12 Desain Rumah 2 Lantai Sederhana dan Biaya Pembangunannya, Mulai Rp70 Jutaan

2 weeks ago 10

Liputan6.com, Jakarta Membangun rumah impian kerap kali dihadapkan pada tantangan anggaran yang terbatas. Namun, memiliki hunian bertingkat tidak selalu berarti harus mengeluarkan biaya fantastis. Dengan perencanaan yang matang dan pemilihan desain yang tepat, impian memiliki rumah 2 lantai sederhana yang fungsional dan estetis dapat terwujud tanpa menguras tabungan.

Rumah 2 lantai menjadi solusi ideal bagi Anda yang memiliki lahan terbatas namun membutuhkan ruang lebih. Keunggulan rumah 2 lantai sederhana tidak hanya terletak pada efisiensi lahan, tetapi juga memberikan privasi lebih karena kamar tidur umumnya berada di lantai atas. Selain itu, rumah bertingkat juga memiliki potensi nilai investasi yang lebih baik.

Artikel ini akan menyajikan berbagai inspirasi desain rumah 2 lantai sederhana beserta kisaran biayanya. Pembahasan juga mencakup tips untuk merancang anggaran agar pembangunan rumah impian Anda dapat terealisasi dengan efektif dan efisien. Jadi, simak inspirasi desain rumah 2 lantai selengkapnya berikut ini, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/8/2025).

1. Desain Minimalis Type 36

Rumah dua lantai tipe 36 tergolong mungil dan membutuhkan biaya yang cenderung terjangkau. Desain ini sangat cocok bagi keluarga kecil yang menyukai konsep minimalis namun tetap elegan. Meskipun memiliki lahan kecil, rumah tipe 36 akan terasa megah dan nyaman jika didesain dengan baik.

Gaya arsitektur minimalis yang dipadukan dengan gaya natural dapat menghasilkan kesederhanaan dan keindahan yang menawan. Penggunaan material kayu pada fasad dapat memberi sentuhan hangat dan alami pada hunian. Desain ini menjadi pilihan menarik untuk diterapkan di perkotaan, dengan ruang di lantai atas yang bisa dimanfaatkan sebagai area kerja.

Untuk rumah tipe 36, biaya yang dibutuhkan dapat berkisar antara Rp70 juta hingga Rp200 juta. Angka ini sangat tergantung pada berbagai faktor seperti kualitas material dan lokasi pembangunan. Dengan perencanaan yang cermat, rumah minimalis dua lantai ini bisa menjadi pilihan yang sangat ekonomis.

2. Desain Modern dengan Balkon

Desain rumah 2 lantai sederhana ini menawarkan gaya arsitektur modern minimalis dengan balkon luas untuk bersantai. Bagian fasad dihiasi material kaca yang memungkinkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang baik dalam hunian. Rumah yang dominan warna putih ini tampil sangat elegan bersanding dengan warna hitam pada pagar dan kusen jendela.

Desain ini menghadirkan atap datar yang menambah kesan modern pada tampilannya. Penggunaan rumah atap datar ini memerlukan pemasangan yang mudah dan murah karena menggunakan material dalam jumlah sedikit. Hal ini cocok untuk rumah sederhana yang menginginkan tampilan modern dengan biaya terjangkau.

Estimasi biaya untuk desain rumah modern dengan balkon ini berkisar antara Rp100 juta hingga Rp200 juta. Kisaran harga ini sangat bergantung pada kualitas material yang digunakan serta kompleksitas detail desain. Dengan pemilihan material yang cerdas, desain ini tetap dapat diwujudkan.

3. Gaya Scandinavian

Rumah bergaya Scandinavian umumnya menghadirkan desain arsitektur yang sederhana tanpa banyak ornamen dan dekorasi. Pasalnya, rumah Scandinavian mengutamakan minimalisme yang tidak menggunakan banyak dekorasi berlebihan, sehingga memberi tampilan bersih dan teratur. Bagian dalamnya pun mengutamakan pemanfaatan cahaya alami dengan warna netral, yang menghasilkan tampilan rumah yang terkesan terang dan lapang.

Gaya desain ini menekankan kesederhanaan dengan penggunaan material alami, seperti kayu dan batu, untuk menciptakan kesan modern namun tetap nyaman. Material premium seperti kayu alami mungkin sedikit lebih mahal, tetapi desain yang efisien membantu menekan biaya keseluruhan. Desain ini sangat cocok bagi hunian dengan lahan terbatas.

