10 Tips Menanam Kacang Tanah Sendiri di Rumah untuk Pemula

5 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Berkebun di rumah telah menjadi tren yang semakin populer, tidak hanya sebagai hobi tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Salah satu tanaman yang menarik dan relatif mudah untuk ditanam adalah kacang tanah. Kacang tanah dikenal sebagai camilan sehat yang kaya gizi, serta dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat.

Menanam kacang tanah sendiri di rumah, bahkan di lahan terbatas seperti pot atau polybag, sangat mungkin dilakukan. Tanaman ini tidak hanya memberikan hasil panen yang memuaskan tetapi juga mempercantik pekarangan Anda. Selain itu, kacang tanah juga memiliki manfaat industri, seperti digunakan dalam produksi cat, pernis, minyak pelumas, hingga bahan utama sabun.

Artikel ini akan memandu Anda melalui 10 tips menanam kacang tanah sendiri di rumah, mulai dari persiapan benih hingga panen, dilengkapi dengan informasi penting lainnya. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menikmati hasil panen kacang tanah segar dari kebun rumah Anda. Jadi simak tips selengkapnya berikut ini, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (24/12/2025).

1. Pilih Bibit Unggul dan Siapkan dengan Tepat

Pemilihan bibit merupakan langkah awal yang krusial untuk keberhasilan menanam kacang tanah. Anda dapat menggunakan biji kacang tanah mentah yang masih berada di dalam kulitnya sebagai bibit. Pastikan bibit yang dipilih berkualitas baik, berukuran besar, dan berasal dari varietas unggul yang tahan terhadap penyakit.

Untuk meningkatkan peluang perkecambahan, rendam biji kacang tanah mentah dalam air hangat bersuhu 40-45°C selama 10 menit. Setelah itu, lanjutkan perendaman selama 1-3 hari hingga biji mulai berkecambah. Buang biji yang mengapung karena biasanya tidak akan tumbuh dengan baik.

Jika Anda mengupas biji kacang tanah, hindari mengupas lapisan tipis berwarna merah muda yang menyelimuti biji. Lapisan ini penting untuk proses perkecambahan yang optimal. Setelah direndam, benih siap untuk disemai atau langsung ditanam di media tanam.

2. Gunakan Media Tanam yang Gembur dan Subur

Kacang tanah membutuhkan media tanam yang gembur dan kaya bahan organik untuk tumbuh optimal. Campuran media tanam yang ideal untuk pot atau polybag adalah tanah, kompos atau pupuk kandang, dan sekam atau pasir dengan perbandingan 2:1:1. Media tanam yang gembur akan memudahkan akar kacang tanah untuk berkembang dan polong terbentuk di dalam tanah.

Pastikan media tanam memiliki drainase yang baik untuk menghindari genangan air. Genangan air dapat menyebabkan akar busuk dan menghambat pertumbuhan tanaman. Anda bisa menambahkan batu-batu kecil di dasar pot atau polybag sebelum mengisi media tanam untuk memastikan lubang drainase tidak tersumbat.

Tingkat keasaman tanah (pH) yang baik untuk kacang tanah berkisar antara 5,5 hingga 7, dengan pH optimal sekitar 6-7. Jika pH tanah di luar kisaran ini, penyerapan unsur hara tertentu seperti besi dan seng mungkin tidak tersedia bagi tanaman secara maksimal.

3. Tanam dengan Jarak dan Kedalaman Ideal

Setelah bibit berkecambah atau memiliki 2-5 helai daun, bibit siap dipindahkan ke wadah tanam. Tanam benih yang sudah berkecambah sedalam 2-5 cm. Untuk setiap lubang tanam, masukkan 1-2 biji kacang tanah guna memastikan pertumbuhan yang optimal.

Penting untuk memberikan jarak yang cukup antar tanaman agar tidak saling bersaing dalam mendapatkan nutrisi dan sinar matahari. Jarak tanam yang ideal adalah sekitar 20-25 cm antar tanaman. Jika Anda menanam di lahan yang lebih luas, jarak tanam bisa disesuaikan, misalnya 40 cm x 20 cm atau 35 cm x 15 cm.

Setelah benih ditanam, tutup lubang tanam dengan tanah secara perlahan hingga benih tidak terlihat, lalu padatkan sedikit. Penanaman yang hati-hati akan mencegah kerusakan pada benih dan memastikan pertumbuhan awal yang baik untuk kacang tanah Anda.

4. Letakkan di Tempat Terbuka dengan Sinar Matahari Penuh

Kacang tanah adalah tanaman yang sangat menyukai sinar matahari. Untuk pertumbuhan yang optimal dan hasil panen yang melimpah, letakkan tanaman kacang tanah di tempat yang cerah dan terkena sinar matahari penuh. Tanaman ini membutuhkan minimal 6-8 jam sinar matahari langsung setiap hari.

