Liputan6.com, Jakarta - Pergantian tahun adalah momen yang dirayakan secara universal di seluruh penjuru dunia. Setiap budaya memiliki cara tersendiri untuk menyambutnya, seringkali diwarnai dengan ritual dan kepercayaan yang sarat makna. Tradisi-tradisi ini bukan sekadar perayaan, melainkan cerminan harapan dan doa untuk keberuntungan di masa depan.
Dari ritual membersihkan diri hingga simbol kemakmuran, setiap negara memiliki keunikan dalam menyongsong lembaran baru. Berbagai tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun, menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat setempat. Momen ini dimanfaatkan untuk refleksi diri sekaligus menetapkan tujuan baru.
Berikut daftar dan penjelasan tradisi unik tahun baru di berbagai negara.
1. Indonesia: Badendang Rotan
Badendang Rotan (sering disebut juga Badendang Rotang) adalah tradisi turun-temurun masyarakat Maluku, khususnya di Maluku Tengah, untuk merayakan pergantian tahun.
Badendang: Kegiatan menyanyi dan menari bersama yang penuh suka cita. Acara ini biasanya dimulai setelah pukul 00.00 waktu setempat pada malam tahun baru dan berlangsung hingga pagi hari.
Hela Rotan: Ritual menarik rotan yang melibatkan partisipasi masyarakat luas sebagai simbol kebersamaan.
Badendang Rotan berfungsi sebagai hiburan rakyat yang mempererat tali persaudaraan, silaturahmi, dan rasa kekeluargaan antarwarga dalam menyambut tahun yang baru.
2. Spanyol: Makan 12 Butir Anggur
Waktu Pelaksanaan: Dilakukan tepat saat lonceng berbunyi 12 kali menuju tengah malam pada pergantian tahun .
Makna: Setiap butir anggur melambangkan satu bulan dalam setahun yang akan datang. Berhasil memakan seluruh anggur tepat waktu dipercaya akan mendatangkan keberuntungan selama 12 bulan penuh.
Asal-usul: Tradisi ini populer sejak tahun 1909 ketika petani anggur di Alicante mencari cara untuk menghabiskan surplus panen mereka. Pusat perayaan paling ikonik berada di Puerta del Sol, Madrid, di mana ribuan orang berkumpul mengikuti bunyi lonceng dari menara jam balai kota.
3. Jepang: Membunyikan Lonceng 108 Kali
Kuil-kuil Buddha membunyikan lonceng sebanyak 108 kali untuk membersihkan diri dari 108 dosa dan keinginan duniawi manusia. Dilakukan di kuil-kuil Buddha pada malam 31 Desember (Ōmisoka) menjelang tengah malam.
Dalam ajaran Buddha, angka ini melambangkan 108 nafsu duniawi atau keinginan (bonnō) yang diyakini menyebabkan penderitaan manusia. Setiap dentangan lonceng bertujuan untuk mengusir satu nafsu tersebut agar seseorang dapat memulai tahun yang baru dengan jiwa yang bersih dan murni. Lonceng besar di kuil (bonshō) dipukul menggunakan balok kayu besar.
4. Denmark: Melompat dari Kursi
Orang Denmark melompat dari kursi (atau sofa) bertujuan untuk secara simbolis menghindari "ruang antara" tahun lama dan tahun baru.
Warga Denmark akan bersiap di atas kursi beberapa saat sebelum tengah malam. Tepat saat lonceng jam Balai Kota Kopenhagen berbunyi pukul 12 malam, mereka melompat ke lantai. Karena sering dilakukan setelah makan malam dan minum-minum, tradisi ini terkadang menyebabkan insiden kecil, sehingga disarankan untuk tetap berhati-hati saat melompat.
5. Brasil: Melompati 7 Ombak
Mengenakan pakaian putih, orang-orang pergi ke pantai dan melompati 7 ombak sambil memberikan persembahan bunga ke laut untuk Dewi Laut. Tradisi melompat 7 ombak adalah ritual malam tahun baru di pantai Brasil untuk mencari keberuntungan.
Caranya ialah dengan mengucapkan satu keinginan atau doa untuk setiap ombak yang dilompati (total 7 keinginan). Umumnya mengenakan pakaian serba putih sebagai simbol kemurnian dan kedamaian. Harus berjalan mundur setelah selesai untuk menjaga keberuntungan tetap tinggal.
