13 Cara Akurat Mengenali Jejak Ular Sanca Besar di Halaman dan Area Kebun untuk Keamanan Keluarga

19 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran ular sanca besar di sekitar permukiman dapat menimbulkan kekhawatiran serius bagi banyak keluarga, terutama mengingat ukurannya yang bisa mencapai 5-8 meter dengan berat hingga 158 kilogram. Deteksi dini melalui pengenalan jejak adalah kunci pencegahan untuk menjaga keamanan.

Menjelaskan pentingnya identifikasi dini jejak ular sanca besar sangat krusial untuk menghindari konflik, menjaga keselamatan keluarga dan hewan peliharaan, serta mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Ular cenderung mencari tempat yang gelap, lembap, dan tersembunyi untuk berlindung atau berkembang biak, yang seringkali berada di area yang jarang terjamah manusia.

Artikel ini akan membahas 13 cara mengenali jejak ular sanca besar di halaman dan area kebun secara komprehensif, mulai dari tanda fisik langsung hingga indikator lingkungan tidak langsung. Dengan memahami tanda-tanda ini, pemilik rumah dapat mengambil langkah antisipasi lebih cepat dan efektif. Simak cara mengenali jejak ular sanca berikut ini, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (25/12/2025).

Mengamati Jejak Melata (Serpentine Trail)

Jejak melata adalah salah satu indikasi paling jelas dari pergerakan ular. Jejak ini berupa garis bergelombang atau pola "S" yang tipis di tanah yang lembap, berdebu, atau berpasir, menunjukkan jalur pergerakan ular.

Pola ini bisa memberikan petunjuk mengenai ukuran serta arah geraknya. Untuk memeriksa jejak ini, periksa area tanah terbuka setelah hujan atau pada pagi hari saat embun masih ada, karena jejak akan terlihat lebih jelas di tanah basah.

Jejak yang lebar mengindikasikan ular berukuran besar, memberikan informasi langsung mengenai panjang dan diameter tubuh ular tersebut. Ular cenderung melewati jalur yang sama menuju tempat berlindung, sumber air, atau lokasi mangsanya.

Mencari Kulit yang Terkelupas (Shed Skin/Molting)

Penemuan kulit ular yang terkelupas adalah salah satu indikasi paling jelas dan pasti adanya ular sanca di area tersebut. Ular rutin melepaskan kulitnya (molting) untuk pertumbuhan atau menghilangkan parasit, rata-rata empat kali setahun untuk ular dewasa, dan bahkan hingga 10 kali setahun untuk anakan sanca.

Kulit ini biasanya berbentuk lapisan panjang transparan, menyerupai plastik tipis, dengan pola sisik yang jelas. Kulit terkelupas ini sering ditemukan di semak belukar, tumpukan kayu, lubang tanah, atau sudut gelap gudang.

Ukuran kulit yang ditemukan dapat mengindikasikan ukuran ular yang bersangkutan; semakin besar ukuran kulit, semakin besar pula ukuran ular tersebut. Jika ditemukan kulit ular utuh berbentuk tabung panjang di bawah semak, ini merupakan tanda kuat bahwa terdapat ular di area tersebut.

Mengidentifikasi Kotoran Ular (Fecal Pellets)

Kotoran ular juga menjadi penanda penting keberadaan ular sanca. Kotoran ini biasanya berwarna gelap, mirip kotoran burung, dengan bagian putih dari sisa asam urat di ujungnya. Seringkali, kotoran ular juga mengandung sisa bulu atau tulang kecil dari mangsa yang telah dicerna.

Kotoran ular sanca memiliki bau menyengat atau anyir. Ukuran kotoran dapat memberi gambaran tentang ukuran ular yang bersangkutan, dan lokasinya membantu mengetahui area aktivitas ular. Kotoran ini sering ditinggalkan ular saat mereka menetap di sebuah sarang.

Mendeteksi Telur atau Sarang

Penemuan telur atau sarang ular merupakan indikator kuat adanya ular sanca indukan di sekitar rumah. Telur ular sanca memiliki bentuk lonjong atau oval, bukan bulat sempurna seperti telur ayam, dengan cangkang yang lunak, kenyal, dan seperti kulit, terasa mirip balon karet lembut saat disentuh.

Umumnya telur ular sanca berwarna putih kusam hingga krem. Telur ular sanca biasanya ditemukan bergerombol, tidak hanya satu atau sendiri, di tempat-tempat yang tersembunyi, hangat, dan lembap, seperti di bawah pot tanaman, tumpukan kayu bakar, atau sudut-sudut gelap di rumah.

