7 Ciri Sarang Ular yang Sudah Berisi Telur, Panduan Lengkap untuk Identifikasi Aman

3 days ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Menemukan tumpukan daun, lubang tanah, atau gundukan kecil yang mencurigakan di sekitar rumah sering kali membuat banyak orang khawatir. Kekhawatiran ini muncul terutama ketika lokasi tersebut terlihat seperti tempat persembunyian hewan liar, ermasuk ular. Persepsi bahwa ular selalu membuat “sarang besar” yang berisi puluhan ekor sebenarnya merupakan salah satu mitos paling umum. Dalam kenyataannya, sebagian besar ular tidak hidup berkoloni dan tidak membangun sarang permanen seperti burung atau mamalia kecil.

Dalam dunia satwa liar, istilah “sarang ular” sering disalahartikan. Banyak orang menganggap setiap tempat keluarnya seekor ular sebagai bukti bahwa terdapat koloni besar di dalamnya. Padahal, situs satwa seperti Medium.com menjelaskan bahwa tumpukan ular yang terlihat pada musim kawin atau saat brumasi bukanlah sarang, melainkan perilaku musiman. Artinya, jika Anda menemukan telur ular di suatu titik, sangat besar kemungkinan lokasinya adalah tempat bertelur yang dipilih induk, bukan “markas besar” ular.

Meski demikian, memahami ciri sarang ular yang sudah berisi telur sangat penting, terutama bagi mereka yang tinggal di dekat kebun, tanah lembab, hutan kecil, atau tumpukan material alami. Dengan pengetahuan yang tepat, Anda dapat menjaga keselamatan diri tanpa perlu panik atau membahayakan satwa yang sebenarnya berperan penting dalam ekosistem. Berikut ulasan Liputan6.com, Jumat (12/11/2025).

1. Lokasinya Tersembunyi dan Terlindung

Menurut A-Z Animals, sebagian besar ular tidak membuat sarang, melainkan memanfaatkan ruang alami yang tersembunyi seperti:

  • bawah kayu lapuk,
  • celah batu,
  • tumpukan daun,
  • liang bekas hewan lain,
  • tanah gembur atau kompos.

Ini membantu menjaga suhu tetap hangat dan lembap, kondisi penting agar telur dapat berkembang selama ±57 hari masa inkubasi.

Ular tidak menggali lubang besar atau area terbuka, sehingga sarangnya tidak pernah terlihat rapi seperti sarang burung.

2. Kehadiran Telur Berbentuk Oval dan Bertekstur “Leathery”

Jika Anda menemukan telur yang mencurigakan, perhatikan ciri berikut berdasarkan panduan Reptile.Guide:

  • bentuk oval memanjang (oblong),
  • warna putih atau krem pucat,
  • cangkang lembut & fleksibel, bukan keras seperti telur burung,
  • biasanya saling menempel (clutch).

Telur dengan tekstur keras atau bulat sempurna lebih mungkin milik kura-kura atau reptil lain.

Inilah ciri fisik paling mudah untuk mengidentifikasi ciri sarang ular yang sudah berisi telur secara langsung.

3. Telur Ditemukan dalam Kelompok (Clutch) yang Rapat

Ular biasanya mengeluarkan telur dalam satu kelompok. Jumlahnya bervariasi:

  • Ular kecil: 2–30 butir
  • Ular besar seperti piton: 50–100 butir

Telur diletakkan saling berdempetan sehingga tampak seperti satu massa yang menyatu. Jika ditemukan satu telur saja, kemungkinan besar itu bukan sarang lengkap atau bahkan bukan telur ular.

4. Induk Ular Jarang Menjaga Sarang

Referensi Medium.com dan A-Z Animals menekankan bahwa sebagian besar ular meninggalkan telur setelah bertelur, kecuali beberapa spesies seperti:

  • King cobra (membangun tumpukan daun sebagai sarang),
  • African rock python (mengawal telur hingga menetas),
  • beberapa spesies python lain yang mengerami dengan melilit telur.

Artinya, jika Anda menemukan telur tanpa kehadiran induk, hal tersebut sangat normal. Ketidakhadiran induk merupakan ciri umum sarang ular.

5. Tidak Ada Struktur Sarang yang “Dibangun”

Medium.com menegaskan bahwa istilah “sarang ular” sering menyesatkan. Kecuali king cobra, ular tidak mengumpulkan rumput atau ranting untuk membangun sarang.

Jika Anda menemukan tumpukan daun yang tampak alami dan tidak teratur, kemungkinan besar itu hanyalah lokasi pilihan induk.

Telur ular membutuhkan:

  • suhu 27–31°C,
  • kelembapan ±90%.

Oleh karena itu, sarang sering ditemukan di area:

  • kompos yang hangat,
  • sela-sela tanah lembap,
  • bawah papan, karung, atau kayu yang lama tidak diganggu,
  • tumpukan sampah organik.

Jika Anda menemukan telur di tempat yang panas atau terbuka, besar kemungkinan itu bukan telur ular.

7. Lingkungan Sekitar Tidak Menunjukkan Tanda Banyak Ular

Situs edukasi satwa menjelaskan bahwa keberadaan satu sarang bukan berarti terdapat banyak ular. Ular bukan hewan sosial. Mereka tidak membesarkan anak bersama atau tinggal dalam kelompok besar.

Jadi, meski menemukan telur, Anda tidak perlu berasumsi bahwa ada koloni di sekitar rumah.

FAQ Seputar Sarang Ular

1. Apakah ular selalu membuat sarang di dekat rumah manusia?

Tidak. Ular memilih tempat yang aman, lembap, dan stabil suhunya. Jika terjadi di sekitar rumah, biasanya karena ada tumpukan material alami yang cocok untuk bertelur.

2. Apakah berbahaya jika menemukan sarang berisi telur?

Sebagian besar ular tidak berbahaya, dan mayoritas tidak menjaga telur. Namun, tetap jaga jarak dan jangan menyentuh telur agar tidak mengganggu perkembangan embrio.

3. Bagaimana cara membedakan telur ular dengan telur reptil lain?

Ciri khasnya: bentuk oval memanjang, warna putih pudar, tekstur lembut dan sedikit lentur, serta ditemukan dalam kelompok rapat.

4. Apa yang harus dilakukan jika menemukan telur ular?

Jangan memindahkan atau memutar telur. Biarkan alami, atau hubungi petugas satwa/pest control jika lokasi mengganggu aktivitas rumah.

5. Apakah ular akan kembali ke sarang setelah menetas?

Tidak. Anak ular lahir independen dan tidak dirawat induknya. Setelah menetas, induk tidak kembali ke lokasi.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|