Doa Menerima Zakat Fitrah Menurut Imam Syafi'i, Panduan Lengkap dan Tata Cara

8 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang bertujuan membersihkan diri dari perbuatan dosa dan berbagi rezeki dengan sesama. Imam Syafi'i, salah satu ulama besar Islam, memberikan tuntunan penting terkait zakat fitrah, termasuk doa yang dianjurkan saat menerimanya. Artikel ini akan membahas doa menerima zakat fitrah menurut Imam Syafi'i, lengkap dengan bacaan niat zakat fitrah, waktu pembayaran, dan berbagai aspek penting lainnya.

Selain doa, memahami tata cara dan doa menerima zakat fitrah sesuai mazhab Syafi'i sangat penting untuk memastikan ibadah kita diterima Allah SWT. Dengan memahami hal ini, kita dapat menunaikan zakat fitrah dengan penuh kesadaran dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Mari kita dalami lebih lanjut tuntunan lengkap zakat fitrah sesuai ajaran Imam Syafi'i.

Artikel ini akan menjadi panduan praktis bagi umat muslim, khususnya yang mengikuti mazhab Syafi'i, dalam memahami dan melaksanakan zakat fitrah dengan benar. Semoga dengan pemahaman yang komprehensif, kita dapat menunaikan ibadah ini dengan khusyuk dan mendapatkan ridho Allah SWT.

Simak informasi selengkapnya berikut ini sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (18/3/2025).

Zakat fitrah dibayarkan di bulan Ramadan hingga sebelum Salat Idul Fitri. Di Indonesia zakat juga diatur dalam Peraturan Menteri Agama No 52/2014.

Promosi 1

Pengertian dan Dasar Hukum Zakat Fitrah

Zakat fitrah secara bahasa berarti membersihkan. Secara istilah, zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat, berupa makanan pokok, sebelum shalat Idul Fitri. Kewajiban ini berdasarkan Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 60 yang menjelaskan tentang delapan golongan yang berhak menerima zakat.

Dasar hukum zakat fitrah juga terdapat dalam hadits-hadits shahih Rasulullah SAW. Hadits tersebut menegaskan kewajiban mengeluarkan zakat fitrah sebagai bentuk pembersihan diri dari perkataan dan perbuatan buruk selama bulan Ramadhan. Zakat fitrah juga merupakan bentuk kepedulian sosial dan berbagi rezeki dengan yang membutuhkan.

Imam Syafi'i, sebagai salah satu ulama besar mazhab Syafi'i, menekankan pentingnya menunaikan zakat fitrah tepat waktu dan sesuai ketentuan. Beliau menjelaskan berbagai aspek terkait zakat fitrah, termasuk tata cara, waktu, dan kadarnya.

Hikmah disyariatkannya zakat fitrah menurut Imam Syafi'i antara lain untuk membersihkan jiwa dari sifat kikir, menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berbagi rezeki.

Ketentuan Zakat Fitrah dalam Madzhab Syafi'i

Dalam mazhab Syafi'i, syarat wajib zakat fitrah adalah beragama Islam, merdeka, dan memiliki kelebihan makanan pokok untuk dirinya dan keluarganya selama sehari semalam pada hari raya Idul Fitri.

Waktu pembayaran zakat fitrah menurut mazhab Syafi'i adalah sebelum shalat Idul Fitri. Waktu afdhal adalah sebelum shalat Idul Fitri, sedangkan waktu makruh adalah setelah shalat Idul Fitri. Menunda pembayaran zakat fitrah setelah hari raya Idul Fitri hukumnya haram, kecuali ada udzur syar'i.

Jenis makanan untuk zakat fitrah menurut Imam Syafi'i adalah makanan pokok yang umum dikonsumsi di daerah tersebut, misalnya beras, gandum, atau jagung. Kadar zakat fitrah adalah satu sha' atau sekitar 2,4 kg per orang.

Imam Syafi'i tidak memperbolehkan pembayaran zakat fitrah dengan uang. Pembayaran harus dilakukan dengan makanan pokok sesuai kadar yang telah ditentukan.

Pendapat Imam Syafi'i ini didasarkan pada hadits dan ijma' ulama. Namun, beberapa ulama lain memperbolehkan pembayaran zakat fitrah dengan uang dengan nilai setara dengan harga makanan pokok satu sha'.

Tata Cara Menunaikan Zakat Fitrah

Sebelum membayar zakat fitrah, pastikan Anda telah mempersiapkan makanan pokok yang akan disalurkan, sesuai dengan kadar yang telah ditentukan.

Langkah-langkah menunaikan zakat fitrah meliputi: menentukan jumlah zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga, menyiapkan makanan pokok sesuai kadar, dan menyalurkannya kepada mustahiq (penerima zakat) atau melalui amil zakat.

Adab pembayaran zakat fitrah antara lain: mengerjakannya dengan ikhlas, menjaga kerahasiaan, dan mendoakan kebaikan bagi penerima zakat.

Keutamaan menunaikan zakat fitrah tepat waktu adalah mendapatkan pahala yang lebih besar dan menjauhkan diri dari dosa.

