Liputan6.com, Jakarta - Bagi para pencinta berkebun, melihat tanaman cabai tumbuh subur dan terus berbuah lebat setelah panen pertama adalah dambaan. Namun, seringkali produktivitas tanaman menurun drastis jika tidak mendapatkan perawatan yang optimal. Untuk memastikan tanaman cabai Anda tetap menghasilkan panen melimpah, diperlukan strategi perawatan yang konsisten dan tepat guna.
Perawatan berkelanjutan ini tidak hanya berfokus pada pemulihan tanaman pasca panen, tetapi juga pada stimulasi pertumbuhan tunas dan buah baru. Dengan menerapkan langkah-langkah yang benar, Anda dapat memperpanjang masa produktif tanaman cabai dan menikmati hasil panen yang berkesinambungan. Artikel ini akan mengulas panduan komprehensif mengenai tips agar tanaman cabai terus tumbuh subur setelah panen pertama.
1. Pemangkasan (Pruning) untuk Produktivitas Berkelanjutan
Pemangkasan merupakan langkah vital dalam meremajakan tanaman cabai dan merangsang pertumbuhan tunas baru yang lebih produktif. Proses ini membantu tanaman mengalokasikan energi secara efisien, sehingga mampu menghasilkan bakal buah yang lebih banyak dibandingkan panen sebelumnya. Pemangkasan juga berperan dalam menjaga tinggi pohon cabai agar tetap stabil, menyerupai sistem bonsai.
Tujuan Pemangkasan
- Mempercepat pertumbuhan tunas dan memperbanyak cabang.
- Menghasilkan bakal buah yang lebih banyak.
- Menjaga tinggi pohon cabai tetap stabil.
Jenis Pemangkasan
Ada beberapa jenis pemangkasan yang perlu dilakukan pada tanaman cabai untuk mencapai hasil optimal. Setiap jenis memiliki tujuan spesifik yang mendukung kesehatan dan produktivitas tanaman. Pemangkasan yang tepat akan memastikan sirkulasi udara yang baik dan paparan cahaya yang cukup.
- Pemangkasan Tunas Awal: Pada 2–3 minggu pertama setelah penanaman, pangkas tunas-tunas samping yang muncul di bagian bawah batang dan dekat permukaan tanah. Ini membantu tanaman fokus membentuk batang utama yang kuat dan mengarahkan energi untuk tumbuh secara vertikal.
- Pemangkasan Cabang dan Daun Tua: Pangkas cabang yang sudah habis berbuah atau tidak produktif lagi. Buang juga tunas yang tumbuh terlalu banyak dan tidak berpotensi menghasilkan bunga atau buah. Pangkas daun-daun tua yang berada di bagian bawah tanaman, terutama yang rimbun, untuk meningkatkan sirkulasi udara dan pencahayaan, serta mengurangi risiko serangan jamur dan hama.
- Pemangkasan Setelah Panen: Saat musim berakhir, pangkas semua bagian tanaman cabai yang tidak memiliki buah matang pada batangnya. Buang cabang-cabang yang berbunga dan berbuah yang kemungkinan tidak akan matang.
Teknik Pemangkasan
Teknik pemangkasan yang benar sangat penting untuk menghindari kerusakan pada tanaman dan mencegah penyebaran penyakit. Sterilisasi alat adalah kunci untuk menjaga kesehatan tanaman cabai Anda.
- Gunakan tangan atau gunting kecil yang steril saat memangkas.
- Pastikan titik pemangkasan berada di atas percabangan utama yang berbentuk "Y" (biasanya saat tanaman setinggi sekitar 30 cm).
- Jika memangkas dengan tangan, celupkan jari ke dalam larutan susu bubuk dan air setiap kali berpindah ke tanaman lain untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri.
2. Lakukan Penyiraman yang Efektif
Penyiraman yang tepat sangat penting untuk menjaga kelembaban tanah dan mendukung pertumbuhan serta pembentukan buah pada tanaman cabai. Ketersediaan air yang cukup akan memastikan nutrisi dapat diserap dengan baik oleh akar tanaman.
