Liputan6.com, Jakarta - Norma kesusilaan menjadi salah satu aturan di masyarakat yang bertanggungjawab menciptakan ketertiban. Total ada empat norma yang berlaku di masyarakat, yakni kesusilaan, agama, kesopanan, dan hukum.
Hadi Wiyono, Isworo menerangkan dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan SMP VII bahwa norma kesusilaan itu berasal dari hati nurani dan memberi petunjuk mana hal baik mana hal buruk. Dampak dari pelanggaran norma ini tak lain adalah penyesalan hingga rasa malu.
Norma ini berhubungan erat dengan norma keagamaan. Alasannya, karena keduanya sama-sama mengatur hal baik dan buruk dalam kehidupan sosial. Sejatinya norma tentang kesusilaan ini yang mulanya tumbuh dari ajaran-ajaran keagamaan yang diterapkan dalam kehidupan manusia.
Norma Kesusilaan Ditentukan Norma Agama
Belajar kesusilaan haruslah dikaitkan dengan norma agama. Jika kesusilaan adalah aturan di masyarakat yang berhubungan dengan perilaku, adab, dan tata krama dalam bertindak. Maka, sebelum norma kesusilaan ini bisa diterapkan, norma agamalah yang menjadi landasannya.
Norma agama yang mengatur keharusan manusia berbuat baik kepada sesama, saling menghargai, menjauhi perbuatan buruk, berlaku sabar, mengutamakan kejujuran, dan saling berbagai. Berasal dari dorongan norma agama inilah kemudian norma kesusilaan tumbuh menjadi aturan.
Abdul Wahid dalam bukunya berjudul BUKU AJAR PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKn (2025), jika norma keagamaan seseorang baik, maka norma yang berhubungan dengan kesusilaan seseorang juga akan baik. Keduanya saling melengkapi dan memengaruhi.
Contoh:
- Contohnya, ketika ada seorang teman yang jatuh dari sepeda. Norma agama mengajarkan manusia untuk berbuat baik. Kemudian, norma kesusilaan yang mendorong untuk bertindak menolong, mengobati, menghargai dengan tidak menertawakan ketika teman sedang kesusahan.
- Contoh selanjutnya, saat di lingkungan rumah ada tindakan salah satu orang yang melanggar aturan. Norma agama mengajarkan untuk berpihak pada kebenaran dan meluruskan. Itu artinya saat ada aturan yang dilanggar, maka kerugian lingkungan muncul. Kesusilaanlah yang mendorong masyarakat untuk membela kebenaran hingga mendorong yang bersalah jujur terhadap tindakan yang keliru untuk bisa segera memperbaikinya.
Sejatinya, tujuan adanya norma tentang kesusilaan yang berlandaskan norma agama ini dijalankan untuk menciptakan masyarakat yang damai, sejahtera, aman, dan nyaman.
Akibat dari Melakukan Pelanggaran Norma Kesusilaan
Melakukan pelanggaran terhadap norma kesusilaan akan dihukum oleh lingkungan dan hati nuraninya sendiri. Hadi Wiyono, Isworo menyebut sanksi tegas atas pelanggaran kesusilaan akan muncul dalam bentuk rasa sesal, rasa malu, dan kegelisahan dalam hidup yang tak berkesudahan.
Contoh akibat yang bisa ditimbulkan:
- Mengalami penyesalan luar biasa dari perilaku menyakiti orang lain.
- Muncul rasa malu dalam diri ketika sadar telah mengatakan kebohongan dan ketahuan.
- Pasti akan dijauhi oleh orang-orang ketika sudah berbuat jahat dan buruk.
- Muncul kegelisahan dalam diri atas kesalahan yang sudah diperbuat tanpa pertimbangan matang.
- Orang akan sulit menerima mereka yang berperilaku buruk dalam sebuah kelompok.
- Tidak memperoleh kepercayaan dari orang-orang di sekitar karena terlalu sering bohong.
- Seseorang akan merasa sulit tenang dan bahagia karena di dalam dirinya terus muncul rasa bersalah atas kesalahan yang sudah diperbuat.
Pahami Norma Agama, Norma Kesopanan, dan Norma Hukum
Norma adalah aturan-aturan yang mengatur ketertiban hidup bermasyarakat. Tanpa norma, menurut Aa Nurdiaman dalam bukunya Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara, akan menimbulkan perpecahan, perselisihan, dan kekacauan yang hebat.