Delapan golongan yang berhak menerima zakat fitrah (mustahiq) adalah: fakir, miskin, amil zakat, muallaf, riqab (budak), gharim (orang berhutang), fisabilillah (di jalan Allah), dan ibnu sabil (musafir).

Bacaan Niat Zakat Fitrah yang Lengkap

Niat merupakan rukun dalam ibadah zakat fitrah. Meskipun niat dilakukan di dalam hati, melafalkannya dapat memperkuat niat dan keikhlasan.

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَنْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakat al-fithri 'an nafsi fardhan lillahi ta'ala

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah Ta'ala.

Niat Zakat Fitrah untuk Istri

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَنْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakat al-fithri 'an zawjati fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardhu karena Allah Ta'ala.

Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَنْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ ... ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakat al-fithri 'an waladay ... fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku ..., fardhu karena Allah Ta'ala.

Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَنْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ ... ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakat al-fithri 'an binti ... fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku ..., fardhu karena Allah Ta'ala.

Niat Zakat Fitrah untuk Keluarga

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَنْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﺗَﻠْزَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakat al-fithri 'anni wa 'an jamii' ma talzamanni nafaqatuhum syar'an fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh yang nafkahnya menjadi tanggungan syar'i, fardhu karena Allah Ta'ala.

Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَنْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ (….) ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakat al-fithri 'an (...) fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk (...), fardhu karena Allah Ta'ala.

Doa Menerima Zakat Fitrah Menurut Imam Syafi'i

Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 103 menganjurkan untuk mendoakan orang yang membayar zakat. Hal ini menunjukkan pentingnya mendoakan kebaikan bagi mereka yang telah bersedekah.

Doa menerima zakat fitrah yang diajarkan Imam Syafi'i adalah:

آجَرَكَ اللهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ

Aajarakallahu fiimaa a'thaita, wa baaraka laka fiimaa abqaita

Artinya: Semoga Allah memberikan ganjaran atas apa yang engkau berikan dan memberikan keberkahan atas apa yang engkau sisakan.

Doa ini mengandung makna yang dalam, yaitu mengharapkan pahala bagi pemberi zakat dan keberkahan bagi hartanya yang tersisa. Imam Syafi'i menekankan pentingnya doa ini sebagai bentuk ungkapan syukur dan penghormatan.

Dengan mendoakan kebaikan bagi pemberi zakat, kita juga menunjukkan rasa syukur atas rezeki yang telah kita terima.

Variasi Doa Menerima Zakat Fitrah dari Ulama Syafi'iyah

Selain doa yang diajarkan Imam Syafi'i, terdapat variasi doa lain yang dapat dipanjatkan saat menerima zakat fitrah. Doa-doa ini memiliki makna yang senada, yaitu mendoakan kebaikan dan keberkahan bagi pemberi zakat.

Doa menurut Habib Hasan Ahmad Muhammad Al-Kaf:

ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ

Ajarakallahu fima a'thaita wa baraka fima abqaita wa ja'alahu laka thahuran.

Artinya: Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.

Doa menurut Syekh Nawawi Banten:

طَهَّرَ اللهُ قَلْبَكَ فِي قُلُوْبِ الأَبْرَارِ وَزَكَّى عَمَلَكَ فِي عَمَلِ الأَخْيَارِ وَصَلَّى عَلَى رُوْحِكَ فِي أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ

Thahharallahu qalbaka fi qulubil abrar, wa zakka 'amalaka fi 'amalil akhyar, wa shalla 'ala ruhika fi arwahis syuhada'.

Artinya: Semoga Allah menyucikan hatimu pada hati para hamba-Nya yang abrar. Semoga Allah bersihkan amalmu pada amal para hamba-Nya yang akhyar. Semoga Allah bershalawat untuk rohmu pada roh para hamba-Nya yang syahid.

Doa berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW untuk orang yang bersedekah juga dapat dipanjatkan.

Doa Amil Zakat Ketika Menerima Zakat Fitrah

Amil zakat juga dianjurkan untuk mendoakan kebaikan bagi muzakki (pemberi zakat). Doa yang dapat dipanjatkan oleh amil zakat adalah:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ (nama pemberi zakat)

Allahumma sholli 'ala ali (nama pemberi zakat)

Artinya: Ya Allah, berilah shalawat kepada keluarga (nama pemberi zakat).

Selain doa tersebut, amil zakat juga dapat memanjatkan doa-doa lain yang mengandung kebaikan dan keberkahan bagi muzakki.

Dengan mendoakan muzakki, amil zakat menunjukkan rasa hormat dan penghargaan atas keikhlasannya dalam bersedekah.

Doa menerima zakat fitrah menurut Imam Syafi'i dan berbagai variasi doa lainnya menekankan pentingnya mendoakan kebaikan bagi pemberi zakat. Hal ini merupakan bentuk ungkapan syukur dan penghormatan atas keikhlasan mereka dalam berbagi rezeki.

Semoga dengan memahami tuntunan lengkap zakat fitrah, termasuk doa-doa yang dianjurkan, kita dapat menunaikan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Mari kita amalkan doa-doa ini sebagai bentuk syukur dan penghormatan kepada mereka yang telah bersedekah.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|