Kebutuhan Air
Tanaman cabai membutuhkan air yang cukup, terutama saat pembentukan bunga dan buah. Kebutuhan air selama satu musim tanam berkisar antara 600-1200 mm, tergantung iklim dan jenis tanah di lokasi penanaman.
Frekuensi Penyiraman
Frekuensi penyiraman harus disesuaikan dengan kondisi cuaca dan fase pertumbuhan tanaman. Konsistensi dalam penyiraman akan mencegah stres pada tanaman cabai.
- Siram tanaman secara teratur, jaga agar tanah tetap lembab tetapi tidak tergenang.
- Pada musim kemarau, frekuensi penyiraman bisa 1-2 kali sehari.
- Pada fase awal pertumbuhan, siram setiap hari. Setelah tanaman mapan, frekuensi dapat dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu, tergantung kondisi cuaca.
- Kurangi penyiraman menjelang panen untuk meningkatkan kadar capsaicin (zat pedas) pada buah cabai.
Waktu Penyiraman
Pemilihan waktu penyiraman yang tepat sangat mempengaruhi efektivitas penyerapan air dan mencegah masalah kesehatan tanaman. Hindari menyiram saat terik matahari.
- Lakukan penyiraman di pagi hari atau sore hari untuk mengurangi penguapan.
- Hindari penyiraman di siang hari yang terik karena tetesan air dapat menyebabkan luka bakar pada daun.
- Penyiraman di sore hari juga aman, asalkan tidak terlalu malam agar daun punya waktu mengering sebelum malam tiba untuk mencegah penyakit jamur.
Metode Penyiraman
Metode penyiraman yang efisien akan menghemat air dan mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh kelembaban berlebih pada daun. Fokuskan penyiraman pada area akar tanaman.
- Gunakan metode penyiraman di pangkal batang atau sistem irigasi tetes untuk efisiensi penggunaan air dan menghindari pembasahan daun yang dapat memicu penyakit.
- Hindari menyiram terlalu banyak hingga air menggenang.
- Menyiram dengan air tajin (air cucian beras) secara teratur juga direkomendasikan karena mengandung nutrisi tambahan.
Stabilitas Kelembaban
Fluktuasi kelembaban yang drastis, seperti kekeringan tiba-tiba diikuti penyiraman berlebihan, dapat menyebabkan stres osmotik pada tanaman cabai. Kondisi ini seringkali memicu kerontokan buah dan bunga, sehingga stabilitas kelembaban tanah sangat penting.
3. Beri Pupuk Pasca Panen untuk Cabai yang Produktif
Pemupukan yang tepat setelah panen pertama sangat penting untuk mengembalikan nutrisi yang hilang dan mendorong pembentukan buah selanjutnya. Nutrisi yang cukup akan memastikan tanaman cabai tetap produktif dan berbuah lebat. Pemupukan memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai, terutama saat tanaman sudah mulai berbuah. Pemupukan setelah panen bertujuan agar tanaman tetap produktif, membantu proses pembentukan bunga dan buah, serta merangsang pembungaan kedua.
Jenis dan Frekuensi Pupuk
Pemberian pupuk susulan harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan fase pertumbuhannya. Kombinasi pupuk organik dan anorganik dapat memberikan hasil terbaik.
- Berikan pupuk susulan setiap 2-3 minggu sekali.
- Gunakan pupuk NPK seimbang atau pupuk organik cair.
- Dosis pemupukan disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman.
- Kurangi dosis nitrogen saat tanaman memasuki fase pembungaan dan pembuahan, dan berikan pupuk kaya fosfor dan kalium.
- Setelah panen pertama, disarankan untuk memberikan pupuk NPK 16-16, asam humat, asam amino, dan KNO3 putih prill.
- Tanaman cabai yang sudah berbuah juga memerlukan unsur mikro seperti magnesium, kalsium, dan sulfur untuk menjaga keseimbangan nutrisi, memperbaiki kualitas buah, serta meningkatkan rasa dan daya tahan cabai setelah dipanen.
- Menjelang panen, pemberian pupuk anorganik dapat dihentikan dan diganti dengan pupuk organik cair atau pupuk kandang.