6. Kolombia: Membawa Koper Kosong
Warga berjalan mengelilingi blok rumah dengan koper Masyarakat percaya bahwa semakin cepat atau semakin jauh mereka berlari dengan koper tersebut, semakin besar peluang mereka untuk bepergian ke tempat-tempat yang diinginkan di tahun mendatang.
7. Filipina: Memakai Segala Sesuatu yang Bulat
Mengenakan motif polkadot dan menyajikan buah-buahan bulat karena bentuk lingkaran dianggap menyerupai koin yang melambangkan kekayaan. Biasanya berjumlah 12 buah, yang melambangkan setiap bulan dalam satu tahun.
8. Yunani: Membanting Buah Delima
Buah delima dibanting di depan pintu rumah; semakin banyak biji yang terpencar, semakin banyak keberuntungan yang akan datang. Setelah lonceng gereja berbunyi tengah malam pada Hari Tahun Baru, atau tepat setelahnya, anggota keluarga membanting buah delima ke tanah atau kusen pintu depan.
9. Skotlandia: First Footing
Orang pertama yang melintasi ambang pintu setelah tengah malam (biasanya pria berambut gelap) harus membawa hadiah seperti wiski atau batubara agar rumah makmur. Secara tradisional, orang ini disukai adalah pria berambut gelap. Pria berambut terang atau wanita terkadang dianggap membawa nasib buruk di beberapa daerah, yang diyakini berasal dari zaman invasi Viking.
10. Jerman: Bleigießen
Tradisi Jerman yang Anda sebutkan dikenal sebagai Bleigießen (menuang timah) atau Molybdomancy, sebuah bentuk ramalan kuno yang dilakukan di banyak negara Eropa Tengah, terutama saat perayaan Malam Tahun Baru (Silvester).
Praktik ini melibatkan orang-orang yang berkumpul untuk melelehkan sepotong kecil timah atau, di zaman modern, lilin (sebagai alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan), di atas sendok yang dipanaskan.
11. Estonia: Makan 7 hingga 12 Kali
Orang Estonia berusaha makan sebanyak 7, 9, atau 12 kali dalam sehari karena angka tersebut dianggap keramat dan memberikan kekuatan untuk tahun depan.
Sebagian makanan harus disisakan untuk roh leluhur yang dipercaya akan mengunjungi rumah pada malam tersebut.
12. Meksiko: Pakaian Dalam Berwarna
Warna pakaian dalam menentukan nasib tahun depan; merah untuk cinta yang membara, dan kuning untuk kemakmuran finansial. Mereka mengenakan pakaian dalam kuning dipercaya akan membawa kemakmuran finansial atau keberuntungan uang.
13. Irlandia: Memukul Roti ke Dinding
Masyarakat memukul-mukul dinding rumah dengan roti keras untuk mengusir roh jahat dan memastikan tidak ada kelaparan di tahun mendatang.
14. Puerto Rico: Menyiram Air
Penduduk membuang seember air ke luar jendela atau balkonuntuk membersihkan jalan menuju tahun baru dan mengusir nasib buruk. Tradisi ini mirip dengan ritual "mandi air bunga" di Indonesia atau pembersihan musim semi di budaya lain
15. Ekuador: Membakar Boneka
Mereka membuat boneka jerami yang menyerupai tokoh yang tidak disukai atau peristiwa buruk, lalu membakarnya sebagai simbol membuang masa lalu.
Tradisi ini adalah acara komunal dan meriah, sering kali disertai dengan kembang api dan pesta-pesta yang diadakan di jalanan di seluruh negeri
16. Turki: Menabur Garam
Segera setelah lonceng tengah malam berbunyi, banyak orang membuka pintu rumah dan menaburkan garam di ambang pintu untuk mengundang kedamaian.
Garam dipandang sebagai simbol pembersihan dan perlindungan dalam banyak budaya, dan tindakan ini adalah cara untuk mengusir energi negatif dan menyambut awal yang baru.
