Liputan6.com, Jakarta - Nastar, kue kering mungil dengan isian selai nanas yang manis dan asam, telah lama menjadi primadona di setiap perayaan spesial di Indonesia, seperti Idul Fitri atau Natal. Kue khas ini selalu dinanti-nantikan kehadirannya karena rasanya yang lezat dan teksturnya yang lembut.
Namun, di balik kelezatannya, proses pembuatan nastar seringkali diwarnai berbagai tantangan yang membuat para pembuat kue frustrasi. Masalah umum yang sering muncul adalah adonan yang mudah retak, melebar saat dipanggang, atau bahkan hancur setelah matang.
Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai trik membuat nastar agar tidak mudah hancur, anti retak, dan kinclong sempurna. Berdasarkan pengalaman para ahli dan tips teruji, panduan ini akan membantu Anda menciptakan nastar yang cantik, lembut, dan tahan lama. Jadi simak trik selengkapnya, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (7/12/2025).
1. Pilih Bahan yang Tepat
Pemilihan bahan dasar merupakan langkah krusial dalam menentukan kualitas nastar Anda secara keseluruhan. Bahan yang tepat akan sangat memengaruhi tekstur dan tampilan akhir kue.
Untuk menghasilkan nastar dengan warna yang cerah dan menarik, disarankan menggunakan telur omega karena memiliki warna kuning yang lebih kemerahan. Cukup gunakan sekitar tiga butir telur omega untuk melapisi satu loyang nastar berukuran besar, memberikan kilau alami yang memukau.
Agar nastar memiliki kilauan yang lebih menarik dan tidak mudah pecah, jangan hanya mengandalkan kuning telur saja. Campurkan minyak goreng dan susu kental manis ke dalam adonan telur dengan perbandingan 3:1:1, yaitu 3 butir telur, 1 sendok makan minyak goreng, dan 1 sendok makan susu kental manis.
Untuk mendapatkan tekstur adonan yang tidak terlalu kering dan mengurangi risiko retak, gunakan kombinasi margarin dan butter. Jika hanya menggunakan margarin, adonan nastar cenderung lebih mudah retak, sehingga perpaduan keduanya sangat dianjurkan.
2. Atur Komposisi Adonan dengan Benar
Keseimbangan komposisi bahan dalam adonan nastar sangat penting untuk mencegah nastar agar tidak mudah hancur. Perbandingan yang tepat akan menghasilkan adonan yang stabil dan mudah dibentuk.
Perbandingan bahan yang ideal adalah 3:2:1 untuk tepung terigu, mentega, dan gula. Dengan mengikuti perbandingan ini, tekstur adonan nastar akan lebih stabil dan tidak mudah pecah saat diproses maupun dipanggang.
Tepung maizena dapat ditambahkan ke dalam adonan nastar untuk meningkatkan kekenyalan kue, menjadikannya lebih lembut di mulut. Pastikan juga menggunakan tepung terigu berprotein rendah atau sedang, karena tepung berprotein tinggi dapat membuat adonan keras dan mudah retak.
Resep nastar umumnya tidak memerlukan baking powder atau soda kue. Penambahan kedua bahan ini justru dapat menyebabkan adonan nastar menjadi pecah dan terlalu melebar, merusak bentuk dan tekstur yang diinginkan.
3. Kontrol Tekstur Selai Nanas
Selai nanas yang terlalu basah adalah salah satu penyebab utama nastar retak dan melebar, sehingga perhatian khusus pada tekstur selai sangat diperlukan. Kunci keberhasilan nastar yang tidak retak atau melebar adalah selai dengan tekstur yang tepat, yaitu kesat dan tidak terlalu basah.
Selai yang terlalu basah dapat membuat adonan kue menjadi lembek dan sulit dibentuk, bahkan bisa menyebabkan nastar menjadi bantat. Oleh karena itu, pastikan selai nanas benar-benar matang dan kering.
Untuk menghindari selai yang terlalu basah, masak selai nanas dengan api kecil dalam durasi yang cukup lama hingga kadar airnya berkurang dan teksturnya kesat. Memasak selai dengan api besar berisiko membuat gula mengkristal dan mengeras, sehingga api kecil lebih disarankan.
4. Jangan Overmix Adonan
Pengocokan adonan yang berlebihan dapat merusak tekstur nastar dan membuatnya mudah hancur, sehingga perlu diperhatikan durasi pengocokan. Durasi pengocokan adonan yang berlebihan akan memengaruhi titik leleh butter, membuatnya terlalu cair dan sulit diatur.