Biaya untuk desain rumah Scandinavian ini diperkirakan sekitar Rp175 juta. Angka ini menunjukkan bahwa gaya yang elegan dan ramah lingkungan ini tetap dapat dicapai dengan anggaran yang terjangkau. Kunci utamanya adalah fokus pada fungsionalitas dan kesederhanaan.

4. Desain dengan Pagar Tinggi dan Batu Alam

Inspirasi desain ini direkomendasikan bagi penghuni yang membutuhkan privasi. Desainnya menawarkan dua balkon dengan kaca pagar yang memberi kesan modern. Bagian fasad dihiasi material batu alam yang menambah sentuhan alami dan estetika pada bangunan.

Pintu rumahnya ditempatkan di bagian samping, sehingga dari pintu gerbang orang tidak akan bisa melihat langsung ke dalam rumah. Ditambah lagi, model pagar di depan pintu masuk dibuat tinggi yang menambah privasi penghuni. Sedangkan bagian pintu pagar menggunakan material baja dan kayu yang melengkapi estetika rumah makin bergaya.

Desain rumah 2 lantai sederhana dengan pagar tinggi dan batu alam ini biasanya mencapai biaya sekitar Rp125 jutaan. Angka ini bervariasi tergantung pada jenis batu alam dan material pagar yang dipilih. Penggunaan material berkualitas tinggi akan sedikit meningkatkan biaya.

5. Desain dengan Carport 2 Mobil

Desain satu ini menghadirkan tampilan modern dengan carport luas untuk 2 mobil. Bangunan rumah tampak lebih besar, sehingga memerlukan material lebih banyak pula. Fasad rumahnya tampak begitu tertata dengan material batu alam yang menghiasi tampilannya.

Penggunaan material kaca juga digunakan untuk menambah kesan modern. Perlu diketahui bahwa material kaca terbilang mahal, jadi pertimbangkan kembali budget yang Anda punya saat memilih desain ini. Meskipun demikian, tampilan yang dihasilkan sangatlah mewah dan fungsional.

Desain rumah ini membutuhkan biaya kisaran Rp200 juta. Biaya ini mencerminkan penggunaan material yang lebih banyak dan sentuhan kaca yang dominan. Meskipun lebih tinggi dari beberapa desain lain, fungsionalitas carport dan estetika modern dapat menjadi nilai tambah.

6. Rumah Minimalis dengan Taman Asri

Memanfaatkan sisa lahan depan rumah menjadi sebuah taman yang asri bisa Anda terapkan untuk hunian nyaman dan sejuk. Agar tampil lebih harmonis, coba aplikasikan dengan desain rumah 2 lantai sederhana seperti ini. Desain rumahnya tampak simple namun aesthetic dengan material kayu dan batu alam pada fasad rumah.

Dengan model jendela persegi panjang, tampilan rumah terlihat lebih tinggi. Tak sampai di situ, penggunaan atap limas juga menambah sentuhan modern dan tradisional ke tampilan rumah. Perpaduan ini menciptakan kesan yang unik dan menawan.

Desain rumah 2 lantai ini membutuhkan biaya kisaran Rp200 juta. Angka ini mencakup biaya material untuk taman dan elemen estetika lainnya. Rumah dengan taman asri tidak hanya mempercantik tampilan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penghuninya.

7. Model Rumah Modern dengan Atap Miring

Desain rumah 2 lantai dengan biaya terjangkau membutuhkan perencanaan yang matang, ini bertujuan agar hunian tetap memberi fungsional yang baik bagi penghuni. Pada desain ini, tampilan rumah tampak sederhana dengan memanfaatkan material kaca untuk sirkulasi dan cahaya alami yang bagus ke dalam rumah.

Selain itu, model atap miring yang diterapkan juga memungkinkan air hujan mengalir dengan lancar, sehingga mencegah genangan air. Penggunaan atap miring biasanya menyediakan sedikit ruang di bagian atas yang bisa melancarkan sirkulasi udara sekaligus ruang tambahan, meningkatkan kenyamanan.

Desain rumah 2 lantai dengan atap miring ini memerlukan biaya kisaran Rp100 juta hingga Rp175 juta. Efisiensi dalam penggunaan material dan konstruksi atap miring berkontribusi pada biaya yang lebih terjangkau. Desain ini menggabungkan fungsionalitas dan estetika modern.

