7 Tempat Wisata Berenang dengan Lumba-Lumba di Indonesia, Petualangan dan Interaksi Edukatif

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia, dengan bentangan perairan yang luas dan keanekaragaman hayati lautnya, menawarkan berbagai kesempatan unik untuk berinteraksi dengan lumba-lumba. Mamalia laut cerdas dan bersahabat ini dapat ditemui di berbagai lokasi, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan.

Pengalaman wisata berenang dengan lumba-lumba ini terbagi menjadi dua jenis utama. Pertama, mengamati lumba-lumba di habitat alaminya yang liar, dan kedua, berinteraksi dalam fasilitas terkontrol yang berfokus pada edukasi serta konservasi. Setiap pilihan menawarkan sensasi dan pembelajaran yang berbeda.

Artikel ini akan merekomendasikan tempat-tempat terbaik untuk wisata berenang dengan lumba-lumba di Indonesia, sesuai dengan preferensi dan gaya perjalanan Anda. Sangat penting untuk selalu memilih operator yang beretika dan mendukung upaya konservasi demi memastikan kesejahteraan satwa laut. Jadi simak rekomendasi tempat wisata berenang dengan lumba-lumba berikut ini, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (8/12/2025).

Teluk Kiluan, Lampung: Surga Lumba-Lumba Liar

Teluk Kiluan di Lampung merupakan salah satu destinasi terbaik di Indonesia untuk menyaksikan kawanan lumba-lumba liar dari dekat. Setiap pagi, wisatawan dapat menaiki perahu jukung menuju laut lepas guna mengamati ratusan lumba-lumba yang berenang dan melompat di permukaan air. Jenis lumba-lumba yang sering dijumpai di sini meliputi lumba-lumba hidung botol dan lumba-lumba spinner, yang terkenal dengan atraksi melompat dan berputar di udara.

Selain tur lumba-lumba, Teluk Kiluan menawarkan keindahan air laut biru kehijauan yang jernih, terumbu karang, dan ikan hias yang sangat cocok untuk aktivitas snorkeling. Wisatawan juga berkesempatan mengunjungi Pulau Kiluan atau Pulau Kelapa dengan hamparan pasir putih serta air bening. Laguna Gayau, sebuah kolam alami di tepi laut, juga menjadi daya tarik tersendiri.

Suasana di Teluk Kiluan masih berupa kampung nelayan pesisir yang tenang dan alami, belum terlalu padat dengan bangunan komersial. Akses menuju Teluk Kiluan berjarak sekitar 75–80 km atau 2,5–3 jam berkendara dari Bandar Lampung. Meskipun sebagian ruas jalan menuju desa masih belum mulus, pengalaman melihat lumba-lumba di sini memiliki peluang keberhasilan yang tinggi, mencapai 90% di musim kemarau.

Pantai Lovina, Bali: Lumba-Lumba di Balik Mentari Pagi

Lovina, yang terletak di pesisir utara Bali, terkenal dengan suasana tenang, pasir hitam vulkanik, dan aktivitas melihat lumba-lumba saat matahari terbit. Aktivitas paling populer di Lovina adalah tur lumba-lumba saat sunrise menggunakan perahu tradisional (jukung). Banyak operator menawarkan pilihan mulai dari sekadar melihat dari perahu, snorkeling, hingga berenang dekat dengan lumba-lumba di habitat alami mereka.

Waktu terbaik untuk melihat lumba-lumba di Lovina adalah antara pukul 06.00 hingga 09.00 pagi, terutama saat musim kemarau (April hingga Oktober). Pantai Lovina memiliki pasir hitam akibat aktivitas vulkanik dan laut yang cenderung tenang karena dilindungi karang. Kondisi ini menjadikannya tempat yang nyaman untuk berenang santai dan naik perahu.

Kawasan ini berupa deretan kampung nelayan santai dengan jalan kecil, warung lokal, dan penginapan sederhana hingga vila. Selain lumba-lumba, Lovina juga menjadi titik awal untuk snorkeling dan diving di perairan tenang, serta day trip ke Pulau Menjangan. Wisatawan juga dapat mengunjungi air terjun seperti Aling-Aling dan Banyumala, atau berendam di pemandian air panas Banjar. Lovina cocok bagi wisatawan yang mencari suasana lebih sepi, santai, dan banyak aktivitas alam.

Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur: Jalur Migrasi Mamalia Laut

Perairan sekitar Maratua, Kakaban, dan Derawan di Kalimantan Timur merupakan jalur migrasi lumba-lumba dan paus. Aktivitas mereka sering terlihat hampir sepanjang tahun, sehingga wisatawan berpotensi melihat rombongan lumba-lumba saat penyeberangan antar-pulau. Kawasan ini menawarkan “paket kombo” alam yang lengkap.

