10 Ide Usaha Kuliner dari Bahan Tepung Beras, Lengkap Perhitungan Modal dan Potensi Cuan

1 week ago 15

Liputan6.com, Jakarta Tepung beras, bahan dasar yang sudah sangat akrab di dapur masyarakat Indonesia, telah lama menjadi primadona dalam dunia kuliner. Popularitasnya tidak hanya terbatas pada hidangan tradisional, tetapi juga merambah ke inovasi jajanan kekinian yang digemari berbagai kalangan. Keunggulan utama tepung beras terletak pada harganya yang relatif terjangkau, kemudahan dalam pengolahan, serta kemampuannya untuk menciptakan beragam tekstur dan rasa yang disukai, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Potensi pasar untuk ide usaha kuliner dari bahan tepung beras sangatlah luas dan menjanjikan di tahun 2025. Dari kue basah tradisional yang melegenda hingga jajanan modern yang sedang tren, tepung beras menawarkan peluang bisnis yang menarik. Usaha ini dapat dimulai dengan modal yang relatif kecil, namun memiliki potensi keuntungan yang besar jika dikelola dengan baik.

Artikel ini akan mengupas berbagai ide usaha kuliner berbahan dasar tepung beras yang bisa menjadi inspirasi bagi para pengusaha pemula. Setiap ide akan dilengkapi dengan gambaran umum produk, proses pembuatan, target pasar, serta perkiraan analisis finansial untuk membantu Anda merencanakan bisnis impian Anda dengan lebih matang. Jadi simak ide selengkapnya, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (17/11/2025).

Kue Lapis Berwarna

Kue lapis merupakan salah satu kue tradisional Indonesia yang sangat dikenal dengan tampilannya yang berlapis-lapis dan warna-warni menarik. Teksturnya yang kenyal menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat jajanan pasar. Proses pembuatannya melibatkan pengukusan adonan secara bertahap, lapisan demi lapisan, untuk menciptakan visual yang khas dan menggugah selera.

Kue lapis sangat cocok dijual dalam potongan kecil, menjadikannya pilihan ideal untuk berbagai kesempatan. Target pasar untuk kue lapis sangat luas, mencakup masyarakat urban yang menyukai jajanan tradisional, acara keluarga, hingga sebagai isian dalam kotak makanan ringan atau snack box. Ini menjadikan kue lapis sebagai ide usaha kuliner dari bahan tepung beras yang stabil.

Untuk memulai usaha kue lapis, perkiraan modal bahan baku per resep adalah sekitar Rp 20.000, meliputi tepung beras, gula pasir, santan, pewarna, dan bahan lainnya. Ditambah biaya operasional sekitar Rp 10.000 untuk gas/listrik dan kemasan, total modal per produksi mencapai Rp 30.000. Jika satu resep menghasilkan 20 potong dan dijual Rp 3.000 per potong, pendapatan mencapai Rp 60.000, dengan keuntungan Rp 30.000 per produksi. Target penjualan 2 resep per hari atau 40 potong dapat menghasilkan keuntungan harian yang menarik.

Es Cendol Dawet Segar

Es cendol adalah minuman tradisional Indonesia yang dikenal akan kesegarannya, terutama saat cuaca panas. Minuman ini terbuat dari butiran cendol kenyal yang disajikan dengan sirup gula merah dan santan, menjadikannya sangat populer dan disukai oleh semua kalangan. Proses pembuatannya melibatkan pencampuran tepung beras dan tepung sagu dengan air, air kapur sirih, air perasan daun suji, dan garam, kemudian dimasak hingga mengental dan dicetak menjadi butiran cendol.

Sirup gula merah dibuat dengan merebus gula merah hingga larut, sementara santan direbus terpisah untuk menjaga kualitas rasa. Minuman segar ini memiliki target pasar yang sangat luas, mencakup semua usia, dan sering ditemui di pinggir jalan atau menggunakan gerobak keliling. Es cendol merupakan ide usaha kuliner dari bahan tepung beras yang menjanjikan, terutama di lokasi strategis.

Analisis modal bulanan untuk es cendol menunjukkan investasi awal peralatan seperti etalase, kompor, panci, dan lainnya sekitar Rp 3.060.000. Biaya operasional per bulan, termasuk penyusutan dan biaya variabel bahan baku seperti tepung beras, tepung sagu, santan, dan gula merah, diperkirakan mencapai Rp 2.486.000. Dengan penjualan rata-rata 30 porsi per hari seharga Rp 5.000, pendapatan bulanan bisa mencapai Rp 4.500.000, menghasilkan keuntungan bulanan sekitar Rp 2.014.000.

