6 Cara Menyimpan Ubi Agar Tidak Cepat Busuk, Tetap Segar dan Aman Dikonsumsi

6 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Ubi merupakan salah satu bahan pangan penting yang menawarkan kandungan karbohidrat kompleks, serat alami, vitamin dan berbagai senyawa antioksidan. Kesegaran ubi sering menurun saat disimpan dalam kondisi kurang optimal, sehingga pemahaman tentang cara menyimpan ubi agar tidak cepat busuk menjadi kebutuhan bagi setiap rumah tangga, supaya nutrisi tetap terjaga dan stok pangan tidak cepat terbuang.

Penyimpanan yang tepat tidak hanya menjaga umur simpan, tetapi juga memengaruhi kualitas rasa, tekstur dan kandungan gizi. Mengaplikasikan cara menyimpan ubi agar tidak cepat busuk memungkinkan setiap individu menyiapkan persediaan pangan dengan lebih efisien, mencegah kerugian akibat pembusukan dan memastikan ubi selalu siap diolah menjadi berbagai hidangan lezat. 

Penanganan ubi memerlukan perhatian terhadap lokasi penyimpanan, tingkat kelembapan, sirkulasi udara dan teknik perlindungan terhadap mikroorganisme penyebab pembusukan. Dengan memahami cara menyimpan ubi agar tidak cepat busuk, setiap orang dapat mengatur strategi penyimpanan yang efektif, menjaga integritas umbi, serta memperpanjang umur simpan tanpa mengorbankan kualitas estetika maupun tekstur asli.

Berikut ulasan lengkap yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (9/12/2025).

Memahami Cara Menyimpan Ubi Agar Tidak Cepat Busuk

Ubi merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki kandungan karbohidrat kompleks dan berbagai nutrisi penting yang mendukung kesehatan, seperti vitamin C yang berperan sebagai antioksidan alami, serat yang membantu pencernaan, serta senyawa antioksidan lainnya yang dapat membantu menangkal radikal bebas.

Sayangnya, ubi termasuk salah satu jenis umbi-umbian yang mudah mengalami kerusakan atau pembusukan apabila tidak ditangani dan disimpan dengan metode yang benar. Untuk memastikan ubi tetap awet, tidak cepat busuk, dan kualitas nutrisinya tetap optimal, penting bagi setiap individu untuk memahami dan menerapkan teknik penyimpanan yang tepat dan efisien.

Berikut ini adalah panduan lengkap yang dapat dijadikan acuan dalam menyimpan ubi.

1. Memilih Ubi Berkualitas Tinggi

Langkah pertama yang tidak boleh diabaikan sebelum melakukan penyimpanan adalah pemilihan ubi yang memiliki kualitas unggul. Ubi yang dipilih sebaiknya memiliki permukaan yang halus dan utuh tanpa adanya luka, goresan, atau retakan yang bisa menjadi titik masuk bagi bakteri dan jamur. Selain itu, hindari ubi yang memiliki bercak gelap atau tanda-tanda pembusukan awal, serta pastikan teksturnya cukup padat dan tidak lembek atau layu. Ubi yang sudah mengalami kerusakan sejak awal akan mempercepat proses pembusukan, bahkan jika disimpan dengan cara yang benar sekalipun. Pemilihan ubi berkualitas tinggi menjadi fondasi utama agar proses penyimpanan dapat berjalan efektif.

2. Menyimpan di Tempat Kering, Sejuk, dan Berventilasi Baik

Setelah mendapatkan ubi berkualitas, tahap berikutnya adalah menentukan lokasi penyimpanan yang ideal. Ubi sebaiknya ditempatkan pada area yang kering, memiliki suhu sejuk, serta memiliki sirkulasi udara yang baik untuk mencegah kelembapan berlebih. Hindari menaruh ubi di area lembap atau di bawah sinar matahari langsung karena kondisi tersebut akan mempercepat proses pembusukan. Beberapa tips praktis meliputi penggunaan rak terbuka atau keranjang sehingga udara dapat bergerak bebas di sekitar ubi, serta menghindari penyimpanan dalam kantong plastik tertutup rapat karena kelembapan akan terperangkap dan menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur.

3. Menghindari Penyimpanan di Lemari Es

Meskipun lemari es sering dianggap sebagai solusi untuk membuat makanan lebih tahan lama, menyimpan ubi di dalam kulkas justru akan menimbulkan efek yang kurang diinginkan. Suhu dingin pada kulkas dapat memicu konversi pati dalam ubi menjadi gula, sehingga tekstur ubi menjadi keras dan rasanya menjadi lebih manis secara berlebihan. Oleh karena itu, penyimpanan ubi sebaiknya dilakukan di luar kulkas pada tempat yang kering dan sejuk untuk menjaga rasa dan tekstur alami dari ubi itu sendiri.

4. Menyimpan dalam Jumlah yang Sesuai

Jumlah ubi yang disimpan juga memengaruhi umur simpan. Menumpuk ubi terlalu banyak dapat menghambat sirkulasi udara, sehingga kelembapan dapat meningkat dan mempercepat pembusukan. Sebaiknya, simpan ubi dalam lapisan tipis sehingga setiap umbi mendapatkan ventilasi udara yang cukup, dan mudah diperiksa secara berkala.

