Liputan6.com, Jakarta Sosok Fadly Alberto Hengga menyita perhatian masyarakat Tanah Air. Bersama Timnas U 17, ia berjuang di Piala Asia 2025 di Arab Saudi. Dan jauh dari hiruk pikuk gelaran Piala Asia di Arab Saudi, Piana, seorang perempuan berusia 46 tahun, di Bojonegoro (Jawa Timur) selalu berdoa untuk kemenangan Timnas. Ia adalah ibunda dari Fadly Alberto.
“Kalau Kak Fadly main, di sini juga ada nobar,” kata Piana saat ditemui Liputan6.com di rumahnya, Sabtu (12/4/2025). Nobar biasanya dilakukan di depan rumahnya di seberang jalan.
Tak sulit menemukan rumah keluarga Fadly. Karena sejak sebelum gabung Timnas, Fadly sudah menjadi bintang sebakbola. Rumah keluarga Fadly berada di RT 35 RW 6 Dusun Padas, Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Dari Kota Bojonegoro, berjarak sekitar 10 km ke arah Jatirogo, Kabupaten Tuban.
Saya bertemu Piana, sang ibunda dari Fadly Alberto di rumah yang belum setahun ditempati. Rumah berukuran 6 x 8 meter itu merupakan hadiah dari Nurul Azizah yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Bojonegoro. Sebelumnya, keluarga Fadly tinggal di rumah kayu berukuran kecil yang letaknya berada di sebelah utara rumahnya kini. “Sekarang rumah itu dijadikan kandang ayam. Karena dulu memang ya bangunan kecil kosong yang saya bersihkan untuk ditinggali,” terangnya sambil ditemani keponakannya Devi Dwitanti.
Sambil menyuguhkan air mineral, Piana bercerita tentang perjalanan hidupnya bersama Fadly. Menurut dia, Fadly lahir di Papua tahun 2008. Namun, ketika Fadly masih balita keluarganya boyong pulang kampung ke Bojonegoro. Lalu, ia tinggal di rumah kontrakan yang berada di Dusun Sawahan, Desa Banjarsari, tak jauh dari rumahnya kini.
“Di rumah kontrakan itu cukup lama, hingga akhirnya, yang punya rumah hendak menempatinya. Akhirnya saya pindah dan tinggal di rumah kecil kayu. Di sini tidak ada sekat. Kamar tidur ya menyatu dengan dapur,” kata Piana, sambil menunjukkan rumah mungilnya dulu.
Piana bersyukur dengan apa yang terjadi kini. Anaknya, Fadly Alberto telah mengubah kehidupan keluarganya. Rumah yang ditempati kini merupakan hadiah dari Wakil Bupati Bojonegoro. Dan Jumat (11/4/2025), Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wabup Nurul Azizah juga berkunjung ke rumah Fadly. Dan sehari setelahnya, ada material datang untuk pemasangan keramik.
Rumah pemberian Nurul Azizah ini memang hanya berupa bangunan, karena tanahnya merupakan milik Perhutani. “Jadi kami di sini hanya menempati saja, bukan memiliki,” terangnya. Selain rumah tersebut, seorang pengusaha Bojonegoro juga menghadiahi Fadly rumah di perumahan kawasan Kecamatan Dander.
Fadly Alberto Suka Makan Cumi dan Ayam Goreng
Fadly Alberto Hengga memang sejak kecil sudah menunjukkan kegemarannya bermain bola. Sejak di SDN Banjarsari, lalu lanjut ke SMPN 5 Bojonegoro, dan SMKN Dander, kecintaan Fadly dengan bola tak pernah luntur. “Dia memang suka bola sejak kecil. Lalu ikut sekolah sepak bola di Sukorejo itu,” terang Piana.
Ada cerita menarik tentang Fadly yang diungkapkan sang ibunda. Hal ini berkaitan dengan sifat Fadly yang pemalu dan tidak suka berbasa-basi. Meski sudah jadi pemain bola terkenal, Fadly enggan menonjolkan diri. Saat beli helm di kota Bojonegoro, Fadly sudah berusaha menyembunyikan identitasnya. “Tapi, penjual helm itu tahu kalau yang beli Kak Fadly. Akhirnya malah diajak foto dan dikasih diskon,” kata Piana.
Di rumah, Fadly memang akrab dipanggil Kak Fadly. Karena, ia memiliki adik perempuan yang kini berusia 13 tahun bernama Iriani Betric Hengga. Iriani ternyata juga seorang atlet, yakni atlet pencak silat dan sudah banyak berprestasi di tingkat nasional.
Menurut Piana, Fadly merupakan sosok pendiam. Saat di rumah, ia malah jarang keluar rumah. Hari-harinya lebih banyak dihabiskan di rumah bareng keluarga. Pagi hari, biasanya Fadly akan jogging berkeliling kampung, dan terkadang ikut main volley di kampung bersama teman-temannya.
Soal kuliner, Fadly memang tidak pernah pilih-pilih. Meski begitu, ia sering minta ibunya memasak cumi atau ayam goreng. Dua makanan itu menjadi makanan favorit Fadly. “Ya kalau di rumah suka minta dimasakin cumi atau ayam goreng. Makannya enggak rewel kok,” terangnya.
Fadly Alberto Hengga kini masih berjuang bersama Timnas untuk menjadi juara. Keluarga dan tetangga terus mendoakan keberhasilan Timnas. Piana menuturkan hampir tiap hari Fadly menelponnya. Tapi, saat video call, biasanya tak banyak yang diobrolkan. “Kak Fadly itu enggak bisa ngomong banyak. Jadi video call ya sebentar-sebentar saja,” kata Piana sambil tersenyum.
Devi, sepupu dari Fadly Alberto menambahkan, sejak aktif di sepak bola, Fadly memang jarang ada di rumah. Karena lebih banyak bersama timnya. Untuk Timnas ini, Fadly berangkat dari rumah saat awal Ramadhan. Fadly kemudian mengabari jika ia dan timnya yang beragama islam.
“Kadang dia manggil ibunya dengan sebutan mama, tapi kadang ya mbok. Dia menelpon sebentar-sebentar,” katanya. Kak Fadly, kata Devi, saat di rumah lebih sering di rumah. Biasanya ia akan bilang minta ibunya masak kesukaannya. “Kalau enggak ayam goreng ya cumi. Lainnya ya sama-sama semua aja,” tuturnya.