Kue Cucur Manis

Kue cucur adalah jajanan goreng tradisional khas Betawi yang memiliki bentuk unik, mengembang, dan bersarang di bagian tengahnya. Rasa manisnya yang khas didapat dari gula merah, memberikan warna kecoklatan yang menarik. Kue ini menawarkan perpaduan tekstur yang garing di pinggir namun empuk di tengah, menjadikannya favorit banyak orang.

Proses pembuatannya melibatkan penggorengan adonan dalam minyak panas dengan teknik khusus untuk menghasilkan tekstur bersarang yang sempurna. Kue cucur merupakan ide usaha kuliner dari bahan tepung beras yang relatif mudah dibuat dan memiliki daya tarik tersendiri. Target pasar kue cucur adalah penggemar jajanan pasar tradisional dan cocok dinikmati selagi hangat bersama teh atau kopi.

Untuk estimasi modal per produksi, bahan baku seperti tepung beras, gula merah, dan minyak goreng diperkirakan sekitar Rp 25.000. Biaya operasional tambahan seperti gas/listrik dan kemasan sekitar Rp 8.000, sehingga total modal sekitar Rp 33.000. Jika satu resep menghasilkan 25 buah dan dijual seharga Rp 2.500 per buah, pendapatan yang diperoleh adalah Rp 62.500, dengan keuntungan sekitar Rp 29.500 per produksi. Target penjualan 30 buah per hari sangat realistis untuk kue cucur.

Nagasari Pisang

Nagasari adalah kue kukus tradisional yang khas dengan isian potongan pisang di dalamnya. Kue ini dibungkus dengan daun pisang, memberikan aroma harum yang khas dan alami. Terbuat dari campuran tepung beras, santan, dan garam, nagasari memiliki tekstur yang lembut dan rasa manis yang pas, menjadikannya jajanan yang disukai banyak orang.

Proses pembuatannya melibatkan pengadukan adonan hingga kalis, kemudian diisi dengan potongan pisang, dibungkus rapi menggunakan daun pisang, dan dikukus hingga matang sempurna. Nagasari merupakan ide usaha kuliner dari bahan tepung beras yang cocok untuk skala rumahan. Target pasar nagasari adalah keluarga dan penggemar kue basah, serta sering disajikan dalam berbagai acara.

Estimasi modal per produksi untuk nagasari adalah sekitar Rp 18.000 untuk bahan baku seperti tepung beras, santan, pisang, dan garam. Biaya operasional seperti daun pisang, gas/listrik untuk mengukus, diperkirakan Rp 7.000, sehingga total modal sekitar Rp 25.000. Jika satu resep menghasilkan 15 bungkus dan dijual Rp 2.500 per bungkus, pendapatan mencapai Rp 37.500, dengan keuntungan sekitar Rp 12.500 per produksi. Dengan target penjualan 45 bungkus per hari, potensi keuntungan dapat meningkat.

Apem Kukus Lembut

Apem adalah kue tradisional yang dikenal dengan teksturnya yang empuk dan lembut, seringkali dibuat dengan varian kukus atau panggang. Kue ini umumnya terbuat dari tepung beras, ragi, dan bahan tambahan lainnya yang memberikan cita rasa dan tekstur khas. Apem kukus menjadi pilihan jajanan yang sehat dan mengenyangkan.

Proses pembuatannya melibatkan pengukusan adonan dalam cetakan khusus, menghasilkan tampilan bervariasi dengan bentuk dan warna yang menarik. Apem kukus merupakan ide usaha kuliner dari bahan tepung beras yang memiliki daya tarik tersendiri. Target pasar apem mencakup sarapan keluarga, jajanan sekolah, dan sebagai hidangan dalam berbagai acara, menunjukkan fleksibilitas produk ini.

Untuk perkiraan modal per produksi, bahan baku seperti tepung beras, ragi, gula, dan santan diperkirakan sekitar Rp 22.000. Biaya operasional seperti gas/listrik, cetakan, dan kemasan sekitar Rp 6.000, sehingga total modal sekitar Rp 28.000. Jika satu resep menghasilkan 20 buah dan dijual Rp 2.000 per buah, pendapatan mencapai Rp 40.000, dengan keuntungan sekitar Rp 12.000 per produksi. Target penjualan 40 buah per hari sangat memungkinkan untuk usaha apem kukus.

Putu Ayu Kelapa

Putu ayu adalah kue basah tradisional yang sangat identik dengan warna hijau cerah dan topping kelapa parut di atasnya. Kue ini memiliki bentuk seperti bunga yang cantik dan menarik perhatian. Teksturnya yang lembut dan lumer di mulut menjadikan putu ayu sebagai jajanan favorit banyak orang, menawarkan sensasi rasa manis gurih yang seimbang.

