Liputan6.com, Jakarta - Jenis ular yang bertelur tanpa sarang rumit sering ditemukan di sekitar pemukiman karena mampu berkembang biak dengan memanfaatkan lokasi sederhana seperti celah bangunan, tumpukan barang, hingga ruang gelap di dalam rumah. Tanpa perlu membuat sarang khusus, ular memilih tempat dengan suhu dan kelembapan stabil sehingga area yang tampak aman bagi manusia justru bisa menjadi lokasi penetasan yang ideal.
Kondisi seperti pekarangan tidak terawat, gudang berantakan, atau ruangan jarang dibuka semakin meningkatkan risikonya. Dengan memahami pola penetasan ini, masyarakat dapat lebih waspada melalui pembersihan rutin dan pengelolaan lingkungan. Artikel ini membahas tujuh jenis ular yang umum bertelur tanpa sarang rumit sekaligus cara efektif mengantisipasi kemunculannya.
1. Ular Kornet (Rat Snake): Telur di Celah Tersembunyi Rumah
Ular kornet sering memilih celah-celah bangunan seperti sela papan, rongga kardus, hingga sudut gudang yang lembap sebagai lokasi penetasan telur karena tempat-tempat tersebut mampu menjaga kestabilan suhu dan kelembapan tanpa membutuhkan tambahan sarang, sehingga memudahkan induk hanya menaruh telur lalu meninggalkan area tersebut. Kondisi ini membuat rumah yang memiliki banyak ruangan penyimpanan berantakan menjadi sangat rentan dijadikan lokasi penetasan.
Ketika populasi tikus meningkat, ular kornet biasanya masuk ke area hunian dengan tujuan berburu, namun setelah menemukan ruang gelap yang jarang tersentuh, ular betina berpotensi meninggalkan telur di tempat tersebut karena minimnya gangguan dari manusia dan keberadaan sumber panas alami yang cukup untuk menjaga telur tetap stabil hingga menetas. Proses ini sering berlangsung diam-diam hingga akhirnya ditemukan beberapa anak ular di area yang tidak pernah diperiksa.
Pencegahan dapat dilakukan dengan membersihkan area penyimpanan secara rutin, menutup lubang atau celah pada bagian dinding, serta mengatur ulang penempatan barang agar tidak ada sudut gelap yang terlalu lama kosong sehingga mengurangi peluang ular menjadikan rumah sebagai lokasi penetasan telur. Pemantauan berkala, terutama pada rumah yang memiliki masalah tikus, menjadi langkah penting untuk mencegah kemunculan ular pada tahap awal.
2. Ular Sawah: Telur Diletakkan pada Area Lembap Tanpa Struktur Sarang
Ular sawah dikenal memilih area lembap seperti pinggir saluran air, dasar tanaman yang rimbun, hingga lubang tanah basah sebagai tempat menaruh telur karena lingkungan tersebut secara alami memiliki tingkat kelembapan yang cukup tinggi, sehingga induk tidak perlu membuat sarang rumit untuk mempertahankan kondisi telur agar tetap stabil sampai proses penetasan berlangsung. Lingkungan seperti ini sangat mudah ditemukan di sekitar pekarangan rumah.
Ular sawah cenderung berpindah mendekati pemukiman ketika lahan pertanian atau area habitatnya mengalami perubahan drastis seperti banjir atau aktivitas pengolahan tanah intensif, yang memicu induk ular mencari lokasi aman untuk menaruh telur agar tidak terendam atau rusak. Kondisi ini menyebabkan rumah-rumah yang berada dekat lahan kosong atau sawah memiliki risiko lebih besar menjadi lokasi penetasan yang tidak disadari.
Mengantisipasi keberadaan ular sawah dapat dimulai dengan memastikan area di sekitar rumah tetap kering, menutup celah atau lubang tanah yang terlalu lembap, memperbaiki kebocoran saluran air, serta rutin membersihkan bagian pekarangan yang berpotensi menjadi ruang penetasan. Semakin sedikit area lembap yang tidak terkontrol, semakin rendah pula kemungkinan ular sawah memanfaatkan lingkungan rumah sebagai lokasi bertelur.
3. Ular Rumput: Tumpukan Kompos dan Organik Jadi Inkubator Alami
Ular rumput sering memanfaatkan tumpukan kompos, dedaunan basah, hingga sampah organik yang menumpuk sebagai inkubator alami telur karena material tersebut menghasilkan panas internal dan kelembapan yang cukup sehingga tidak memerlukan sarang rumit untuk mempertahankan kondisi optimal bagi perkembangan embrio. Kebiasaan ini membuat area kebun yang tidak terurus menjadi lokasi favorit ular rumput.
