Liputan6.com, Jakarta - Bau tanah atau lumpur pada ikan air tawar seringkali menjadi masalah yang mengurangi selera makan banyak orang. Menurut buku Aneka Olahan Ikan Bandeng Oleh Suryanti, dkk, (hal. 11) disebutkan bahwa bakteri (Streptomyces tendae) yang menghasilkan senyawa geosmin dan Methyl-isobomeol (MIB) yang berbau tanah. Senyawa tersebut mudah diserap oleh ikan melalui insang dan masuk ke dalam daging yang menyebabkan timbulnya bau lumpur pada ikan.
Meskipun demikian, masalah bau tanah ini bukanlah halangan untuk menikmati kelezatan menumis ikan. Dengan penanganan yang tepat dan beberapa trik sederhana, Anda bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi bau tersebut secara signifikan. Berbagai metode pengolahan telah terbukti ampuh untuk menetralkan atau menutupi aroma yang kurang sedap ini.
Untuk membantu Anda menyajikan olahana tumis ikan air yang sempurna, bebas dari bau yang mengganggu, Liputan6.com telah merangkum tujuh tips menumis ikan agar tidak bau tanah yang bisa Anda terapkan di dapur, Selasa (16/12/2025).
1. Pembersihan Ikan yang Tepat dan Menyeluruh
Langkah pertama yang krusial untuk mengatasi bau tanah pada ikan adalah pembersihan yang menyeluruh segera setelah dibeli. Kotoran di dalam tubuh ikan, terutama insang dan isi perut, merupakan sumber utama bau yang tidak sedap. Pastikan untuk membuang sisik, insang, dan seluruh isi perut ikan dengan teliti agar tidak ada sisa kotoran penyebab bau.
Saat membersihkan isi perut, sangat penting untuk berhati-hati agar tidak merusak empedu ikan. Empedu yang pecah akan mengeluarkan cairan pahit serta bau yang dapat mengkontaminasi rasa daging ikan secara keseluruhan, sehingga tahap pembersihan ini harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Setelah semua bagian kotor dibuang, cuci ikan di bawah air mengalir hingga benar-benar bersih.
Pembilasan ini bertujuan untuk menghilangkan sisa kotoran, lendir, dan darah yang mungkin masih menempel pada tubuh ikan, memastikan ikan siap untuk proses selanjutnya. Sebaiknya cuci ikan dengan air mengalir yang dingin atau suhu ruangan, karena mencuci ikan dengan air panas dapat membuat senyawa geosmin dan MIB lebih mudah larut dan meresap ke dalam daging ikan.
2. Penggunaan Bahan Asam (Jeruk Nipis, Lemon, atau Cuka)
Bahan-bahan asam seperti jeruk nipis, lemon, atau cuka sangat efektif untuk menghilangkan bau amis dan bau tanah pada ikan. Kandungan asam sitrat pada jeruk nipis dan lemon dapat membantu menetralkan senyawa penyebab bau. Lumuri ikan dengan perasan air jeruk nipis atau lemon secara merata, atau rendam ikan dalam larutan cuka putih atau air jeruk nipis selama 15-30 menit.
Setelah direndam, bilas ikan kembali dengan air mengalir hingga bersih. Pembilasan ini penting untuk menghilangkan sisa asam dan bau yang telah dinetralkan, sehingga tidak memengaruhi rasa akhir masakan Anda. Proses ini menjadi salah satu tips menumis ikan agar tidak bau tanah yang paling sering direkomendasikan.
Meskipun efektif, perlu diperhatikan bahwa perendaman terlalu lama dengan jeruk nipis dapat membuat ikan menjadi "matang" seperti sashimi karena kandungan asamnya. Oleh karena itu, patuhi durasi perendaman yang disarankan untuk hasil terbaik.
3. Melumuri dengan Garam
Garam merupakan bahan dapur sederhana namun sangat efektif untuk mengurangi bau tanah pada ikan air tawar. Setelah ikan dibersihkan secara menyeluruh, lumuri seluruh permukaannya dengan garam secara merata. Diamkan selama kurang lebih 5 menit hingga satu jam, tergantung pada intensitas bau dan jenis ikan.