Proses pembuatannya melibatkan pengukusan adonan dalam cetakan bunga, dengan kelapa parut diletakkan di dasar cetakan sebelum adonan dituang. Ini memberikan tampilan menarik dan rasa kelapa yang meresap. Putu ayu merupakan ide usaha kuliner dari bahan tepung beras yang cocok untuk acara arisan, pengajian, atau sebagai jajanan keluarga, dengan potensi pasar yang luas.

Estimasi modal per produksi untuk putu ayu adalah sekitar Rp 30.000 untuk bahan baku seperti tepung beras, telur, gula, santan, kelapa parut, dan pewarna. Biaya operasional seperti gas/listrik, cetakan, dan kemasan sekitar Rp 8.000, sehingga total modal sekitar Rp 38.000. Jika satu resep menghasilkan 24 buah dan dijual Rp 2.500 per buah, pendapatan mencapai Rp 60.000, dengan keuntungan sekitar Rp 22.000 per produksi. Target penjualan 48 buah per hari dapat meningkatkan profitabilitas usaha ini.

Kue Talam Manis & Gurih

Kue talam adalah kue basah berbahan dasar tepung beras yang seringkali memiliki dua lapisan dengan variasi rasa manis dan gurih. Keunikan kue ini terletak pada kombinasi rasa yang harmonis, seringkali diperkaya dengan bahan tambahan seperti kentang, singkong, ubi, atau labu kuning. Ini memberikan variasi tekstur dan nutrisi yang menarik.

Proses pembuatannya melibatkan pengukusan adonan secara bertahap untuk setiap lapisan, memastikan setiap bagian matang sempurna dan menyatu dengan baik. Kue talam merupakan ide usaha kuliner dari bahan tepung beras yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan selera pasar. Target pasar kue talam sangat luas, mulai dari katering, acara formal, hingga jajanan premium, menunjukkan potensi bisnis yang besar.

Untuk perkiraan modal per produksi, bahan baku seperti tepung beras, santan, gula, garam, dan bahan tambahan diperkirakan sekitar Rp 35.000. Biaya operasional seperti gas/listrik, cetakan, dan kemasan sekitar Rp 10.000, sehingga total modal sekitar Rp 45.000. Jika satu resep menghasilkan 20 potong dan dijual Rp 3.500 per potong, pendapatan mencapai Rp 70.000, dengan keuntungan sekitar Rp 25.000 per produksi. Target penjualan 40 potong per hari dapat menjadi tujuan yang realistis.

Cireng Tepung Beras

Cireng, singkatan dari "aci goreng", adalah camilan khas Sunda yang sangat populer, terbuat dari campuran tepung beras dan tepung tapioka. Adonan ini dicampur dengan bumbu sederhana seperti bawang putih, daun bawang, dan garam, menciptakan rasa gurih yang khas. Cireng dikenal dengan teksturnya yang unik, renyah di luar namun tetap kenyal di dalam.

Proses pembuatannya adalah dengan menggoreng adonan hingga renyah di luar namun tetap kenyal di dalam. Cireng merupakan ide usaha kuliner dari bahan tepung beras yang digemari banyak kalangan, terutama anak muda. Target pasar cireng sangat luas, populer di kalangan anak muda, jajanan sekolah/kampus, dan bisa disajikan dengan bumbu rujak atau saus sambal, menambah nilai jualnya.

Estimasi modal per produksi untuk cireng adalah sekitar Rp 20.000 untuk bahan baku seperti tepung beras, tapioka, dan bumbu. Biaya operasional seperti minyak goreng, gas, dan kemasan sekitar Rp 5.000, sehingga total modal sekitar Rp 25.000. Jika satu resep menghasilkan 30 buah dan dijual Rp 1.500 per buah, pendapatan mencapai Rp 45.000, dengan keuntungan sekitar Rp 20.000 per produksi. Target penjualan 60 buah per hari sangat mungkin dicapai.

Onde-onde Isi Kacang

Onde-onde adalah camilan tradisional berbentuk bola-bola yang sangat dikenal di Indonesia. Kue ini terbuat dari tepung beras ketan, diisi dengan kacang hijau manis, dan bagian luarnya dilapisi biji wijen yang renyah. Kombinasi tekstur kenyal, isian manis, dan lapisan wijen gurih menjadikan onde-onde favorit banyak orang.

Proses pembuatannya adalah dengan membentuk adonan bulat, diisi kacang hijau, dilapisi wijen, lalu digoreng hingga berwarna keemasan. Onde-onde merupakan ide usaha kuliner dari bahan tepung beras yang memiliki daya tarik nostalgia dan rasa yang konsisten. Target pasar onde-onde mencakup semua usia dan merupakan jajanan pasar yang digemari banyak orang, cocok untuk berbagai acara.

