Cara Membuat Jurnal Ilmiah yang Baik dan Benar

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Ketika membayangkan tentang jurnal ilmiah, yang terpikirkan pertama kali adalah proses pembuatannya yang lama dan format yang rumit. Benarkah cara membuat jurnal ilmiah sesulit itu? Cara membuat jurnal ilmiah sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan, tapi juga bukan berarti dibuat secara asal-asalan seperti menulis laporan biasa. Kebingungan cara membuat jurnal ini biasa dialami oleh mahasiswa dan siswa. Bahkan tata cara membuat jurnal ini menjadi bagian tersulit meskipun data penelitiannya sudah ada.

Jurnal ilmiah dibuat bukan sekadar menjadi bukti penelitian kita, tapi juga berguna untuk meningkatkan status penelitian yang kita lakukan agar memiliki nilai akademik dan bisa dibaca banyak orang. Bahkan jika jurnal ilmiah disusun secara rapi dan sesuai aturan, kemungkinan jurnal diterbikan juga lebih besar. Cara membuat jurnal sebenarnya tidak serumit memahami sudut istimewa trigonometri. Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan bagaimana cara membuat jurnal ilmiah agar jurnal yang dibuat tertata rapi dan tidak asal-asalan.

Memahami Apa Itu Jurnal Ilmiah

Jurnal ilmiah merupakan tulisan hasil penelitian yang dibuat dengan tujuan untuk dibaca dan dikaji oleh orang lain, biasanya oleh sesama peneliti. Bentuknya mirip artikel panjang, tapi ada sistematika tertentu yang wajib dipatuhi. Misalnya, ada bagian abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, dan seterusnya. Jurnal biasanya diterbitkan secara berkala, misalnya tiga bulan sekali atau dua kali setahun, tergantung lembaga penerbitnya.

Dalam dunia akademik, jurnal punya peran besar. Untuk dosen, jumlah jurnal yang diterbitkan sering jadi ukuran produktivitas. Dan untuk mahasiswa, menulis jurnal bisa jadi latihan bagus untuk menghadapi skripsi atau tesis.

Untuk menulis jurnal tidak boleh asal ditulis atau menyalin dari sumber lain. Harus benar-benar hasil pemikiran atau penelitian sendiri. Kalau pun mengambil teori atau hasil penelitian orang lain, wajib dicantumkan dalam daftar pustaka. Jadi, inti dari jurnal ilmiah bukan hanya menulis hasil riset, tapi juga menunjukkan bahwa penulisnya paham bagaimana berpikir ilmiah dan bertanggung jawab atas tulisannya.

Cara Membuat Jurnal Ilmiah

Jurnal bukanlah cerita pendek singkat dari sebuah penelitian. Dengan menulis sesuai dengan strukturnya, jurnal bisa menjadi sebuah pedoman akademik. Struktur jurnal ini memang penting karena tanpa urutan yang benar, tulisan bisa membingungkan dan sulit diterima penerbit. Biasanya, cara membuat jurnal terdiri dari bagian-bagian berikut ini:

1. Judul

Judul adalah hal pertama yang dibaca orang, jadi sebaiknya singkat dan jelas. Jangan terlalu panjang, dan dibuat dengan cukup menggambarkan isi penelitian. Umumnya tidak lebih dari 12 kata untuk bahasa Indonesia atau 10 kata untuk bahasa Inggris. Judul juga sebaiknya ditulis di tengah halaman, huruf kapital, dan dicetak tebal supaya terlihat menonjol. Kesalahan yang sering dilakukan saat menulis judul adalah membuatnya tampak terlalu umum, padahal sebaiknya judul ini ditulis dengan lebih fokus dan menggambarkan hasil penelitian secara spesifik.

2. Nama Penulis dan Afiliasi

Setelah judul, biasanya langsung ditulis nama penulis dan afiliasinya. Tidak perlu menuliskan gelar akademik, cukup nama lengkap dan lembaga asal, misalnya universitas atau institusi tempat bekerja. Afiliasi juga penting dicantumkan karena menunjukkan siapa yang bertanggung jawab atas penelitian tersebut. Jangan lupa juga untuk menuliskan alamat email supaya pembaca bisa menghubungi jika ingin bertanya.

3. Abstrak

Abstrak bisa dibilang ringkasan dari seluruh isi jurnal. Panjangnya biasanya sekitar 150 sampai 250 kata. Di dalamnya ada penjelasan singkat tentang tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan utama. Abstrak ditulis dalam satu paragraf tanpa kutipan. Bagian ini harus diisi padat tapi tetap jelas, karena banyak orang hanya membaca abstrak untuk mengetahui apakah jurnalnya relevan atau tidak.

