Puncak Hujan Meteor Geminid Akhir Pekan Ini, Begini Cara Menyaksikannya

3 days ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena Hujan Meteor Geminid selalu menjadi salah satu peristiwa langit paling menakjubkan yang dinantikan para pengamat langit di seluruh dunia. Setiap bulan Desember, langit malam dihiasi puluhan hingga ratusan meteor yang melintas cepat, menciptakan pertunjukan cahaya alami yang sulit dilupakan. Banyak situs astronomi dan edukasi menyebut Geminid sebagai salah satu hujan meteor paling konsisten dan terang dalam setahun, bahkan sering dianggap lebih spektakuler dibanding Perseid yang populer di bulan Agustus.

Menurut laman astronomi dan pendidikan seperti Planetary Society dan EarthSky, Hujan Meteor Geminid merupakan peristiwa langit tahunan yang terjadi ketika Bumi melintasi aliran debu dari asteroid 3200 Phaethon. Berbeda dari kebanyakan hujan meteor yang berasal dari komet, Geminid justru berasal dari asteroid yang diduga merupakan komet mati atau komet yang sudah kehilangan material volatilnya. Itulah mengapa meteor-meteor Geminid cenderung lebih terang dan berwarna.

Sebagai fenomena yang mudah diamati tanpa teleskop, Geminid menjadi kesempatan sempurna bagi siapa pun untuk menikmati keindahan langit malam. Selama cuaca cerah dan lokasi cukup gelap, siapa saja dapat menyaksikan kilatan cahaya cepat yang seolah jatuh dari konstelasi Gemini. Berikut ulasan Liputan6.com, Jumat (12/12/2025).

Kapan Puncak Hujan Meteor Geminid Dapat Dilihat?

Pada tahun 2025, puncak Hujan Meteor Geminid diprediksi terjadi pada malam 13–14 Desember, dengan perkiraan puncak intensitas sekitar 3 UTC pada 14 Desember (atau sekitar pukul 09.00 WIB, sehingga puncak visual terbaik berada pada malam sebelumnya). Menurut Planetary Society, pada malam puncaknya pengamat dapat melihat hingga 120 meteor per jam jika berada di lokasi gelap tanpa polusi cahaya.

EarthSky menambahkan bahwa tahun 2025 merupakan waktu yang sangat ideal untuk mengamati Geminid karena bulan berada pada fase crescent (sabit tua) yang baru akan terbit beberapa jam setelah tengah malam. Ini berarti cahaya bulan tidak akan mengganggu kegelapan langit pada jam-jam terbaik pengamatan.

Walaupun malam 13–14 Desember adalah puncaknya, meteor Geminid sebenarnya sudah mulai terlihat sejak 19 November hingga 24 Desember, meski jumlahnya jauh lebih sedikit sebelum dan sesudah puncak.

Posisi Terbaik dan Cara Melihat Hujan Meteor Geminid

1. Lokasi Pengamatan yang Ideal

Menurut panduan dari Planetary Society dan jurnal astronomi, lokasi terbaik untuk melihat Hujan Meteor Geminid adalah:

  • Area pedesaan atau pegunungan yang jauh dari polusi cahaya
  • Tempat dengan cakrawala luas dan tanpa halangan
  • Lokasi dengan langit cerah serta tingkat kelembapan rendah

Geminid dapat dilihat baik dari belahan bumi Utara maupun Selatan, tetapi pengamat di belahan Utara akan mendapatkan intensitas yang lebih tinggi.

2. Arah Pengamatan

Meskipun meteor Geminid tampak berasal dari konstelasi Gemini, Anda tidak perlu menatap langsung ke arah Gemini. Meteor akan muncul dari berbagai arah di seluruh langit.

Namun, mengetahui posisi Gemini dapat membantu orientasi. Konstelasi ini terletak:

  • Naik dari arah timur pada awal malam Desember
  • Berada paling tinggi sekitar pukul 02.00 dini hari

Pada 2025, planet Jupiter berada sangat dekat dengan titik radian Geminid sehingga memudahkan pengamat untuk menemukannya.

3. Teknik Pengamatan

Laman pendidikan astronomi menyarankan beberapa langkah berikut:

  • Matikan seluruh perangkat elektronik karena cahaya layar menghambat adaptasi mata terhadap gelap.
  • Biarkan mata beradaptasi selama 20 menit sebelum mulai mengamati.
  • Gunakan kursi santai atau berbaring agar Anda bisa melihat langit tanpa lelah.
  • Sediakan selimut atau jaket tebal karena malam Desember cenderung dingin.
  • Pengamatan terbaik adalah antara tengah malam hingga menjelang subuh, saat Bumi berada pada sisi orbit yang “menghadap” aliran meteor—ibarat kaca depan mobil yang terkena hujan lebih dulu.

4. Keistimewaan Geminid

Geminid dikenal sebagai hujan meteor yang:

  • Cenderung lebih terang dibanding hujan meteor lainnya
  • Memiliki meteor berwarna-warni (kuning, biru, hijau)
  • Dapat muncul sepanjang malam, tidak hanya menjelang fajar
  • Bisa menghasilkan meteor earthgrazer, yaitu meteor panjang yang melintas mendatar di horizon pada awal malam

Earthgrazer memang jarang, tetapi jika Anda beruntung, keindahannya luar biasa menakjubkan.

Mengapa Hujan Meteor Geminid Terjadi?

Geminid berasal dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon, sebuah objek langit unik yang awalnya diklasifikasikan sebagai asteroid namun memiliki beberapa karakter mirip komet. Setelah ditemukan tahun 1983, para astronom menemukan bahwa orbit Phaethon sangat sesuai dengan aliran meteor Geminid.

Setiap kali Bumi melintasi alur partikel yang ditinggalkan Phaethon, partikel berukuran pasir ini terbakar ketika memasuki atmosfer, menciptakan kilatan cahaya meteor yang kita lihat.

Geminid istimewa karena:

  • Debunya lebih padat dibanding debu komet biasa
  • Orbit sumbernya stabil, sehingga cuplikan partikelnya konsisten setiap tahun
  • Meteor-meteornya sering lebih terang karena materialnya lebih keras

FAQ tentang Hujan Meteor Geminid

1. Apa itu Hujan Meteor Geminid?

Geminid adalah hujan meteor tahunan yang terjadi setiap Desember, berasal dari debu asteroid 3200 Phaethon dan tampak berasal dari konstelasi Gemini.

2. Kapan puncak Hujan Meteor Geminid 2025?

Puncaknya terjadi pada malam 13–14 Desember 2025, dengan intensitas hingga 120 meteor per jam.

3. Apakah Geminid bisa dilihat tanpa teleskop?

Ya. Geminid adalah hujan meteor yang paling mudah diamati dengan mata telanjang.

4. Di mana lokasi terbaik untuk melihatnya?

Area yang jauh dari polusi cahaya seperti pedesaan, pantai, atau pegunungan. Semakin gelap langit, semakin banyak meteor yang terlihat.

5. Apakah meteor Geminid berbahaya?

Tidak. Partikel meteor Geminid sangat kecil dan akan terbakar habis di atmosfer sebelum mencapai tanah.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|