17. Swiss: Menjatuhkan Es Krim
Tradisi unik menjatuhkan satu sendok es krim ke lantai untuk melambangkan keberlimpahan makanan dan keberuntungan sepanjang tahun.
18. Italia: Makan Lensa/Kacang Lentil
Lentil yang berbentuk pipih mirip koin kecil dimakan tepat saat tahun baru untuk mengundang kekayaan dan rezeki yang melimpah.
Semakin banyak lentil yang dimakan, semakin besar rezeki yang diharapkan akan didapat.
19. Belanda: Oliebollen
Tradisi memakan bola donat goreng berisi kismis (Oliebollen) untuk melindungi diri dari roh jahat yang dipercaya pedangnya akan tergelincir karena lemak dari donat tersebut.
Lemak dari oliebollen yang dimakan akan menyebabkan pedang roh jahat tergelincir, sehingga membuat orang yang memakannya aman dari bahaya.
20. Rumania: Tarian Beruang
Orang-orang mengenakan kostum kulit beruang asli dan menari di jalanan untuk mengusir roh jahat dan melambangkan kelahiran kembali alam.
Tradisi ini, yang berasal dari ritual pra-Kristen, melambangkan siklus kematian dan kelahiran kembali, mirip dengan kebangkitan alam di musim semi.
5 FAQ
Apa tradisi tahun baru paling unik di dunia?
Salah satu yang paling unik adalah di Denmark, di mana warga melompat dari atas kursi tepat saat tengah malam sebagai simbol melompat ke tahun baru yang penuh keberuntungan.
Mengapa orang Spanyol makan 12 butir anggur saat tahun baru?
Tradisi ini dilakukan untuk mendatangkan keberuntungan di setiap bulan pada tahun mendatang, dengan memakan satu butir anggur pada setiap detik dentang lonceng tengah malam.
Apa tradisi unik menyambut tahun baru di Indonesia?
Indonesia memiliki tradisi Pawai Obor di berbagai daerah yang melambangkan cahaya pengharapan dan semangat baru untuk meninggalkan masa lalu.
Negara mana yang membakar boneka saat malam tahun baru?
Ekuador dan Panama memiliki tradisi membakar boneka jerami (viejos) yang melambangkan penghapusan hal-hal buruk atau sial dari tahun sebelumnya.
Apakah warna pakaian dalam berpengaruh pada tradisi tahun baru?
Ya, di Amerika Latin seperti Meksiko dan Brasil, warna pakaian dalam melambangkan harapan: merah untuk cinta, kuning untuk kekayaan, dan putih untuk kedamaian.

10 hours ago
6
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455692/original/057295300_1766725359-Contoh_slogan_Keamanan_dan_Keselamatan_Kerja__K3___Gemini_AI_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455970/original/057389300_1766750643-Ide_Jualan_Lauk_Praktis_untuk_Makan_Siang_Pekerja_Kantor.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395991/original/092218000_1761723720-Rumah_dengan_Balkon_Hijau___Tanaman_Tropis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3285097/original/071787500_1604374127-nik-shuliahin-BuNWp1bL0nc-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5429809/original/092733700_1764645012-000_32RQ793.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455834/original/008921800_1766736542-Kebun_Ramah_Anak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3987911/original/095414600_1649311271-jeppe-vadgaard-PnFgNgCkBXY-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5174403/original/065556600_1742924674-20250325BL_Timnas_Indonesia_Vs_Bahrain_Kualifikasi_Piala_Dunia_2026-46.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4193148/original/019245900_1665899211-WhatsApp_Image_2022-10-16_at_12.08.23.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3876843/original/038188400_1640926836-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314572/original/018193100_1755093158-GyO7-8saEAA-E11.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455809/original/077378800_1766735015-Jualan_Makanan_Kantor.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444374/original/084082900_1765776998-kastengel_setoples.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/792768/original/038925300_1420803645-000_DV1560744.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455803/original/054836400_1766733624-pexels-karola-g-5716523.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453898/original/032871800_1766538714-divaldo.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455822/original/014455800_1766736109-Screenshot__16615___1___1_.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455788/original/034154900_1766732861-Raised_Beds_Kayu_Minimalis__Gemini_AI_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455763/original/013080600_1766731796-jualan_ayam.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5455820/original/092741900_1766735258-1000332649.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)