Liputan6.com, Jakarta - Ular seringkali menimbulkan ketakutan, terutama ketika mereka muncul di pekarangan, kebun, atau bahkan masuk ke dalam rumah. Hal ini kerap terjadi di daerah yang berdekatan dengan persawahan atau semak belukar. Meskipun tidak semua ular tanah berbahaya, beberapa jenis memiliki bisa mematikan dan perilaku yang patut diwaspadai.
Artikel ini menjadi panduan ringkas untuk mengidentifikasi dan memahami jenis ular tanah yang harus diwaspadai. Informasi ini dilengkapi dengan alasan bahayanya berdasarkan fakta. Mengenali ciri-ciri ular ini sangat penting untuk keamanan Anda dan keluarga.
Beberapa ular tanah memiliki kemampuan kamuflase yang sangat baik, sehingga sulit terlihat di habitat alaminya. Oleh karena itu, kewaspadaan ekstra diperlukan saat beraktivitas di area yang berpotensi menjadi sarang ular. Berikut adalah jenis ular tanah yang perlu Anda waspadai, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari bebragai sumber, Rabu (24/12/2025).
Ular Tanah / Ular Bandotan Bodas (Calloselasma rhodostoma)
Ular tanah merupakan ular yang kerap ditemui di lingkungan sekitar permukiman. Ular ini memiliki ukuran tidak terlalu besar, cenderung gemuk, pipih, dan agak pendek dengan ekor yang sangat pendek dan sempit yang berbeda dari tubuhnya. Panjang rata-rata ular ini sekitar 76 cm, dan ular betina cenderung lebih panjang dari yang jantan, bisa tumbuh hingga maksimal sekitar 1,10 meter.
Punggung ular ini berwarna cokelat agak kemerahan atau kemerah-jambuan, dihiasi oleh 25–30 pasang corak segitiga besar cokelat gelap yang berseling dengan warna terang kekuningan atau keputihan di sepanjang bagian tengah punggung. Sisi samping tubuhnya berwarna lebih pucat atau lebih buram, dengan bercak-bercak cokelat gelap besar yang terletak beraturan hingga ke dekat anus, sementara sisi bawah tubuhnya putih kemerah-jambuan, bebercak cokelat gelap dan terang.
Keseluruhan warna ini memberikan kesan penyamaran yang kuat saat ular berada di semak atau lingkungan kering. Kepala ular tanah besar, lebar, pipih, berbentuk segitiga dengan moncong yang runcing dan agak terbalik, serta sangat berbeda dari lehernya. Warnanya cokelat gelap, dengan sepasang pita keputihan di atas mata dan pola keputihan serupa anak panah di tengkuk.
Ular tanah merupakan ular berbisa yang perlu diwaspadai. Bisa ular tanah mengandung anti koagulan yang bisa mencegah pembekuan darah. Gigitan ular ini sangat menyakitkan, menimbulkan pembengkakan, dan kadang-kadang terjadi kematian jaringan. Meskipun gigitan fatal jarang terjadi, banyak korbannya yang kemudian mengalami kerusakan atau disfungsi anggota badan, atau bahkan harus diamputasi, karena ketiadaan serum anti-bisa atau keterlambatan pengobatan.
Bisa ular tanah mengandung bahan anti-koagulan yang dapat mencegah pembekuan darah, dan racun dari spesies ini digunakan untuk mengisolasi enzim seperti trombin yang disebut ancrod. Enzim ini digunakan secara klinis untuk memecah dan melarutkan trombi (gumpalan darah) pada pasien serta menurunkan viskositas darah untuk membantu mencegah serangan jantung dan stroke. Ular tanah paling sering ditemukan di hutan dataran rendah, lereng bukit dan daerah budidaya. Ular ini kerap ditemukan di habitat tumbuh sekunder kering, di perkebunan karet dan dekat sawah.
Ular tanah merupakan hewan terestrial dan nokturnal, meskipun juga aktif di siang hari pada kondisi tertentu. Ular ini sering ditemukan di persimpangan jalan atau kebun di malam hari, dan cenderung paling aktif pada saat kelembaban tinggi serta tetap tidak bergerak untuk menghindari deteksi. Ular tanah bukanlah ular agresif tetapi akan menyerang dengan mudah jika terganggu.
