7 Cara Membedakan Sarang Ular dan Sarang Biawak di Sekitar Rumah, Wajib Waspada

3 days ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Menemukan sarang reptil di sekitar rumah atau lingkungan alam seringkali menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran. Identifikasi yang tepat antara sarang ular dan sarang biawak menjadi sangat krusial, tidak hanya untuk keamanan pribadi tetapi juga untuk penanganan yang bijak terhadap satwa liar.

Kedua jenis reptil ini kerap berbagi habitat, sehingga pengetahuan mengenai cara membedakan sarang ular dan sarang biawak sangat diperlukan. Memahami ciri-ciri spesifik dari sarang dan telur mereka dapat membantu masyarakat dalam mengambil tindakan yang sesuai, terutama saat musim penetasan tiba.

Melansir dari Virginia Wildlife Removal, salah satu cara membedakan sarang ular dan sarang biawak ialah sarang ular biasanya bukanlah bangunan permanen, melainkan tempat tersembunyi dan aman seperti batang kayu yang membusuk, celah bebatuan, tumpukan daun, atau liang hewan. Lain dengan sarang biawak yang dibangun dengan cara menggali tanah. 

Berikut Liputan6.com mengupas tuntas panduan komprehensif untuk membedakan kedua jenis sarang ini agar Anda lebih waspada dan aman, Sabtu (12/12/2025).

Membedakan Sarang Ular dan Sarang Biawak

1. Bentuk dan Tekstur Telur

Telur ular umumnya memiliki bentuk lonjong atau elips, dan seringkali ditemukan saling menempel satu sama lain membentuk gerombolan yang lengket. Cangkang telur ular cenderung lebih lembut, lentur, dan kenyal, terasa seperti kulit tipis yang mudah penyok saat disentuh.

Tekstur ini berbeda dengan cangkang telur ayam yang keras, dan warnanya bisa bervariasi dari putih, coklat, hingga transparan, tergantung pada spesies ular. Fleksibilitas cangkang ini memungkinkan telur untuk menyerap kelembapan dari lingkungan.

Di sisi lain, telur biawak juga berbentuk lonjong silindris. Meskipun cangkangnya lunak, teksturnya seringkali lebih kasar dibandingkan telur ular, memberikan sensasi yang berbeda saat diraba.

2. Lokasi Sarang

Ular memiliki kecenderungan untuk membuat sarang di tempat-tempat yang sangat tersembunyi dan terlindung. Ini termasuk lubang berongga, di bawah tumpukan daun, celah batu, atau bahkan liang bekas galian hewan lain yang sudah tidak terpakai.

Mereka juga sering memanfaatkan tumpukan kompos atau area di bawah kayu lapuk sebagai lokasi ideal untuk bertelur. Pemilihan lokasi ini bertujuan untuk menjaga suhu dan kelembapan yang stabil bagi telur.

Berbeda dengan ular, biawak biasanya membuat sarang atau tempat berlindung di lubang tanah yang mereka gali sendiri, celah batu yang alami, atau bahkan di dalam rongga pohon. Beberapa biawak juga diketahui memanfaatkan sarang burung Maleo sebagai tempat aman untuk meletakkan telurnya.

3. Kehadiran Induk

Sebagian besar spesies ular akan meninggalkan telurnya setelah proses bertelur selesai. Ini berarti Anda kemungkinan besar tidak akan menemukan induk ular di dekat sarangnya.

Namun, perlu dicatat bahwa ada beberapa pengecualian, seperti King Cobra dan beberapa jenis piton, yang dikenal menjaga sarangnya dengan agresif hingga telur menetas. Oleh karena itu, ketidakhadiran induk sering menjadi ciri umum sarang ular.

Sementara itu, biawak umumnya akan menimbun telurnya di dalam tanah atau material lain dan kemudian meninggalkannya. Mereka tidak menunjukkan perilaku menjaga sarang seperti beberapa spesies ular.

4. Jumlah Telur

Telur ular biasanya ditemukan dalam jumlah yang bergerombol dan tidak hanya satu atau sendiri. Seringkali, telur-telur ini masih menyatu dan lengket satu sama lain, membentuk satu kesatuan massa.

Fenomena ini memudahkan identifikasi sarang ular karena karakteristiknya yang khas. Jumlah telur dalam satu sarang bisa sangat bervariasi tergantung spesiesnya.

Meskipun biawak juga menimbun telurnya, informasi spesifik mengenai jumlah telur biawak yang bergerombol atau karakteristik penyatuannya tidak selalu disorot sebagai ciri khas pembeda utama.

Beda Sarang Ular dan Sarang Biawak

5. Ukuran Telur

Ukuran telur ular sangat bervariasi dan sangat bergantung pada spesiesnya. Secara umum, rata-rata ukuran telur ular berkisar antara 2,5 hingga 5 sentimeter, meskipun ada spesies yang menghasilkan telur lebih besar atau lebih kecil.

