8 Tips Menanam Cabai di Lahan Kering Agar Panen Melimpah, Solusi Berkebun Minim Air

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Menghadapi tantangan perubahan iklim yang membuat cuaca sulit diprediksi, memahami tips menanam cabai di lahan kering menjadi keterampilan wajib bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia agribisnis. Lahan kering sering kali dianggap sebagai hambatan karena terbatasnya ketersediaan air dan suhu udara yang tinggi, namun dengan teknik yang tepat, lahan ini justru bisa menjadi ladang emas. 

Buku Adopsi Teknologi Pertanian di Lahan Kering oleh Marsianus Falo (2025: hal. 39) menjelaskan karakteristik lahan kering dicirikan dengan permasalahan utama usaha tani yaitu: erosi, kesuburan tanah , dan ketersediaan air sangat terbatas. 

Cabai merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi di Indonesia, terutama saat pasokan di pasar menipis akibat musim kemarau panjang. Oleh karena itu, optimasi lahan marjinal melalui pendekatan teknologi dan manajemen air yang cerdas akan membantu petani mendapatkan hasil panen yang tetap melimpah meskipun tanah terasa gersang.

Berikut Liputan6.com merangkum tips menanam cabai di lahan kering agar panen berlimpah, Rabu (24/12/2025).

1. Pemilihan Varietas Cabai yang Toleran Kekeringan

Langkah awal dalam tips menanam cabai di lahan kering adalah memilih "pasukan" yang kuat. Tidak semua benih cabai diciptakan sama; ada varietas yang memang dirancang khusus untuk bertahan di suhu panas dan kelembapan rendah.

Pilih Benih Hibrida atau Lokal Unggul

Untuk lahan kering, sangat disarankan menggunakan benih hibrida yang memiliki sifat heat tolerant (tahan panas). Varietas ini biasanya memiliki perakaran yang lebih dalam dan kuat sehingga mampu mencari sisa-sisa air di lapisan tanah yang lebih bawah. Selain itu, cabai lokal dari daerah yang memang kering biasanya memiliki adaptasi genetik yang lebih baik dibandingkan benih dari daerah pegunungan yang lembap.

Perhatikan Daya Tahan Virus

Di lahan kering, hama seperti kutu kebul (Thrips) berkembang biak sangat cepat. Pilihlah varietas yang memiliki ketahanan terhadap Virus Kuning (Gemini Virus) agar tanaman tidak kerdil meski cuaca sedang panas-panasnya.

2. Pengolahan Lahan dan Pemberian Bahan Organik

Tanah di lahan kering cenderung memiliki tekstur yang keras dan minim unsur hara. Kunci utama dalam tips menanam cabai di lahan kering pada fase ini adalah memperbaiki struktur tanah atau konservasi agar mampu menyimpan air (water holding capacity) lebih lama.

Buku Adopsi Teknologi Pertanian di Lahan Kering oleh Marsianus Falo (hal. 39) menjelaskan konservasi tanah adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. 

Peran Krusial Pupuk Kandang dan Kompos

Jangan pelit dalam memberikan bahan organik. Campurkan pupuk kandang yang sudah matang sempurna (terfermentasi) atau kompos sebanyak 20-30 ton per hektar. Bahan organik berfungsi seperti spons yang akan menahan air di dalam tanah sehingga tanaman tidak cepat layu saat terik matahari menyengat.

Pengaturan Bedengan yang Tepat

Buatlah bedengan dengan ketinggian yang tidak terlalu tinggi (sekitar 20-25 cm) agar penguapan tidak terlalu cepat. Lebar bedengan idealnya 100-110 cm dengan jarak antar bedengan 50 cm yang berfungsi sebagai saluran drainase sekaligus akses perawatan.

3. Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP)

Salah satu tips menanam cabai di lahan kering yang paling efektif adalah menggunakan mulsa plastik. Bagi petani milenial, penggunaan mulsa bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan teknis untuk efisiensi.

  • Menekan Penguapan: Mulsa plastik menutup permukaan tanah sehingga air di dalam tanah tidak mudah menguap ke udara.
  • Menjaga Suhu Tanah: Warna perak pada mulsa berfungsi memantulkan sinar matahari, yang membantu menjaga suhu perakaran tetap stabil dan mengusir hama kutu-kutuan yang bersembunyi di balik daun.
  • Menekan Gulma: Di lahan kering, gulma adalah kompetitor utama tanaman dalam memperebutkan air. Mulsa akan mematikan pertumbuhan gulma di sekitar batang cabai.