Garam bekerja dengan membantu mengikat senyawa penyebab bau dan juga menghilangkan lendir yang mungkin masih menempel pada permukaan ikan. Proses ini membantu menarik keluar kelembaban dan senyawa penyebab bau dari daging ikan, menjadikannya salah satu tips menumis ikan agar tidak bau tanah yang praktis. Setelah proses perendaman dengan garam, bilas ikan kembali di bawah air mengalir hingga bersih.
Meskipun efektif, perlu diingat bahwa penggunaan garam dapat membuat daging ikan sedikit lebih asin, jadi sesuaikan takaran garam dalam bumbu masakan selanjutnya agar tidak keasinan. Garam adalah solusi mudah untuk masalah bau tanah.
4. Memanfaatkan Rempah-rempah
Menggunakan bumbu dan rempah-rempah tidak hanya menambah rasa, tetapi juga membantu menghilangkan bau lumpur atau amis pada ikan. Rempah-rempah memiliki aroma kuat yang dapat menutupi bau tidak sedap. Lumuri ikan dengan bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, dan ketumbar.
Jahe memiliki sifat antimikroba dan dapat meningkatkan rasa, sementara kunyit mengandung zat kurkumin yang memiliki aroma khas dan sifat antibakteri alami. Marinasi ikan yang sudah dilumuri bumbu selama 15-30 menit sebelum dimasak agar bumbu meresap dan membantu menyerap bau secara maksimal.
Selain bumbu halus, Anda juga bisa menambahkan rempah utuh seperti daun salam, serai, atau daun jeruk saat memasak. Rempah-rempah ini akan memberikan aroma wangi yang kuat dan secara efektif mengurangi bau amis, sehingga ikan Anda siap untuk ditumis tanpa bau tanah.
5. Merendam dalam Susu
Susu merupakan salah satu bahan alami yang efektif untuk menghilangkan bau amis pada ikan. Protein kasein dalam susu memiliki kemampuan untuk mengikat senyawa penyebab bau tidak sedap dari makanan laut. Rendam ikan yang sudah dibersihkan dalam susu murni atau susu segar selama 30 menit hingga 1 jam.
Setelah direndam, bilas ikan dengan air bersih sebelum dimasak. Metode ini sering direkomendasikan sebagai tips menumis ikan agar tidak bau tanah yang ampuh. Selain mengurangi bau, metode ini juga dapat membuat daging ikan terasa lebih lembut dan gurih.
Kandungan protein pada susu secara aktif bekerja untuk menarik dan menetralkan senyawa penyebab bau, meninggalkan daging ikan yang lebih bersih dan siap untuk diolah. Pastikan untuk menggunakan susu tawar tanpa tambahan rasa.
6. Menggunakan Air Cucian Beras
Air cucian beras, terutama bilasan pertama, merupakan cara tradisional yang efektif untuk menyerap bau tanah dan amis pada ikan. Bilasan pertama mengandung partikel yang lebih kaya untuk menyerap bau tanah dibandingkan bilasan berikutnya. Setelah ikan dibersihkan, rendam dalam air cucian beras bilasan pertama.
Waktu perendaman ideal adalah 40 menit hingga 1 jam, atau lebih lama untuk hasil maksimal, tergantung pada seberapa kuat bau tanah yang ingin dihilangkan. Proses perendaman ini memungkinkan air beras untuk mengikat dan menarik keluar senyawa penyebab bau dari daging ikan.
Setelah perendaman selesai, bilas ikan hingga bersih di bawah air mengalir. Pastikan tidak ada sisa-sisa beras yang menempel pada ikan sebelum melanjutkan ke proses menumis. Ini adalah salah satu tips menumis ikan agar tidak bau tanah yang ekonomis dan mudah dilakukan.
7. Pemberokan atau Pemilihan Ikan Segar
Untuk ikan hidup, metode pemberokan adalah cara alami dan efektif untuk mengurangi bau tanah. Pemberokan adalah penampungan sementara ikan hidup dalam air tawar yang mengalir selama 3-5 hari tanpa diberi pakan. Proses ini akan membakar lemak dan protein tubuh, sehingga mengurangi konsentrasi senyawa penyebab bau di dalam ikan.