Perbedaan ukuran ini bisa menjadi petunjuk awal, namun tidak selalu definitif tanpa informasi spesies yang jelas. Ukuran telur biawak juga bervariasi sesuai spesiesnya, namun data spesifik untuk perbandingan langsung tidak selalu tersedia secara umum.

Oleh karena itu, ukuran telur sebaiknya digunakan sebagai salah satu indikator pendukung, bukan penentu utama dalam cara membedakan sarang ular dan sarang biawak.

6. Tanda-tanda di Sekitar Sarang

Keberadaan kulit ular yang terkelupas, atau yang dikenal sebagai shed skin, adalah indikasi kuat adanya aktivitas ular di area tersebut. Selain itu, kotoran ular atau jejak liukan di tanah atau lantai juga bisa menjadi petunjuk adanya sarang ular di dekatnya.

Kotoran ular umumnya berwarna cokelat tua dengan ujung putih, dan ukurannya dapat memberikan gambaran tentang ukuran ular. Tanda-tanda ini sangat membantu dalam proses identifikasi.

Untuk sarang biawak, tidak ada tanda spesifik seperti kulit ganti atau kotoran yang disebutkan secara konsisten sebagai penanda. Kehadiran lubang sarang itu sendiri seringkali menjadi satu-satunya indikasi visual yang jelas.

7. Bau

Sebagian besar spesies ular tidak mengeluarkan bau yang khas atau menyengat. Namun, beberapa spesies tertentu, seperti ular tikus, dapat mengeluarkan aroma yang cukup kuat dan aneh.

Jika Anda mencium bau aneh dan menyengat di sekitar lubang atau semak-semak, ini bisa menjadi salah satu tanda adanya sarang ular. Bau ini biasanya merupakan mekanisme pertahanan atau penanda wilayah.

Berbeda dengan ular, tidak ada informasi yang menyebutkan adanya bau spesifik yang terkait dengan sarang biawak. Oleh karena itu, bau jarang digunakan sebagai indikator untuk sarang biawak.

Pentingnya Identifikasi Sarang untuk Keamanan

Identifikasi sarang reptil merupakan langkah krusial untuk menjaga keamanan penghuni rumah dan lingkungan sekitar. Mengetahui perbedaan antara sarang ular dan sarang biawak membantu dalam menentukan tingkat potensi bahaya dan tindakan yang harus diambil.

Ular, terutama spesies berbisa, dapat menimbulkan ancaman serius bagi manusia dan hewan peliharaan. Sementara itu, biawak umumnya tidak agresif kecuali jika mereka merasa terancam atau terpojok.

Dengan mengenali ciri-ciri sarang, seseorang dapat menghindari kontak langsung yang berpotensi berbahaya dan mencegah insiden yang tidak diinginkan. Pengetahuan ini juga mendukung upaya pelestarian satwa liar dengan penanganan yang tepat.

Tindakan yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Sarang Reptil

Jika Anda menemukan sarang yang dicurigai sebagai sarang ular atau biawak, penting untuk tetap tenang dan tidak panik. Langkah pertama adalah menjaga jarak aman dari sarang tersebut.

Hindari menyentuh atau menusuk telur, karena ini bisa merusak embrio di dalamnya atau menyebarkan bakteri berbahaya. Amati sarang dari kejauhan untuk mengidentifikasi ciri-cirinya.

Segera hubungi pihak berwenang seperti pemadam kebakaran, ahli herpetologi, atau layanan pengusiran satwa liar setempat. Mereka memiliki keahlian dan peralatan yang tepat untuk menangani situasi ini dengan aman dan profesional.

Setelah sarang ditangani, lakukan langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan, memangkas semak belukar, dan menutup lubang atau celah di sekitar rumah untuk mencegah reptil kembali bersarang.

QNA 

1. Apa pembeda utama lubang masuknya? 

Lubang biawak lebih besar dan memiliki tumpukan galian tanah yang jelas. Lubang ular (jika ada) lebih kecil dan jarang ada galian tanah.

2. Apakah ular selalu menggali sarang sendiri? 

Tidak, sebagian besar ular hanya menggunakan tempat tersembunyi yang sudah ada (liang bekas, tumpukan kayu, celah batu).

3. Apa ciri khas jejak di sekitar sarang? 

Biawak meninggalkan jejak kaki dan seretan ekor yang tebal. Ular hanya meninggalkan pola jejak melata (berbentuk gelombang).

4. Bagaimana cara membedakan telur keduanya? 

Telur biawak berkulit keras dan tebal. Telur ular berkulit lunak, elastis, dan tipis seperti perkamen.

5. Apa yang harus saya lakukan saat menemukannya? 

Jaga jarak aman dan segera hubungi profesional seperti BKSDA atau pemadam kebakaran untuk penanganan dan relokasi.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|