Ular Bandotan Puspa (Daboia siamensis)
Ular Bandotan Puspa, yang merupakan kerabat dekat dari Russell's Viper (Daboia russelii), memiliki kepala segitiga yang jelas dan pola warna seperti rantai atau bintik-bintik besar. Ular ini dapat memanjat pohon pendek. Russell's Viper (Daboia russelii) adalah viper yang tersebar luas dengan kepala segitiga dan cincin gelap, bertanggung jawab atas jumlah kematian gigitan ular terbesar di India dan memiliki bisa hemotoksik yang kuat.
Ular Bandotan Puspa memiliki bisa hemotoksik yang kuat, yang dapat menyebabkan gejala lokal yang parah dan gangguan sistemik. Kerabatnya, Russell's Viper, bertanggung jawab atas jumlah kematian gigitan ular terbesar di India. Ular ini dikenal lebih mudah terpicu dan cenderung mempertahankan posisinya, sehingga gigitannya sering terjadi karena orang tidak sengaja mendekati persembunyiannya.
Ular Bandotan Puspa sering dijumpai di area perkebunan, semak, dan ladang, serta suka bersembunyi di tumpukan kayu atau area berbatu.
Ular Weling / Ular Picung (Bungarus candidus)
Ular Weling memiliki kulit bergaris-garis kuning dan hitam, atau pola pita hitam-putih/silver berselang-seling yang jelas, dengan ekor membulat. Ular ini umumnya memiliki panjang 2 sampai 3 meter. Ular weling termasuk dalam kelompok ular berbisa kuat.
Ular Weling memiliki bisa jenis neurotoksin yang sangat kuat, menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan serta kematian dalam waktu relatif singkat jika tidak segera ditangani. Racun yang dimiliki ular ini bahkan dapat menyebabkan kematian dengan tingkat 70%. Jenis racun bisa yang dimiliki oleh ular welang adalah neurotoxin. Bisa racun ini akan mendatangkan efek ngantuk bagi korban yang terkena gigitannya.
Ular ini cenderung tidak agresif namun tetap saja mesti berhati-hati jika bertemu dengan weling. Ular Weling aktif di malam hari dan seringkali tidak langsung menggigit saat terancam, tetapi bisa tiba-tiba menyerang setelah diam beberapa saat. Gigitan kadang tidak terlalu sakit, sehingga kerap diremehkan. Ular ini sering ditemukan masuk ke rumah dan bersembunyi di tumpukan barang, celah bangunan, atau bawah pot di pekarangan.
Ular Sendok Jawa (Naja sputatrix)
Ular Sendok Jawa, atau kobra, dapat mengembangkan hood (tudung) lebar di lehernya saat terancam. Warna tubuhnya bervariasi dari hitam, cokelat, hingga kekuningan. Indian Cobra (Naja naja) dapat diidentifikasi dari tudungnya dan tanda 'kacamata' di belakang lehernya, gigitannya menyebabkan kelumpuhan neurotoksik.
Bisanya dapat menyebabkan kelumpuhan karena bersifat neurotoksin. Ular ini termasuk jenis ular berbisa yang bisa menyemprot racun. Bisa ular sendok Jawa berupa neurotoksin yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada musuhnya. Uniknya, ular ini bisa menyemburkan bisa ke arah mata dari jarak hingga 2 meter, menyebabkan rasa sakit parah dan risiko kebutaan jika tidak segera dicuci.
Ular Sendok Jawa cenderung berdiri dan menghadapi ancaman alih-alih kabur, membuat konfrontasi lebih mungkin terjadi. Ular ini ditemukan mulai dari sawah, hutan, hingga daerah pemukiman padat penduduk.
