8 Tips Biar Enggak Stres dengan Deadline Mepet, Bisa Dicoba saat Waktu Kerja

11 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Tekanan tenggat waktu atau deadline yang ketat merupakan realitas yang tak terhindarkan dalam dunia kerja modern. Banyak profesional yang merasa tertekan dan stres akibat tuntutan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang singkat. Stres ini tidak hanya memengaruhi produktivitas, tetapi juga dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental individu.

Berdasarkan survei yang dilakukan situs Flex Job, lebih dari 75% karyawan dilaporkan mengalami fenomena burnout, dengan 36% di antaranya perusahaan tidak melakukan apapun untuk mengatasi ini. Berkaca kondisi tersebut, penting untuk menemukan strategi yang efektif dalam mengelola tekanan ini. Generasi Z, khususnya, menunjukkan kerentanan tinggi terhadap tantangan kesehatan mental di lingkungan kerja. Oleh karena itu, menemukan cara untuk tetap tenang dan fokus saat menghadapi tenggat waktu yang ketat menjadi sangat penting.

Bagi Anda yang saat ini tengah mencari cara untuk mengelola stress akibat tekanan kerja, Liputan6 mencoba merekomendasikan 8 tips praktis yang dapat diterapkan. Dengan menerapkan pendekatan yang tepat, Anda tidak hanya akan mampu menyelesaikan tugas-tugas dengan lebih baik, tetapi juga membangun ketahanan mental yang lebih kuat dalam menghadapi dinamika pekerjaan.

Promosi 1

1. Prioritaskan Tugas dengan Cermat

Langkah pertama untuk mengatasi tenggat waktu yang mepet adalah dengan memprioritaskan tugas secara cermat. Tanpa perencanaan yang jelas, seseorang cenderung merasa bingung harus memulai dari mana, yang pada akhirnya membuang waktu berharga dan meningkatkan tingkat stres. Salah satu metode yang efektif adalah membuat daftar semua pekerjaan yang harus diselesaikan, kemudian mengurutkannya berdasarkan urgensi dan dampaknya.

Anda bisa menggunakan kerangka seperti Matriks Eisenhower, yang membagi tugas menjadi empat kategori: penting dan mendesak (kerjakan segera), penting tapi tidak mendesak (jadwalkan), tidak penting tapi mendesak (delegasikan), dan tidak penting serta tidak mendesak (hindari). Dengan demikian, Anda dapat fokus pada tugas-tugas yang benar-benar memiliki dampak besar terlebih dahulu, memastikan bahwa energi dan waktu Anda dialokasikan secara optimal.

Membuat prioritas juga membantu dalam menganalisis berbagai tenggat waktu dan memutuskan mana yang paling penting untuk dipenuhi. Dengan mengetahui dengan pasti apa yang harus dikerjakan selanjutnya, Anda dapat mengurangi kecemasan dan bekerja dengan lebih terarah, bahkan di bawah tekanan waktu yang ketat.

2. Buat Rencana Kerja yang Terstruktur

Setelah memprioritaskan tugas, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana kerja yang terstruktur dan realistis. Perencanaan yang matang adalah kunci untuk mengurangi stres karena memberikan arah yang jelas dan membantu otak merasa lebih tenang. Rencana kerja dapat mencakup pembuatan timeline untuk setiap tugas, memecah proyek besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola, serta menetapkan target harian atau mingguan.

Misalnya, jika ada proyek besar, tentukan target kecil seperti "selesai membaca semua materi dalam 2 jam" atau "menyelesaikan bagian A laporan pada hari ini". Pendekatan ini membuat pekerjaan terasa lebih ringan dan memungkinkan Anda melacak kemajuan secara bertahap, sehingga tidak merasa terbebani. Manajemen waktu yang efektif juga melibatkan penggunaan teknik seperti time blocking, di mana Anda mengalokasikan blok waktu khusus untuk setiap tugas.

Teknik-teknik ini membantu menjaga fokus, menghindari multitasking yang tidak efektif, dan memastikan bahwa Anda tetap produktif tanpa merasa kelelahan. Disiplin dalam mengikuti jadwal yang telah dibuat adalah esensial untuk keberhasilan strategi ini.

3. Hindari Multitasking Berlebihan

Dalam upaya mengejar tenggat waktu yang mepet, seringkali muncul godaan untuk melakukan multitasking atau mengerjakan beberapa tugas sekaligus. Namun, multitasking berlebihan justru dapat menurunkan kualitas pekerjaan dan efisiensi. Otak manusia tidak dirancang untuk fokus pada banyak hal secara bersamaan; alih-alih, ia beralih dengan cepat antar tugas, yang mengakibatkan hilangnya konsentrasi dan peningkatan kesalahan.

