Liputan6.com, Jakarta - Ciri-Ciri rumah yang mudah didatangi laron saat musim hujan sering kali ditandai dengan munculnya laron dalam jumlah besar ketika hujan turun. Serangga yang merupakan rayap bersayap ini biasanya keluar dari sarang karena kondisi lembap dan hangat, sekaligus menjadi sinyal adanya koloni rayap di sekitar rumah, terutama pada bagian kayu seperti plafon yang berisiko mengalami kerusakan perlahan.
Kehadiran laron bukan sekadar gangguan, melainkan peringatan dini akan potensi infestasi rayap yang bisa merusak struktur bangunan. Meski tidak menggigit manusia, laron merupakan fase dewasa rayap yang akan berkembang biak dan melahirkan rayap pekerja pemakan kayu. Karena itu, memahami ciri-ciri rumah yang rentan didatangi laron penting dilakukan agar kerusakan bisa dicegah sejak awal dan hunian tetap aman.
Kelembapan Tinggi
Berdasarkan situs Mccall Service Pest And Wildlife, kelembapan menjadi faktor utama yang menarik laron sebelum akhirnya menjadi rayap ke dalam rumah. Rayap memerlukan kondisi lembap untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Saat musim hujan, tingkat kelembapan udara meningkat, menciptakan kondisi ideal bagi serangga ini.
Rumah dengan kelembapan tinggi, terutama di area tertentu, menjadi sasaran empuk bagi koloni rayap. Kelembapan dapat disebabkan oleh kebocoran pipa, sistem drainase yang buruk, atau ventilasi yang tidak memadai. Material bangunan yang lembap akan lebih mudah diakses oleh rayap.
Faktor Penyebab Kelembapan Tinggi
-
Kebocoran pipa atau atap yang tidak tertangani dapat menyebabkan rembesan air terus-menerus. Air yang merembes menciptakan area lembap yang tersembunyi, menjadi tempat ideal bagi rayap untuk berkembang biak.
-
Ventilasi udara yang kurang memadai menyebabkan sirkulasi udara terhambat. Udara lembap terperangkap di dalam ruangan, menciptakan lingkungan yang disukai rayap.
-
Genangan air di sekitar fondasi rumah akibat drainase yang buruk dapat meresap ke dalam tanah. Tanah lembap di dekat bangunan menjadi jalur masuk yang mudah bagi rayap tanah.
Material Kayu yang Tidak Terlindungi
Kayu merupakan sumber makanan utama bagi rayap, termasuk laron. Rumah yang menggunakan material kayu tanpa perlindungan memadai berisiko tinggi terhadap serangan rayap. Jenis kayu tertentu memiliki ketahanan alami yang lebih baik, tetapi sebagian besar kayu memerlukan perlakuan khusus.
Penggunaan kayu yang tidak diolah dengan bahan anti-rayap atau tidak dilapisi pelindung akan membuat material tersebut rentan. Rayap dapat menggerogoti kayu dari dalam, menyebabkan kerusakan yang tidak terlihat dari luar. Kerusakan ini dapat mengurangi kekuatan bangunan.
Jenis Kayu yang Rentan
-
Beberapa jenis kayu memiliki ketahanan alami yang rendah terhadap serangan rayap. Kayu lunak atau kayu tanpa kandungan zat penolak rayap akan lebih mudah diserang.
-
Kayu yang tidak dilapisi bahan pengawet atau anti-rayap akan kehilangan lapisan perlindungan. Pelapis kayu seperti cat atau pernis yang mengandung zat anti-hama dapat menjadi penghalang bagi rayap.
-
Perabotan kayu yang sudah tua atau tidak terawat dapat menjadi titik awal serangan rayap. Kayu yang lapuk lebih mudah diakses oleh rayap dan dapat memperluas area infestasi.
Retakan pada Struktur Bangunan
Retakan pada dinding, fondasi, atau lantai rumah dapat menjadi jalur masuk bagi laron dan rayap. Serangga ini mencari celah kecil untuk masuk, terutama jika celah tersebut mengarah ke area lembap. Rayap tanah menggunakan retakan ini untuk membangun terowongan lumpur.