Ular Sanca Kembang / Sanca Bodo (Python reticulatus / Python bivittatus)
Ular Sanca Kembang (Python reticulatus) dan Ular Sanca Bodo (Python bivittatus) memiliki tubuh yang sangat besar dan panjang, menjadikannya jenis ular terpanjang di Indonesia. Ular sanca kembang merupakan jenis ular terpanjang dengan nama latin Python reticulatus. Mereka memiliki pola sisik berbentuk reticulate atau bercak besar yang khas.
Ancaman utama dari ular sanca adalah kekuatan lilitannya yang luar biasa untuk melumpuhkan mangsa. Ular ini memangsa hewan dan berbahaya bagi manusia karena lilitannya yang kuat. Meskipun serangan pada manusia dewasa jarang, anak-anak dan hewan peliharaan berukuran kecil berisiko. Ukurannya yang besar dapat menyebabkan rasa takut dan cedera serius jika mereka merasa terpojok dan menyerang.
Ular sanca banyak berada di air untuk berkamuflase. Ular sanca sering ditemui di sekitar sungai, saluran air, atau kebun, dan terkadang masuk ke area kandang ternak.
Tips Umum Menghadapi & Mencegah Ular
Menghadapi ular bisa menjadi pengalaman yang menakutkan, namun dengan pengetahuan dan tindakan yang tepat, Anda dapat meminimalkan risiko. Kebanyakan ular menggigit karena merasa terancam atau terpojok, bukan karena berniat menyerang.
- Jangan Panik & Jangan Menyerang: Jika Anda melihat ular, tetaplah tenang dan jaga jarak aman. Jika Anda menemukan ular, tindakan terbaik adalah membiarkannya dan menjaga jarak aman. Jangan mencoba menangkap atau membunuhnya sendiri, karena ini justru meningkatkan risiko gigitan. Kebanyakan ular akan pergi dengan sendirinya jika tidak merasa terancam.
- Jaga Kebersihan Lingkungan: Bersihkan tumpukan sampah, kayu, barang rongsokan, dan rumput liar di pekarangan. Hal ini akan menghilangkan tempat persembunyian ular dan juga sumber makanan mereka seperti tikus. Cara terbaik untuk menjauhkan ular adalah dengan menghilangkan peluang ini untuk membuat halaman Anda kurang layak huni baik bagi ular maupun mangsanya. Menjaga halaman tetap rapi dengan memotong rumput rendah dan sering, serta tidak membiarkan gulma mengambil alih petak bunga, membuat ular kurang mungkin bergerak melalui area tersebut karena merasa terekspos predator.
- Waspada Saat Beraktivitas: Saat berada di sawah, kebun, atau pinggir hutan, selalu perhatikan langkah kaki Anda. Hati-hati di Area Rawan: Saat di sawah, kebun, atau pinggir hutan, perhatikan langkah kaki. Gunakan sepatu boots dan senter saat berjalan di area gelap atau berumput tinggi, terutama di malam hari ketika banyak ular nokturnal aktif.
- Kenali Ciri-Ciri Umum Ular Berbisa: Meskipun tidak selalu akurat, beberapa ciri umum ular berbisa meliputi kepala segitiga lebar yang jelas terpisah dari leher, pupil mata vertikal (seperti kucing), dan adanya lubang panas (heat pits) antara mata dan lubang hidung pada beberapa jenis viper. Bentuk kepala: Kepala berbentuk segitiga lebar dengan leher sempit. Pupil: Pupil vertikal seperti kucing (ular tidak berbisa biasanya memiliki pupil bulat). Namun, selalu anggap semua ular sebagai berpotensi berbahaya dan jaga jarak aman.
Mengenali jenis ular tanah yang harus diwaspadai adalah langkah pertama untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Meskipun beberapa jenis ular tanah sangat berbahaya, penting untuk diingat bahwa ular berperan penting dalam ekosistem sebagai pengendali hama alami.
Kewaspadaan, bukan ketakutan berlebihan, adalah kunci. Dengan menjaga kebersihan lingkungan dan berhati-hati saat beraktivitas di area rawan, Anda dapat mengurangi risiko pertemuan dengan ular berbahaya.
Selalu hubungi tenaga profesional seperti pemadam kebakaran atau penangkap ular terlatih jika Anda menemui ular di permukiman Anda.