Fokus pada satu tugas dalam satu waktu adalah pendekatan yang jauh lebih efektif untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja. Ketika Anda mengalokasikan perhatian penuh pada satu pekerjaan, Anda dapat menyelesaikannya dengan lebih cepat dan akurat, mengurangi kebutuhan untuk revisi di kemudian hari. Hal ini juga membantu menjaga pikiran tetap jernih dan mengurangi perasaan kewalahan yang sering muncul saat mencoba menangani terlalu banyak hal sekaligus.

Untuk mendukung fokus tunggal ini, penting untuk meminimalkan gangguan. Jauhkan ponsel dari jangkauan, matikan notifikasi media sosial, dan hindari percakapan yang tidak perlu selama jam kerja. Menciptakan lingkungan kerja yang tenang dan bebas distraksi akan membantu Anda mempertahankan konsentrasi dan menyelesaikan tugas dengan lebih efektif, bahkan saat tekanan deadline meningkat.

4. Istirahat Sejenak Secara Teratur

Meskipun tenggat waktu terasa mendesak, mengabaikan istirahat justru dapat berdampak negatif pada produktivitas dan kesehatan. Istirahat yang teratur sangat penting untuk menjaga pikiran tetap segar, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi stres. Anggapan bahwa istirahat adalah buang-buang waktu adalah keliru, karena rehat singkat justru memungkinkan otak untuk menjernihkan pikiran dan mengembalikan tingkat fokus.

Manfaat istirahat tidak hanya terbatas pada peningkatan fokus dan konsentrasi, tetapi juga mencakup pengurangan stres, pencegahan burnout, serta peningkatan suasana hati dan daya ingat. Bahkan, istirahat dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan menjaga pola makan yang sehat. Waktu istirahat memberikan kesempatan untuk melepaskan diri dari tekanan pekerjaan, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan mental di lingkungan kerja.

Anda bisa menerapkan istirahat singkat selama 5-10 menit setiap satu atau dua jam kerja, atau mengikuti teknik Pomodoro yang menyarankan istirahat 5 menit setelah 25 menit kerja. Selama istirahat, lakukan aktivitas yang menenangkan seperti berjalan-jalan sebentar, menghirup udara segar, minum air putih, atau mendengarkan musik. Ini akan membantu Anda kembali bekerja dengan energi yang lebih baik dan pikiran yang lebih jernih.

5. Delegasikan Tugas Jika Memungkinkan

Dalam situasi tenggat waktu yang ketat, beban kerja yang berlebihan dapat menjadi pemicu stres utama. Salah satu strategi efektif untuk mengurangi beban ini adalah dengan mendelegasikan tugas kepada rekan kerja atau anggota tim yang kompeten. Delegasi adalah proses penyerahan tanggung jawab dan wewenang untuk menyelesaikan tugas tertentu kepada orang lain. Ini bukan hanya tentang mengurangi beban Anda, tetapi juga tentang mengoptimalkan sumber daya tim.

Mendelegasikan tugas memungkinkan manajer untuk fokus pada tugas-tugas strategis yang lebih besar, sementara anggota tim mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pengalaman mereka. Penting untuk memilih tugas yang sesuai dengan keahlian dan kemampuan individu yang akan menerima delegasi, serta memberikan arahan yang jelas mengenai tujuan dan ekspektasi. Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk memastikan tugas yang didelegasikan berjalan sesuai harapan.

Meskipun beberapa manajer mungkin merasa enggan untuk mendelegasikan karena khawatir akan kualitas atau keterlambatan, delegasi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja tim secara keseluruhan. Ini juga membangun kepercayaan dan komunikasi dalam tim, menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis dan suportif. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika Anda merasa kewalahan, karena sedikit bantuan pun dapat meringankan pekerjaan Anda.

6. Komunikasi Efektif dengan Atasan dan Tim

Komunikasi yang terbuka dan efektif merupakan elemen krusial dalam mengelola stres akibat tenggat waktu yang mepet. Jika Anda merasa terbebani atau menghadapi kendala yang mungkin menghambat penyelesaian tugas tepat waktu, penting untuk segera mengkomunikasikannya kepada atasan atau tim. Menunda komunikasi hanya akan memperburuk situasi dan meningkatkan tekanan.

Membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan dapat menciptakan lingkungan yang suportif, di mana Anda merasa aman untuk membicarakan masalah atau stres yang dihadapi tanpa takut akan stigma. Diskusikan beban kerja Anda, sampaikan jika ada kendala yang tidak terduga, dan mintalah dukungan atau klarifikasi jika diperlukan. Atasan yang baik akan menghargai kejujuran dan dapat membantu menyesuaikan prioritas atau memberikan sumber daya tambahan.

Selain itu, komunikasi yang jelas juga penting dalam menetapkan ekspektasi yang realistis. Pastikan semua pihak memahami ruang lingkup tugas, tenggat waktu, dan hasil yang diharapkan. Dengan komunikasi yang transparan, potensi kesalahpahaman dapat diminimalisir, dan tim dapat bekerja secara lebih sinkron dan efektif, bahkan di bawah tekanan.

7. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental

Kesehatan fisik dan mental adalah fondasi utama untuk dapat bekerja secara produktif, terutama saat menghadapi tenggat waktu yang ketat. Stres yang berkepanjangan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan tekanan darah tinggi, dan mengganggu konsentrasi, sehingga penting untuk menjaga kondisi tubuh dan pikiran tetap prima. Beberapa langkah penting untuk menjaga kesehatan meliputi tidur yang cukup (setidaknya 7-8 jam per malam), mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan berolahraga secara teratur.

Olahraga ringan, seperti berjalan santai atau meditasi, dapat membantu meredakan stres, meningkatkan suasana hati, dan membuat pikiran lebih tenang. Hindari kebiasaan tidak sehat seperti merokok atau konsumsi alkohol berlebihan yang justru memperburuk stres. Selain itu, penting juga untuk mengenali batas diri dan tidak memaksakan diri secara berlebihan.

Jika merasa sangat lelah, istirahat sejenak atau bahkan mengambil cuti jika memungkinkan, dapat sangat membantu. Mengelola emosi dan fokus pada tugas yang ada, serta membangun resiliensi dalam menghadapi tekanan kerja, adalah bagian integral dari menjaga kesehatan mental.

8. Rayakan Pencapaian Kecil

Dalam hiruk pikuk mengejar tenggat waktu, seringkali kita terlalu fokus pada tujuan akhir dan melupakan kemajuan-kemajuan kecil yang telah dicapai. Merayakan "kemenangan kecil" atau small wins adalah strategi sederhana namun sangat efektif untuk meningkatkan motivasi, menjaga semangat, dan mengurangi stres. Setiap langkah maju, sekecil apa pun, adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan dan patut dihargai.

Ketika Anda mengakui pencapaian kecil, otak melepaskan dopamin, hormon yang berhubungan dengan perasaan bahagia dan kepuasan, yang secara berkelanjutan memotivasi Anda untuk terus melangkah. Ini membantu mengurangi tekanan terhadap hasil akhir dan mencegah burnout karena Anda tidak hanya berfokus pada target besar tanpa apresiasi terhadap usaha yang telah dilakukan. Merayakan small wins juga membangun rasa percaya diri dan memperkuat kebiasaan positif.

Anda bisa merayakan pencapaian kecil dengan cara sederhana, seperti memberi hadiah kecil pada diri sendiri (misalnya, istirahat sejenak, menikmati minuman favorit), mencatat kemajuan harian, atau membagikan keberhasilan dengan rekan kerja. Ini tidak hanya meningkatkan semangat individu, tetapi juga dapat menciptakan budaya penghargaan dan kolaborasi yang positif di tempat kerja.

People Also Ask

Q: Bagaimana cara mengatasi stres saat deadline menumpuk?

A: Mengatasi stres saat deadline menumpuk dapat dilakukan dengan membuat perencanaan yang jelas, mengatur waktu dengan bijak, dan menjaga kesehatan fisik serta mental.

Q: Apa saja tips agar tidak panik saat dikejar deadline?

A: Untuk tidak panik saat dikejar deadline, tetap tenang dan rileks, serta gunakan teknik pernapasan dan meditasi untuk mengelola stres.

Q: Mengapa deadline sering membuat seseorang stres?

A: Deadline sering membuat stres karena tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu singkat dapat memicu kecemasan dan menurunkan fokus.

Q: Bagaimana cara meningkatkan produktivitas saat deadline mepet?

A: Meningkatkan produktivitas saat deadline mepet dapat dilakukan dengan memprioritaskan tugas, menggunakan teknik time blocking, dan menghindari multitasking.

Q: Seberapa penting istirahat saat menghadapi deadline kerja?

A: Istirahat sangat penting untuk meningkatkan fokus, mengurangi stres, dan mencegah burnout saat menghadapi deadline kerja.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|