Liputan6.com, Jakarta - Ular hijau berbisa merupakan salah satu reptil yang menarik perhatian sekaligus berpotensi membahayakan di lingkungan kita. Memahami ciri ekor ular hijau berbisa sangat krusial, terutama bagi mereka yang sering berinteraksi dengan alam liar atau tinggal di area habitatnya. Identifikasi yang tepat terhadap ciri ekor ular hijau berbisa dapat membantu mencegah insiden yang tidak diinginkan.
Secara umum, ular hijau berbisa memiliki karakteristik fisik yang membedakannya dari spesies yang tidak berbisa. Pengenalan ciri ekor ular hijau berbisa adalah salah satu kunci penting dalam identifikasi tersebut. Pengidentifikasian yang akurat dapat sangat membantu dalam situasi darurat, khususnya di wilayah yang banyak dihuni oleh ular-ular ini.
Berikut ini telah Liputan6 ulas lebih dalam mengenai ciri ekor ular hijau berbisa, termasuk warna, bentuk, dan perilaku yang menjadi penanda spesies ini, pada Sabtu (13/12). Selain itu, akan disertakan pula panduan mengenai tindakan yang perlu diambil jika berhadapan dengan ular hijau dan cara menjaga keselamatan diri.
Ciri Fisik Khas Ular Hijau Berbisa
Kontras Warna Ekor dan Tubuh
Salah satu tanda paling mencolok pada ular hijau berbisa adalah perbedaan warna antara ekor dan bagian tubuh utamanya. Ekor ular jenis ini seringkali menampilkan nuansa yang lebih cerah dan kontras, seperti merah, oranye, cokelat, atau merah kecoklatan, yang sangat berbeda dari warna hijau cerah pada tubuhnya.
Sebagai contoh, ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris) dikenal memiliki ekor berwarna merah. Pewarnaan kontras ini dapat berfungsi sebagai sinyal peringatan bagi predator atau bahkan sebagai mekanisme pertahanan, di mana ekor yang mencolok digunakan untuk menarik perhatian sementara tubuhnya tetap berkamuflase.
Warna hijau terang pada tubuh ular membantu mereka menyatu sempurna dengan dedaunan di lingkungan arboreal, memungkinkan mereka menyergap mangsa secara efektif. Beberapa spesies ular hijau berbisa di Indonesia, seperti Trimeresurus albolabris dan Trimeresurus sumatranus, memiliki warna hijau di bagian atas tubuh dan sisi bawah berwarna kuning terang, dengan ekor yang berbeda warna.
Bentuk Kepala Segitiga dan Pupil Vertikal
Ular hijau berbisa umumnya memiliki bentuk kepala yang menyerupai segitiga dan terlihat jelas terpisah dari lehernya. Bentuk kepala ini disebabkan oleh adanya kelenjar bisa yang besar di bagian belakang mata, memberikan tampilan yang khas.
Kepala segitiga merupakan indikator penting bahwa ular tersebut termasuk dalam kelompok pit viper (ular beludak), yang dikenal memiliki bisa dan dapat menunjukkan perilaku agresif jika merasa terancam. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua ular dengan kepala segitiga otomatis berbisa, karena beberapa ular tidak berbisa dapat mengembangkan kepalanya untuk meniru bentuk segitiga saat merasa terancam.
Selain itu, ular hijau berbisa seringkali memiliki pupil mata berbentuk vertikal, mirip dengan mata kucing. Pupil vertikal ini memberikan keuntungan visual yang signifikan saat berburu di malam hari atau dalam kondisi minim cahaya, membantu ular mendeteksi mangsa dengan lebih efisien. Sebaliknya, ular tidak berbisa umumnya memiliki pupil mata berbentuk bulat.
Fungsi Unik Ekor dan Adaptasi Sensorik
Peran Ekor dalam Berpegangan dan Memikat Mangsa
Ekor ular hijau berbisa memiliki fungsi yang lebih dari sekadar bagian tubuh biasa; ia juga berperan sebagai alat utama untuk berpegangan saat ular memanjat pohon. Ekor jenis ular ini cenderung lebih pendek dan gemuk dibandingkan dengan ular tidak berbisa, memberikan stabilitas dan kontrol yang diperlukan saat bergerak di antara dahan pohon.
Fungsionalitas ini sangat penting mengingat banyak jenis ular hijau berbisa bersifat arboreal, menghabiskan sebagian besar hidup mereka di atas pohon. Kemampuan ini memungkinkan mereka bergerak lincah dan aman di ketinggian.
Selain itu, ekor yang berwarna cerah pada ular beludak muda juga digunakan dalam perilaku yang dikenal sebagai caudal luring. Ular muda menggerakkan ekornya menyerupai cacing untuk memikat mangsa yang tidak curiga agar mendekat dalam jangkauan serangannya. Kemampuan ini meningkatkan peluang mereka dalam berburu mangsa kecil seperti burung dan kadal.
Organ Sensor Panas (Pit Organ) untuk Deteksi Inframerah
Ular hijau berbisa, khususnya kelompok pit viper, memiliki organ sensor panas khusus yang terletak di antara mata dan lubang hidung mereka. Organ ini, yang dikenal sebagai pit organ atau lesung pipit, memungkinkan ular untuk mendeteksi radiasi inframerah yang dipancarkan oleh mangsa berdarah panas, bahkan dalam kegelapan total.
Organ ini sangat sensitif, mampu mendeteksi perbedaan suhu sekecil 0,003°C. Kepekaan luar biasa ini memberikan ular kemampuan untuk “melihat” panas tubuh mangsa.
