Liputan6.com, Jakarta - Ular merupakan salah satu satwa reptil yang sering menimbulkan rasa penasaran sekaligus kekhawatiran ketika keberadaannya terdeteksi di sekitar lingkungan manusia. Salah satu situasi yang kerap membuat orang bingung adalah saat menemukan telur yang diduga telur ular di kebun, tumpukan daun, atau area lembap lainnya.
Tidak semua telur reptil yang ditemukan di alam merupakan telur ular, dan tidak semua telur ular berada dalam kondisi hidup atau aktif. Oleh karena itu, memahami ciri-ciri telur ular yang masih aktif menjadi pengetahuan penting, terutama bagi masyarakat yang tinggal dekat area alami atau hutan.
Telur ular yang masih aktif adalah telur yang di dalamnya terdapat embrio ular yang masih berkembang dan berpotensi menetas. Telur ini berada dalam masa inkubasi normal dan belum mengalami pembusukan, kerusakan, atau kegagalan perkembangan embrio. Mengetahui kondisi ini penting agar manusia tidak secara tidak sengaja merusak siklus hidup ular di alam.
Liputan6.com akan mengulas secara mendalam ciri telur ular yang masih aktif berdasarkan rujukan dari laman satwa internasional, sekaligus membantu pembaca mengenali, mengamati, dan bersikap bijak saat menemukannya di alam. Berikut adalah beberapa ciri telur ular yang masih aktif yang dapat dikenali secara visual dan perilaku, berdasarkan rujukan dari A-Z Animals dan Diapteron Shop, Senin (15/12/2025).
1. Tekstur Kulit Telur Lentur dan Kenyal
Telur ular memiliki cangkang yang tidak keras seperti telur burung. Telur yang masih aktif biasanya terasa lentur, kenyal, dan sedikit elastis jika disentuh dengan sangat hati-hati (meskipun sebaiknya tidak disentuh langsung). Tekstur ini menandakan kelembapan internal masih terjaga dan embrio di dalamnya masih hidup.
Sebaliknya, telur yang sudah tidak aktif akan terasa lembek berlebihan, mengempis, atau justru mengeras akibat dehidrasi.
2. Warna Putih atau Putih Gading yang Merata
Warna merupakan indikator penting dalam mengenali ciri telur ular yang masih aktif. Telur yang sehat umumnya berwarna putih, putih gading, atau sedikit beige tanpa bercak gelap. Warna yang konsisten menandakan tidak adanya pembusukan atau infeksi jamur.
Jika telur menunjukkan noda hitam, abu-abu kehijauan, atau bau menyengat, besar kemungkinan telur tersebut sudah mati atau rusak.
3. Bentuk Lonjong dan Tidak Simetris Sempurna
Telur ular umumnya berbentuk lonjong atau oval memanjang. Bentuk ini memungkinkan embrio ular berkembang dengan posisi tubuh memanjang. Telur yang masih aktif biasanya mempertahankan bentuknya dan tidak penyok.
Perlu dibedakan dengan telur kura-kura yang berbentuk bulat atau telur kadal yang umumnya jauh lebih kecil.
4. Telur Sering Menempel Satu Sama Lain
Salah satu ciri khas telur ular adalah telur-telurnya sering saling menempel membentuk satu gumpalan atau klaster. Hal ini disebabkan oleh permukaan telur yang sedikit lengket saat pertama kali dikeluarkan.
Telur ular yang masih aktif biasanya tetap melekat dan tidak mudah terpisah secara alami. Pemisahan paksa justru dapat merusak embrio di dalamnya.
5. Tidak Berbau Busuk
Telur yang masih aktif tidak mengeluarkan bau menyengat. Aroma busuk menandakan adanya proses pembusukan di dalam telur. Bau yang netral atau hampir tidak tercium adalah salah satu tanda telur masih berada dalam kondisi baik.
6. Ditemukan di Lokasi yang Terlindung dan Lembap
Lokasi juga menjadi indikator penting dalam mengenali ciri telur ular yang masih aktif. Ular biasanya meletakkan telurnya di tempat tersembunyi seperti:
- Tumpukan daun kering
- Lubang tanah atau liang bekas hewan lain
- Bawah batu atau kayu lapuk
Lingkungan tersebut menjaga suhu dan kelembapan yang ideal selama masa inkubasi, yang rata-rata berlangsung sekitar 40–70 hari.
7. Tidak Mudah Bergeser dari Posisi Awal
Telur ular yang masih aktif sebaiknya tidak dipindahkan. Perubahan posisi, meskipun sedikit, dapat mengganggu posisi embrio dan menyebabkan kegagalan menetas. Oleh karena itu, telur yang masih aktif biasanya tetap berada pada posisi awal sejak diletakkan induknya.
