Liputan6.com, Jakarta Lagu "Hari Merdeka" yang selalu dikumandangkan setiap 17 Agustus bukanlah lagu biasa. Di balik lirik penuh semangat itu, ada kisah perjuangan seorang tokoh yang tak banyak dikenal masyarakat luas sebagai pencipta bernama Husein Mutahar. Tak hanya sebagai komponis, ia adalah pahlawan sejati yang juga menyelamatkan bendera pusaka dari tangan penjajah.
Namun siapa sangka, pencipta lagu patriotik ini justru berasal dari keluarga keturunan Arab yang sangat menjunjung tinggi nasionalisme. Bahkan, ia berani mempertaruhkan nyawa demi merah putih, sekaligus menjadi sosok di balik lahirnya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Lalu, bagaimana perjalanan hidupnya hingga bisa menciptakan lagu yang menjadi simbol kemerdekaan Indonesia? Siapa sebenarnya Husein Mutahar dan apa peran pentingnya dalam sejarah Indonesia? Simak fakta lengkap berikut ini, dirangkum Liputan6 untuk Anda, Kamis (7/8).
Husein Mutahar Jadi Pencipta Lagu "17 Agustus" Berjudul "Hari Merdeka"
Lagu “Hari Merdeka” lahir dari tangan seorang komponis, pejuang, dan tokoh keprotokolan Indonesia bernama Husein Mutahar. Ia menciptakan lagu ini pada tahun 1946, tepat satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta. Lagu ini diciptakan sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan kemerdekaan serta sarana membangkitkan semangat nasionalisme.
Dilansir dari ltnnujabar, Mutahar dikenal memiliki kepekaan tinggi terhadap nilai-nilai kebangsaan. Lagu “Hari Merdeka” dengan lirik “17 Agustus tahun 45, itulah hari kemerdekaan kita” diciptakan untuk menanamkan memori kolektif bangsa Indonesia tentang momen sakral proklamasi. Tak heran jika lagu ini segera menjadi salah satu lagu wajib nasional.
Keunikan lagu ini terletak pada struktur melodinya yang lugas dan mudah diingat. Lagu “Hari Merdeka” juga sering dijadikan pengiring dalam upacara bendera di seluruh penjuru Indonesia. Posisinya sejajar dengan lagu kebangsaan dalam membentuk identitas nasional pascakemerdekaan.
Namanya Merujuk ke Keturunan Rasulullah, Tapi Nasionalismenya Tak Diragukan
Nama lengkapnya adalah Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Mutahar. Gelar "Sayyid" menunjukkan bahwa ia adalah keturunan Nabi Muhammad SAW. Dalam budaya populer, gelar ini sering setara dengan "Habib".
Meski berdarah Arab, Mutahar sejak muda aktif di organisasi pemuda nasionalis. Ia pernah menjadi ketua cabang Persatuan Arab Indonesia (PAI) di Semarang, organisasi yang diprakarsai A.R. Baswedan untuk mendorong asimilasi dan nasionalisme di kalangan keturunan Arab.
Keterlibatan Mutahar di PAI dan juga kegiatan musik serta teater membentuk jati dirinya sebagai seniman sekaligus nasionalis sejati.
Jadi Pahlawan yang Terjun Langsung Melawan Penjajah dan Penjaga Bendera Pusaka
Selain sebagai komponis, Mutahar adalah pejuang. Ia bergabung di BKR Laut dan ikut bertempur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang. Kepiawaiannya membawa mobil membuatnya kemudian dikenal oleh Bung Karno dan dijadikan sebagai ajudan.
Ketika Belanda menyerbu Yogyakarta pada 1948 (Agresi Militer II), Bung Karno sempat berkoordinasi sebelum membuat agenda pengibaran bendera pusaka Merah Putih menjelang HUT Kemerdekaan ke-1 di Yogyakarta. Dari sana, Mutahar mencetuskan ide untuk menciptakan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) dengan formasi awal 10 anak muda.
Itu yang kemudian menjadi cikal bakal pasukan pengibar bendera yang sekarang dikenal dengan nama Paskibra.
Lagu Hari Merdeka Diciptakan Setahun Setelah Proklamasi dalam Kondisi Darurat
Merujuk trunojoyo.ac.id, lagu “Hari Merdeka” lahir pada Agustus 1946, setahun setelah proklamasi. Saat itu Indonesia masih dalam kondisi krisis, belum diakui secara internasional, dan sering mengalami gangguan militer dari Belanda.
Soekarno meminta Mutahar membuat lagu peringatan, bukan sekadar seremonial, tapi sebagai penyemangat rakyat. Mutahar menyelesaikan lagu ini dengan penuh dedikasi meski tanpa studio, tanpa orkes lengkap, bahkan dengan alat dan fasilitas seadanya. Akhirnya, lagu itu diciptakan dengan menggunakan peralatan musik milik keraton di Yogyakarta.
Tak disangka, lagu itu disukai oleh Soekarno dan menjadi salah satu karya abadi bangsa. Semangat dari lagu ini masih bergema dalam upacara dan parade di seluruh Indonesia hingga kini, bahkan juga sering menjadi lagu pendamping lomba-lomba kemerdekaan.
People Also Ask
1. Siapa pencipta lagu Hari Merdeka?
Lagu “Hari Merdeka” diciptakan oleh Husein Mutahar pada tahun 1946 atas perintah Presiden Soekarno.
2. Apakah Husein Mutahar seorang keturunan Arab
?Ya, ia adalah seorang Sayyid, keturunan Nabi Muhammad SAW, namun memiliki nasionalisme yang sangat kuat terhadap Indonesia.
3. Apa saja karya lain Husein Mutahar selain Hari Merdeka?
Ia menciptakan Hymne Syukur, Hymne Pramuka, serta ratusan lagu lain termasuk lagu anak-anak dan mars kepramukaan.
4. Apa peran Husein Mutahar dalam perjuangan kemerdekaan?
Ia terjun langsung dalam pertempuran, menjadi ajudan Bung Karno, serta menyelamatkan bendera pusaka saat Agresi Militer Belanda.
5. Kenapa lagu Hari Merdeka masih relevan hingga kini?
Karena lirik dan iramanya membangkitkan semangat nasionalisme dan kebanggaan terhadap kemerdekaan Indonesia.