Ketika tumpukan organik dibiarkan dalam jangka waktu lama tanpa pengelolaan, bagian dalam material tersebut dapat mempertahankan suhu yang stabil, mirip dengan inkubator alami, sehingga menarik ular betina untuk menaruh telur di antara tumpukan karena terlindungi dari gangguan dan memiliki suhu yang ideal. Hal ini menyebabkan penetasan ular rumput sering tidak disadari hingga anak ular menyebar ke pekarangan.
Untuk mencegahnya, pemilik rumah dapat merelokasi kompos ke area yang jauh dari bangunan utama, rutin membalik tumpukan organik agar tidak menjadi tempat yang terlalu nyaman bagi penetasan, serta menghindari menumpuk dedaunan dalam jumlah besar di satu titik. Langkah ini akan menghilangkan potensi lingkungan yang sesuai bagi telur ular untuk berkembang.
4. Ular Kornet Asia: Memilih Loteng dan Ruang Gelap Sebagai Lokasi Penetasan
Ular kornet Asia sering kali memanfaatkan struktur bangunan yang jarang dihuni seperti loteng, plafon kayu, atau ruang penyimpanan gelap sebagai lokasi penetasan telur karena suhu di area tersebut cenderung stabil dan terlindung dari gangguan manusia sehingga membuat induk tidak perlu membangun sarang. Kondisi ini sering ditemukan di rumah yang jarang melakukan pemeriksaan rutin pada bagian atas bangunan.
Ketika tikus memasuki rumah, ular kornet Asia biasanya mengikuti jejak makanan tersebut, lalu menemukan ruang gelap yang tidak digunakan oleh penghuni, yang akhirnya menjadi lokasi ideal untuk menaruh telur karena memberikan keamanan serta ketenangan yang dibutuhkan selama masa inkubasi. Situasi ini sering tidak disadari hingga terdengar suara gerakan kecil atau ditemukan kulit penetasan di area loteng.
Pencegahan dapat dimulai dengan menutup ventilasi atau lubang kecil yang mengarah ke area atas bangunan, melakukan pemeriksaan berkala pada plafon dan loteng, serta mengatur ulang barang-barang agar tidak menumpuk terlalu lama di ruang gelap. Semakin aktif penghuni memeriksa area tersebut, semakin kecil peluang ular menjadikan tempat itu sebagai lokasi bertelur.
5. Ular Sanca (Ovipar): Banyak Telur, Sarang Tetap Sederhana
Beberapa spesies ular sanca meletakkan telur dalam jumlah besar dan hanya membutuhkan tempat tersembunyi seperti tumpukan daun kering, tanah berongga, atau material organik sebagai tempat penetasan karena lokasi tersebut sudah menyediakan kelembapan dan perlindungan yang cukup tanpa memerlukan struktur sarang yang kompleks. Hal ini membuat keberadaan telur sanca sering tidak disadari hingga jumlah anak ular cukup banyak.
Ketika lingkungan sekitar rumah menyediakan area yang sunyi, gelap, dan kaya makanan seperti tikus atau hewan kecil lainnya, ular sanca dapat memilih area tersebut sebagai lokasi penetasan, terutama ketika induk merasa lokasi itu aman dan tidak akan sering diganggu. Kondisi seperti tumpukan kayu, gudang kosong, hingga kolong bangunan sering menjadi target awal.
Untuk mengantisipasi keberadaan sanca, penghuni rumah dapat membersihkan area pekarangan dari tumpukan material organik, menyingkirkan kayu yang tidak terpakai, serta melakukan pemeriksaan rutin pada ruang gelap agar tidak memberikan kesempatan bagi ular sanca meletakkan telur. Langkah-langkah ini dapat menurunkan potensi populasi ular meningkat secara tiba-tiba di lingkungan rumah.
6. Ular Kobra Jawa: Rumah Kosong Menjadi Target Lokasi Bertelur
Ular kobra Jawa sering memanfaatkan rumah kosong atau ruangan gelap sebagai lokasi penetasan telur karena tempat tersebut minim aktivitas manusia, menyediakan suhu stabil, serta memiliki banyak titik tersembunyi yang cocok untuk perlindungan telur tanpa memerlukan sarang khusus. Kondisi ini membuat rumah yang lama tidak dihuni sangat rentan.
Pergerakan ular kobra biasanya dipicu perubahan habitat seperti musim hujan yang membuat mereka mencari tempat lebih kering dan aman untuk menaruh telur, sehingga ruangan yang tidak berpenghuni menjadi tujuan utama ketika lingkungannya memungkinkan telur berkembang tanpa gangguan. Rumah kosong yang tidak diperiksa dalam waktu lama sering menjadi lokasi ideal.
Untuk mencegah risiko ini, pemilik rumah dapat memastikan rumah kosong tetap terawat dengan membersihkan ruangan secara berkala, menutup rapat pintu dan jendela, menghilangkan sumber makanan seperti tikus, serta memeriksa setiap sudut sebelum ruang digunakan kembali. Semakin terjaga kondisi rumah kosong, semakin kecil kemungkinan menjadi sarang penetasan kobra.