8. Desain Serba Putih

Rumah 2 lantai ini menampilkan desain minimalis tanpa banyak dekorasi yang menghiasi fasad. Meski begitu, tampilannya tetap terlihat elegan dan menawan. Dominan warna putih pada fasad menghadirkan kesan clean dan terang ke hunian, menciptakan suasana yang lapang dan modern.

Desainnya sangat cocok untuk Anda yang menyukai desain simple, namun tetap fungsional. Dengan konsep desain rumah 2 lantai sederhana, Anda tetap bisa menghadirkan kitchen set modern untuk menciptakan dapur minimalis yang nyaman tanpa harus menguras kantong.

Untuk desain seperti ini, Anda hanya memerlukan biaya kisaran Rp70 juta hingga Rp100 juta. Kesederhanaan desain dan minimnya ornamen berkontribusi pada biaya yang sangat terjangkau. Pilihan warna putih juga membantu menciptakan ilusi ruang yang lebih besar.

9. Gaya Tropis

Menghadirkan konsep rumah tropis bisa Anda aplikasikan dengan desain satu ini. Karakteristik rumah tropis biasanya memiliki atap miring untuk ventilasi alami yang baik dan penggunaan material yang tahan dengan cuaca tropis. Ini bertujuan agar menciptakan bangunan yang nyaman dan hemat energi.

Desain rumahnya pun mengutamakan keindahan alam dan kesederhanaan dengan warna netral. Selain arsitektur rumah, konsep tropis juga memperhatikan lingkungan rumah yang asri dengan tanaman hijau yang menghiasi hunian. Ini menciptakan harmoni antara bangunan dan alam sekitarnya.

Dengan desain sederhana ini, biaya yang dibutuhkan yaitu kisaran Rp100 jutaan. Angka ini menunjukkan bahwa Anda dapat memiliki rumah bergaya tropis yang fungsional dan estetis tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar. Fokus pada material alami dan efisiensi energi.

10. Gaya Japandi

Desain rumah ini menampilkan konsep modern dengan sentuhan Japandi yang menarik untuk diterapkan. Menggunakan warna netral seperti putih dan abu-abu yang menjadi ciri khas dari gaya Japandi. Perpaduan ini menciptakan suasana yang tenang dan minimalis, sesuai dengan filosofi Japandi.

Penggunaan material alam seperti pintu kayu menambah kesan Japandi pada tampilannya. Material alami ini tidak hanya estetis tetapi juga memberikan kehangatan pada hunian. Konsep Japandi menekankan fungsionalitas dan keindahan dalam kesederhanaan.

Desain rumah sederhana gaya Japandi ini bisa Anda terapkan dengan biaya kisaran Rp85 juta hingga Rp100 juta. Angka ini menunjukkan bahwa gaya yang sedang populer ini dapat diwujudkan dengan anggaran yang relatif terjangkau. Kunci utamanya adalah pemilihan material dan palet warna yang tepat.

11. Desain di Tanah Hook

Rumah di tanah hook memiliki keunggulan dari adanya dua sisi terbuka yang langsung menghadap ke jalan. Hal tersebut dapat memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam merancang ruang, termasuk area tambahan seperti ruang keluarga, kantor di rumah, atau ruang tamu. Jadi, Anda bisa merancang rumah di tanah hook secara lebih leluasa.

Misalnya, bagian balkon lantai duanya dibuat lebih lebar atau terdapat bagian taman di lantai dasarnya. Desain ini memungkinkan optimalisasi ruang dan pencahayaan alami dari berbagai sisi. Potensi pengembangan dan privasi yang lebih baik menjadi daya tarik utama.

Biaya membangun rumah 2 lantai sederhana di tanah hook bervariasi, tergantung dari material dan desain yang dipilih. Anda bisa menyiapkan bujet mulai dari Rp100 juta, Rp200 juta, Rp300 juta, atau lebih. Fleksibilitas desain pada tanah hook memungkinkan penyesuaian anggaran yang lebih luas.

12. Desain Eco-Friendly dengan Rainwater Harvesting

Konsep rumah ramah lingkungan dengan sistem penampungan air hujan menjadi pilihan forward-thinking untuk keluarga yang peduli lingkungan sekaligus ingin menghemat biaya operasional. Desain ini mengintegrasikan tangki penampung air hujan berkapasitas 2000 liter dengan sistem filtrasi sederhana untuk kebutuhan air bersih sehari-hari. Ini menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan.

Lantai 1 didesain dengan ruang utama multifungsi, dapur dengan area cuci yang terhubung sistem air hujan, dan kamar mandi dengan dual flush toilet untuk menghemat air. Lantai 2 menyediakan dua kamar tidur dengan desain jendela yang memaksimalkan pencahayaan alami dan satu kamar mandi dengan shower hemat air. Setiap detail dirancang untuk efisiensi.