Penting: Hindari pemupukan berlebihan yang dapat mengganggu hasil panen dan menyebabkan masalah lain pada tanaman.
4. Lakukan Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit secara rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan tanaman dan produktivitas berkelanjutan. Deteksi dini dan penanganan yang cepat akan mencegah penyebaran masalah. Jaga tanaman dari hama dan penyakit dengan memeriksa secara rutin setiap bagian tanaman. Perhatikan tanda-tanda awal serangan atau infeksi.
Hama Umum
Beberapa hama sering menyerang tanaman cabai dan dapat menyebabkan kerugian signifikan jika tidak ditangani. Pengendalian terpadu adalah kunci untuk menjaga tanaman tetap sehat.
- Thrips: Gejala serangan berupa bercak keperakan pada daun. Pengendalian dapat menggunakan tanaman perangkap (kenikir kuning), mulsa perak, sanitasi lingkungan, perangkap kuning, pemanfaatan musuh alami (kumbang Coccinellidae), pestisida nabati (piretrum), atau insektisida (abamectin, spinosad, imidakloprid, diafentiuron, karbosulfan) jika serangan berlanjut.
- Kutu Kebul (Bemisia tabaci): Gejala berupa bercak daun nekrosis. Kutu kebul mengeluarkan embun madu yang menarik semut dan embun jelaga, menghambat fotosintesis. Pengendalian dapat dilakukan dengan menanam tanaman perangkap (jagung), menggunakan pestisida organik serai wangi, atau pestisida sesuai dosis anjuran.
- Kutu Daun: Dapat dikendalikan dengan pestisida sistemik pada tanah atau penyemprotan insektisida. Pengendalian biologis dapat menggunakan parasitoid (Aphelinus gossypi, Lysiphlebus testaceipes), predator (Coccinella transversalis), atau cendawan entomopatogen (Neozygites fresenii), serta pestisida nabati (sirsak, srikaya, daun pepaya, kecubung).
- Lalat Buah: Gejala awal adalah buah berlubang kecil, kulit menguning, dan biji berwarna coklat kehitaman, menyebabkan buah rontok. Pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan perangkap sexferomon atau penyemprotan insektisida (Winder 100EC, Promectin 18ec).
Penyakit Umum
Penyakit juga menjadi ancaman serius bagi tanaman cabai. Pemahaman tentang gejala dan cara penanganannya sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup tanaman.
- Layu Fusarium: Daun layu dan menguning dari bawah ke atas. Cabut dan musnahkan tanaman yang terserang. Gunakan agen antagonis Trichoderma spp. dan Gliocladium spp. bersamaan dengan pemupukan dasar, dan fungisida sebagai langkah terakhir.
- Layu Bakteri Ralstonia: Disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Gejala layu pada daun, dan jika batang dipotong akan keluar cairan keruh koloni bakteri. Cabut dan musnahkan tanaman sakit. Manfaatkan agen antagonis Trichoderma spp. dan Gliocladium spp., serta bakterisida sebagai alternatif terakhir.
- Virus Kuning (Bule/Bulai): Menyebabkan pola mosaik hijau dan kuning pada daun. Kendalikan hama vektor virus seperti kutu kebul dengan musuh alami (Menochilus sexmaculatus). Tingkatkan daya tahan tanaman dengan pupuk tambahan, tanam varietas tahan penyakit, lakukan sanitasi lingkungan, gunakan mulsa plastik, dan tanam tanaman pembatas (jagung, tagetes).
- Busuk Akar (Phytophthora capsici): Berkembang di tanah basah, menyebabkan lesi basah pada batang, daun menguning, layu, dan rontok, hingga akar runtuh dan tanaman mati.
Terapkan metode pengendalian hama terpadu (PHT) yang menggabungkan teknik biologis, fisik, dan kultural. Rotasi tanaman juga efektif untuk memutus siklus hama dan penyakit serta menjaga kesuburan tanah, sehingga tanaman cabai tetap sehat dan produktif.
5. Pastikan Kondisi Tanah dan Lingkungan Optimal untuk Cabai
Kondisi tanah dan lingkungan yang optimal adalah fondasi untuk pertumbuhan cabai yang sehat dan produktif. Faktor-faktor ini secara langsung mempengaruhi penyerapan nutrisi dan ketahanan tanaman terhadap stres lingkungan.