Jika Anda membeli ikan mati, pemilihan ikan segar adalah kunci utama untuk menghindari bau tanah. Ikan segar memiliki mata yang jernih, insang berwarna merah ceri, sisik yang masih melekat kuat, serta daging yang kenyal saat ditekan. Hindari ikan yang berbau terlalu menyengat atau matanya terlihat keruh.
Membeli ikan air tawar di tempat yang punya ikan segar dan berkualitas juga penting, karena bau lumpur bisa disebabkan oleh sirkulasi air atau pakan yang kurang baik di peternakan ikan. Semakin segar ikan yang dipilih, semakin sedikit aroma tanah yang menempel pada daging, sehingga Anda tidak perlu banyak tips menumis ikan agar tidak bau tanah tambahan.
Pertanyaan Umum Menumis Ikan Bebas Bau Tanah
Q: Bahan alami apa yang paling efektif menghilangkan bau tanah pada ikan sebelum ditumis?
A: Jawab: Rendaman air perasan jeruk nipis atau cuka apel adalah yang paling efektif; cukup rendam ikan selama 10-15 menit untuk menetralkan senyawa penyebab bau tanah sebelum kamu bilas dan menumisnya.
Q: Apakah mencuci ikan berulang kali bisa menghilangkan bau tanah?
A: Jawab: Mencuci saja tidak cukup, bahkan bisa membuat tekstur ikan rusak; lebih baik gunakan larutan asam seperti air lemon atau baluri dengan garam dan sedikit tepung sebelum dibilas tuntas.
A: Jawab: Ya, bumbu aromatik seperti jahe, serai, kunyit, dan daun jeruk memiliki minyak atsiri yang kuat sehingga sangat ampuh menetralkan dan menutupi sisa bau tanah saat proses menumis berlangsung.
Q: Selain direndam, apa trik lain yang bisa dilakukan agar ikan bebas bau tanah saat ditumis?
A: Jawab: Kamu bisa melumuri ikan dengan sedikit susu cair selama 5 menit, atau gunakan baking soda yang dicampur air; keduanya dapat membantu menyerap dan menghilangkan bau sebelum ikan dimasak.
Q: Berapa lama waktu maksimal ikan boleh direndam dalam bumbu asam (jeruk/cuka) agar tidak merusak teksturnya saat ditumis?
A: Jawab: Jangan merendam lebih dari 20 menit, sebab kandungan asam yang terlalu lama akan mulai "memasak" protein ikan (cooking the protein), membuat teksturnya menjadi keras atau hancur saat kamu tumis.

6 hours ago
2
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445635/original/002222700_1765860921-rumah_anti_apek_2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5441124/original/051427200_1765453459-Nasi_Kotak_Ayam_Suwir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5386183/original/089043200_1760957799-gelang_emas_tipis__6_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445762/original/018091500_1765864030-Model_Gamis_Batik_Brokat_Warna_Bold_7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445380/original/008153500_1765853970-frozen_food__8_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445911/original/097283100_1765867947-Gemini_Generated_Image_vgzg9vgzg9vgzg9v.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5446046/original/030348300_1765871668-unnamed__84_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445619/original/031437000_1765860558-gamis_batik_brokat_desain_rapi__10_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445891/original/055601600_1765867484-unnamed__80_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445688/original/050875600_1765861924-model_gelang_emas_kecil.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4733723/original/049698200_1706949881-cover_konten_136.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5276482/original/084846700_1751953412-ChatGPT_Image_Jul_8__2025__12_41_16_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445980/original/001664400_1765869341-051158600_1489566005-20170315-Kelinci.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445453/original/080487900_1765856607-ide_kebun_sayur_dalam_pot__9_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445543/original/063852400_1765859051-Rambut_Ibu_Muda.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445863/original/018831100_1765866789-Gemini_Generated_Image_hck544hck544hck5.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445595/original/069448000_1765859955-rambut_ala_korea.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445833/original/099079200_1765866295-unnamed__79_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444169/original/034328700_1765772792-model_gamis_batik_brokat__5_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5255406/original/069091900_1750158704-Gemini_Generated_Image_bkkrqlbkkrqlbkkr.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)