Proses pengocokan adonan nastar umumnya memakan waktu sekitar empat menit, cukup untuk mencampur bahan tanpa merusak struktur. Adonan nastar harus diuleni secukupnya saja hingga tercampur rata, tidak perlu terlalu lama.
Jika terlalu lama diuleni, gluten dalam tepung akan terbentuk lebih banyak, membuat tekstur nastar menjadi keras dan berisiko retak saat dipanggang. Pengulenan yang singkat dan tepat akan menjaga kelembutan nastar.
5. Gunakan Teknik Pendinginan
Pendinginan adonan adalah trik membuat nastar agar tidak mudah hancur dan lebih mudah dibentuk, sebuah langkah penting dalam proses pembuatan kue. Mendinginkan adonan sekitar 15-30 menit di dalam kulkas sebelum dibentuk akan membuatnya lebih mudah dibulatkan dan tidak terlalu lembek.
Ini juga membantu mencegah lemak dalam adonan meleleh terlalu cepat saat proses pembentukan, menjaga konsistensi adonan. Pada dasarnya, semua kue yang mengandung butter harus menggunakan butter beku untuk hasil terbaik.
Jika butter meleleh sebelum dimasukkan ke dalam adonan, nastar akan sulit dibentuk dan adonan bisa pecah saat diproses. Oleh karena itu, pastikan butter tetap dalam kondisi dingin saat digunakan.
6. Bentuk dengan Cepat dan Tepat
Proses pembentukan nastar juga memerlukan perhatian khusus agar nastar tidak mudah hancur dan tampil cantik. Memulung adalah proses pembentukan nastar menjadi bentuk bulat, dan proses ini harus dilakukan dengan efisien.
Upayakan proses ini tidak terlalu lama, karena dapat membuat adonan pecah dan lemak di dalamnya cepat mencair. Kecepatan dan ketepatan dalam membentuk sangat memengaruhi hasil akhir.
Sebelum membentuk atau mencetak adonan, pastikan adonan tidak lengket di tangan. Jika adonan terlalu lembek atau lengket, tambahkan tepung secukupnya secara bertahap hingga mencapai konsistensi yang pas dan mudah dibentuk.
7. Oles dengan Cara yang Benar
Pengolesan kuning telur atau egg wash yang tepat akan memberikan kilau dan mencegah nastar retak, menambah daya tarik visual kue. Setelah nastar dipanggang setengah matang, oleskan permukaannya dengan kuning telur.
Kuning telur akan memberikan kilau dan warna yang cantik, serta membantu mencegah kue dari retak saat dipanggang lebih lanjut. Untuk hasil terbaik, oles nastar sebanyak 2-3 kali.
Pastikan lapisan pertama telah mengering sebelum mengolesi lagi, agar lapisan kuning telur menempel sempurna dan memberikan kilau maksimal. Proses ini akan menciptakan tampilan nastar yang kinclong dan menggoda.
8. Panggang dengan Suhu Rendah
Suhu oven yang tepat adalah faktor penting agar nastar tidak mudah hancur dan matang sempurna di seluruh bagian. Panggang nastar pada suhu oven sekitar 140-160°C untuk memastikan pematangan yang merata.
Suhu yang terlalu tinggi dapat membuat permukaan nastar mengering lebih cepat daripada bagian dalamnya, menyebabkan retak dan tekstur yang tidak diinginkan. Kontrol suhu oven adalah kunci keberhasilan.
Untuk nastar yang lebih tahan lama dan matang sempurna, panggang nastar dua kali dengan suhu rendah. Panggang pertama hingga setengah matang, lalu oleskan egg wash, dan panggang lagi hingga matang sempurna.
9. Gunakan Alat yang Tepat
Penggunaan alat yang sesuai dapat mempermudah proses pembuatan dan menjaga kualitas nastar, sehingga hasil akhir lebih optimal. Gunakan spatula anti lengket saat mencampur bahan-bahan adonan untuk mencegah adonan menempel dan memastikan tercampur merata.
Ini juga membantu agar adonan tidak pecah saat diaduk, menjaga konsistensi adonan. Ketika akan mengolesi permukaan kue nastar, pastikan menggunakan kuas yang lembut.
Kuas yang lembut akan membantu mengolesi permukaan kue secara merata tanpa merusak tekstur kue yang sudah dibentuk. Alat yang tepat akan membuat proses baking lebih efisien dan menyenangkan.