Celah-celah ini sering kali tidak disadari oleh pemilik rumah, sehingga rayap dapat beroperasi secara diam-diam. Kerusakan struktural akibat retakan ini dapat diperparah oleh aktivitas rayap, menyebabkan masalah yang lebih besar.
Jenis Retakan yang Berisiko
-
Retakan kecil pada fondasi atau dinding rumah dapat menjadi pintu masuk bagi rayap tanah. Rayap dapat memanfaatkan celah ini untuk membangun terowongan lumpur.
-
Celah di sekitar kusen pintu dan jendela sering kali memiliki celah kecil akibat penyusutan material. Celah ini menjadi titik masuk bagi laron dan rayap untuk mengakses kayu kusen.
-
Lubang atau celah pada lantai dan plafon dapat menjadi jalur bagi rayap untuk berpindah antar lantai. Rayap dapat membuat terowongan di bawah lantai, merusak struktur dari dalam.
Drainase Buruk
Sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan penumpukan air dan kelembapan tanah yang berlebihan. Kondisi tanah yang lembap di dekat fondasi rumah merupakan lingkungan yang disukai oleh rayap tanah. Air yang menggenang dapat meresap ke dalam tanah dan menciptakan kondisi ideal bagi koloni rayap.
Drainase yang buruk juga dapat menyebabkan kelembapan pada dinding dan fondasi, menarik rayap untuk masuk ke dalam struktur. Perbaikan sistem drainase menjadi langkah penting dalam mencegah serangan rayap.
Masalah Drainase yang Perlu Diperhatikan
-
Saluran air hujan yang tersumbat atau rusak tidak dapat mengalirkan air dengan efektif. Akibatnya, air akan meluap dan menggenang di sekitar fondasi rumah.
-
Kemiringan tanah yang tidak tepat di sekitar rumah akan menyebabkan air hujan mengalir ke arah fondasi. Air yang mengumpul di dekat fondasi akan meningkatkan kelembapan tanah.
-
Tidak adanya sistem drainase bawah tanah yang efektif dapat membuat tanah di bawah rumah tetap lembap. Rayap tanah dapat memanfaatkan kondisi ini untuk membangun sarang di bawah tanah.
Tumpukan Kayu atau Sampah Dekat Rumah
Tumpukan material organik seperti kayu bakar atau sisa-sisa konstruksi di dekat rumah dapat menjadi sumber makanan bagi rayap. Rayap tertarik pada selulosa yang terkandung dalam material ini. Keberadaan tumpukan ini menciptakan lingkungan yang gelap dan lembap, yang disukai rayap.
Jika tumpukan ini berada terlalu dekat dengan struktur rumah, rayap dapat dengan mudah berpindah dari tumpukan tersebut ke dalam bangunan. Menjaga kebersihan area sekitar rumah menjadi langkah pencegahan yang efektif.
Jenis Tumpukan yang Menarik Rayap
-
Tumpukan kayu bakar atau sisa kayu dari proyek konstruksi yang ditumpuk di dekat dinding rumah menyediakan sumber makanan bagi rayap. Tumpukan kayu ini juga menciptakan area yang gelap dan lembap.
-
Tumpukan sampah organik seperti tumpukan daun kering atau ranting di sekitar fondasi rumah juga dapat menarik rayap. Material ini mengandung selulosa yang menjadi makanan rayap.
-
Material berbasis selulosa lainnya seperti kardus atau koran yang disimpan di area lembap juga dapat menarik rayap. Rayap akan menggerogoti material ini dan dapat berpindah ke struktur bangunan.
Pencahayaan Kurang
Rayap, termasuk laron, tidak menyukai cahaya terang dan lebih memilih lingkungan yang gelap. Namun, laron justru tertarik pada sumber cahaya saat mereka keluar dari sarang. Rumah dengan pencahayaan yang tidak tepat dapat menarik laron, yang kemudian dapat menjadi indikasi adanya koloni rayap di dekatnya.
Area rumah yang gelap secara permanen, seperti ruang bawah tanah atau loteng, menjadi tempat persembunyian yang ideal bagi rayap pekerja. Lampu terang di malam hari dapat menarik laron untuk masuk ke dalam rumah.
Faktor Pencahayaan yang Perlu Diperhatikan
-
Area rumah yang gelap secara permanen menjadi tempat yang aman bagi rayap pekerja. Kurangnya paparan sinar matahari sering kali berkorelasi dengan tingkat kelembapan yang lebih tinggi.
