10 Tips Mendesain Kamar Mandi Agar Mewah Menurut Ahli, Elegan dan Fungsional

Liputan6.com, Jakarta Rumah mewah tidak hanya dilihat dari tampak luar atau ukuran bangunan yang megah. Interior yang diperhatikan secara detail, terutama kamar mandi, menjadi penentu kenyamanan yang sesungguhnya. Kamar mandi adalah ruang pribadi yang paling sering digunakan setiap hari. 

Banyak orang masih menganggap kamar mandi sebagai ruang pelengkap, bukan pusat kenyamanan. Padahal, kebersihan dan suasana yang menyenangkan di kamar mandi sangat berpengaruh pada mood dan kesehatan. Ruangan ini seharusnya jadi tempat relaksasi, bukan sekadar ruang cuci diri. 

Sebelum membangun atau merenovasi kamar mandi, perlu rencana matang agar tampilannya tidak hanya elegan, tapi juga fungsional. Arsitek Malcolm Davis dari San Francisco membagikan tips penting yang sering diterapkannya untuk menciptakan kamar mandi impian. Mulai dari pencahayaan alami hingga pemilihan bahan yang tahan lama. 

Kamar mandi dengan desain yang tepat mampu menyatu dengan bagian rumah lainnya. Cahaya alami, nuansa tenang, dan penyimpanan tersembunyi adalah beberapa poin utama menurut Davis.

Berikut tips membuat kamar mandi yang sederhana namun mewah dan menyenangkan untuk digunakan setiap hari dirangkum Liputan6.com dari Remodelista, Kamis (15/5/2025).  

Cahaya alami membuat kamar mandi terasa lebih luas dan bersih. Malcolm Davis menyarankan untuk membuat kamar mandi di sisi dinding luar rumah. Jika tidak memungkinkan, jendela atap atau skylight bisa jadi solusi terbaik.

Akses cahaya dari luar juga membantu mengurangi kelembapan dan mencegah pertumbuhan jamur. Selain itu, pancaran sinar matahari membuat detail marmer atau ubin terlihat lebih menonjol. Nuansa alami ini akan memperkuat kesan mewah dan sehat di kamar mandimu.

Pemilihan material menjadi kunci agar kamar mandi terasa hangat dan tidak kaku. Davis merekomendasikan batu kapur, marmer, dan kayu alami karena tampilannya tak lekang oleh waktu. Ubin handmade seperti dari Heath Ceramics juga bisa menambah sentuhan khas.

Material alami memberi kesan organik dan membuat pengguna merasa lebih nyaman. Hindari bahan terlalu mengilap yang justru terasa kaku dan steril. Sentuhan tekstur alami juga memberi kedalaman visual yang elegan.

Kamar mandi tidak harus luas, tapi harus memiliki alur ruang yang jelas. Davis menyarankan penataan yang mengalir dari satu area ke area lain. Hindari desain yang membuat ruangan terasa sesak atau penuh sekat.

Gunakan pembatas transparan seperti kaca buram untuk membedakan area basah dan kering. Ini akan memberi efek visual lebih luas tanpa kehilangan privasi. Area seperti shower dan bathtub sebaiknya saling menyatu secara harmonis.

Elemen alam dapat memberi ketenangan visual dan mental saat kamu menggunakan kamar mandi. Sentuhan kayu pada rak atau hiasan akan memberi kesan hangat yang bersahabat. Davis juga menyarankan jendela kecil yang menghadap ke pepohonan.

Pemandangan luar walau hanya sekelebat akan meningkatkan pengalaman bersantai di kamar mandi. Bahkan melihat langit dari skylight saat berendam pun bisa memberi efek terapeutik. Hubungan visual dengan alam terbukti meningkatkan kenyamanan.

Warna netral menciptakan kesan tenang dan bersih. Palet seperti putih, abu muda, krem, atau warna batu alami membuat ruangan terasa ringan. Davis lebih memilih palet terbatas agar tidak mengganggu ketenangan visual.

Warna lembut juga membantu memantulkan cahaya lebih baik. Ini cocok dipadukan dengan material alami yang tidak terlalu mencolok. Hindari warna-warna keras yang bisa cepat membuat bosan dan mengurangi kesan elegan.

Fungsionalitas tetap menjadi prioritas utama dalam desain kamar mandi. Davis menyarankan lemari tinggi dan dangkal agar tidak memakan ruang tapi cukup menampung keperluan. Ceruk pada dinding juga bisa dimanfaatkan sebagai rak.

Gantungan handuk, cermin kabinet, dan tempat sabun sebaiknya terintegrasi dalam desain. Penyimpanan tersembunyi akan membuat tampilan kamar mandi tetap rapi. Hindari rak besar terbuka yang membuat ruangan terasa penuh.

Ergonomi dalam kamar mandi penting agar nyaman digunakan sehari-hari. Menurut Davis, tinggi wastafel ideal berada di angka 34 hingga 36 inci. Ini mencegah pengguna harus membungkuk terlalu dalam.Sesuaikan tinggi dengan postur tubuh penghuni rumah.

Tinggi yang tepat juga membantu mencegah nyeri punggung saat digunakan dalam waktu lama. Detail kecil ini sangat menentukan kenyamanan jangka panjang.

Pencahayaan buatan tetap dibutuhkan saat malam hari. Davis menyarankan lampu industri tahan uap seperti lampu Stonco yang bisa dipasang di lubang skylight. Desain tersembunyi akan membuat langit-langit tetap bersih.

Pencahayaan tidak harus mencolok, tapi cukup terang di area cermin dan wastafel. Lampu hangat memberi efek lebih nyaman dibanding cahaya putih menyilaukan. Kombinasi cahaya alami dan buatan yang tepat akan menyempurnakan desain.

Kualitas perlengkapan akan menentukan usia pakai kamar mandi. Davis merekomendasikan wastafel Duravit dan keran dari Dornbracht karena desainnya klasik dan kuat. Perlengkapan yang tahan lama akan menghemat biaya renovasi.

Material porselen tetap menjadi favorit karena tahan terhadap kelembapan. Pilih desain yang mudah dibersihkan dan tidak memiliki banyak celah. Hindari produk murahan yang mudah rusak atau berjamur.

Kamar mandi kecil pun bisa terasa mewah jika desainnya efisien. Davis menyarankan untuk menghindari bak mandi besar yang makan tempat. Ruang kecil tetap bisa nyaman dengan penataan furnitur yang cerdas.

Fokus pada fungsi utama dan minimalkan dekorasi yang tidak perlu. Gunakan furnitur multifungsi dan rak gantung agar lantai tetap luas. Pemanfaatan sudut ruangan bisa memberi banyak ruang tanpa mengorbankan keindahan.