9 Cara Menanam Terong Ungu Supaya Berbuah Besar, Lengkap dengan Teknik Sambung Pokak

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Cara menanam terong ungu supaya berbuah besar sebenarnya bukan perkara sulit asalkan Anda memahami teknik budidaya yang tepat sejak fase penyemaian hingga pemanenan. Terong ungu (Solanum melongena L.) merupakan salah satu komoditas sayuran favorit masyarakat Indonesia karena rasanya yang lezat dan kandungan nutrisinya yang tinggi. Namun, banyak petani pemula mengeluhkan hasil panen yang kerdil atau buah yang mudah busuk sebelum matang sempurna.

Menurut buku Panduan Praktis Budidaya Terong di Rumah Bagi Pemula Oleh Tjahjono Tri (2024: hal. 33) perawatan terong akan membuat bibit terong sehat dan bisa berbuah dengan banyak.  

Penerapan cara menanam terong ungu supaya berbuah besar melibatkan kombinasi antara pemilihan benih unggul, pengolahan media tanam yang kaya unsur hara, serta manajemen pemangkasan yang disiplin. Berikut selengkapnya Liputa6.com mengupas cara menanam terong ungu supaya berbuah besar dari berbagai sumber, Senin (29/1/2025).

1. Pemilihan Benih Unggul dan Berkualitas

Langkah pertama dalam cara menanam terong ungu supaya berbuah besar adalah memilih benih dengan genetika unggul. Pilih benih hibrida (F1) yang telah terbukti tahan terhadap serangan virus gemini dan layu bakteri. Benih berkualitas tinggi biasanya memiliki tingkat perkecambahan di atas 85% dan menghasilkan tanaman yang lebih seragam.

Sebelum disemai, rendam benih dalam air hangat kuku selama 2-3 jam untuk mempercepat pemecahan masa dormansi. Tambahkan sedikit fungisida atau zat pengatur tumbuh (ZPT) alami seperti air bawang merah untuk merangsang pertumbuhan akar sejak dini.

Terong ungu memerlukan tanah yang gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase yang baik. Jika menanam di lahan terbuka, lakukan pembajakan sedalam 20-30 cm. Jika menggunakan polybag, gunakan campuran tanah, sekam bakar, dan pupuk kompos dengan perbandingan 2:1:1.

Kunci utama cara menanam terong ungu supaya berbuah besar terletak pada pemberian pupuk dasar. Campurkan pupuk kandang yang sudah matang sempurna (fermentasi) atau petroganik ke dalam media tanam. Tanah yang subur akan menyediakan cadangan energi bagi tanaman untuk membentuk buah yang besar nantinya. Cek pH tanah; jika terlalu asam (di bawah 5,5), taburkan kapur dolomit secukupnya.

3. Teknik Penanaman dan Jarak Tanam

Waktu terbaik untuk memindahkan bibit dari persemaian ke lahan adalah saat bibit berumur 25-30 hari atau sudah memiliki 4-5 helai daun sejati. Lakukan pindah tanam pada sore hari agar bibit tidak stres akibat paparan sinar matahari langsung.

Pastikan jarak tanam tidak terlalu rapat, idealnya adalah 60 x 70 cm. Jarak yang cukup akan memberikan ruang bagi sirkulasi udara yang baik dan memastikan setiap tanaman mendapatkan intensitas cahaya matahari yang maksimal, yang sangat krusial dalam proses fotosintesis untuk pembentukan buah.

4. Pemupukan Susulan Secara Berkala

Untuk mendapatkan buah yang besar, tanaman memerlukan asupan nutrisi makro dan mikro yang cukup. Gunakan pupuk NPK (16-16-16) setiap 10-14 hari sekali.

Fase Vegetatif: Fokus pada pupuk dengan kandungan Nitrogen tinggi untuk pertumbuhan batang dan daun.

Fase Generatif: Saat mulai muncul bunga, beralihlah ke pupuk yang tinggi Kalium dan Fosfat (seperti MKP atau KNO3 Putih). Kalium berperan vital dalam transportasi nutrisi ke buah, sehingga buah menjadi lebih padat, besar, dan tidak mudah rontok.

5. Manajemen Air dan Pengairan

Terong termasuk tanaman yang haus air tetapi tidak tahan genangan. Kekurangan air pada saat pembungaan akan menyebabkan bunga rontok, sedangkan kekurangan air saat pembuahan akan membuat buah menjadi kerdil dan pahit. Lakukan penyiraman secara rutin setiap pagi atau sore hari, terutama pada musim kemarau. Pastikan tanah tetap lembap namun tidak becek.