FAQ
Q: Apa ciri-ciri paling mudah dikenali dari jenis ular tanah yang harus diwaspadai?
A: Kombinasi kepala segitiga lebar yang jelas terpisah dari leher, pola warna mencolok atau kamuflase yang sangat baik, serta pupil mata vertikal (seperti kucing) sering menjadi indikator pada kelompok ular berbisa seperti viper. Namun, selalu anggap semua ular sebagai hewan berbahaya dan jaga jarak.
Q: Apakah semua ular tanah itu berbisa?
A: Tidak. Istilah "ular tanah" sering digunakan secara umum untuk ular yang hidup di permukaan tanah. Namun, secara spesifik, yang paling berbahaya dan biasa disebut "Ular Tanah" adalah Calloselasma rhodostoma yang sangat berbisa. Ada juga ular-ular tidak berbisa yang hidup di tanah, seperti beberapa jenis ular tikus muda atau ular serasah.
Q: Apa yang harus saya lakukan pertama kali jika melihat ular di rumah atau pekarangan?
A: Pertama, jangan panik dan jangan mencoba menangkap atau membunuhnya sendiri. Kedua, jaga jarak aman dan awasi pergerakannya dari jauh. Ketiga, kosongkan area sekitar dari orang lain, terutama anak-anak dan hewan peliharaan. Keempat, hubungi pemadam kebakaran (115) atau jasa penangkap ular profesional di daerah Anda untuk penanganan yang aman.
Q: Bagaimana pertolongan pertama jika digigit ular?
A: Prinsip utama adalah tetap tenang dan segera ke rumah sakit. Imobilisasi bagian tubuh yang digigit, longgarkan pakaian atau perhiasan, dan usahakan posisi luka lebih rendah dari jantung. Jangan menyedot racun, mengiris luka, atau mengikat terlalu ketat. Catat atau coba ingat ciri ular (foto jika aman) untuk membantu identifikasi serum anti-bisa.
Q: Apakah ular selalu berniat menyerang manusia?
A: Tidak. Ular adalah hewan liar yang pada dasarnya takut pada manusia. Gigitan hampir selalu bersifat defensif, karena mereka merasa terancam, terpojok, atau tidak sengaja terinjak atau disentuh. Mereka tidak "mencari" manusia untuk digigit.

3 hours ago
3
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4270943/original/042977400_1671796996-pexels-je__shoots-230742_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5065589/original/015595000_1735117084-20241225-Misa_Keuarga_Katedral-ANG_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453998/original/025049300_1766546012-portrait-playful-couple-christmas-masks.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3988053/original/087873300_1649316220-jorge-zapata-f0XVaUfcLzw-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454200/original/083358700_1766552793-Gemini_Generated_Image_fqjz2ffqjz2ffqjz.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2942739/original/024477200_1571380512-fikri-rasyid-1NCaVrJhJVk-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454162/original/090229500_1766551076-Gemini_Generated_Image_gyxmpvgyxmpvgyxm.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454156/original/057574600_1766550859-warung_makan_vegetarian.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454184/original/032478100_1766552273-Desain_Kolam_Ikan_Koi_Minimalis_Sudut_Halaman.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1341003/original/082032200_1473333248-a4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4689262/original/048329800_1702811027-Ilustrasi_Natal__ucapan_Selamat_Natal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454175/original/090866700_1766552142-keramik_rumah2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454183/original/013892800_1766552186-jewel-details-hands-woman-wearing-sari-dress.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454164/original/091284500_1766551356-Lycodon_subcinctus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454145/original/060692900_1766550725-crocs__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454129/original/025821600_1766550507-Ayam_fillet__steak_ayam__paru_goreng__Gemini_AI_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451488/original/028627900_1766303325-pexels-julia-larson-6113454.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454070/original/078674800_1766548743-unnamed_-_2025-12-24T105536.574.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454080/original/081161900_1766548987-kebun_sayur_dan_herbal_pakai_rak_susun_dinding_rumah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454079/original/000074100_1766548985-model_rambut_comma_hair.png)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)