Selain peluang melihat lumba-lumba liar, Anda dapat menemukan danau ubur-ubur tidak menyengat di Kakaban, penyu hijau, serta terumbu karang dan ikan warna-warni kelas dunia. Infrastruktur wisata laut di sini, seperti resor, operator perahu, dan pusat diving, sudah cukup matang. Hal ini memudahkan wisatawan dalam mencari paket tur yang sesuai.

Akses menuju Maratua dan sekitarnya memerlukan penerbangan ke Berau atau Tanjung Redeb, dilanjutkan dengan perjalanan darat atau perahu cepat ke Maratua. Biaya perjalanan dan akomodasi di sini cenderung lebih mahal dan lebih jauh dibandingkan Lovina atau Kiluan, namun sepadan dengan keindahan yang ditawarkan.

Bali Exotic Marine Park (BEMP): Interaksi Edukatif yang Terkontrol

Bali Exotic Marine Park (BEMP) menawarkan pengalaman berenang, berinteraksi, dan belajar langsung tentang lumba-lumba dalam program yang terstruktur. BEMP adalah organisasi independen yang didedikasikan untuk melindungi kehidupan laut, berlokasi dekat Pelabuhan Benoa, Denpasar. Sebagai laguna lumba-lumba terbesar di Indonesia, BEMP menyediakan program interaktif seperti Dolphin Discovery+ (VIP Experience), Dolphin Discovery, Dolphin Encounter, dan Dolphin Explorer.

Program-program ini memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan lumba-lumba, seperti berenang bersama, memberi makan, atau berfoto, dengan panduan instruktur profesional. Fasilitas ini sangat cocok untuk keluarga, terutama anak-anak, yang ingin belajar lebih banyak tentang lumba-lumba dalam lingkungan yang aman dan terkontrol.

Lokasinya yang berada di Denpasar Selatan memudahkan akses bagi wisatawan yang menginap di area Bali Selatan. BEMP memiliki tenaga profesional untuk merawat lumba-lumba setiap harinya, memastikan kesehatan dan kesejahteraan satwa. Harga tiket untuk program interaksi bervariasi, mulai dari Rp 350.000 untuk paket Explorer hingga Rp 1.499.000 untuk paket Discovery dewasa.

Wakatobi, Sulawesi Tenggara: Biodiversitas Bawah Laut dan Lumba-Lumba

Wakatobi, yang merupakan Taman Nasional Perairan (TNP), terkenal dengan biodiversitas bawah laut yang tinggi. Kawasan ini menjadi spot ideal untuk melihat lumba-lumba liar di habitat alaminya, terutama di sekitar Pulau Kapota. Wisatawan dapat menyaksikan kawanan lumba-lumba yang meloncat dan berenang di laut lepas, sering terlihat pada pagi hari dengan menyewa perahu motor dari pelabuhan lokal.

Pulau Kapota menjadi lokasi favorit karena lumba-lumba sering muncul dekat permukaan, memberikan pemandangan spektakuler ratusan ekor sekaligus. Wakatobi unggul dalam diving dan snorkeling dengan 750 spesies karang serta ribuan ikan, termasuk manta ray dan hiu jinak di spot seperti Teluk Hoga atau Tanjung Karangetang. Kawasan ini juga menawarkan pantai cantik untuk bersantai, budaya suku Bajo, dan trekking ringan ke bukit untuk panorama laut.

Akses utama ke Wakatobi adalah melalui Bandara Matahora di Wangi-Wangi. Dari sana, wisatawan dapat menyewa speedboat atau kapal lokal untuk tur lumba-lumba. Penginapan berupa resort dive atau homestay tersedia di pulau utama, dengan suasana tenang dan fokus pada ekowisata yang bertanggung jawab.

Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur: Koridor Migrasi Mamalia Laut

Laut Sawu di Nusa Tenggara Timur adalah Taman Nasional Perairan (TNP) seluas lebih dari 3 juta hektar. Kawasan ini menjadi habitat dan koridor migrasi utama bagi 22 spesies mamalia laut, termasuk 14 paus, 7 lumba-lumba, dan dugong. Lumba-lumba sering terlihat di area Sulamu, Afoan (Sumba Timur), Kupang, dan Sumba Barat Daya, terutama pagi (06.00-10.00 WITA) atau sore hari, dengan kelompok 30-40 ekor seperti spinner dolphin.

Kawasan Sulamu dan Afoan di perairan Sumba Timur menjadi lokasi sighting lumba-lumba paling sering. Di sana, rombongan besar terlihat berenang dan meloncat di permukaan laut. Pengamatan di Laut Sawu bersifat alami tanpa interaksi paksa, menekankan konservasi satwa laut yang berkelanjutan.

Akses utama dari Kupang atau Waingapu (Sumba) dengan menyewa perahu nelayan lokal untuk tur pagi. Meskipun infrastruktur wisata masih terbatas karena fokus konservasi, Laut Sawu menawarkan petualangan laut liar autentik dengan nuansa budaya lokal NTT yang kuat dan pengalaman yang mendalam.

