7 Cara Bedakan Jejak Ular VS Tikus di Rumah, Pelajari Pola Pergerakannya agar Tidak Salah Langkah

2 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Cara bedakan jejak ular vs tikus di rumah penting untuk mengidentifikasi hewan yang masuk agar penanganan tepat dan aman. Jejak ular dan tikus sering muncul di area sama, seperti sudut rumah atau tanah yang tergeser, sehingga membedakannya menjadi langkah awal yang wajib dilakukan.

Masing-masing meninggalkan pola khas yang bisa dikenali jika diperhatikan seksama. Berikut tujuh cara membedakan jejak ular dan tikus, mulai dari bentuk lintasan hingga tanda pendukung, sehingga penghuni dapat mengambil tindakan efektif tanpa risiko.

1. Pola Jejak di Permukaan Berdebu atau Kotor

Ular bergerak dengan cara merayap, meninggalkan jejak khas berupa garis bergelombang atau pola liukan di permukaan berdebu, pasir, atau lantai kotor. Jejak ini seringkali menyerupai pola gelombang atau garis zig-zag yang terbentuk dari gesekan sisik tubuhnya. Pola pergerakan ini bisa memberikan petunjuk mengenai ukuran dan arah gerak ular di dalam atau sekitar rumah Anda.

Berbeda dengan ular, tikus meninggalkan jejak kaki yang khas saat menjelajahi area rumah. Jejak ini dapat terlihat di permukaan lantai atau area yang jarang dibersihkan, menunjukkan pola empat jari di kaki depan dan lima jari di kaki belakang. Keberadaan jejak kaki ini menjadi indikasi kuat bahwa tikus aktif bergerak di dalam rumah.

Area dengan debu yang menumpuk, seperti sudut atau celah tersembunyi, seringkali menjadi tempat ditemukannya jejak-jejak kaki tikus. Selain itu, gesekan ekor tikus juga dapat meninggalkan tanda di permukaan tersebut saat mereka bergerak. 

2. Suara Gerakan di Malam Hari

Suara gerakan di malam hari dapat menjadi petunjuk penting untuk membedakan keberadaan ular dan tikus. Ular umumnya bergerak dengan cara yang lambat dan berat, sehingga suara yang dihasilkan berbeda dari hewan pengerat. Suara ular seringkali berupa desisan, gesekan, atau ketukan lembut yang lebih mudah didengar saat suasana tenang.

Pola suara ini biasanya memanjang dan mengikuti jalur pergerakan tubuh ular, dengan intensitas yang dipengaruhi oleh ukuran ular. Ular yang lebih besar akan menghasilkan suara gesekan yang lebih berat dan dalam, mengindikasikan pergerakan yang lebih signifikan. Suara ini dapat terdengar dari plafon atau area tersembunyi lainnya.

Sebaliknya, tikus adalah hewan pengerat nokturnal yang aktif mencari makan dan bersarang di malam hari. Suara yang dihasilkan tikus umumnya bersifat ringan, cepat, dan seringkali sporadis, menandakan aktivitas yang lincah. Salah satu suara paling konsisten adalah menggaruk atau mencakar, yang berasal dari aktivitas mereka saat membuat lubang atau mencari makanan.

Tikus juga sering mengeluarkan suara berlarian yang terdengar ringan dan cepat, meskipun bobot tubuhnya kecil. Suara derap langkah tikus ini mungkin lebih halus dari yang dibayangkan, namun tetap dapat dikenali oleh telinga yang peka. 

3. Bentuk dan Ukuran Kotoran

Kotoran adalah salah satu indikator paling jelas untuk membedakan keberadaan ular dan tikus. Kotoran ular biasanya berbentuk silinder dengan ujung berwarna putih, yang merupakan asam urat. Kotoran ini mungkin mengandung sisa-sisa mangsa seperti tulang atau rambut, mengindikasikan pola makan karnivora mereka.

Tampilan kotoran ular seringkali berwarna gelap, memiliki tekstur yang lebih keras, dan terkadang bercampur dengan bulu dari hewan kecil yang mereka mangsa. Bau anyir juga sering menyertai kotoran ular, menjadi ciri khas yang membedakannya dari kotoran hewan lain.

Berbeda dengan ular, kotoran tikus mencit berukuran kecil dan lonjong, berwarna hitam atau gelap, dengan ukuran sekitar 5 mm. Tikus dikenal sering meninggalkan kotoran secara sembarangan di dekat sumber makanan atau jalur pergerakan mereka. Kotoran tikus dapat tersebar di banyak tempat karena mereka membuang kotoran hingga delapan puluh kali dalam semalam.

Kotoran tikus yang berukuran kecil, gelap, dan berbentuk butiran mirip beras juga sering dijumpai di dekat lubang atau jalur mereka.

4. Keberadaan Kulit Terkelupas atau Bekas Gigitan

Salah satu jejak fisik paling jelas yang ditinggalkan ular adalah kulitnya yang terkelupas. Ular berganti kulit secara berkala, rata-rata empat kali setahun, namun bisa mencapai 10-12 kali tergantung spesiesnya. Apabila Anda menemukan kulit ular di area rumah, hal ini menjadi bukti kuat bahwa ular pernah atau sedang beraktivitas di sana.

Di sisi lain, tikus dikenal suka menggigit atau mengunyah berbagai barang di rumah. Mulai dari kabel listrik hingga furnitur, goresan atau bekas gigitan sering ditemukan di tempat-tempat yang sering dilalui tikus. Bekas gigitan ini menjadi indikator kuat keberadaan tikus yang sedang mencari makan atau mengasah giginya.

