Cara Menanam Bawang Merah Tanpa Tanah, Solusi Berkebun Modern yang Produktif

12 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Menanam bawang merah identik dengan lahan tanah yang luas, panas matahari, dan tangan yang kotor. Namun, perkembangan teknologi pertanian kini menghadirkan metode bercocok tanam yang lebih bersih dan efisien. Salah satunya adalah menanam bawang merah tanpa tanah dengan sistem hidroponik.

Metode ini mulai banyak dilirik karena mampu menghasilkan produksi tinggi meskipun dilakukan di lahan terbatas. Selain itu, budidaya bawang merah tanpa tanah juga dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa terlalu bergantung pada musim.

Dengan pengelolaan nutrisi dan air yang tepat, cara menanam bawang merah tanpa tanah terbukti tidak hanya layak, tetapi juga menguntungkan. Berbagai penelitian, jurnal, dan praktik lapangan menunjukkan bahwa sistem ini mampu meningkatkan produktivitas sekaligus kualitas hasil panen. Berikut ulasan Liputan6.com, Selasa (30/12/2025).

Mengenal Konsep Menanam Bawang Merah Tanpa Tanah

Cara menanam bawang merah tanpa tanah pada dasarnya memanfaatkan teknologi hidroponik, yaitu sistem budidaya tanaman dengan media air bernutrisi sebagai pengganti tanah. Menurut literatur pertanian dan jurnal hidroponik, sistem ini memungkinkan tanaman memperoleh unsur hara secara lebih terkontrol dan efisien.

Bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) termasuk tanaman umbi yang relatif sensitif terhadap genangan air. Oleh karena itu, tidak semua sistem hidroponik cocok digunakan. Beberapa praktisi dan peneliti mengembangkan metode khusus agar umbi tidak mudah membusuk, seperti kombinasi wick system (sumbu) dan dutch bucket, maupun sistem Nutrient Film Technique (NFT).

Majalah pertanian Trubus mencatat keberhasilan Kelompok Wanita Tani di Desa Margaasih, Jawa Barat, yang membudidayakan bawang merah secara hidroponik tanpa tanah. Praktik tersebut menjadi bukti bahwa tanaman umbi pun dapat tumbuh optimal dengan pendekatan yang tepat.

Jenis Sistem Hidroponik untuk Bawang Merah

1. Sistem Wick (Sumbu)

Sistem wick merupakan metode hidroponik pasif yang memanfaatkan daya kapilaritas sumbu untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tandon ke media tanam. Sistem ini sederhana dan hemat biaya, tetapi kurang praktis jika digunakan dalam skala besar karena membutuhkan pengecekan nutrisi secara rutin.

2. Sistem Dutch Bucket

Dutch bucket menggunakan pot individual yang dialiri larutan nutrisi secara sirkulasi dengan bantuan pompa. Sistem ini cocok untuk budidaya skala komersial karena lebih stabil dan mudah dikontrol.

3. Sistem Kombinasi Wick–Dutch Bucket

Menurut praktisi hidroponik Charlie Tjendapati, sistem kombinasi ini efektif untuk bawang merah. Nutrisi dialirkan secara otomatis, sementara sumbu membantu menjaga kelembapan media tanam. Pompa cukup dinyalakan sekitar 15 menit setiap hari untuk menjaga sirkulasi nutrisi dan mencegah pertumbuhan lumut.

4. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)

Berdasarkan jurnal Journal of Agricultural Science and Agriculture Engineering (2023), sistem NFT juga dapat diterapkan pada bawang merah. Akar tanaman dialiri lapisan tipis larutan nutrisi secara kontinu sehingga kebutuhan air dan hara tetap terpenuhi tanpa menyebabkan pembusukan umbi.

