6 Tips Masak Jengkol Anti Bau dan Tidak Pahit, Perhatikan Cara Aman Konsumsi

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Jengkol dikenal sebagai bahan makanan khas Indonesia yang memiliki aroma tajam namun cita rasa gurih yang menggoda. Banyak orang menghindarinya karena bau yang menyengat dan rasa pahit yang kadang tertinggal, padahal jika diolah dengan benar, jengkol bisa menjadi hidangan lezat seperti semur, balado, hingga rendang jengkol yang menggugah selera.

Bagi sebagian orang, memasak jengkol mungkin terasa menantang. Proses perebusan, perendaman, hingga pemberian bumbu harus dilakukan dengan teknik tertentu agar hasilnya empuk, tidak pahit, dan tentu saja tidak berbau menyengat.

LIputan6.com akan mengulas berbagai tips masak jengkol anti bau dan tidak pahit, sekaligus membahas bagaimana cara mengonsumsi jengkol dengan bijak agar tetap aman bagi kesehatan, berdasarkan referensi dari laman kesehatan dan ahli gizi, Rabu (5/11/2025).

1. Kupas dan Bersihkan Secara Sempurna

Langkah pertama yang sering diabaikan adalah proses pembersihan. Pastikan kulit jengkol dikupas hingga bersih dan tidak menyisakan selaput tipis di bagian bijinya. Selaput inilah yang sering menjadi sumber rasa pahit. Setelah dikupas, cuci jengkol di bawah air mengalir sambil diremas-remas untuk membantu menghilangkan getah dan sisa kotoran.

2. Rendam Semalaman

Merendam jengkol dalam air dingin atau air es selama 8–12 jam dapat membantu menetralkan aroma serta mengurangi rasa pahit. Beberapa orang menambahkan air kapur sirih, air cucian beras, atau bahkan susu cair dalam proses perendaman.

  • Air kapur sirih efektif menetralisir senyawa penyebab bau.
  • Air cucian beras membantu mengurangi kadar asam jengkolat yang menjadi penyebab rasa pahit.
  • Susu cair menambah kelembutan dan membantu meluruhkan aroma tajam sulfur.

3. Rebus dengan Daun Penetral

Langkah selanjutnya adalah proses perebusan. Rebus jengkol dengan air baru hingga mendidih. Tambahkan bahan alami seperti:

  • Daun salam untuk memberi aroma segar,
  • Daun jeruk untuk mengurangi bau sulfur,
  • Daun jambu biji yang dikenal ampuh menetralkan aroma dan rasa getir.

Setelah direbus, buang air rebusan pertama dan ganti dengan air baru. Rebus kembali sekitar 30 menit hingga tekstur jengkol terasa empuk.

4. Pipihkan Setelah Direbus

Agar bumbu mudah meresap dan teksturnya semakin lembut, pipihkan jengkol menggunakan ulekan atau alat pemukul daging setelah proses perebusan. Langkah ini juga membuat jengkol lebih cepat matang saat dimasak dengan bumbu.

5. Gunakan Bumbu Aromatik yang Kuat

Aroma khas jengkol dapat disamarkan dengan bumbu rempah kuat seperti lengkuas, serai, daun salam, dan cabai. Kombinasi ini akan menghasilkan masakan jengkol yang harum dan menggugah selera, seperti semur jengkol, rendang jengkol, atau jengkol balado.

6. Hindari Memasak Terlalu Lama

Banyak orang berpikir semakin lama jengkol dimasak, semakin empuk hasilnya. Padahal, memasak terlalu lama justru bisa mengeluarkan kembali aroma menyengat dan rasa getir. Idealnya, jengkol direbus 30–40 menit, tergantung ukuran bijinya.

Anjuran Konsumsi Jengkol yang Aman Menurut Ahli Kesehatan

Meski sudah mengikuti tips masak jengkol anti bau dan tidak pahit, penting juga memahami cara konsumsi yang aman. Menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, MMB, FACP, FINASIM (dokter penyakit dalam dari RSCM/FK UI) yang dilansir dari laman pbpegi.com, jengkol mengandung banyak nutrisi penting seperti protein nabati, vitamin A dan C, kalsium, fosfor, zat besi, serta serat yang baik untuk tubuh.