Jejak tikus juga dapat diketahui dari rongga-rongga yang mereka buat atau keratan pada papan kayu dan daun pintu. Tikus juga gemar menggigit kabel listrik, yang dapat memicu korsleting dan kebakaran jika instalasi kabel listrik tidak baik. 

5. Bau Khas

Bau khas juga dapat menjadi petunjuk penting dalam mengidentifikasi keberadaan ular atau tikus. Keberadaan ular di rumah, terutama di area tersembunyi seperti plafon, dapat dikenali melalui bau amis atau anyir yang tidak biasa. Bau ini berasal dari kelenjar bau yang dimiliki beberapa spesies ular, terutama ketika mereka merasa terancam atau stres.

Selain bau amis, aroma yang tidak biasa seperti bau mentimun atau sayuran membusuk juga bisa menjadi tanda keberadaan ular. Aroma ini seringkali lebih terasa di area yang kurang ventilasi atau jarang dijangkau, memberikan petunjuk visual yang kuat tentang aktivitas ular.

Berbeda dengan ular, sarang tikus seringkali memiliki bau amonia yang kuat dan tidak biasa. Bau ini berasal dari aroma urine tikus yang menumpuk di area sarang atau jalur pergerakan mereka. Keberadaan bau amonia yang persisten adalah indikasi kuat adanya populasi tikus aktif di dalam atau sekitar rumah Anda.

Area dengan populasi tikus yang tinggi biasanya memiliki bau amonia yang sangat kuat akibat urin mereka. 

6. Karakteristik Lubang atau Jalur Masuk

Karakteristik lubang atau jalur masuk juga menjadi pembeda signifikan antara ular dan tikus. Ular pada dasarnya tidak memiliki kemampuan untuk menggali lubangnya sendiri. Mereka cenderung memanfaatkan lubang bekas galian hewan lain seperti tikus tanah, tupai, atau kura-kura sebagai tempat berlindung dari cuaca ekstrem dan mencari keamanan.

Lubang yang digunakan ular bervariasi ukurannya, sekitar 1,5 hingga 7 cm, dan seringkali licin tanpa adanya galian baru di sekitarnya. Ular memiliki kemampuan luar biasa untuk menyusup ke dalam rumah melalui celah atau lubang yang sangat kecil, bahkan sekecil seperempat diameter tubuhnya, untuk mencari tempat perlindungan yang sejuk dan lembap.

Di sisi lain, lubang tikus aktif biasanya menunjukkan bekas jejak kaki atau cakaran di sekitar lubang, serta tumpukan tanah segar hasil galian. Adanya sarang dari bahan seperti plastik, kertas, kain, atau jerami di sekitar area tersebut juga menjadi ciri khas lubang tikus. Lubang tikus umumnya berdiameter sekitar 1,5 hingga 2,5 cm, seukuran koin seperempat atau sedikit lebih besar.

Untuk tikus got atau tikus Norwegia, lubang yang digali dapat mencapai diameter 6-9 cm dengan bentuk bulat atau lonjong yang tampak rapi. Tumpukan tanah segar hasil galian di sekitarnya adalah indikasi kuat bahwa hewan tersebut aktif menggali. 

7. Jalur Pergerakan (Runways) dan Noda

Jalur pergerakan atau runways adalah petunjuk lain yang membedakan ular dan tikus. Saat ular merayap di tanah, mereka seringkali meninggalkan pola liukan yang membentuk lintasan tertentu. Pola ini merupakan jalur pergerakan ular dan bisa memberikan petunjuk mengenai ukuran serta arah geraknya.

Berbeda dengan ular, tikus cenderung menggunakan jalur yang sama di seluruh rumah untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Jalur ini sering disebut sebagai runways dan biasanya mengikuti struktur bangunan, seperti di sepanjang dinding atau papan pinggir. Tikus memiliki penglihatan yang buruk, sehingga mereka dominan menggunakan kumis dan rambutnya untuk navigasi.

Jika Anda melihat noda-noda kotor yang teratur di sepanjang dinding yang mengikuti jalur yang sama, hal ini merupakan tanda lain adanya aktivitas tikus. Kotoran dan minyak dari bulu tikus akan menempel pada permukaan rumah yang bersih, meninggalkan noda gesekan atau grease marks. Jejak ini terbentuk karena tikus berulang kali melewati jalur yang sama.

Noda-noda ini, bersama dengan jejak kaki dan kotoran, menjadi bukti kuat keberadaan tikus. 

Pertanyaan Umum yang Sering Diajukan

Bagaimana cara membedakan jejak ular dan tikus di permukaan berdebu?

Jejak ular berupa garis bergelombang atau pola liukan, sedangkan jejak tikus memiliki pola empat jari di kaki depan dan lima jari di kaki belakang.

Apa perbedaan suara gerakan ular dan tikus di malam hari?

Ular bergerak lambat dengan suara desisan atau gesekan lembut, sementara tikus bergerak cepat dengan suara menggaruk, mencakar, atau berlarian.

Bagaimana bentuk kotoran ular dan tikus yang dapat dibedakan?

Kotoran ular berbentuk silinder dengan ujung putih dan mungkin berisi sisa mangsa, sedangkan kotoran tikus kecil, lonjong, gelap, dan mirip butiran beras.

Apa tanda fisik lain yang membedakan keberadaan ular dan tikus?

Ular meninggalkan kulit terkelupas, sementara tikus meninggalkan bekas gigitan pada berbagai benda di rumah.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|