5. Menggunakan Metode Penyimpanan Alternatif

Selain penyimpanan konvensional, terdapat beberapa metode alternatif yang dapat diterapkan untuk memperpanjang umur simpan ubi:

  • Pengeringan: Kupas dan iris ubi secara tipis, kemudian jemur di bawah sinar matahari atau panggang hingga benar-benar kering. Simpan dalam wadah kedap udara untuk menjaga kualitas.
  • Pembekuan: Kupas ubi, rebus sebentar, lalu simpan dalam wadah tertutup di freezer untuk menjaga tekstur dan kesegaran.
  • Pengasapan: Ubi dapat diasap ringan untuk memperlambat pertumbuhan jamur sekaligus menambah daya simpan lebih lama.

6. Pemeriksaan Berkala

Meskipun sudah diterapkan berbagai teknik penyimpanan, penting untuk memeriksa kondisi ubi secara berkala. Segera pisahkan ubi yang mulai layu, lembek, atau berjamur agar tidak menular ke ubi lain yang masih segar. Langkah ini akan memastikan seluruh stok ubi tetap terjaga kualitasnya dan mencegah kerugian akibat pembusukan.

Tanda-tanda Pembusukan dan Pencegahannya

Pembusukan pada ubi merupakan suatu proses degradasi kompleks yang terjadi akibat interaksi antara faktor biologis, lingkungan, dan teknik penyimpanan yang kurang tepat. Aktivitas mikroorganisme seperti jamur, bakteri, dan khamir dapat memicu kerusakan jaringan umbi secara perlahan, sementara kondisi kelembapan tinggi dan suhu tidak ideal mempercepat proses tersebut.

Oleh karena itu, kemampuan mengenali tanda-tanda awal pembusukan menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa ubi yang masih layak konsumsi dapat dipisahkan dari umbi yang mulai rusak, sehingga penyebaran pembusukan dapat dicegah dan kualitas stok ubi tetap terjaga.

Tanda-tanda Awal Pembusukan

  1. Salah satu indikasi paling awal dari pembusukan ubi adalah perubahan tekstur permukaan yang menjadi lembek, lunak, atau berair saat disentuh. Kondisi ini menandakan bahwa sel-sel penyusun umbi mulai mengalami kerusakan struktural akibat aktivitas jamur atau bakteri. Ubi yang menunjukkan kelembekan berlebih sebaiknya segera dipisahkan agar tidak memengaruhi umbi lain di sekitarnya.
  2. Munculnya bercak gelap, hitam, atau area berwarna tidak seragam pada permukaan ubi merupakan tanda kerusakan jaringan internal. Bercak ini biasanya muncul sebagai akibat proses oksidasi seluler atau pertumbuhan jamur awal yang menembus kulit ubi. Jika dibiarkan lebih lama, bercak ini dapat berkembang menjadi area yang lembek dan berair, menandakan pembusukan lanjut.
  3. Ubi yang mengalami pembusukan juga mengeluarkan bau khas yang berbeda dari aroma segar alami. Aroma asam, busuk, atau sedikit fermentasi muncul karena aktivitas mikroba yang memecah karbohidrat dan senyawa organik dalam ubi. Kehadiran aroma ini merupakan indikator visual dan sensorik yang efektif untuk menilai kondisi umbi tanpa perlu memotongnya.
  4. Tanda paling jelas dari pembusukan lanjut adalah munculnya lapisan jamur berwarna putih, abu-abu, atau hijau pada permukaan ubi. Pertumbuhan jamur ini menandakan bahwa ubi telah kehilangan ketahanan terhadap mikroorganisme dan tidak layak untuk dikonsumsi. Jamur tidak hanya merusak tekstur, tetapi juga dapat menghasilkan toksin yang berbahaya jika dikonsumsi.

Cara Mencegah Pembusukan

  1. Menempatkan ubi di lokasi yang kering dan memiliki suhu sejuk dengan sirkulasi udara baik dapat memperlambat pertumbuhan mikroba penyebab pembusukan.
  2. Segera pisahkan ubi yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan agar tidak menular ke ubi lain yang masih segar. Hal ini efektif mencegah kerugian lebih besar.
  3. Jangan menumpuk ubi di tempat lembap atau menutupnya dalam kantong plastik rapat, karena kondisi tersebut mempercepat pertumbuhan jamur.
  4. Metode seperti pengeringan, pengasapan ringan, atau pembekuan dapat meningkatkan umur simpan ubi. Misalnya, pengeringan mengurangi kadar air sehingga mikroba sulit berkembang, sedangkan pembekuan menghentikan aktivitas enzim dan pertumbuhan jamur.
  5. Rutin memeriksa kondisi ubi akan membantu mendeteksi pembusukan sejak awal. Ubi yang masih layak bisa tetap digunakan, sementara yang mulai rusak segera dipisahkan.

FAQ Seputar Topik

Mengapa ubi jalar tidak boleh disimpan di kulkas?

Suhu kulkas di bawah 4°C dapat mengubah pati ubi, membuatnya keras di bagian tengah dan mengurangi rasa manis.

Berapa suhu ideal untuk menyimpan ubi jalar mentah?

Suhu ideal antara 12,7 hingga 18,3 derajat Celcius, di tempat yang sejuk, kering, dan gelap dengan sirkulasi udara baik.

Bagaimana cara menyimpan ubi jalar yang sudah dikupas?

Rendam ubi yang sudah dikupas dalam air dingin, simpan di kulkas, dan ganti air setiap 1-2 hari untuk mencegah oksidasi.

Apa itu proses curing pada ubi jalar sebelum disimpan?

Curing adalah proses pengeringan kulit ubi untuk menyembuhkan luka kecil dan memperkuatnya dari pembusukan.

Berapa lama ubi jalar mentah bisa bertahan dengan penyimpanan yang tepat?

Ubi jalar mentah dapat bertahan hingga 6 bulan jika disimpan di tempat sejuk, kering, dan gelap dengan sirkulasi udara yang baik.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|