4. Sistem Irigasi Tetes: Solusi Cerdas Hemat Air

Di lahan kering, air adalah emas. Oleh karena itu, metode penyiraman konvensional dengan cara "dilep" atau digenangi sangatlah tidak efisien. Petani milenial bisa menerapkan sistem irigasi tetes (drip irrigation).

Sistem ini mengalirkan air secara perlahan langsung ke zona perakaran tanaman. Anda bisa menggunakan selang khusus atau bahkan memanfaatkan botol bekas yang dilubangi untuk skala kecil. Dengan irigasi tetes, penggunaan air bisa dihemat hingga 60-70% dibandingkan cara biasa. Ini adalah tips menanam cabai di lahan kering yang paling relevan dengan konsep pertanian presisi.

5. Manajemen Pemupukan yang Efisien

Tanaman di lahan kering memerlukan nutrisi yang tepat sasaran. Karena ketersediaan air terbatas, pupuk yang diberikan harus mudah larut dan diserap oleh tanaman.

Teknik Fertigasi

Fertigasi adalah teknik pemberian pupuk bersamaan dengan air irigasi. Dengan cara ini, nutrisi langsung sampai ke akar dalam bentuk larutan. Gunakan pupuk dengan kandungan Kalium (K) yang cukup tinggi saat fase pembuahan, karena Kalium membantu tanaman mengatur penguapan melalui stomata daun, sehingga lebih tahan terhadap cekaman kekeringan.

6. Perlindungan Tanaman dari Hama dan Penyakit

Lahan kering identik dengan serangan hama penghisap daun. Ketika cuaca panas, metabolisme serangga meningkat, sehingga populasi kutu daun dan tungau bisa meledak dalam waktu singkat.

Pemasangan Yellow Trap: Gunakan jebakan warna kuning yang diberi perekat di sekeliling lahan untuk memantau dan mengurangi populasi hama secara alami.

Aplikasi Pestisida Nabati: Untuk menjaga ekosistem, gunakan pestisida dari ekstrak nimba atau tembakau. Namun, jika serangan sudah di atas ambang batas, gunakan pestisida kimia dengan dosis yang tepat pada sore hari agar tidak menguap terkena panas.

7. Waktu Tanam yang Strategis

Meskipun kita membahas tips menanam cabai di lahan kering, penentuan waktu tanam tetap krusial. Idealnya, mulailah menanam di akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Dengan begitu, tanaman masih mendapatkan air hujan yang cukup di fase awal pertumbuhan (vegetatif) untuk membangun perakaran yang kuat sebelum benar-benar menghadapi puncak kemarau.

8. Pentingnya Naungan atau Windbreak

Di beberapa area lahan kering yang terbuka luas, angin kencang seringkali mempercepat proses penguapan tanaman (transpirasi). Menanam tanaman pelindung atau pagar hidup seperti jagung di sekeliling lahan cabai bisa berfungsi sebagai pemecah angin (windbreak). Selain itu, jagung juga bisa memberikan sedikit naungan dan menjadi sumber pendapatan tambahan bagi petani.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa jenis varietas terbaik dalam tips menanam cabai di lahan kering?

Pilihlah varietas cabai rawit atau benih hibrida yang memiliki ketahanan genetik terhadap cekaman kekeringan dan sistem perakaran yang dalam.

2. Mengapa mulsa plastik sangat penting untuk lahan kering?

Mulsa plastik berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah dengan cara menekan penguapan (evaporasi) dan menghambat pertumbuhan gulma pesaing air.

3. Berapa kali penyiraman ideal untuk cabai di lahan kering?

Penyiraman ideal dilakukan 1-2 hari sekali pada pagi atau sore hari, namun sangat disarankan menggunakan sistem irigasi tetes agar lebih efisien.

4. Pupuk apa yang paling efektif untuk menanam cabai di lahan minim air?

Gunakan campuran pupuk kandang/kompos sebagai dasaran untuk mengikat air, serta pupuk cair (POC) agar nutrisi lebih mudah diserap tanaman.

5. Bagaimana cara mengatasi hama kutu kebul di cuaca panas?

Lakukan pengamatan rutin dan gunakan pestisida nabati atau pemasangan yellow trap (perangkap kuning) untuk memantau serangan hama yang meningkat saat cuaca kering.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|