Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda menyelam ke laut dangkal dan terpukau oleh pemandangan menakjubkan berupa terumbu karang berwarna-warni? Keindahan itu bukan sekadar hiasan bawah laut, melainkan salah satu ekosistem terpenting di dunia. Menurut Yayasan IAR Indonesia (yiari.or.id), terumbu karang adalah ekosistem laut yang terbentuk dari struktur kalsium karbonat hasil koloni polip karang, yang hidup bersimbiosis dengan alga zooxanthellae. Simbiosis ini memungkinkan karang tumbuh dan menyediakan energi, sehingga mampu mendukung ribuan jenis biota laut.
Indonesia sendiri menjadi bagian dari Segitiga Terumbu Karang Dunia atau The Amazon of the Ocean, yang dihuni lebih dari 500 spesies karang. Tidak hanya menjadi habitat penting bagi biota laut, keberadaan terumbu karang juga menyokong kehidupan masyarakat pesisir melalui perikanan, pariwisata, hingga perlindungan pantai. Sayangnya, keberadaan terumbu karang kini menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim, polusi, serta eksploitasi berlebihan.
Memahami manfaat besar terumbu karang sekaligus cara melestarikannya adalah langkah penting agar keindahan dan keberlanjutannya tetap terjaga. Liputan6.com akan mengulas secara detail apa saja manfaat terumbu karang bagi ekosistem dan manusia, serta langkah-langkah pelestarian yang bisa kita lakukan, Senin (25/8/2025).
1. Habitat Penting bagi Biota Laut
Menurut NOAA, terumbu karang adalah rumah bagi lebih dari 25% spesies laut dunia, meskipun hanya menutupi kurang dari 1% dasar laut. Ekosistem ini menjadi tempat bertelur, berlindung, serta mencari makan bagi ikan, krustasea, moluska, dan banyak organisme laut lainnya. Hilangnya terumbu karang berarti hilangnya keanekaragaman hayati laut yang sangat berharga.
2. Menjaga Keseimbangan Rantai Makanan
Sebagai pusat keanekaragaman hayati laut, terumbu karang mendukung produsen primer seperti alga dan zooxanthellae. Energi yang dihasilkan mengalir ke ikan herbivora hingga predator puncak, membentuk rantai makanan yang kompleks. Tanpa terumbu karang, rantai makanan laut akan terganggu, yang berdampak langsung pada menurunnya populasi ikan.
3. Penyaring Alami Laut
Terumbu karang membantu menjaga kualitas air dengan menyerap kelebihan nutrisi serta menyaring partikel organik. Menurut IAR Indonesia, fungsi ini penting untuk mencegah eutrofikasi, pertumbuhan alga berlebihan yang dapat menghalangi sinar matahari masuk ke dasar laut dan merusak ekosistem.
4. Melindungi Garis Pantai
Struktur karang yang kokoh mampu meredam energi gelombang hingga 97% (Ferrario et al., 2014). Dengan demikian, karang berfungsi sebagai pelindung alami dari badai, tsunami kecil, dan erosi pantai. Kerusakan karang berarti meningkatnya risiko abrasi dan kerugian ekonomi di wilayah pesisir.
5. Mendukung Produksi Perikanan
Berdasarkan FAO (2018), Indonesia adalah salah satu produsen perikanan tangkap terbesar di dunia. Keberadaan terumbu karang berperan penting karena menjadi habitat ikan-ikan bernilai ekonomi, mulai dari tuna, kerapu, hingga lobster. Rusaknya terumbu karang akan langsung memengaruhi hasil tangkapan nelayan.
6. Sumber Pangan dan Mata Pencaharian
Lebih dari 400 juta orang miskin di dunia bergantung pada terumbu karang sebagai sumber utama protein (Reid et al., 2009). Di Indonesia, masyarakat pesisir sangat bergantung pada hasil laut. Jika terumbu karang rusak, populasi ikan menurun, dan ketahanan pangan pun terancam.
7. Menopang Sektor Pariwisata
Aktivitas wisata bahari seperti menyelam dan snorkeling di Bunaken, Raja Ampat, atau Wakatobi menghasilkan pendapatan besar bagi masyarakat lokal. Menurut NOAA, wisata berbasis terumbu karang di Amerika Serikat saja menyumbang miliaran dolar tiap tahun. Hal serupa juga berlaku di Indonesia.
8. Mendukung Keseimbangan Iklim
Terumbu karang memiliki peran dalam menyerap karbon dioksida (CO₂), sehingga membantu menekan efek rumah kaca. Dengan begitu, karang turut menjaga stabilitas iklim global di tengah meningkatnya ancaman pemanasan global.