4. Kata Kunci

Setelah abstrak, biasanya ditulis kata kunci sebanyak tiga sampai lima kata. Kata kunci digunakan untuk memudahkan pencarian jurnal secara daring. Jadi pilih kata yang benar-benar menggambarkan topik utama penelitian, jangan terlalu umum.

5. Pendahuluan

Bagian ini menjelaskan latar belakang masalah, alasan penelitian dilakukan, serta apa tujuan dan manfaatnya. Di sinilah penulis menjelaskan kenapa topik tersebut penting. Sebaiknya pendahuluan juga sedikit menyinggung penelitian sebelumnya agar pembaca tahu posisi riset kita di antara penelitian lain.

6. Metode Penelitian

Di bagian metode, penulis menjelaskan cara melakukan penelitian, seperti desain penelitian, populasi dan sampel, alat pengumpulan data, serta metode analisis. Penjelasan metode harus jelas dan rinci agar orang lain bisa meniru atau mengulang penelitian tersebut dengan hasil yang serupa.

7. Hasil dan Pembahasan

Hasil berisi data yang ditemukan selama penelitian, bisa berupa tabel, grafik, atau penjelasan naratif. Setelah itu, pembahasan digunakan untuk menjelaskan makna dari hasil tersebut. Pada bagian pembahasan, penulis bisa membandingkan temuannya dengan teori atau penelitian terdahulu. Di sinilah letak analisis kritis penulis diuji.

8. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diajukan di awal. Biasanya dibuat dalam bentuk poin atau paragraf pendek. Jika ada, bisa juga ditambahkan saran untuk penelitian lanjutan atau rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.

9. Daftar Pustaka

Bagian terakhir adalah daftar pustaka. Semua sumber yang dikutip di dalam teks harus dimasukkan ke sini. Formatnya tergantung gaya penulisan jurnal, bisa APA, IEEE, atau yang lainnya. Kesalahan umum penulis pemula adalah tidak konsisten dalam menulis sumber atau tidak mencantumkan semuanya.

Kriteria Jurnal Ilmiah yang Berkualitas

Tidak semua jurnal bisa disebut berkualitas, karena ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Kualitas jurnal dinilai dari sisi isi, struktur, serta keilmiahan tulisannya. Berikut beberapa hal yang menjadi ciri jurnal yang baik:

Keaslian dan Orisinalitas

Tulisan harus benar-benar hasil kerja penulis sendiri, bukan hasil salinan dari karya orang lain. Setiap ide dan data yang digunakan harus bisa dipertanggungjawabkan keasliannya agar tidak dianggap plagiarisme.

Kesesuaian dengan Kaidah Ilmiah

Penulisan jurnal harus mengikuti aturan logis dan sistematis, di mana setiap bagian saling berkaitan dan mendukung. Selain itu, metode dan hasil yang dipakai harus bisa diuji secara ilmiah dan tidak asal klaim.

Kejelasan Bahasa dan Struktur

Bahasa yang dipakai harus formal, meskipun tidak perlu terlalu rumit. Kalimat sebaiknya jelas dan tidak berbelit, supaya pembaca mudah memahami isi penelitian tanpa harus menebak-nebak maksudnya.

Kelengkapan dan Ketepatan Referensi

Semua teori dan sumber bacaan yang digunakan harus dicantumkan di daftar pustaka. Gunakan referensi terbaru agar penelitian terlihat relevan dan mengikuti perkembangan ilmu.

Konsistensi Format dan Tata Tulis

Jurnal yang baik juga rapi dalam hal format. Misalnya, ukuran margin, jenis huruf, spasi, dan gaya sitasi harus sesuai dengan aturan penerbit jurnal yang dituju. Ini mungkin terlihat sepele, tapi sering jadi alasan penolakan kalau tidak sesuai.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa itu jurnal ilmiah?

Jurnal ilmiah adalah tulisan hasil penelitian yang diterbitkan secara berkala oleh lembaga akademik atau penerbit tertentu.

2. Apa bedanya jurnal dan skripsi?

Skripsi adalah laporan penelitian untuk kelulusan, sedangkan jurnal adalah versi ringkas yang ditulis untuk dipublikasikan.

3. Berapa panjang abstrak jurnal biasanya?

Sekitar 150–250 kata tergantung aturan jurnalnya.

4. Apa alat terbaik untuk bantu menulis jurnal?

Bisa pakai Mendeley, Grammarly, atau LaTeX tergantung kebutuhan.

5. Bagaimana agar jurnal cepat diterima?

Pastikan mengikuti pedoman penulisan, hindari plagiarisme, dan gunakan referensi yang relevan.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|