-
Penggunaan lampu terang di malam hari tanpa penghalang dapat menarik laron. Lampu teras atau lampu di dalam rumah yang menyala terang dapat menarik kawanan laron.
-
Ruangan yang kurang mendapatkan sinar matahari alami cenderung lebih lembap. Membuka jendela dan gorden di siang hari dapat membantu mengurangi kelembapan.
Ventilasi Buruk
Ventilasi yang tidak memadai di dalam rumah menyebabkan sirkulasi udara terhambat. Udara lembap yang terperangkap di dalam ruangan menciptakan kondisi yang ideal bagi rayap untuk berkembang biak. Area seperti loteng atau ruang bawah tanah dapat mengalami penumpukan kelembapan.
Kondisi ini tidak hanya menarik rayap, tetapi juga dapat memicu pertumbuhan jamur yang dapat mempercepat kerusakan material kayu. Memastikan ventilasi yang baik merupakan bagian penting dari perawatan rumah untuk mencegah serangan rayap.
Masalah Ventilasi yang Perlu Diperhatikan
-
Ruang bawah tanah dan loteng seringkali menjadi area yang kurang mendapatkan perhatian dalam hal ventilasi. Udara stagnan di area ini menciptakan lingkungan yang sempurna bagi rayap.
-
Di dalam ruangan, sirkulasi udara yang buruk dapat menyebabkan penumpukan kelembapan. Kelembapan ini dapat meresap ke dalam dinding atau perabotan kayu.
-
Ventilasi yang tersumbat akan kehilangan fungsinya. Memeriksa dan membersihkan ventilasi secara berkala dapat memastikan sirkulasi udara berjalan lancar.
Tanah Lembap di Sekitar Fondasi
Tanah yang terus-menerus lembap di sekitar fondasi rumah menjadi faktor penarik bagi rayap tanah. Rayap tanah memerlukan kelembapan untuk bertahan hidup dan membangun terowongan. Kondisi ini sering terjadi saat musim hujan atau akibat masalah drainase.
Jika tanah di sekitar fondasi rumah selalu basah, rayap dapat dengan mudah mengakses struktur fondasi. Menjaga agar area ini tetap kering adalah langkah pencegahan yang penting.
Faktor Tanah Lembap yang Perlu Diperhatikan
-
Rayap tanah bergantung pada kelembapan tanah untuk kelangsungan hidup. Jika tanah di sekitar fondasi rumah tidak pernah kering, ini menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi rayap.
-
Material kayu yang bersentuhan langsung dengan tanah menjadi titik masuk yang mudah bagi rayap. Rayap dapat langsung menyerang kayu tersebut tanpa perlu membangun terowongan.
-
Akar pohon atau semak-semak yang tumbuh terlalu dekat dengan fondasi dapat menahan kelembapan di dalam tanah. Menjaga jarak tanam yang cukup dari bangunan dapat mengurangi risiko ini.
Kurangnya Perawatan Bangunan
Perawatan bangunan yang tidak rutin dapat menyebabkan masalah kecil berkembang menjadi masalah besar, termasuk serangan rayap. Inspeksi rutin dan perbaikan segera terhadap kerusakan kecil dapat mencegah rayap menemukan celah atau area yang rentan.
Rayap sering beroperasi secara diam-diam, dan tanda-tanda keberadaan mereka mungkin tidak terlihat hingga kerusakan sudah parah. Oleh karena itu, pemeliharaan yang proaktif menjadi kunci untuk melindungi rumah dari infestasi.
Perawatan yang Perlu Diperhatikan
-
Banyak pemilik rumah tidak melakukan inspeksi rutin untuk mencari tanda-tanda keberadaan rayap. Inspeksi berkala oleh pemilik rumah atau profesional dapat mendeteksi masalah sejak dini.
-
Kerusakan kecil seperti retakan pada dinding atau genteng yang bocor seringkali ditunda perbaikannya. Penundaan ini memberikan kesempatan bagi rayap untuk memanfaatkan celah.
-
Beberapa rumah memerlukan perawatan anti-rayap preventif. Tanpa langkah-langkah pencegahan ini, rumah menjadi lebih rentan terhadap serangan rayap.