Media Tanam dan Nutrisi yang Digunakan

Dalam cara menanam bawang merah tanpa tanah, media tanam berfungsi sebagai penopang akar, bukan sumber nutrisi. Beberapa media yang umum digunakan antara lain:

  • Cocopeat atau cocodust (serbuk sabut kelapa)
  • Rockwool
  • Arang sekam

Media tersebut memiliki daya serap air yang baik serta memungkinkan aerasi optimal bagi akar.

Untuk nutrisi, petani hidroponik umumnya menggunakan nutrisi AB Mix khusus sayuran buah dan umbi. Berdasarkan praktik lapangan yang dilaporkan Trubus, nilai EC optimal untuk bawang merah berada pada kisaran 2,0–2,5 mS/cm, dengan pH larutan antara 5,5–6,5.

Tahapan Cara Menanam Bawang Merah Tanpa Tanah

1. Pemilihan Bibit

Bibit bawang merah sebaiknya berasal dari umbi yang tua, kering, mengilap, dan telah melewati masa dormansi minimal tiga bulan. Varietas tidak selalu menjadi faktor utama, karena bawang merah konsumsi pasar pun dapat digunakan sebagai bibit.

2. Penyemaian

Umbi dibersihkan, kemudian ujungnya dipotong sedikit untuk merangsang pertumbuhan tunas. Bibit diletakkan pada media rockwool atau cocopeat yang telah dibasahi. Penyemaian dilakukan di tempat teduh dengan pencahayaan cukup hingga tunas dan akar muncul.

3. Pemindahan ke Instalasi Hidroponik

Setelah berumur sekitar 7–10 hari, bibit dipindahkan ke instalasi hidroponik (wick, dutch bucket, atau NFT). Pada tahap ini, setiap pot biasanya diisi satu umbi untuk menghindari persaingan nutrisi.

4. Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan meliputi:

  • Pengaturan nutrisi: memastikan EC dan pH stabil
  • Pengecekan air dan sirkulasi
  • Pengendalian hama dan penyakit secara preventif
  • Replanting jika terdapat tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal

Jurnal hidroponik mencatat bahwa pengendalian kelembapan dan sirkulasi udara sangat penting untuk mencegah penyakit seperti fusarium dan embun bulu.

5. Panen

Bawang merah hidroponik umumnya dapat dipanen pada umur 65–75 hari setelah tanam. Ciri panen ditandai dengan daun yang mulai rebah dan menguning. Umbi kemudian dipisahkan dari media tanam dan dikeringkan.

Produktivitas dan Keunggulan Sistem Tanpa Tanah

Berdasarkan laporan Trubus, 117 pot bawang merah hidroponik mampu menghasilkan 68,85 kg umbi, atau rata-rata 570 gram per pot. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan produktivitas bawang merah konvensional di lahan tanah.

Selain hasil yang tinggi, keunggulan lain dari cara menanam bawang merah tanpa tanah antara lain:

  • Hemat lahan dan air
  • Lebih bersih dan higienis
  • Minim gulma
  • Nutrisi lebih terkontrol
  • Cocok untuk urban farming dan skala rumah tangga

FAQ Seputar Menanam Bawang Merah Tanpa Tanah

1. Apakah bawang merah bisa tumbuh tanpa tanah?

Ya, bawang merah dapat tumbuh tanpa tanah menggunakan sistem hidroponik dengan pengaturan nutrisi dan media tanam yang tepat.

2. Media tanam apa yang paling cocok?

Cocopeat dan rockwool merupakan media yang paling sering digunakan karena mampu menyimpan air sekaligus menjaga aerasi akar.

3. Berapa lama waktu panen bawang merah hidroponik?

Waktu panen berkisar antara 65–75 hari setelah tanam, tergantung varietas dan perawatan.

4. Apakah biaya hidroponik mahal?

Biaya awal memang ada, tetapi menurut praktisi, sistem ini efisien karena hemat nutrisi dan tenaga kerja dalam jangka panjang.

5. Apakah rasa bawang merah hidroponik berbeda?

Beberapa petani menyebut bawang merah hidroponik lebih renyah dan tidak mudah layu saat digoreng.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|