Norma sangatlah penting untuk membatasi setiap kepentingan-kepentingan yang dimiliki setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat. Benturan-benturan tersebut hanya bisa dibatasi dengan suatu tatanan hidup berupa aturan-aturan seperti norma.
Pahami norma keagamaan, norma kesopanan, dan norma hukum berikut ini mengutip buku Nurdiaman:
1. Norma Agama
Memahami norma agama tak lepas dari sebuah keyakinan yang dipegang setiap individu. Tentu saja norma ini akan sulit diterima dan sulit dipahami mereka yang tak memiliki keyakinan tertentu (atheis).
Norma agama utamanya berasal dari ajaran yang bersumber dari perintah dan larangan Tuhan Yang Maha Esa di dalam sebuah kitab suci. Pelanggaran norma agama diatur oleh keyakinan masing-masing individu.
Contoh norma agama:
- Beribadah rutin sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing.
- Mensyukuri nikmat yang sudah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
- Berkomitmen menjauhi larangan agama dan menjalankan perintah agama dengan kesadaran penuh.
- Tidak berat tolong-menolong.
- Hidup damai dengan melapangkan dada, mudah memaafkan dan meminta maaf ketika berbuat kesalahan.
2. Norma Kesopanan
Norma kesopanan merupakan turunan dari norma keagamaan selain kesusilaan. Norma ini bukan lagi diatur oleh Tuhan, tetapi diatur oleh manusia itu sendiri atas dasar ilmu keagamaannya.
Norma kesopanan mengatur sebuah kepatutan, kepantasan, hingga kebiasaan baik dalam hidup bermasyarakat. Hukuman norma kesopanan, bisa berupa celaan hingga penghakiman masyarakat umum.
Contohnya:
- Tak segan mengucapkan tolong, terima kasih, dan maaf.
- Menjaga sopan santun kepada orang yang lebih tua dan menghargai mereka yang sebaya maupun lebih muda.
- Tersenyum ketika disapa.
- Tidak menyerobot antrean.
- Tidak membentak orang lain ketika perlu menyelesaikan masalah.
- Tidak membicarakan orang lain di belakang ketika memiliki masalah, tapi datang dan mendiskusikannya dengan baik-baik.
3. Norma Hukum
Norma hukum merupakan aturan di masyarakat yang lebih mengikat daripada norma-norma lain. Norma ini mengatur dengan tegas hukuman-hukuman yang bisa melindungi individu yang beragama, memiliki kesusilaan, dan selalu menjaga kesopanan.
Di negara Indonesia khususnya, norma hukum pasti bersifat tertulis. Norma hukum akan dibuat oleh perwakilan-perwakilan rakyat di instansi resmi pemerintahan. Aturan tersebut pun tertulis pada undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan RT, peraturan sekolah, dan seterusnya.
Pelanggaran norma hukum pun tertulis dengan sangat jelas. Penjara, denda, pendisiplinan, dan lain sebagainya.
Contoh:
- Sesederhana tidak membuang sampah sembarangan dan mengelolanya dengan bijak.
- Tidak merusak fasilitas umum seperti halte, kursi, lampu, bahkan mencurinya.
- Patuh terhadap rambu lalu lintas.
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan norma kesusilaan?
Norma kesusilaan adalah aturan yang berasal dari hati nurani manusia untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
2. Apa hubungan norma kesusilaan dengan norma agama?
Keduanya saling berkaitan karena norma kesusilaan tumbuh dari ajaran agama yang mengajarkan kebaikan dan larangan berbuat buruk.
3. Apa contoh penerapan norma kesusilaan dalam kehidupan sehari-hari?
Menolong teman yang kesusahan, berkata jujur, dan tidak menertawakan orang lain saat jatuh atau salah.
4. Apa akibat jika melanggar norma kesusilaan?
Akan timbul rasa malu, penyesalan, kegelisahan, dan bisa dijauhi oleh orang di sekitar.
5. Mengapa norma kesusilaan penting dalam masyarakat?
Karena membantu menjaga perilaku agar tetap baik, menciptakan ketenangan, serta mempererat hubungan antarsesama.