6. Pentingnya Perempelan (Pemangkasan)

Banyak petani melewatkan langkah ini, padahal perempelan adalah bagian vital dari cara menanam terong ungu supaya berbuah besar. Buanglah tunas-tunas air yang tumbuh di ketiak daun di bawah cabang utama (cabang Y).

Tujuannya agar nutrisi yang diserap oleh akar tidak habis untuk membiayai pertumbuhan daun yang terlalu rimbun, melainkan difokuskan sepenuhnya untuk pembesaran buah. Selain itu, pangkas juga daun-daun tua yang sudah menguning atau terserang penyakit untuk menjaga kebersihan area tanaman.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama utama terong adalah kutu kebul, ulat gerayak, dan kumbang daun (Oteng-oteng). Untuk menjaga kualitas buah, gunakan pestisida nabati sebagai langkah pencegahan. Jika serangan sudah masif, gunakan insektisida sistemik sesuai dosis. Jaga kebersihan lahan dari gulma agar tidak menjadi inang bagi hama.

8. Pemanenan pada Waktu yang Tepat

Buah terong ungu siap panen biasanya berumur 60-90 hari setelah tanam. Ciri buah yang siap petik adalah ukurannya sudah maksimal namun teksturnya masih padat dan kulitnya mengkilap. Jangan menunggu buah terlalu tua hingga kulitnya kusam dan bijinya mengeras, karena hal ini akan menurunkan nilai jual dan menghambat produktivitas bunga-bunga baru.

9. Ide Terong Ungu Sambung Pucuk Terong Pokak (Tepokak)

Terong ungu biasanya rentan layu fusarium, namun dengan akar pokak, tanaman menjadi jauh lebih bandel. Jika terong biasa hanya bertahan 6-8 bulan, terong sambung pokak bisa produktif hingga 1-2 tahun. Karena suplai nutrisi dari akar pokak sangat kuat, ukuran buah cenderung lebih stabil besar meski cuaca kurang mendukung.

1. Persiapan Batang Bawah (Pokak)

Gunakan bibit pokak sehat berumur 2–3 bulan (batang sebesar pensil).

Pilih yang sedang tumbuh aktif dengan pucuk segar.

2. Persiapan Batang Atas (Entres Terong)

Ambil pucuk dari induk terong yang berbuah besar dan produktif.

Potong entres 5–10 cm dan sisakan sedikit daun untuk mengurangi penguapan.

3. Langkah Penyambungan

Potong & Belah: Potong batang pokak (15–20 cm dari tanah), lalu belah tengah sedalam 2–3 cm.

Iris & Sisip: Iris pangkal entres membentuk huruf "V" (baji), lalu masukkan ke belahan pokak hingga kambium menyatu rapat.

Ikat & Sungkup: Ikat dengan tali plastik/grafting tape, tutup entres dengan plastik bening, dan letakkan di tempat teduh selama 2 minggu.

4. Perawatan Pasca Sambung

Indikator: Jika setelah 14 hari entres tetap hijau/bertunas, sambungan berhasil.

Pemeliharaan: Buang semua tunas asli

FAQ (Frequently Asked Questions)

Berapa kali pemupukan dilakukan agar buah terong besar?

Pemupukan susulan sebaiknya dilakukan setiap 10-14 hari sekali dengan dosis yang ditingkatkan secara bertahap seiring pertumbuhan tanaman.

Pupuk apa yang paling bagus untuk pembesaran buah terong?

Pupuk dengan kandungan Kalium (K) tinggi seperti NPK Mutiara, MKP, atau KNO3 Putih sangat efektif untuk memperbesar ukuran buah.

Mengapa bunga terong sering rontok sebelum jadi buah?

Penyebab utama biasanya adalah kekurangan air, kekurangan unsur hara mikro (seperti Boron), atau serangan hama thrips pada bunga.

Berapa lama masa panen terong ungu?

Terong ungu dapat dipanen setiap 3-5 hari sekali dan masa produktifnya bisa mencapai 5-7 bulan tergantung perawatan.

Apakah terong ungu bisa ditanam di pot/polybag?

Bisa, asalkan ukuran polybag minimal diameter 40 cm dan menggunakan media tanam yang sangat subur serta rutin diberi nutrisi cair.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|