Apa yang Harus Dilakukan Jika Melihat Ular Piton di Kebun? Hati-hati Dililit

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran ular piton di kebun menjadi hal yang semakin umum, apalagi di musim hujan seperti sekarang. Interaksi antara manusia dan ular ini memerlukan pemahaman mengenai cara penanganan yang tepat. Salah langkah, Anda bisa disergap lalu dililit oleh tubuhnya yang panjang dan besar.

Dalam situs Animal Diversity, disebutkan bahwa ular piton umumnya tidak agresif. Tetapi, ukurannya yang besar dapat menimbulkan risiko. Kesalahan dalam penanganan dapat menyebabkan reaksi defensif dari ular, dengan cara menyergap manusia dan melingkarkan tubuhnya untuk memangsa. Oleh karena itu, penting untuk bertindak dengan tenang dan terencana saat menghadapi situasi ini, agar tidak terjadi kecelakaan.

Lantas bagaimana seharusnya manusia bertindak ketika melihat ular piton di kebun? Simak langkah-langkah berikut agar tidak terjadi kesalahan penanganan dan Anda lebih aman, dirangkum Liputan6, Senin (1/12).

Mengenali Perilaku Dasar Ular Piton

Ular piton, atau sanca, sering ditemukan di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Mengutip Animal Pedia, terdapat beberapa jenis piton, salah satunya adalah sanca batik yang bisa ditemukan di hampir seluruh nusantara. Ular ini merupakan predator yang mencari mangsa seperti tikus dan burung kecil di sekitarnya.

Piton dapat beradaptasi dengan baik, sehingga sering terlihat di permukiman. Mereka biasanya mencari tempat yang hangat dan aman untuk berlindung, terutama saat habitat alami terganggu. Musim hujan juga meningkatkan kemunculan ular di area permukiman, di mana ketika terjadi banjir ular ini sering terseret ke rumah-rumah warga dan meningkatkan kemungkinan interaksi dengan manusia.

Tanda keberadaan ular piton di sekitar rumah meliputi suara aneh, sisa kotoran, atau kulit ular yang tertinggal. Kulit ular biasanya berbentuk tabung dan dapat ditemukan di berbagai tempat.

Wajib Menjaga Jarak Aman

Ketika melihat ular piton, langkah pertama adalah menjaga jarak aman. Ini penting untuk menghindari potensi serangan atau gigitan. Menurut situs Swell Reptiles, meskipun tidak berbisa, ular piton bisa menyergap mangsa secara tiba-tiba jika dirinya merasa terusik. Gigitan piton juga dapat menyebabkan luka serius dan dalam, sehingga meningkatkan kemungkinan perdarahan akut.

Meski begitu, ular ini biasanya tidak menyerang jika tidak merasa terganggu. Mereka cenderung menghindar dari manusia atau hal-hal yang tidak disukainya. Oleh karena itu, tidak mendekati ular adalah langkah penting untuk mencegah provokasi.

Jarak aman yang disarankan adalah berada di luar jangkauan ular. Ular mendeteksi lingkungan melalui getaran, jadi menjaga jarak dan tidak bergerak tiba-tiba sangat penting.

Jangan Panik dan Jangan Bergerak Mendadak

Ketenangan adalah kunci saat berhadapan dengan ular piton. Reaksi panik dapat membuat ular merasa terancam. Ular menyerang jika merasa terprovokasi oleh gerakan tiba-tiba.

Metode STOP (Silent, Thinking, Observation, Prepare) dapat diterapkan saat berhadapan dengan ular. Diam dan tidak bergerak dapat mengurangi kemungkinan ular menyerang.

Hentikan semua aktivitas yang dapat menimbulkan suara atau getaran. Ular tidak dapat mendengar dengan jelas, tetapi mereka mendeteksi suhu dan gerakan di sekitarnya.

Mengamankan Area Sekitar

Setelah menjaga jarak, langkah selanjutnya adalah mengamankan area sekitar. Pastikan anggota keluarga, terutama anak-anak dan hewan peliharaan, menjauh dari lokasi ular.

Isolasi area tempat ular berada dengan menutup akses keluar masuk. Ini mencegah ular berpindah ke area lain dan memudahkan petugas penyelamat saat menangkapnya.

Gunakan objek sebagai penghalang visual untuk mengarahkan pergerakan ular. Namun, lakukan ini dari jarak aman dan tanpa memprovokasi ular.