Musim kawin ular sanca berlangsung sekitar September hingga Maret, saat ular lebih aktif mencari pasangan dan tempat bertelur yang aman.

Memeriksa Lubang atau Celah Mencurigakan

Ular sanca dapat masuk melalui retakan tembok, celah di bawah pintu, ventilasi yang tidak rapat, bahkan celah sekecil dua jari atau pensil. Lubang di tanah dengan diameter 2-5 cm, sering tersembunyi di balik tanaman atau sampah, juga bisa menjadi sarang potensial.

Tanah di mulut lubang mungkin terlihat lebih segar atau rapi dibandingkan tanah di sekitarnya. Tempat lembap, gelap, dan tersembunyi seperti tumpukan bebatuan, kayu, puing, kamar mandi, gorong-gorong, atau pot tanaman besar menjadi favorit karena memberikan perlindungan dan kehangatan.

Gorong-gorong juga merupakan area yang memiliki potensi tinggi untuk dihuni oleh ular karena sifatnya yang tertutup dan lembap.

Menyaksikan Penurunan Populasi Hewan Kecil secara Drastis

Penurunan populasi hewan pengerat seperti tikus atau katak yang tiba-tiba berkurang drastis bisa menjadi indikator adanya predator seperti ular sanca yang aktif berburu di area tersebut. Hewan-hewan ini merupakan sumber makanan utama ular, sehingga lokasi yang banyak hama berpotensi menarik ular besar datang.

Kajian yang dipublikasikan di J-PAL, Vol. 6, No. 1, 2015, menyebutkan bahwa ditemukannya ular di wilayah pemukiman manusia dikarenakan pada wilayah tersebut banyak ditemukan tikus (mangsa ular) yang berhabitat di sawah, kebun, ladang, saluran air, dan semak-semak.

Jika populasi hewan kecil hilang tanpa sebab jelas, ada kemungkinan ular sedang berada di sekitar wilayah itu.

Mendengarkan Suara-Suara Khas

Meskipun ular sanca bergerak tenang, suara desisan atau gerakan mencurigakan dari tempat tersembunyi patut diwaspadai. Suara mendesis keras bisa menjadi tanda ular merasa terancam.

Selain desisan, suara gesekan dari pergerakan tubuh besar di antara daun kering atau rerumputan juga bisa menjadi indikasi. Ular memang pandai bersembunyi, namun mereka adalah hewan yang cukup berisik, dan Anda mungkin pernah mendengar suaranya sebelum melihatnya.

Mencium Bau Khas yang Tidak Biasa

Keberadaan ular sanca bisa dikenali dari aroma khas yang biasanya musky, apek, atau seperti mentimun. Bau ini berasal dari cairan musk yang dikeluarkan saat ular merasa terancam, urin, atau sisa bangkai mangsa.

Aroma ini sering tercium kuat di ruang gelap, sempit, atau area yang jarang dibersihkan, seperti gudang, kolong rumah, atau semak lebat, sehingga menjadi petunjuk awal keberadaan ular. Bau amis yang kuat bisa berasal dari sekresi kelenjar dan urin ular yang berfungsi sebagai tanda wilayah atau bentuk pertahanan diri.

Memantau Perubahan pada Vegetasi atau Tumpukan Barang

Perubahan pada vegetasi atau tumpukan barang dapat menjadi indikator tidak langsung keberadaan ular sanca. Perhatikan jalur "tertekan" pada rumput tinggi, tanaman yang roboh tidak wajar, atau tumpukan daun/ranting yang tampak terganggu. Ini bisa menjadi tanda pergerakan ular besar yang melintas atau bersembunyi.

Area yang rimbun, jarang dibersihkan, atau terdapat tumpukan material organik di kebun atau halaman menciptakan ruang persembunyian ideal bagi ular sanca, termasuk anakan. Tempat-tempat ini tidak hanya aman dari gangguan manusia, tetapi juga dekat dengan sumber makanan seperti tikus atau katak.

Mengamati Kehadiran Anak Ular

Kemunculan ular sanca berukuran besar atau ditemukan banyak anak ular secara bersamaan menunjukkan adanya indukan di sekitar lokasi. Jika anak ular terdeteksi, indukannya kemungkinan besar masih berada di dekat area tersebut.

Menemukan beberapa ekor anak ular sanca (ukuran kecil) di area yang sama merupakan indikator kuat bahwa induk berukuran besar berada di sekitar lokasi tersebut. Hal ini menjadi indikator penting bagi pemilik rumah untuk melakukan langkah antisipasi dan menjaga keamanan lingkungan.