Sinar matahari yang cukup sangat penting untuk proses fotosintesis dan pembentukan polong kacang tanah di dalam tanah. Kekurangan sinar matahari dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi kualitas serta kuantitas hasil panen. Pastikan lokasi penanaman mendapatkan cahaya yang memadai.

Jika Anda menanam di dalam ruangan, pastikan pot diletakkan di dekat jendela yang menghadap selatan (di belahan bumi utara) atau utara (di belahan bumi selatan) untuk mendapatkan paparan sinar matahari maksimal. Alternatifnya, Anda bisa menggunakan lampu tumbuh (grow light) untuk melengkapi kebutuhan cahaya tanaman.

5. Siram Secara Teratur tapi Jangan Berlebihan

Penyiraman yang tepat adalah kunci untuk menjaga kesehatan tanaman kacang tanah. Siram tanaman secara teratur saat media tanam mulai terasa kering. Penting untuk menjaga kelembaban media tanam, namun hindari genangan air yang dapat merusak akar.

Frekuensi penyiraman dapat disesuaikan dengan kondisi cuaca dan kelembaban media. Jika media tanam cenderung kering, lakukan penyiraman dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Namun, jika media tanam cukup lembap, penyiraman satu kali sehari sudah cukup untuk menjaga kelembaban.

Curah hujan yang terlalu tinggi dapat memengaruhi pertumbuhan jamur yang tidak baik untuk kacang tanah. Oleh karena itu, jika Anda menanam di luar ruangan dan musim hujan, pastikan drainase sangat baik atau lindungi tanaman dari hujan berlebihan.

6. Berikan Pupuk yang Tepat, Hindari Nitrogen Berlebih

Salah satu keunikan kacang tanah adalah kemampuannya untuk mengikat nitrogen dari udara sendiri. Ini karena kacang tanah termasuk dalam kelompok tanaman legum (polong-polongan). Oleh karena itu, Anda tidak perlu memberikan pupuk yang kaya nitrogen secara berlebihan.

Pemberian pupuk nitrogen berlebih justru akan mendorong tanaman untuk menumbuhkan lebih banyak daun daripada buah atau polong. Fokuskan pemupukan pada unsur hara fosfor (P) dan kalium (K). Pupuk fosfor dan kalium sangat penting saat tanaman mulai berbunga dan membentuk biji di dalam tanah.

Anda bisa menggunakan pupuk organik cair yang mengandung bakteri premium seperti Bacillus mycoides untuk memperbaiki kondisi tanah dan meningkatkan kesuburan, serta Klebsiella oxytoca untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Pemupukan dapat dilakukan secara bertahap, misalnya pada umur 7, 14, 21, 30, dan 40 hari setelah tanam dengan dosis yang sesuai.

7. Rutin Bersihkan Gulma dan Lakukan Pendangiran

Gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman kacang tanah dapat menjadi pesaing dalam mendapatkan nutrisi, air, dan sinar matahari. Oleh karena itu, penyiangan atau pembersihan gulma secara rutin sangat penting, terutama pada 2-4 minggu pertama setelah tanam.

Penyiangan dapat dilakukan sebanyak dua kali selama masa pertumbuhan kacang tanah, misalnya pada umur 21 dan 40 hari setelah tanam. Bersihkan gulma dengan cara mencabutnya secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman kacang tanah yang sedang berkembang.

Selain penyiangan, lakukan juga pendangiran, yaitu menggemburkan tanah di sekitar tanaman. Pendangiran membantu aerasi tanah, memudahkan akar bernapas, dan mendorong pembentukan polong kacang tanah di dalam tanah.

8. Pantau Hama dan Penyakit Secara Berkala

Meskipun kacang tanah umumnya cukup tahan terhadap beberapa jenis hama dan penyakit, pengawasan rutin tetap diperlukan. Beberapa penyakit yang sering menyerang kacang tanah antara lain layu, bercak daun, selerotium, dan karat. Sementara itu, hama yang umum ditemukan adalah ulat bulu, ulat hijau, dan hama empoasca.

Jika terdeteksi adanya serangan hama atau penyakit, segera lakukan tindakan pencegahan atau penanggulangan. Untuk penyakit jamur, Anda bisa menggunakan fungisida sesuai dosis yang direkomendasikan. Untuk hama, hindari penggunaan zat kimia berlebih agar kualitas buah tetap terjaga dan aman dikonsumsi.

Sebagai alternatif, Anda bisa menanggulangi hama dengan cara alami, seperti meningkatkan frekuensi pengairan atau penyiraman, karena beberapa hama tidak menyukai kondisi lembap. Ini dapat menjadi solusi ramah lingkungan untuk menjaga kesehatan tanaman.