9. Potensi Sumber Obat-obatan
Menurut Bruckner (2002), biota laut memiliki potensi medis 300–400 kali lebih tinggi dibanding organisme darat. Senyawa dari karang dan biota laut lain kini sedang dikembangkan menjadi obat kanker, Alzheimer, HIV, hingga penyakit jantung. Beberapa obat yang sudah disetujui FDA, seperti Ara-C (anti kanker) dan AZT (anti HIV), berasal dari organisme penghuni terumbu karang.
10. Pembentuk Pantai dan Pasir
Tahukah Anda bahwa sebagian besar pasir putih di pantai tropis berasal dari sisa terumbu karang? Ikan parrotfish, misalnya, menggiling kalsium karbonat dari karang lalu mengeluarkannya sebagai pasir. Setiap tahun, seekor parrotfish dapat menghasilkan ratusan kilogram pasir, membentuk ekosistem pantai yang indah.
Ancaman Kerusakan Terumbu Karang
Sayangnya, manfaat besar ini semakin terancam akibat:
- Pemutihan karang (coral bleaching) akibat kenaikan suhu laut.
- Penangkapan ikan merusak dengan bom atau racun.
- Eksploitasi berlebihan, misalnya mengambil karang untuk hiasan atau bahan bangunan.
- Polusi laut dari plastik, limbah, hingga sedimentasi.
- Aktivitas wisata tidak terkendali yang merusak karang secara fisik.
Data LIPI (2018) menunjukkan hanya 29,52% terumbu karang di Indonesia yang masih dalam kondisi baik dan sangat baik.
Upaya Pelestarian Terumbu Karang
Untuk melestarikan ekosistem ini, beberapa langkah penting yang dapat dilakukan adalah:
- Mengurangi Polusi Laut: Menghindari plastik sekali pakai, mengelola limbah industri, serta edukasi masyarakat pesisir agar tidak membuang sampah sembarangan.
- Regulasi dan Pengawasan Penangkapan Ikan: Pemerintah perlu memperketat aturan dan melarang metode penangkapan destruktif. Edukasi kepada nelayan juga penting agar mereka beralih ke metode ramah lingkungan.
- Restorasi Terumbu Karang: Melalui teknik transplantasi karang atau teknologi Biorock, karang yang rusak dapat dipulihkan. Biorock terbukti membantu karang bertahan hidup meski terjadi pemutihan akibat panas ekstrem (Biorock Indonesia).
- Pembentukan Kawasan Perlindungan Laut (Marine Protected Areas/MPA): Kawasan konservasi memungkinkan ekosistem karang pulih secara alami tanpa tekanan aktivitas manusia.
- Partisipasi Masyarakat dan Wisata Ramah Lingkungan: Masyarakat lokal dan wisatawan perlu dilibatkan dalam program konservasi, misalnya mengadopsi baby coral atau praktik wisata berkelanjutan.
FAQ Seputar Terumbu Karang
1. Apa itu terumbu karang?
Terumbu karang adalah ekosistem laut yang terbentuk dari koloni polip karang penghasil kalsium karbonat, yang hidup bersimbiosis dengan alga zooxanthellae.
2. Mengapa terumbu karang penting bagi manusia?
Selain menjaga ekosistem laut, karang mendukung perikanan, pariwisata, melindungi pantai, dan bahkan berpotensi menjadi sumber obat-obatan.
3. Apa ancaman terbesar bagi terumbu karang saat ini?
Perubahan iklim (pemanasan laut), penangkapan ikan destruktif, polusi, dan eksploitasi berlebihan.
4. Bagaimana cara melestarikan terumbu karang?
Dengan mengurangi polusi laut, menerapkan regulasi ketat perikanan, melakukan restorasi, membangun kawasan konservasi, dan mendukung pariwisata ramah lingkungan.
5. Di mana lokasi terumbu karang terbaik di Indonesia?
Beberapa lokasi dengan keanekaragaman tinggi adalah Raja Ampat (Papua Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Bunaken (Sulawesi Utara), dan Alor (NTT).
Sumber Rujukan
- Yayasan IAR Indonesia. Apa itu Terumbu Karang? Manfaat, Ancaman, dan Upaya Pelestariannya. yiari.or.id
- Biorock Indonesia. Manfaat Terumbu Karang di Kehidupan Sehari-hari. biorock-indonesia.com
- National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). How do corals reproduce? oceanservice.noaa.gov
- FAO. Fisheries and Aquaculture Statistics 2018.
- Ferrario, F. et al. (2014). The effectiveness of coral reefs for coastal hazard risk reduction and adaptation. Nature Communications.
- Bruckner, A. (2002). Life-Saving Products from Coral Reefs.