Namun, jengkol juga mengandung asam jengkolat, sejenis asam amino yang mengandung sulfur. Senyawa inilah yang menyebabkan aroma menyengat serta dapat membentuk kristal dalam ginjal. Bila dikonsumsi berlebihan, kristal asam jengkolat bisa menumpuk dan menghambat saluran kemih—kondisi ini dikenal sebagai djengkolism atau keracunan jengkol.

Gejala Keracunan Jengkol (Djengkolism)

  • Nyeri perut bagian bawah
  • Sulit buang air kecil
  • Urine berwarna kemerahan (karena mengandung darah)
  • Nyeri di pinggang atau punggung bawah
  • Dalam kasus berat: gagal ginjal akut

Untuk mencegah risiko tersebut, konsumsi jengkol sebaiknya tidak berlebihan. Belum ada batas pasti, tetapi ahli gizi menyarankan untuk tidak mengonsumsi jengkol lebih dari 100 gram per porsi dan tidak setiap hari.

Tips Aman Mengonsumsi Jengkol:

  1. Pastikan jengkol matang sempurna — asam jengkolat akan berkurang dengan perebusan yang tepat.
  2. Perbanyak minum air putih setelah makan jengkol agar kristal asam jengkolat tidak mengendap di ginjal.
  3. Jangan dikonsumsi bersama makanan tinggi purin seperti jerohan atau daging merah, karena dapat memperberat kerja ginjal.
  4. Hindari konsumsi jengkol mentah karena kadar asam jengkolatnya jauh lebih tinggi.

Kandungan dan Manfaat Jengkol bagi Tubuh

Menurut data dari Puskesmas Sesela Lombok Barat, dalam 100 gram jengkol mentah terkandung sekitar:

  • 192 kalori
  • 5 gram protein
  • 41 gram karbohidrat
  • 1,5 gram serat
  • 241 mg kalium
  • 150 mg fosfor
  • 31 mg vitamin C

Jengkol juga mengandung senyawa fenolik dengan sifat antioksidan dan antikanker. Berikut beberapa manfaatnya:

  1. Meningkatkan daya tahan tubuh – berkat kandungan vitamin C yang memperkuat sistem imun.
  2. Mencegah sembelit – karena kandungan seratnya yang membantu melancarkan pencernaan.
  3. Mengontrol tekanan darah – kalium dalam jengkol membantu menjaga keseimbangan cairan dan tekanan darah.
  4. Mengatur kadar gula darah – serat memperlambat penyerapan glukosa.
  5. Menangkal radikal bebas – antioksidan jengkol membantu menurunkan risiko penyakit degeneratif.

Namun, manfaat ini hanya dapat diperoleh jika jengkol diolah dengan benar dan dikonsumsi dalam porsi wajar.

FAQ Seputar Jengkol

1. Apakah jengkol aman untuk penderita darah tinggi?

Ya, selama diolah tanpa banyak garam dan tidak digoreng, jengkol bisa membantu menurunkan tekanan darah karena kandungan kaliumnya.

2. Apakah jengkol bisa menyebabkan gagal ginjal?

Bisa, jika dikonsumsi berlebihan. Asam jengkolat dapat membentuk kristal di ginjal dan menyebabkan penyumbatan saluran kemih (djengkolism).

3. Bagaimana cara menghilangkan bau mulut setelah makan jengkol?

Minum air putih banyak, berkumur dengan air garam hangat, dan gosok gigi segera setelah makan jengkol.

4. Apakah jengkol bisa dikonsumsi oleh ibu hamil?

Boleh dalam jumlah kecil dan jika sudah matang sempurna. Namun sebaiknya konsultasikan dengan dokter karena kandungan asam jengkolat bisa berdampak pada ginjal.

5. Mengapa jengkol terasa pahit meski sudah direbus lama?

Karena proses perendaman tidak optimal atau kulit arinya belum benar-benar bersih. Gunakan air cucian beras atau daun salam saat merebus untuk mengurangi rasa pahit.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|