Ketahui Bahaya Ular Sanca Meski Tak Berbisa, Ini Risiko Fatalnya untuk Manusia

5 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Ular sanca sering membuat orang takut karena ukurannya yang besar, namun sebenarnya mereka termasuk jenis ular tak berbisa. Berbeda dari ular berbisa yang memiliki taring dan racun mematikan, sanca tidak memiliki taring khusus untuk menyuntikkan bisa.

Karena itulah, secara umum sanca tidak dianggap berbahaya bagi manusia dalam kondisi normal. Meski begitu, jangan salah, di alam liar sanca tetap merupakan pemburu yang sangat kuat.

Tanpa racun, mereka mengandalkan tubuh yang lentur untuk melilit mangsa dan menekannya hingga tak dapat bernapas. Cara inilah yang membuat mereka bisa menaklukkan hewan besar seperti rusa, buaya, bahkan macan tutul.

Jadi, meski sanca tidak berbisa dan biasanya tidak mengancam manusia, mereka tetap hewan liar dengan kemampuan membunuh yang mengagumkan.

Memahami cara mereka berburu membantu kita lebih waspada sekaligus tak lagi salah kaprah tentang bahaya sanca. Berikut ulasannya yang Liputan6.com lansir dari laman AZ Animals, Rabu (10/12/2025).

1. Apakah Sanca Suka Menggigit?

Meski tidak memiliki taring berbisa, sanca tetap memiliki deretan gigi tajam yang digunakan untuk menggigit mangsa atau membela diri. Mereka bukan tipe ular yang agresif, tetapi bisa menggigit saat merasa terancam atau ketika salah mengira tangan manusia sebagai makanan.

Semua jenis sanca adalah ular pemangsa lilit (constrictor), namun sebagian besar tidak cukup kuat untuk melilit manusia. Risiko terbesar dari sanca adalah gigitannya, giginya yang mengarah ke dalam dapat menusuk kulit dalam dan meninggalkan banyak luka tusuk kecil yang bisa terinfeksi.

2. Apakah Sanca Berbahaya bagi Manusia?

Sanca tidak berbisa, sehingga umumnya tidak berbahaya bagi manusia. Risiko yang mungkin terjadi adalah gigitan atau lilitan, dan kebanyakan sanca tidak cukup besar untuk melilit manusia. Namun, beberapa spesies seperti sanca kembang, sanca Burma, dan python batu Afrika bisa cukup kuat untuk melilit orang dewasa.

Meski begitu, manusia bukan bagian dari makanan mereka, sehingga serangan biasanya terjadi karena sanca merasa terancam. Gigitan sanca dapat menyakitkan karena gigi tajam dan rahang kuat, dan terkadang menyebabkan infeksi, tetapi jarang mematikan.

3. Apakah Sanca Berbisa?

Tidak. Dari 41 spesies sanca yang ada, tidak satu pun yang berbisa. Mereka tidak memiliki kelenjar racun, sehingga bahaya utama hanyalah gigitan. Beberapa sanca memiliki gigi lebih besar untuk mencengkeram mangsa, tetapi tetap tidak menghasilkan bisa.

Spesies sanca kecil seperti ball python, children’s python, atau blood python dianggap lebih aman dipelihara karena risiko gigitan dan lilitan jauh lebih rendah.

4. Cara Menghindari Gigitan Sanca

Sanca memiliki tubuh penuh otot yang sangat kuat, sehingga tidak disarankan melilitkannya di leher jika bukan ahli reptil. Sanca dapat menggigit jika ditangani dengan kasar atau jika tangan masih berbau makanan.

Tanda sanca akan menggigit biasanya terlihat jelas: mereka mendongakkan leher dan membentuk posisi huruf "S". Jika melihat tanda ini, segera jauhi sanca tersebut.

FAQ

Apakah ular sanca berbisa?

Tidak. Semua spesies sanca tidak memiliki bisa dan tidak memiliki kelenjar racun.

Apakah gigitan sanca berbahaya?

Bisa sakit dan meninggalkan banyak luka tusuk kecil yang berpotensi terinfeksi, tetapi tidak mematikan.

Apakah sanca bisa melilit manusia?

Hanya jenis berukuran besar seperti sanca kembang atau sanca Burma yang berpotensi melilit orang dewasa.

Mengapa sanca menggigit manusia?

Biasanya karena merasa terancam, salah mengira tangan sebagai makanan, atau ditangani dengan cara yang salah.

Bagaimana melihat tanda sanca akan menyerang?

sanca akan menaikkan leher dan membentuk posisi "S", tanda ia siap melancarkan gigitan.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|