Dampak Serangan Laron dan Rayap
Serangan laron dapat menimbulkan berbagai dampak serius pada rumah dan penghuninya. Dampak ini tidak hanya terbatas pada kerusakan fisik bangunan, tetapi juga dapat mempengaruhi nilai properti dan kesehatan. Kerugian finansial akibat perbaikan struktural yang mahal sering menjadi konsekuensi utama.
Selain itu, keberadaan rayap dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat di dalam rumah. Memahami dampak ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan penanganan yang cepat.
Dampak yang Dapat Ditimbulkan
-
Rayap memakan material berbasis selulosa, terutama kayu, yang merupakan komponen penting dalam struktur bangunan. Kerusakan ini dapat mengurangi kekuatan dan stabilitas bangunan.
-
Rumah yang pernah mengalami serangan rayap akan mengalami penurunan nilai jual. Calon pembeli sering enggan membeli properti dengan riwayat masalah rayap.
-
Kehadiran rayap dapat memicu masalah kesehatan. Partikel-partikel dari kotoran rayap dapat menyebabkan alergi dan gangguan pernapasan pada penghuni rumah.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
Q: Mengapa laron muncul saat musim hujan?
A: Laron muncul saat musim hujan karena kondisi tanah yang basah dan udara lembap menjadi pemicu bagi mereka untuk keluar dari sarang.
Q: Apakah laron berbahaya bagi manusia?
A: Secara langsung, laron tidak berbahaya bagi manusia, tetapi keberadaan mereka menunjukkan potensi infestasi rayap.
Q: Bagaimana cara mencegah laron masuk ke rumah?
A: Mematikan lampu yang tidak diperlukan di malam hari dan menutup pintu serta jendela rapat-rapat dapat membantu mencegah laron.
Q: Apa perbedaan antara laron dan rayap?
A: Laron adalah fase dewasa dari rayap yang memiliki sayap dan berfungsi untuk bereproduksi, sementara rayap adalah serangga sosial yang hidup berkoloni.
Q: Apa saja tanda-tanda rumah sudah terserang rayap?
A: Tanda-tanda rumah terserang rayap meliputi terowongan lumpur, kayu yang berbunyi kopong, dan munculnya serbuk halus seperti kotoran rayap.

6 hours ago
5
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417253/original/039411000_1763526054-tikus__8_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436589/original/055606000_1765179753-unnamed__22_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436572/original/055948000_1765179483-Kebun_Buah_Vertikal_di_Rumah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436503/original/003109800_1765176257-Gamis_Batik_Dress_Modern_yang_Cocok_untuk_Semua_Bentuk_Badan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436436/original/023220100_1765173204-potongan_rambut_yang_membuat_wajah_terlihat_lebih_tirus_dan_manis_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4295762/original/070036900_1674104872-ilustrasi_korupsi.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436339/original/062134000_1765168827-numbers-calculation-signs-table.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2933931/original/040277800_1570552737-IMG_20191008_230441.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436237/original/034200700_1765166898-unnamed__16_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436410/original/006491000_1765171405-model_gamis_batik_untuk_organisasi_wanita__7_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397281/original/048207900_1761805226-Konsep_Semi-Outdoor_dengan_Atap_Transparan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5386519/original/090196600_1761013770-ular_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436345/original/013746700_1765168984-abon__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436263/original/083739300_1765167422-gamis_pengajian_4a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436249/original/026379200_1765167018-gamis_tiga_dunia_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4132502/original/016758000_1661224670-avinash-uppuluri-pAgXv4W1Iu0-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436289/original/081854200_1765168061-Model_Gamis_Batik_Brokat_Warna_Bronze.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363947/original/016780600_1759020609-kirill-sh-qv8gJNzL2Bw-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436199/original/023584500_1765165853-ide_kebun_rumah_kaca_sederhana_di_lahan_sempit.jpg)











:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4749488/original/094430200_1708534731-6_Pesona_Mas-mas_Jawa_Jerman_Nicholas_Saputra_dalam_Balutan_Beskap_Berbagai_Warna__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5228890/original/025290300_1747898841-ChatGPT_Image_May_22__2025__02_14_51_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314799/original/018068700_1755141741-Screenshot_2025-08-14_101821.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317791/original/081125900_1755406322-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)