Menghubungi Animal Rescue atau Pemadam Kebakaran

Menangani ular piton bukanlah tugas yang bisa dilakukan sembarangan. Segera hubungi pihak profesional seperti komunitas reptile, atau pihak dari kebun binatang. Di Indonesia, kondisi darurat seperti ini bisa langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar). Damkar memiliki skema penyelamatan yang bisa tetap melindungi hewan melata tarsebut ketika dievakuasi.

Saat Anda menghubungi kontak yang bersangkutan. Biasanya, operator akan menerima laporan dan meneruskannya ke pihak yang sedang bertugas. Di Damkar, petugas akan meminta alamat serta gambaran ular yang ditemukan sebelum datang ke lokasi. Berikan informasi yang jelas mengenai lokasi dan ukuran ular saat menghubungi bantuan. Jangan mencoba menangkap atau mengusir ular sendiri karena berisiko.

Merekam dan Mengamati dari Jauh

Merekam keberadaan ular piton dari jarak aman dapat memberikan informasi berharga bagi pihak berwenang. Video atau foto dapat membantu petugas mengidentifikasi jenis ular dan merencanakan penangkapan. Sebab, berbeda jenis tentu berbeda penanganannya.

Ular berbisa, akan sangat beresiko sehingga dibutuhkan kehati-hatian dalam pengamanannya. Sementara ular besar, seperti sanca atau piton berpotensi menyerang dan melilit dengan cepat, bahkan banyak kasus korban yang tidak selamata setelah tubuhnya diserang oleh ular piton besar.

Amati pergerakan ular tanpa membelakanginya. Informasi mengenai arah pergerakan ular akan sangat membantu tim penyelamat. Pengamatan harus dilakukan dengan tenang dan tanpa menimbulkan suara. Keselamatan adalah prioritas utama, jadi jangan mendekat untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas.

Setelah Ular Dievakuasi, Jaga Kebersihan Area Sekitar

Untuk mengurangi risiko ular piton masuk ke kebun, beberapa tindakan pencegahan dapat dilakukan. Menjaga kebersihan lingkungan sangat penting. Ular mencari tempat aman untuk bersembunyi, jadi kebun yang rapi akan mengurangi daya tarik bagi ular.

Menutup lubang atau celah di pagar dan dinding juga penting. Ular dapat masuk melalui celah kecil, jadi pastikan semua akses tertutup dengan baik.

Mengendalikan populasi hewan pengerat juga merupakan langkah efektif. Tikus adalah sumber makanan utama bagi ular, jadi mengurangi jumlah tikus akan mengurangi daya tarik bagi ular piton.

Mitos dan Fakta Seputar Ular Piton

Ular piton sering disalahpahami karena ukurannya. Ular yang besar dan tidak selincah hewan serupa dengan ukuran yang lebih kecil, bukan berarti tanpa resiko. Untuk itu, terdapat beberapa mitos yang wajib dipahami dalam-dalam:

  1. Meskipun tidak berbisa, mereka tetap berbahaya karena kekuatan lilitannya.
  2. Gigitan piton dapat menyebabkan pendarahan hebat.
  3. Beberapa mitos menyebutkan bahwa garam dapat mengusir ular. Faktanya, garam tidak efektif untuk mengusir ular.
  4. Beberapa benda yang ditakuti ular lebih efektif untuk mengusir mereka, seperti tanaman beraroma kuat, kapur barus atau kayu yang dibakar dan mengeluarkan asap.
  5. Ular piton memiliki peran penting dalam ekosistem. Mereka membantu mengendalikan populasi hewan pengerat dan memiliki musuh alami yang dapat memangsa mereka.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Apa yang Harus Dilakukan Jika Melihat Ular Piton di Kebun

Q: Apa yang harus dilakukan jika ular piton masuk ke dalam rumah?

A: Tetap tenang, jaga jarak aman, amankan area sekitar, dan hubungi pihak berwenang.

Q: Apakah ular piton berbahaya bagi manusia?

A: Ular piton tidak berbisa, tetapi dapat menyebabkan luka serius jika merasa terancam.

Q: Siapa yang harus dihubungi jika menemukan ular piton?

A: Hubungi pemadam kebakaran, BPBD, atau tim penyelamat ular profesional.

Q: Bagaimana cara mencegah ular piton masuk ke kebun atau rumah?

A: Menjaga kebersihan lingkungan dan menutup celah di pagar atau dinding.

Q: Apakah ular piton bisa mendengar suara manusia?

A: Ular piton tidak dapat mendengar suara dengan jelas, tetapi mendeteksi getaran.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|