Asal-usul Hari Sumpah Pemuda yang Diperingati Tiap 28 Oktober: Fondasi Persatuan Bangsa

5 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober merupakan salah satu momen paling penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini menjadi fondasi semangat nasionalisme yang terus menginspirasi generasi demi generasi untuk menjaga persatuan bangsa.

Peristiwa bersejarah ini menegaskan tekad para pemuda untuk bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia. Sumpah Pemuda adalah ikrar yang diucapkan oleh para pemuda dan pemudi Indonesia dari berbagai daerah pada Kongres Pemuda II di Batavia pada 28 Oktober 1928.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda tidak hanya menjadi hari untuk mengenang sejarah, tetapi juga untuk merenungkan peran pemuda dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Berikut Liputan6.coma ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (26/12/2025).

Latar Belakang Hari Sumpah Pemuda dan Kongres Pemuda I

Latar belakang hari sumpah pemuda berawal dari kesadaran akan pentingnya persatuan mulai tumbuh di awal abad ke-20, di tengah situasi penjajahan Belanda yang menimbulkan ketimpangan sosial dan politik. Semangat nasionalisme pun muncul di kalangan pemuda terdidik dari berbagai daerah di Nusantara, yang meyakini bahwa kemerdekaan hanya dapat dicapai melalui kekuatan persatuan.

Gerakan nasionalis dari berbagai negara serta kejayaan masa lalu seperti Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit turut menjadi sumber inspirasi bagi perjuangan mereka. Sebelum lahirnya Sumpah Pemuda, para pemuda terlebih dahulu menggelar Kongres Pemuda I pada 30 April–2 Mei 1926 di Batavia.

Kongres ini juga disebut sebagai Het Eerste Indonesisch Jeugd Congres atau Kerapatan Besar Pada Pemuda Indonesia. Tujuan Kongres Pemuda I adalah untuk membangkitkan semangat kerja sama antarperhimpunan pemuda dan membangkitkan semangat kerja sama antarorganisasi maupun perhimpunan pemuda-pemudi.

Kongres Pemuda I diketuai oleh Mohammad Tabrani dan dihadiri oleh wakil organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahassers, Jong Bataks Bond, dan Pemuda Kaum Theosofi. Meskipun tidak menghasilkan keputusan resmi, Kongres Pemuda I sudah menunjukkan adanya pemahaman satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, serta menyepakati untuk mengadakan kongres yang kedua.

Kongres Pemuda II dan Proses Perumusan Sumpah

Kongres Pemuda II diselenggarakan atas inisiatif Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Kongres ini dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta, dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito dari PPPI.

Tujuan utama kongres ini adalah untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia yang telah tumbuh di dalam benak dan sanubari pemuda-pemudi. Kongres Pemuda II dibagi menjadi tiga kali rapat yang dilaksanakan di tiga gedung berbeda. Rapat pertama digelar pada Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng, di mana Muhammad Yamin menyampaikan pidato tentang "Persatuan dan Kebangsaan Indonesia".

Rapat kedua pada Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan, menekankan pentingnya pengetahuan kebangsaan dan pendidikan yang demokratis. Rapat ketiga dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat No. 106).

Pada rapat ketiga ini, sebelum rumusan hasil kongres dibacakan, lagu "Indonesia Raya" ciptaan Wage Rudolf Supratman diperdengarkan untuk yang pertama kalinya, menambah haru dan kebanggaan para pemuda. Setelah itu, putusan kongres dibacakan dan diikuti oleh seluruh peserta, sebuah putusan yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda. Tanggal 28 Oktober pun diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Isi dan Ikrar Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda adalah ikrar yang diucapkan oleh pemuda-pemudi Indonesia pada 28 Oktober 1928, yang menetapkan jati diri bangsa Indonesia. Isi teks Sumpah Pemuda yang asli adalah hasil dari pertemuan selama dua hari dari tanggal 27 hingga 28 Oktober 1928 di Jakarta.

Berikut adalah isi teks Sumpah Pemuda:

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Catatan: teks Sumpah Pemuda tersebut telah disesuaikan dengan ejaan yang disempurnakan (EYD).

Ikrar ini menjadi simbol persatuan dan semangat perjuangan di dalam berbagai hambatan yang ada dan tantangan keberagaman suku, agama, dan budaya. Sumpah Pemuda mengandung tekad untuk bersatu dan berjuang demi kemerdekaan Indonesia, tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau budaya.

Tokoh-tokoh Penting di Balik Sumpah Pemuda

Perumusan Sumpah Pemuda melibatkan beberapa tokoh penting yang berperan sebagai panitia sekaligus perumus asas Sumpah Pemuda. Soegondo Djojopoespito, seorang ahli hukum dan aktivis pemuda memimpin jalannya kegiatan Kongres Pemuda II sebagai Ketua Kongres. Ia terpilih atas persetujuan Mohammad Hatta karena merupakan anggota Persatuan Pelajar Indonesia (PPI).

Mohammad Yamin, yang menjabat sebagai sekretaris Kongres Pemuda II, adalah salah satu tokoh yang sangat berperan dalam perumusan Sumpah Pemuda. Ia juga menyampaikan pidato penting tentang persatuan dan kebangsaan Indonesia pada rapat pertama kongres. Wage Rudolf (WR) Supratman dikenal sebagai pencipta lagu "Indonesia Raya" yang pertama kali dikumandangkan pada penutupan Kongres Pemuda II.

Tokoh lain yang tak kalah penting adalah Sie Kong Liong, seorang pemuda keturunan Tionghoa yang menyediakan rumahnya di Jalan Kramat Raya 106 sebagai lokasi pelaksanaan Kongres Pemuda II. Rumah ini kemudian dipugar dan dijadikan Gedung Sumpah Pemuda, yang kini dikenal sebagai Museum Sumpah Pemuda. Djoko Marsaid menjabat sebagai wakil ketua panitia Kongres Pemuda II dan merupakan perwakilan dari Jong Java.

Sumpah Pemuda memiliki peran sangat penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia karena menjadi momen berkumpulnya para pemuda Indonesia untuk mengobarkan semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan. Ikrar ini memberikan harapan baru dan membangkitkan semangat perjuangan kebangsaan untuk melawan penjajah. Sumpah Pemuda menjadi tonggak awal dari bersatunya bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari penjajah.

FAQ

  1. Kapan Hari Sumpah Pemuda diperingati? Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober di Indonesia.
  2. Siapa yang merumuskan Sumpah Pemuda? Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda yang tergabung dalam Kongres Pemuda II, dengan Mohammad Yamin sebagai salah satu perumus utamanya.
  3. Apa tujuan Sumpah Pemuda? Tujuan Sumpah Pemuda adalah untuk mempersatukan kekuatan gerakan pemuda Indonesia agar perjuangan untuk mendapatkan kemerdekaan dapat tercapai.
  4. Di mana Kongres Pemuda II dilaksanakan? Kongres Pemuda II dilaksanakan di tiga lokasi berbeda di Jakarta, yaitu Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw (Kramat No. 106).
  5. Apa isi Sumpah Pemuda? Isi Sumpah Pemuda adalah ikrar satu tanah air, satu bangsa, dan menjunjung bahasa persatuan, yaitu Indonesia.
Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|