Kemampuan ini memberikan keunggulan signifikan bagi ular berbisa dalam berburu, memungkinkan mereka untuk mengenali lokasi target secara akurat meskipun tanpa cahaya. Pit organ ini tidak hanya membantu dalam menemukan mangsa, tetapi juga dapat digunakan untuk termoregulasi dan deteksi predator, menunjukkan adaptasi sensorik yang canggih.
Perilaku dan Penanganan Ular Hijau Berbisa
Aktivitas Nokturnal dan Mekanisme Pertahanan Diri
Ular hijau berbisa umumnya bersifat nokturnal, yang berarti mereka aktif di malam hari untuk berburu mangsa atau menjelajahi habitatnya. Meskipun terlihat tenang, ular ini cenderung menunggu dalam posisi menyergap dan akan menyerang dengan cepat ketika ada kesempatan.
Mereka tidak secara alami agresif terhadap manusia, melainkan hanya akan menggigit jika merasa terancam atau terpojok. Perilaku defensif ini adalah respons alami terhadap ancaman.
Karena kebiasaan bersembunyi dan berkamuflase di antara dedaunan, ular hijau berbisa seringkali sulit diidentifikasi. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan, terutama jika ada penampakan ular di area yang sering dilalui manusia. Beberapa spesies ular hijau berbisa di Indonesia, seperti Trimeresurus albolabris, dikenal malas bergerak dan tidak akan lari ketika diganggu, melainkan akan menantang dan siap mematok.
Bahaya Bisa Hemotoksik dan Langkah Penanganan
Ular hijau berbisa dikenal memiliki bisa yang bersifat hemotoksik. Bisa hemotoksik bekerja dengan merusak sel darah merah, mengganggu pembekuan darah, dan menyebabkan kerusakan jaringan serta organ internal yang serius.
Gigitan ular dengan bisa hemotoksik dapat menyebabkan rasa nyeri hebat, pembengkakan, dan kerusakan jaringan yang parah di area gigitan. Jika tidak ditangani dengan cepat, gigitan ini bisa berakibat fatal.
Mengingat potensi bahayanya, sangat penting untuk selalu memperlakukan ular hijau, terutama yang dicurigai berbisa, dengan sangat hati-hati. Jika Anda bertemu dengan ular ini, disarankan untuk menjaga jarak aman dan tidak mencoba menangkap atau membunuhnya. Sebaliknya, segera hubungi ahli penanganan satwa liar atau layanan darurat setempat untuk penanganan yang tepat dan aman.
Pertanyaan dan Jawaban (Q&A)
Q: Bagaimana cara membedakan ular hijau berbisa dari ular non-berbisa?
A: Amati bentuk kepala, pupil mata, dan warna ekor. Ular hijau berbisa biasanya memiliki kepala segitiga, pupil vertikal, dan ekor dengan warna mencolok. Namun, selalu waspada dan perlakukan semua ular dengan hati-hati.
Q: Apakah ular hijau berbisa agresif?
A: Ular hijau berbisa tidak agresif secara alami dan cenderung hanya akan menggigit jika merasa terancam. Mereka lebih suka bersembunyi dan menghindari konfrontasi.
Q: Bagaimana cara terbaik untuk menangani situasi jika menemui ular hijau?
A: Jaga jarak aman, jangan mencoba menangkap atau membunuhnya. Hubungi ahli penanganan satwa atau layanan darurat untuk menangani ular tersebut dengan aman.

5 hours ago
2
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443382/original/049781400_1765685404-wanawisatarusa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443336/original/074289100_1765681846-frozen_food__6_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377518/original/023745700_1760100051-jogja.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5437451/original/014334700_1765253535-Ide_Jualan____Receh____tapi_Banyak_Dicari_dan_Cepat_Laris_di_Dalam_Gang_Usaha_Camilan_dan_Jajanan_Ringan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5408593/original/032197300_1762828118-Ular_Sawah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443205/original/091663700_1765631683-InShot_20251213_201310588.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5437088/original/039269300_1765200731-20251208BL_Timnas_Indonesia_U-22_Vs_Filipina_SEA_Games_2025-32.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443069/original/086377100_1765617729-Gemini_Generated_Image_9iz6x99iz6x99iz6.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438717/original/033704600_1765337607-Ide_Jualan_Nasi_Telur_Dadar_Orek_Tempe_Rp5.000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5207288/original/030661100_1746192384-WhatsApp_Image_2025-05-02_at_20.14.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5442513/original/012446300_1765540937-20251212BL_Timnas_Indonesia_U-22_Vs_Myanmar_SEA_Games_2025-13.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443193/original/064411900_1765630737-photo-collage.png__4_.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443263/original/097996100_1765643454-Foto_3__8_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333133/original/094240200_1756595773-1000642805.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5315857/original/048473500_1755173938-20250808AA_BRI_Super_League_Persebaya_Surabaya_Vs_PSIM_Yogyakarta__53_of_75_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443023/original/022344400_1765613509-Gemini_Generated_Image_uk3uw8uk3uw8uk3u.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5442937/original/070264200_1765607392-black-out-byun-yo-han-character-concept.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5414733/original/056595300_1763347294-Ivar_Jenner_Timnas_U-22-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5442160/original/062746100_1765529344-unnamed__62_.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5228890/original/025290300_1747898841-ChatGPT_Image_May_22__2025__02_14_51_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314799/original/018068700_1755141741-Screenshot_2025-08-14_101821.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317791/original/081125900_1755406322-1.jpg)