9. Kenali Ciri-Ciri Kacang Tanah Siap Panen

Masa panen kacang tanah biasanya tiba sekitar 3,5 bulan atau 90-110 hari setelah tanam, meskipun beberapa varietas bisa mencapai 120-150 hari. Mengenali ciri-ciri kacang tanah yang siap panen sangat penting untuk mendapatkan hasil terbaik dan kualitas yang optimal.

Ciri-ciri utama kacang tanah siap panen meliputi: daun tanaman mulai menguning dan rontok atau berguguran, batang tanaman mulai mengeras, serta polong kacang tanah terasa keras dan penuh saat dipegang. Kulit polong juga akan berubah warna menjadi cokelat kehitaman, dan kulit biji di dalamnya terlihat mengkilap.

Anda juga bisa menguji kematangan dengan mengikis bagian tengah kacang menggunakan pisau tajam; jika kulitnya berwarna cokelat tua, berarti sudah siap panen. Perhatikan tanda-tanda ini untuk memastikan Anda memanen pada waktu yang tepat.

10. Keringkan dan Simpan Hasil Panen dengan Baik

Setelah memastikan kacang tanah siap panen, lakukan proses panen dengan hati-hati. Cabut tanaman kacang tanah secara perlahan dari tanah. Jika tanah terlalu keras, Anda bisa menyiramnya terlebih dahulu untuk memudahkan pencabutan dan menghindari kerusakan pada polong.

Setelah dipanen, potong setengah bagian batang hingga ujung daun, sisakan beberapa batang dan buah saja. Kemudian, keringkan kacang tanah dengan menjemurnya di bawah terik matahari selama beberapa hari. Proses pengeringan ini penting untuk mengurangi kadar air dan mencegah pertumbuhan jamur selama penyimpanan.

Setelah kering sempurna, simpan kacang tanah di tempat yang kering dan tertutup rapat, seperti karung goni atau kaleng. Penyimpanan yang tepat akan menjaga kualitas kacang tanah lebih lama dan siap untuk dinikmati.

Menanam kacang tanah sendiri di rumah adalah kegiatan yang mudah, menyenangkan, dan sangat menguntungkan. Anda tidak hanya bisa menikmati camilan sehat hasil kebun sendiri, tetapi juga berkontribusi pada gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

Kunci keberhasilan dalam menanam kacang tanah terletak pada pemilihan bibit berkualitas, persiapan media tanam yang tepat, perawatan yang konsisten, serta pemahaman akan ciri-ciri panen. Dengan mengikuti tips-tips yang telah dijelaskan, siapa saja, termasuk pemula, dapat berhasil memanen kacang tanah di rumah.

Jangan ragu untuk mencoba tips menanam kacang tanah sendiri di rumah ini. Rasakan kepuasan memanen hasil jerih payah Anda sendiri! Bagikan pengalaman Anda atau ajukan pertanyaan di kolom komentar di bawah ini. Untuk tips berkebun lainnya, jangan lupa ikuti artikel-artikel kami selanjutnya!

FAQ

Q: Berapa lama kacang tanah berkecambah setelah ditanam?

A: Biasanya, benih kacang tanah akan berkecambah dalam waktu 5–10 hari setelah ditanam, tergantung pada kondisi media dan perawatan yang diberikan.

Q: Bisakah menanam kacang tanah di dalam ruangan?

A: Ya, menanam kacang tanah di dalam ruangan bisa dilakukan asalkan tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup, misalnya dengan meletakkannya di dekat jendela yang cerah atau menggunakan lampu tumbuh (grow light).

Q: Apa penyebab daun kacang tanah menguning sebelum waktunya?

A: Daun kacang tanah yang menguning sebelum waktunya bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kelebihan air (drainase buruk), kekurangan unsur hara tertentu, atau serangan penyakit. Periksa kondisi drainase dan pastikan pemupukan fosfor-kalium sudah tepat.

Q: Perlukah pemupukan nitrogen untuk kacang tanah?

A: Tidak diperlukan. Kacang tanah termasuk tanaman legum yang memiliki kemampuan alami untuk mengikat nitrogen dari udara sendiri melalui bakteri pada akarnya. Pemberian pupuk nitrogen berlebih justru akan mendorong pertumbuhan daun daripada polong.

Q: Bagaimana cara mengetahui kacang tanah siap dipanen?

A: Kacang tanah siap dipanen ketika daunnya mulai menguning dan rontok, batang mengeras, serta polong terasa keras dan penuh saat dipegang. Kulit polong juga akan berubah warna menjadi cokelat kehitaman dan kulit biji di dalamnya terlihat mengkilap.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|