Menjelang masa menetas, telur ular yang masih aktif terkadang menunjukkan tanda-tanda aktivitas seperti getaran halus atau retakan kecil. Retakan ini dibuat oleh “egg tooth”, struktur khusus pada kepala bayi ular untuk memecah cangkang.
Perbedaan Telur Ular Aktif dan Tidak Aktif
Perbedaan antara telur ular yang masih aktif dan yang sudah tidak aktif dapat dikenali melalui beberapa ciri fisik yang cukup jelas. Telur ular yang masih aktif umumnya memiliki tekstur kenyal dan lentur, menandakan bahwa kelembapan di dalam telur masih terjaga dengan baik dan embrio di dalamnya masih berkembang. Sebaliknya, telur yang sudah tidak aktif biasanya terasa lembek karena mulai membusuk, atau justru mengeras akibat kehilangan cairan dan gagal berkembang.
Dari segi warna, telur ular yang masih aktif cenderung berwarna putih bersih atau putih gading secara merata. Warna ini menunjukkan kondisi telur yang sehat dan bebas dari infeksi. Sementara itu, telur yang tidak aktif sering kali mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap, kusam, atau muncul bercak-bercak keabu-abuan hingga kehijauan yang menandakan adanya pembusukan atau pertumbuhan jamur.
Perbedaan juga dapat dikenali melalui bau yang dihasilkan. Telur ular yang masih aktif umumnya tidak mengeluarkan bau menyengat atau hampir tidak beraroma sama sekali. Sebaliknya, telur yang sudah mati atau rusak biasanya mengeluarkan bau busuk yang cukup kuat akibat proses pembusukan di dalam cangkang.
Dari bentuknya, telur ular yang aktif tetap utuh dan mempertahankan bentuk lonjong khas telur ular. Cangkangnya tidak penyok dan tidak retak sebelum waktunya. Berbeda dengan telur yang tidak aktif, yang sering kali terlihat penyok, mengempis, atau bahkan pecah karena struktur internalnya sudah tidak mampu menopang bentuk telur secara normal.
Sikap yang Tepat Saat Menemukan Telur Ular
Jika Anda menemukan telur yang diduga sebagai telur ular yang masih aktif, sebaiknya:
- Jangan menyentuh atau memindahkan telur
- Tutupi kembali dengan daun atau tanah seperti semula
- Amati dari jarak aman
- Hubungi petugas konservasi jika berada di area pemukiman padat
FAQ Seputar Telur Ular
1. Apakah semua telur ular berbahaya?
Tidak. Telur ular sendiri tidak berbahaya dan tidak beracun. Bahaya justru bisa datang dari induk ular yang mungkin berada di sekitar lokasi.
2. Apakah telur ular bisa menetas tanpa induk?
Ya. Sebagian besar ular meninggalkan telurnya setelah bertelur, dan embrio berkembang secara mandiri.
3. Berapa lama telur ular menetas?
Rata-rata 57 hari, namun bisa berkisar antara 40 hingga 70 hari tergantung spesies dan suhu lingkungan.
4. Apakah telur ular boleh dipindahkan?
Tidak disarankan. Pemindahan dapat merusak embrio dan menggagalkan penetasan.
5. Bagaimana membedakan telur ular dan telur kadal?
Telur ular lebih besar, lonjong, dan sering menempel satu sama lain, sedangkan telur kadal umumnya kecil dan terpisah.

5 hours ago
4
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5030928/original/065320100_1733027435-IMG_2822.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444960/original/066531600_1765794082-model_rambut_pendek_wanita_untuk_pesta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444952/original/036935700_1765793134-model_batik__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3271648/original/098569700_1603099779-cute-3284412_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445133/original/047813000_1765806451-WhatsApp_Image_2025-12-15_at_19.01.12.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5445122/original/008550600_1765805179-IMG_2592.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402500/original/069661200_1762248967-pagar_besi_minimalis_anti_maling_anti_ular_7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439016/original/035157100_1765346343-jung_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444768/original/056291100_1765788645-Gemini_Generated_Image_a7xe8la7xe8la7xe.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422728/original/064196500_1764042789-unnamed_-_2025-11-25T104658.937.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444622/original/005744400_1765783431-kebun_buah__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/4354864/original/083371400_1678534153-IMG_9977-01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5431607/original/044430000_1764742945-Sistem_Hidroponik_Wick_Sederhana.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444492/original/080187800_1765780343-rumah_void_2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/4601706/original/006076700_1696598967-IMG_20231006_200502.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5437107/original/065785100_1765202658-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425554/original/008410700_1764230291-Penggunaan_Material_Dinding__Breathable____Lantai_Dingin.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444473/original/062926900_1765779955-jajanan_frozen__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444908/original/069736200_1765792244-unnamed__91_.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)