- Kualitas Tanah: Gunakan tanah yang gembur, berdrainase baik, dan kaya akan bahan organik. pH tanah ideal untuk cabai adalah 6.0 hingga 6.8 atau 6.0 hingga 7.0.
- Sinar Matahari: Pastikan tanaman cabai mendapatkan sinar matahari langsung setidaknya 6-8 jam sehari untuk mendukung fotosintesis optimal.
- Mulsa: Aplikasikan mulsa organik atau plastik untuk menjaga kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan mengendalikan erosi tanah.
- Drainase: Pastikan drainase lahan baik untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan pembusukan akar pada tanaman cabai.
- Rotasi Tanaman: Praktikkan rotasi tanaman untuk memutus siklus hama dan penyakit serta menjaga kesuburan tanah.
- Stabilitas Lingkungan: Hindari perubahan lingkungan yang mendadak (suhu, intensitas cahaya, atau pola siram) karena dapat membuat tanaman stres dan menyebabkan kerontokan bunga atau buah. Usahakan perawatan dilakukan secara konsisten.
- Media Tanam: Jika media tanam kurang mendukung, bisa diganti atau ditambah dengan bahan yang lebih sesuai.
6. Pastikan Memilih Varietas Cabai yang Tepat
Memilih varietas cabai yang tepat sejak awal dapat sangat mempengaruhi keberlanjutan panen. Varietas yang sesuai dengan kondisi lokal akan lebih tahan terhadap tantangan lingkungan dan penyakit.
Varietas Unggul
Pilih varietas cabai yang sesuai dengan iklim dan kondisi tanah di lokasi Anda. Beberapa varietas cabai memiliki kemampuan alami untuk menahan kerontokan buah dan lebih mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan tertentu, memastikan produktivitas tinggi.
Ketahanan Penyakit
Pilih varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit umum di daerah Anda. Varietas hibrida seringkali dikembangkan untuk ketahanan terhadap cekaman lingkungan dan penyakit, sehingga mengurangi risiko kegagalan panen dan menjaga tanaman cabai tetap sehat.
Pertanyaan Umum Seputar Topik
1. Mengapa pemangkasan penting setelah panen cabai?
Pemangkasan meremajakan tanaman, merangsang tunas baru, memperbanyak cabang, dan meningkatkan potensi buah.
2. Kapan waktu terbaik untuk menyiram tanaman cabai?
Siram di pagi atau sore hari untuk mengurangi penguapan dan mencegah luka bakar pada daun.
3. Pupuk apa yang disarankan setelah panen pertama cabai?
Disarankan pupuk NPK 16-16, asam humat, asam amino, dan KNO3 putih prill untuk mengembalikan nutrisi.

19 hours ago
6

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5429420/original/074703500_1764585931-haye_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420266/original/078349100_1763737734-1000314078.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5174314/original/099085000_1742914645-Timnas_Indonesia_vs_Bahrain-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5427224/original/093979000_1764336401-Persija_vs_PSIM-05.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455366/original/089061700_1766650187-Gemini_Generated_Image_qmrzgwqmrzgwqmrz_2.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455424/original/024016100_1766656186-unnamed__97_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5446526/original/027854200_1765898438-WhatsApp_Image_2025-12-16_at_22.00.51.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5005443/original/082408800_1731580431-WhatsApp_Image_2024-11-14_at_16.52.45.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422023/original/097409300_1763967199-unnamed__89_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455226/original/021452400_1766639756-hl1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455277/original/017466900_1766643384-Screenshot_2025-12-25_131445.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5455404/original/014727700_1766653023-Rayco_Rodriguez-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455201/original/035234100_1766638141-menyiapkan_lauk_jualan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455397/original/098639300_1766650670-ibnu.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455321/original/051117500_1766645251-Gemini_Generated_Image_z1jsqaz1jsqaz1js.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378193/original/050455500_1760219906-TIMNAS_INDONESIA.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455175/original/044639600_1766636975-ide_model_kebun_sayur_mini_dengan_planter_box_gantung.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)