Menggunakan Media Deteksi (Tepung/Debu)

Metode ini cukup efektif untuk mengetahui keberadaan ular. Taburkan tipis-tipis tepung terigu atau abu di area yang dicurigai, seperti mulut lubang atau jalan setapak yang dekat dengan tumpukan barang atau tempat-tempat lain yang bisa dimasuki ular.

Biarkan tepung itu semalaman dan periksa keesokan harinya. Jika di pagi hari Anda melihat ada jejak licin di bagian tepung, maka berarti ada ular yang melewatinya. Jika Anda memiliki hewan peliharaan, jauhkan mereka dari area tersebut semalaman.

Melakukan Pengecekan pada Waktu yang Tepat

Ular lebih aktif saat suhu hangat atau lembap, terutama pagi atau sore hari, atau setelah hujan. Musim hujan memang waktu yang ideal bagi ular untuk menyusup ke rumah-rumah karena mereka menyukai tempat yang lembap.

Pagi hari, saat embun masih ada, adalah waktu yang baik untuk memeriksa jejak karena jejak akan terlihat jelas di tanah basah. Sore hari juga merupakan waktu yang tepat karena ular mulai aktif keluar mencari tempat hangat.

Memeriksa Area 'Favorit' Ular Sanca Besar

Ular sanca memiliki preferensi lokasi persembunyian yang spesifik, baik di dalam maupun di luar area hunian. Di luar rumah, mereka menyukai tempat yang gelap, lembap, dan tersembunyi dari pandangan.

Lokasi potensial meliputi tumpukan kayu bakar atau batu bata, gorong-gorong atau saluran air, kolong rumah atau teras, gudang atau ruang bawah tanah, pot tanaman besar, dan semak belukar yang sangat rimbun. Di dalam rumah, ular mencari tempat yang jarang terjamah namun menyediakan kondisi hangat atau lembap, seperti plafon rumah, kamar mandi, loteng, gudang, bawah lemari atau furnitur, serta di balik perabotan dapur yang jarang digunakan.

Cara mengenali jejak ular sanca besar di halaman dan area kebun melibatkan kewaspadaan multi-indera: penglihatan (jejak, kulit), penciuman (bau), dan pendengaran (suara). Deteksi dini adalah kunci pencegahan untuk menjaga keamanan lingkungan rumah Anda.

Selalu prioritaskan keselamatan. Jika Anda merasa tidak mampu atau menemukan tanda-tanda ular berukuran sangat besar, segera hubungi pihak berwenang seperti pemadam kebakaran atau ahli penanganan ular dan jangan mencoba menangani sendiri. Pencegahan melalui kebersihan kebun yang rutin, penutupan celah, dan pengendalian hama pengerat jauh lebih baik dan aman daripada menghadapi konfrontasi langsung. Lakukan inspeksi rutin di kebun belakang rumah Anda, jaga lingkungan tetap rapi dan terang, serta selalu meminta bantuan profesional jika ragu atau merasa terancam.

FAQ

Q: Apa tanda paling umum dari keberadaan ular sanca besar di kebun?

A: Penemuan kulit ular yang terkelupas utuh berukuran besar dan jejak melata lebar di tanah adalah dua tanda fisik paling umum dan jelas.

Q: Bagaimana membedakan kotoran ular sanca dengan kotoran hewan lain?

A: Kotoran ular sanca khas dengan bagian padat berwarna gelap (sisa pencernaan) dan bagian putih kapur di ujungnya (asam urat), sering kali lebih besar dan mengandung sisa tulang atau bulu dari mangsa.

Q: Jika menemukan anak ular, apakah induknya pasti ada di dekat situ?

A: Sangat besar kemungkinannya. Jika ditemukan banyak anak ular di satu area, kemungkinan besar indukannya masih berada dekat lokasi tersebut, karena ular sanca indukan sering menjaga sarang dan anak-anaknya sampai cukup mandiri.

Q: Kapan waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan halaman?

A: Pagi hari saat embun masih ada (jejak terlihat jelas di tanah basah) atau sore hari saat ular mulai aktif keluar mencari tempat hangat. Ular juga lebih aktif setelah hujan turun.

Q: Area mana di kebun yang paling tepat dicek?

A: Fokus pada area gelap, lembap, dan tidak terawat, seperti tumpukan kompos, bawah pot, semak rimbun, tumpukan kayu atau batu, dan sudut-sudut gudang.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|