Sistem rainwater harvesting dipasang dengan talang PVC berkualitas tinggi yang mengalirkan air hujan ke tangki penampung melalui first flush diverter untuk memisahkan air kotor awal. Material bangunan dipilih yang ramah lingkungan seperti bata ringan, cat water-based, dan lantai keramik dari material daur ulang. Estimasi total biaya pembangunan berkisar antara Rp95 juta hingga Rp110 juta.

Faktor Penentu Biaya Pembangunan

Estimasi biaya dalam artikel ini adalah perkiraan dan bisa sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor kunci. Memahami faktor-faktor ini akan membantu Anda merencanakan anggaran dengan lebih akurat dan menghindari pembengkakan biaya yang tidak terduga.

  • Lokasi Pembangunan: Harga tanah dan upah tukang berbeda di setiap daerah, bahkan antar kota atau kabupaten. Lokasi strategis di pusat kota cenderung memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pinggiran atau pedesaan.
  • Kualitas dan Jenis Material: Material lokal umumnya lebih ekonomis dibandingkan material impor. Pilihan material finishing seperti keramik, cat, dan jenis atap juga memiliki rentang harga yang luas. Penggunaan material kaca yang dominan, misalnya, dapat menambah kesan modern namun terbilang mahal.
  • Kompleksitas Desain: Desain sederhana tanpa ornamen rumit atau bentuk bangunan yang tidak biasa akan jauh lebih murah dalam hal material dan tenaga kerja. Desain yang terlalu banyak sudut atau detail khusus akan membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama dan keahlian khusus, yang berdampak pada biaya.
  • Kondisi Tanah: Tanah yang tidak stabil atau membutuhkan perlakuan khusus (misalnya, tanah gambut atau berpasir) akan memerlukan pondasi yang lebih kuat dan dalam, yang tentu saja menambah biaya secara signifikan. Survei tanah sebelum pembangunan sangat disarankan.
  • Biaya Lain-lain: Ini termasuk biaya perizinan seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), biaya konsultasi dengan arsitek atau kontraktor, biaya penyambungan listrik dan air, serta biaya tak terduga yang sebaiknya dialokasikan sekitar 10-15% dari total anggaran.
  • Luas Bangunan: Semakin besar luas bangunan, semakin banyak material dan tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga biaya akan meningkat secara proporsional.
  • Spesifikasi Material: Material sederhana, standar, atau bagus akan memiliki rentang harga yang berbeda. Misalnya, untuk rumah tipe 36, material sederhana bisa berkisar Rp180-200 juta, material standar Rp210-250 juta, dan material bagus Rp260-300 juta.
  • Upah Tenaga Kerja: Upah tukang harian bisa membengkak jika pekerjaan lambat, sementara sistem borongan, meskipun lebih mahal di awal, dapat menawarkan efisiensi waktu dan hasil yang lebih jelas.

Tips Menghemat Biaya Pembangunan

Membangun rumah 2 lantai sederhana dengan anggaran terbatas memang menantang, namun bukan berarti kualitas harus dikorbankan. Kuncinya terletak pada perencanaan yang cermat dan pemilihan strategi yang tepat dalam setiap aspek pembangunan.