Untuk perkiraan modal per produksi, bahan baku seperti tepung beras ketan, kacang hijau, gula, dan wijen diperkirakan sekitar Rp 28.000. Biaya operasional seperti minyak goreng, gas, dan kemasan sekitar Rp 7.000, sehingga total modal sekitar Rp 35.000. Jika satu resep menghasilkan 25 buah dan dijual Rp 2.000 per buah, pendapatan mencapai Rp 50.000, dengan keuntungan sekitar Rp 15.000 per produksi. Target penjualan 50 buah per hari dapat meningkatkan potensi keuntungan.

Rempeyek Tepung Beras

Rempeyek adalah keripik tipis yang sangat renyah, menjadi camilan favorit dan pendamping makan di Indonesia. Keripik ini terbuat dari tepung beras dan seringkali ditambahkan berbagai isian seperti kacang tanah, kacang hijau, udang kecil, atau daun bayam, memberikan variasi rasa dan tekstur yang kaya. Rempeyek dikenal dengan kerenyahannya yang membuat ketagihan.

Proses pembuatannya adalah dengan mencampur adonan tepung beras dengan bumbu seperti bawang putih, ketumbar, dan kemiri, kemudian digoreng tipis-tipis hingga renyah sempurna. Rempeyek merupakan ide usaha kuliner dari bahan tepung beras yang memiliki daya tahan cukup lama jika disimpan dengan baik. Target pasar rempeyek adalah camilan keluarga dan pendamping makan, serta dapat disimpan dalam toples untuk penjualan jangka panjang.

Estimasi modal per produksi untuk rempeyek adalah sekitar Rp 15.000 untuk bahan baku seperti tepung beras, kacang/daun, dan bumbu. Biaya operasional seperti minyak goreng, gas, dan kemasan sekitar Rp 5.000, sehingga total modal sekitar Rp 20.000. Jika satu resep menghasilkan 10 bungkus dan dijual Rp 3.000 per bungkus, pendapatan mencapai Rp 30.000, dengan keuntungan sekitar Rp 10.000 per produksi. Target penjualan 30 bungkus per hari sangat realistis untuk usaha rempeyek.

Usaha kuliner dari bahan tepung beras menawarkan potensi yang sangat menjanjikan di pasar Indonesia. Dengan modal yang relatif kecil, Anda dapat memulai bisnis yang beragam, mulai dari jajanan tradisional hingga minuman segar, dengan potensi keuntungan yang menggiurkan. Kunci keberhasilan terletak pada konsistensi kualitas rasa, inovasi produk, serta pemahaman yang baik tentang target pasar yang dituju.

Peluang pengembangan dari skala rumahan ke bisnis yang lebih stabil sangat terbuka lebar. Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat, bisnis kuliner berbahan tepung beras dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil dan terus berkembang. Mulailah dari produk yang paling Anda kuasai dan cintai, terus belajar, dan beradaptasi dengan selera pasar. Dengan demikian, Anda dapat mengubah hobi memasak menjadi peluang usaha yang sukses dan berkelanjutan.

FAQ

Q: Apa keunggulan ide usaha kuliner dari bahan tepung beras?

A: Tepung beras memiliki harga terjangkau, mudah diolah, dan disukai berbagai kalangan. Produknya beragam dari kue basah hingga minuman, dengan modal relatif kecil tetapi potensi keuntungan besar.

Q: Berapa modal awal yang diperlukan untuk memulai?

A: Modal awal berkisar Rp 1-5 juta tergantung skala usaha. Untuk usaha kecil, modal bisa dimulai dari Rp 500.000 untuk peralatan dasar dan bahan baku pertama.

Q: Bagaimana menjaga kualitas dan keawetan produk?

A: Untuk menjaga kualitas dan keawetan produk, gunakan bahan berkualitas, simpan di tempat sejuk dan kering. Untuk kue basah, jual maksimal 2-3 hari setelah produksi. Penggunaan pengawet alami seperti garam dan gula juga dapat membantu.

Q: Apakah bisa dikombinasikan dengan bahan lain?

A: Sangat bisa! Tepung beras cocok dikombinasi dengan tepung tapioka, sagu, atau terigu untuk mendapatkan tekstur yang diinginkan.

Q: Apa saja peralatan essential yang diperlukan?

A: Peralatan esensial yang diperlukan antara lain kompor dan panci/kukusan, mixer atau pengaduk, cetakan berbagai jenis, wadah penyimpanan, dan kemasan produk.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|