Perairan Misool, Raja Ampat, Papua Barat: Keindahan Dunia Bawah Laut

Perairan Misool di Raja Ampat dikenal sebagai salah satu surga bawah laut terindah di dunia dan merupakan spot terbaik untuk melihat lumba-lumba liar. Di sini terdapat tiga spesies lumba-lumba, yaitu lumba-lumba hidung botol, lumba-lumba pemintal, dan lumba-lumba punggung bungkuk Indo-Pasifik. Lumba-lumba sering terlihat berenang dan melompat-lompat mengikuti kapal wisata, menciptakan pemandangan yang menakjubkan.

Misool menawarkan pengalaman diving dan snorkeling kelas dunia dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di Bumi. Kawasan ini meliputi terumbu karang yang sehat dan berbagai spesies ikan yang memukau. Pemandangan alam di atas air juga sangat memukau, dengan formasi karst dan laut biru kehijauan yang jernih.

Akses ke Misool memerlukan penerbangan ke Sorong, dilanjutkan dengan perjalanan kapal yang cukup panjang (sekitar 2-4 jam) ke Misool. Destinasi ini bersifat eksklusif dan terpencil, sehingga biaya perjalanan dan akomodasi cenderung sangat mahal. Namun, pengalaman yang didapatkan sebanding dengan investasi yang dikeluarkan.

Tips Memilih & Persiapan Wisata Berenang dengan Lumba-Lumba

Untuk memastikan pengalaman wisata berenang dengan lumba-lumba Anda berjalan lancar dan bertanggung jawab, perhatikan tips berikut:

  • Tentukan Jenis Pengalaman: Pertimbangkan apakah Anda ingin petualangan mengamati lumba-lumba liar di habitat aslinya atau interaksi edukatif yang lebih aman dan terstruktur di fasilitas konservasi. Keduanya menawarkan nilai yang berbeda.
  • Perhatikan Musim & Cuaca: Keberhasilan melihat lumba-lumba liar sangat dipengaruhi oleh kondisi laut dan musim. Umumnya, pagi hari saat matahari terbit (sekitar pukul 06.00 - 09.00) adalah waktu terbaik karena laut cenderung tenang dan lumba-lumba aktif mencari makan. Musim kemarau (April hingga Oktober) seringkali memberikan kondisi cuaca yang lebih baik untuk pengamatan lumba-lumba di Lovina.
  • Pilih Operator Beretika: Pastikan operator tur atau fasilitas yang Anda pilih menjunjung tinggi prinsip konservasi dan tidak mengganggu satwa secara berlebihan. Hindari operator yang mengejar lumba-lumba secara agresif atau memaksakan interaksi yang tidak alami.
  • Siapkan Fisik & Perlengkapan: Untuk tur laut, siapkan obat anti mabuk jika Anda rentan, tabir surya, pakaian renang, dan kamera anti air untuk mengabadikan momen.
  • Hormati Habitat: Selalu ikuti instruksi pemandu. Jangan membuang sampah, tidak menyentuh atau mengejar lumba-lumba liar secara agresif. Jaga jarak aman sekitar 50 meter untuk kenyamanan mamalia ini.

FAQ

Q: Mana yang lebih baik, melihat lumba-lumba liar atau berenang di penangkaran?

A: Keduanya memiliki nilai berbeda. Melihat lumba-lumba liar menawarkan petualangan autentik, sementara fasilitas penangkaran edukatif menawarkan interaksi terjamin, aman, dan edukasi dari pelatih profesional.

Q: Kapan waktu terbaik untuk melihat lumba-lumba liar?

A: Hampir di semua lokasi, pagi hari saat matahari terbit (sekitar pukul 06.00 - 09.00) adalah waktu ideal karena laut cenderung tenang dan lumba-lumba aktif mencari makan.

Q: Apakah aman berenang dengan lumba-lumba?

A: Di fasilitas terkontrol seperti Bali Exotic Marine Park, berenang bersama lumba-lumba sangat aman karena diawasi pelatih profesional. Di alam liar, biasanya tidak disarankan untuk melindungi hewan dan pengunjung.

Q: Berapa perkiraan biaya untuk wisata berenang dengan lumba-lumba?

A: Biaya sangat bervariasi. Tur dolphin watching di Lovina atau Teluk Kiluan bisa puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Paket interaksi di BEMP mulai Rp 350.000 hingga jutaan. Trip premium ke Raja Ampat atau Wakatobi bisa jutaan hingga puluhan juta rupiah.

Q: Destinasi mana yang paling cocok untuk keluarga dengan anak kecil?

A: Bali Exotic Marine Park adalah pilihan teraman dan terstruktur untuk anak-anak karena menawarkan interaksi terkontrol dan edukatif. Lovina juga ramah keluarga, namun tetap memerlukan pengawasan ekstra.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|