan
Presiden Soekarno: Menetapkan secara resmi tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu Nasional melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959. Penetapan ini dilakukan pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia.
Makna Perjuangan Hari Ibu
Makna perjuangan Hari Ibu di Indonesia (22 Desember) melampaui sekadar perayaan domestik; ia adalah simbol kebangkitan, persatuan, dan emansipasi kaum perempuan dalam membangun bangsa.
Berikut adalah poin-poin utama makna perjuangannya:
1. Tonggak Persatuan Perempuan (Politis & Kebangsaan)
Hari Ibu merujuk pada Kongres Perempuan Indonesia I tahun 1928 yang menjadi momen munculnya kesadaran kolektif perempuan akan kedudukan dan kewajibannya dalam meraih kemerdekaan. Makna utamanya adalah nasionalisme, di mana perempuan memposisikan diri sebagai pejuang yang tidak terpisahkan dari perjuangan bangsa.
2. Perjuangan Hak dan Kesetaraan (Emansipasi)
Sejarah ini mencerminkan keberanian perempuan dalam menuntut hak-hak dasarnya, antara lain:
Pendidikan: Memastikan perempuan memiliki akses yang sama untuk cerdas dan berdaya.
Perlindungan Hukum: Menentang pernikahan dini dan isu poligami yang tidak adil.
Kesejahteraan: Memperjuangkan hak buruh perempuan dan perlindungan ibu serta anak.
3. Peran Strategis di Era Modern
Di tahun 2025, makna perjuangan ini bergeser pada pemberdayaan perempuan dalam berbagai lini kehidupan:
Motor Pembangunan: Perempuan diakui sebagai penggerak keberhasilan pembangunan nasional dan ekonomi keluarga.
Pencetak Generasi Emas: Perjuangan ibu dimaknai sebagai upaya melahirkan generasi masa depan yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.
Kekuatan Multitasking: Menghargai ketangguhan perempuan yang menjalankan peran ganda sebagai pendidik dalam keluarga sekaligus profesional di masyarakat.
Perbedaan Hari Ibu di Indonesia dan Mother’s Day
Perbedaan utama antara Hari Ibu di Indonesia dan Mother’s Day internasional terletak pada latar belakang sejarah dan makna perayaannya. Menurut E-Book Treasured Traditions: Celebrating Parents on Mother's Day and Father's Day
Oleh Russel Kline, perayaan internasional Mother’s Day bermula dari festival Yunani dan Romawi kuno yang menghormati dewi-dewi ibu. Hingga anak dari Ann Reeves Jarvis inilah yang menggagas Hari Ibu modern di Amerika Serikat
1. Waktu Perayaan
Hari Ibu Indonesia: Selalu diperingati setiap tanggal 22 Desember.
Mother’s Day (Internasional): Umumnya dirayakan pada Minggu kedua di bulan Mei (seperti di AS, Australia, dan Kanada). Namun, beberapa negara seperti Inggris merayakannya pada Minggu keempat masa Prapaskah.
2. Latar Belakang Sejarah
Indonesia: Berakar pada perjuangan politik dan emansipasi. Tanggal 22 Desember dipilih untuk mengenang Kongres Perempuan Indonesia I tahun 1928 di Yogyakarta, di mana organisasi-organisasi perempuan bersatu untuk memperjuangkan hak pendidikan dan kemerdekaan bangsa.
Mother’s Day: Berakar pada apresiasi personal. Dipelopori oleh Anna Jarvis di Amerika Serikat pada awal abad ke-20 sebagai bentuk penghormatan atas pengabdian ibunya dan pengorbanan para ibu bagi anak-anak mereka.
3. Makna Perayaan
Indonesia: Memiliki makna kebangkitan nasional perempuan. Hari ini merayakan peran perempuan bukan hanya sebagai sosok ibu dalam keluarga, tetapi juga sebagai pejuang yang berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan negara.
Mother’s Day: Lebih bersifat kekeluargaan dan personal. Fokus utamanya adalah memberikan penghargaan, kasih sayang, dan ucapan terima kasih secara langsung kepada sosok ibu masing-masing.
Secara singkat, jika Mother's Day cenderung merayakan ikatan keibuan, Hari Ibu di Indonesia merayakan persatuan perjuangan kaum perempuan.
QNA
Kapan Hari Ibu pertama kali ditetapkan secara resmi?
Hari Ibu diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1959 melalui Dekrit Presiden Nomor 316, sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan perempuan Indonesia.
Peristiwa apa yang menjadi dasar pemilihan tanggal 22 Desember?
Tanggal tersebut dipilih untuk mengenang dimulainya Kongres Perempuan Indonesia I yang diselenggarakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.
Apa agenda utama dalam Kongres Perempuan Indonesia I tersebut?
Agendanya adalah memperjuangkan hak-hak perempuan dalam pendidikan, pernikahan (melawan perkawinan anak), serta peran aktif perempuan dalam perjuangan kemerdekaan nasional.
Di mana lokasi bersejarah pelaksanaan kongres pertama itu?
Kongres tersebut dilaksanakan di Ndalem Joyodipuran, Yogyakarta, yang kini menjadi kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya.

1 day ago
6
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417775/original/018109600_1763546370-pexels-minan1398-793012.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452333/original/070580300_1766396382-ide_kebun_cantik_meski_jarang_disiram.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452417/original/009848000_1766398954-ide_jualan_tahun_baru__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452167/original/061722600_1766388177-Jualan_di_depan_SD__Gemini_AI_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5452596/original/012323500_1766409712-PSBS_Biak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452580/original/004529800_1766407339-1001796530.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342854/original/002615400_1757402192-barba.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/2239150/original/012381600_1528187204-20180606IQ_Indonesia_Vs_Thailand_26.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452203/original/051408700_1766390409-Gemini_Generated_Image_n68ooln68ooln68o_2.png)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5449796/original/035480200_1766115641-20251218BL_Thailand_Vs_Vietnam_Final_Sepak_Bola_SEA_Games_2025-14.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444094/original/039150600_1765771005-Gemini_Generated_Image_75ioxz75ioxz75io.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452313/original/004893400_1766395479-Gemini_Generated_Image_fue90wfue90wfue9_2.png)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5450737/original/033432100_1766158004-IMG_3186.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452307/original/012031900_1766394893-ide_jualan__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4342385/original/051470200_1677661353-miguel-bautista-2Q0oMf2crnE-unsplash_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452251/original/043479300_1766392209-model_gelang_emas_stacking__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452458/original/026186800_1766400662-Futsal_Indonesia.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452551/original/056547600_1766405638-WhatsApp_Image_2025-12-22_at_19.00.03.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452210/original/033920800_1766390775-model_kebun_sayur_di_rumah__12_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452515/original/092964200_1766403899-ATK_BOLANET_BRI_SUPER_LEAGUE_BIG_MATCH.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)