10. Simpan dengan Baik
Penyimpanan yang tepat akan menjaga nastar tetap renyah, tidak mudah berjamur, dan tahan lama. Setelah nastar dingin sepenuhnya, simpan dalam toples kedap udara untuk menjaga kerenyahannya dan mencegah masuknya udara.
Jika diperlukan, penambahan silica gel food grade dapat menjaga kelembaban nastar di dalam toples dan mencegah pertumbuhan jamur. Kadar air yang tinggi akibat pendinginan uap nastar yang kurang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dalam waktu kurang dari sebulan.
Membuat nastar yang tidak mudah hancur, anti retak, dan memiliki tampilan kinclong memang memerlukan ketelitian dan pemahaman akan setiap tahapan proses. Dengan menerapkan trik-trik di atas, mulai dari pemilihan bahan berkualitas, pengaturan komposisi adonan yang tepat, teknik pengolahan yang benar, hingga proses pemanggangan dan penyimpanan yang optimal, Anda dapat menghasilkan nastar yang sempurna. Selamat mencoba dan semoga berhasil menciptakan nastar favorit keluarga Anda!
FAQ
Q: Apa penyebab utama nastar mudah hancur?
A: Penyebab utama nastar mudah hancur atau pecah adalah adonan yang terlalu lembek/kering, selai nanas basah, overmix adonan, dan suhu oven terlalu panas.
Q: Berapa suhu oven yang ideal untuk nastar?
A: Suhu ideal untuk memanggang nastar adalah sekitar 140-160°C. Suhu yang tepat membuat nastar matang merata dan tidak mudah retak.
Q: Bisakah menggunakan hanya kuning telur saja untuk olesan nastar?
A: Bisa, tetapi disarankan mencampur kuning telur dengan minyak goreng dan susu kental manis (3:1:1) agar nastar lebih cerah dan tidak mudah pecah.
Q: Bagaimana cara mengetahui selai nanas sudah cukup kering?
A: Selai nanas yang sudah cukup kering dan kesat akan mudah dibentuk dan tidak berair. Masak hingga airnya menguap dan warnanya kuning tua.
Q: Berapa lama nastar bisa tahan disimpan?
A: Dalam toples kedap udara, nastar bisa tahan hingga 1 bulan. Tambahkan silica gel food grade untuk menjaga kelembaban dan mencegah jamur.

10 hours ago
3
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434664/original/072967600_1764940850-Borneo_FC.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435930/original/085568100_1765116995-akira.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5259276/original/014362300_1750420330-BRI_Liga_1_-_Ilustrasi_Logo_Persis_Solo_untuk_Liga_1_2025_2026_copy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1100208/original/031739700_1451743525-20160101-Kembang-Api-Penjuru-Dunia-AFP-Photo-01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5435902/original/024995300_1765110903-2025120BL_Latihan_Timnas_Indonesia_Jelang_Vs_Filipina_di_Grup_C_SEA_Games_2025-24.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5295802/original/057232600_1753503611-20250725AA_Alfharezzi_Buffon-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5435903/original/099768000_1765111165-20251207IQ_Campus_League_2025-138.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435885/original/013604400_1765106050-G7j8awtWcAAyS20.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4513489/original/019104500_1690266499-gghj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4430402/original/074980900_1684253017-000_33FA2WR.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5435890/original/093103400_1765108292-2025120BL_Latihan_Timnas_Indonesia_Jelang_Vs_Filipina_di_Grup_C_SEA_Games_2025-08.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435674/original/021057200_1765089524-kebun_mini_merambat_di_pagar_4a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5424874/original/097260200_1764163102-20251126AA_Latihan_Timnas_Indonsia_U-23-21.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435833/original/021190800_1765097292-wisata_outbond_ramah_anak_di_Jogja.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435886/original/006613800_1765106880-Sama_kuat_di_babak_pertama__________PertiwiBerani.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2933931/original/040277800_1570552737-IMG_20191008_230441.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5435848/original/035309400_1765098846-ezzi.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435769/original/086000200_1765094914-gaya_rambut_2026_8a.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4749488/original/094430200_1708534731-6_Pesona_Mas-mas_Jawa_Jerman_Nicholas_Saputra_dalam_Balutan_Beskap_Berbagai_Warna__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5228890/original/025290300_1747898841-ChatGPT_Image_May_22__2025__02_14_51_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314799/original/018068700_1755141741-Screenshot_2025-08-14_101821.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317791/original/081125900_1755406322-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)