  • Buat Rencana Matang dan RAB: Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang detail sebelum memulai pembangunan akan membantu Anda memiliki gambaran awal dan mengontrol pengeluaran secara efektif.
  • Pilih Material Secara Cerdas: Gunakan material lokal yang berkualitas baik, seperti batako atau bata ringan untuk dinding, karena harganya lebih ekonomis namun memiliki daya tahan yang baik. Untuk atap, genteng metal atau asbes bisa menjadi pilihan yang lebih hemat dibandingkan genteng keramik. Bandingkan harga dari beberapa supplier.
  • Terapkan Desain Sederhana: Hindari bentuk dan ornamen yang rumit, serta minimalkan sekat di lantai 1 agar ruangan terasa lebih luas dan terbuka. Desain yang simpel akan menghemat biaya material dan tenaga kerja secara signifikan.
  • Pertimbangkan Pembangunan Bertahap: Anda bisa membangun lantai 1 terlebih dahulu, lalu melanjutkan ke lantai 2 di kemudian hari sesuai dengan ketersediaan dana. Pastikan struktur bangunan awal sudah dirancang untuk pengembangan di masa depan.
  • Gotong Royong atau Swakelola: Untuk pekerjaan non-struktural, pertimbangkan gotong royong atau swakelola. Ini dapat menghemat biaya tukang, meskipun membutuhkan waktu dan tenaga lebih dari pemilik rumah.
  • Maksimalkan Pencahayaan dan Ventilasi Alami: Desain dengan banyak jendela kaca atau bukaan strategis akan mengurangi ketergantungan pada lampu dan AC di siang hari, sehingga menghemat biaya listrik jangka panjang.
  • Beli Material Grosir: Jika memungkinkan, beli material secara grosir atau dalam partai besar. Ini seringkali memberikan harga yang lebih baik dibandingkan pembelian eceran.
  • Manfaatkan Material Sisa: Pertimbangkan untuk menggunakan material sisa dari proyek besar lain yang masih berkualitas baik. Ini bisa menjadi cara cerdas untuk mendapatkan material dengan harga lebih murah.
  • Pilih Waktu Pembelian Material yang Tepat: Hindari membeli material saat musim pembangunan (menjelang lebaran atau tahun baru) karena harga cenderung lebih stabil atau bahkan lebih rendah di luar periode tersebut.

Simulasi Biaya Pembangunan

Sebagai gambaran, berikut adalah simulasi biaya membangun rumah 2 lantai sederhana dengan luas bangunan 96 meter persegi, 3 kamar tidur, dan 2 kamar mandi, berdasarkan salah satu sumber:

  • Biaya untuk mendapatkan izin dan persetujuan: Rp2.000.000
  • Biaya untuk kontraktor: Rp60.000.000
  • Biaya untuk bahan bangunan: Rp65.000.000
  • Biaya untuk tenaga kerja: Rp30.000.000
  • Biaya tambahan (tak terduga): Rp16.000.000

Total biaya keseluruhan mencapai Rp171.000.000. Perlu diingat bahwa simulasi ini bersifat perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada lokasi, kualitas material, dan kompleksitas desain yang dipilih.

Membangun rumah 2 lantai sederhana dan biaya yang sesuai dengan anggaran adalah sebuah proyek yang membutuhkan perencanaan matang dan strategi yang tepat. Dengan memilih desain yang sesuai dengan kebutuhan dan budget, serta menerapkan tips penghematan yang cerdas, Anda dapat mewujudkan hunian impian tanpa harus mengorbankan kualitas atau kenyamanan. Jadikan artikel ini sebagai referensi awal Anda, dan jangan ragu untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dengan profesional di bidang arsitektur atau konstruksi sebelum memulai pembangunan.

FAQ

Q: Apakah mungkin membangun rumah 2 lantai dengan biaya di bawah Rp100 juta?

A: Ya, sangat mungkin, terutama untuk tipe kecil seperti tipe 36. Kuncinya adalah perencanaan matang, desain sederhana, penggunaan material ekonomis, dan lokasi dengan upah tukang yang relatif rendah. Namun, biaya ini belum termasuk harga tanah dan beberapa finishing premium.

Q: Material apa yang paling hemat untuk membangun rumah 2 lantai?

A: Untuk struktur dinding, batako dan bata ringan adalah pilihan ekonomis dengan daya tahan baik. Untuk atap, genteng metal atau asbes lebih hemat. Untuk lantai, keramik lokal kualitas baik jauh lebih ekonomis dibanding granit atau marmer impor.

Q: Mana yang lebih baik, bangun sendiri atau menggunakan jasa kontraktor?

A: Menggunakan jasa kontraktor memberikan kemudahan dan jaminan pengerjaan, namun menambah biaya. Swakelola atau membangun sendiri bisa lebih hemat, tetapi membutuhkan waktu, tenaga, dan pengetahuan memadai dari pemilik rumah.

Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun rumah 2 lantai sederhana?

A: Dengan tim kerja konsisten, rumah 2 lantai sederhana bisa diselesaikan dalam 4 hingga 6 bulan. Waktu pengerjaan bisa lebih lama jika menggunakan sistem pembangunan bertahap, serta dipengaruhi oleh faktor cuaca dan ketersediaan material.

Q: Apakah perlu menyewa arsitek untuk rumah sederhana?

A: Tidak wajib, tetapi sangat disarankan minimal untuk konsultasi awal. Banyak arsitek muda menawarkan jasa terjangkau. Investasi untuk perencanaan yang baik akan menghemat biaya jangka panjang dan menghindari kesalahan konstruksi yang mahal.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|