7. Ular dengan Reproduksi Cepat: Banyak Telur di Tempat Sederhana
Beberapa jenis ular yang memiliki tingkat reproduksi tinggi sering menaruh sejumlah besar telur di satu lokasi tanpa membangun sarang rumit, memanfaatkan celah tanah, jerami, material organik, atau tumpukan sampah sebagai lokasi penetasan karena lingkungan tersebut secara alami menyediakan perlindungan dan kelembapan yang cukup untuk perkembangan embrio. Hal ini membuat penetasan berlangsung lebih cepat dan tidak disadari.
Ketika lingkungan sekitar rumah menyediakan jumlah tempat perlindungan yang banyak, seperti pekarangan yang tidak terawat, tumpukan barang, atau area lembap yang terus dibiarkan, populasi ular yang memiliki pola reproduksi cepat dapat berkembang lebih besar daripada yang diperkirakan karena telur menetas secara bersamaan dan langsung menyebar ke area sekitar. Situasi ini sering menimbulkan kejutan bagi pemilik rumah.
Pencegahan efektif dapat dilakukan dengan memeriksa area pekarangan secara rutin, membersihkan tumpukan material organik, mengurangi populasi tikus, serta menutup celah tanah agar tidak dimanfaatkan sebagai lokasi penetasan. Semakin sedikit tempat persembunyian yang tersedia, semakin kecil peluang ular dengan reproduksi cepat berkembang di sekitar rumah.
Pertanyaan & Jawaban Seputar Topik
1. Apa tanda-tanda adanya telur ular di sekitar rumah?
Tanda-tanda awal biasanya berupa perubahan bentuk tumpukan organik, celah tanah yang tampak baru, bau lembap yang lebih kuat, atau meningkatnya aktivitas tikus yang menarik ular mendekat.
2. Apakah semua ular membuat sarang sebelum bertelur?
Tidak semua ular membuat sarang rumit, dan banyak spesies hanya meletakkan telur di lokasi yang sudah memiliki kelembapan, kegelapan, dan perlindungan alami tanpa menambah struktur.
3. Mengapa ular sering memilih rumah kosong untuk bertelur?
Rumah kosong menyediakan ketenangan, ruang gelap, dan minim aktivitas manusia sehingga membuat telur lebih aman dari gangguan atau ancaman lingkungan.
4. Bagaimana cara mencegah ular menjadikan rumah sebagai lokasi bertelur?
Caranya adalah menjaga kebersihan pekarangan, membersihkan tumpukan barang, menutup celah bangunan, memperbaiki kebocoran, dan memantau populasi tikus.
5. Apa yang harus dilakukan jika menemukan telur ular?
Sebaiknya tidak memindahkan sendiri dan segera menghubungi petugas penanganan satwa untuk memastikan evakuasi dilakukan dengan aman tanpa membahayakan penghuni.

7 hours ago
4
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1100208/original/031739700_1451743525-20160101-Kembang-Api-Penjuru-Dunia-AFP-Photo-01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3233036/original/086773900_1599637464-pastries-1948469_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4513489/original/019104500_1690266499-gghj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435674/original/021057200_1765089524-kebun_mini_merambat_di_pagar_4a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5424874/original/097260200_1764163102-20251126AA_Latihan_Timnas_Indonsia_U-23-21.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435833/original/021190800_1765097292-wisata_outbond_ramah_anak_di_Jogja.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435886/original/006613800_1765106880-Sama_kuat_di_babak_pertama__________PertiwiBerani.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2933931/original/040277800_1570552737-IMG_20191008_230441.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5435848/original/035309400_1765098846-ezzi.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435769/original/086000200_1765094914-gaya_rambut_2026_8a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435873/original/078905300_1765102271-cincin_nikah_diamond_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435657/original/002989000_1765088383-desain_kebun_mini_rumah_modern_dengan_planter_box_beton.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435818/original/048753100_1765096330-unnamed__14_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435804/original/006878700_1765095923-teras_belakang_minimalis_dengan_taman_hewan_mini_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435642/original/030230600_1765086430-model_gamis_warna_olive_green_untuk_lebaran_2026.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5427458/original/004870700_1764389117-Kontrak-Sampai-Akhir-Musim--Tomas-Ditarget-PSM-5-Besar-1761750307.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435790/original/000356700_1765095376-unnamed__9_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435726/original/079078300_1765093292-Gemini_Generated_Image_ksqwf3ksqwf3ksqw.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435633/original/091617300_1765085473-rice_bowl_ayam_black_peper.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4749488/original/094430200_1708534731-6_Pesona_Mas-mas_Jawa_Jerman_Nicholas_Saputra_dalam_Balutan_Beskap_Berbagai_Warna__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5228890/original/025290300_1747898841-ChatGPT_Image_May_22__2025__02_14_51_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314799/original/018068700_1755141741-Screenshot_2025-08-14_101821.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317791/original/081125900_1755406322-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)